Victoria benci sekali melihat senyum tipis di wajah Jacob. Kalau bisa wanita itu merobek bibirnya lepas dari wajahnya saat ini juga. Seharusnya anaknya yang berdiri di sini. Harusnya Jason yang masih hidup, bukan Jacob!Entah Apa yang Jacob lakukan untuk meracuni Jason sehingga Jason mengambil keputusan itu? Kematian anak satu-satunya Victoria itu, pasti karena Jacob. Victoria tak akan menyerah! Dia pasti akan merebut semua harta kekayaan keluarga Owen dan menghancurkan Jacob dengan cara apa pun juga. Wanita paruh baya itu akan mulai dari menghancurkan Naftalie dulu. Tak perlu ada orang lain yang bisa menguasai harta Owen, kalau wanita itu berhasil melahirkan anak buat Jacob, gagal semua rencana Victoria. Keluarga Owen tak boleh punya penerus.Wanita itu awalnya Naftalie pikir hanya mainan Jacob, sebagai prasyarat dia harus menikah karena wasiat konyol itu. Tapi sekarang Victoria menjadi ragu. Mengapa tatapan Jacob sekarang terlihat berbeda. “Apakah anak bodoh ini benar-benar menci
Wajahnya terlihat sangat tampan dengan senyuman tipis dan bola mata birunya yang menatap Naftalie dengan hangat. Mengapa ini rasanya seperti mimpi? Tadi katanya dia ada pekerjaan, tapi sekarang pria itu malah menemani Naftalie menatap laut dan menawarkannya naik kapal?Naftalie tersenyum lebar memandang wajah suaminya yang terlihat sangat tampan dalam jas pestanya.“Mau … janji ya kita akan naik kapal!” pekik Naftalie dengan semangat.Jacob tertawa sambil mengelus rambut panjang Istrinya yang indah. Dulu Jacob tak pernah menyukai wanita berambut merah, tapi kali ini pria itu seakan tidak bisa melepaskan tangannya dari rambut lembut milik Naftalie“Bukan asal kapal tapi kita akan naik kapal pesiar,” ujar Jacob entah kenapa jadi ikut bersemangat.Bola mata hijau itu membesar menatapnya dengan berbinar-binar. “Kapal pesiar?” tanya Naftalie sambil membayangkan rupa kapal pesiar yang biasanya dia lihat dari brosur perjalanan. Walau memiliki seorang ayah pengusaha, tapi Naftalie tidak hid
Tadi mereka jalan-jalan romantis, membicarakan kapal pesiar. Kini, Naftalie dalam pelukannya digendong oleh Jacob menuju kabin mereka. Mengapa rasanya semua ini seperti mimpi. Naftali dengan bebas memeluk pundak lebar Jacob saat pria itu membawanya kembali. Oh! betapa romantisnya! Naftalie merasa seperti di dalam film-film romantis.Setiap langkahnya membuat rambut ikal Jacob tersibak, rahangnya karena kesal terkatup, membuat wajahnya terlihat serius dan tampan. Oh Jacob Owen memang sangat tampan. Berada dalam gendongannya membuat Naftalie bisa memuaskan dirinya menatap wajah suaminya. Rahangnya yang kokoh kini mulai dipenuhi jenggot yang agak panjang. Seketika pikiran Naftalie kembali ketika pria itu merengkuh dan menciumnya, semua jenggot halus itu menggesek kulit lehernya dan memberikan sensasi gila-gilaan ke sekujur tubuhnya. Tanpa sadar wanita itu mengangkat tangannya dari pundak suaminya dan menyentuh rahang Jacob dan merasakan tajamnya jenggot pria itu yang baru tumbuh.Pria
Kakinya masih terasa sakit tetapi hati Naftalie yang lebih kaget dengan apa yang baru saja Jacob perbuat.Sama sekali di luar bayangannya melihat Jacob ada di hadapannya ikut membantunya untuk membuka sepatu.Sentuhan suaminya masih terasa di kulitnya. Pipi Naftalie terasa panas. Suaminya memang pria yang sangat seksi, sehingga setiap berdekatan dengan pria itu, Naftalie terus merasa kepanasan.“Huph apa tadi baru saja,” desah wanita itu sambil menunduk untuk melihat kakinya, namun tiba-tiba suaminya datang dengan wajah marah. Naftalie terlonjak saat pria itu membanting pintu sorong yang membagi ruangan kamar mereka dengan ruang makan yang tadinya tergabung jadi satu ruangan tanpa batas. “Dasar wanita gatel!” bentak Jacob dengan suara mendesis.Kemana pria lembut dan hangat tadi? Kini tatapannya seketika menjadi dingin menusuk.Pria itu mendekat dan menarik rok panjang Naftalie dan menutup belahannya yang terbuka. “Sengaja ya kamu begitu liat ada laki baru, langsung aja pamer paha!
Jacob memperhatikan wanita itu makan dengan lahap. Melihat wanita itu makan dengan sendirinya membuat nafsu makan pria itu meningkat. Biasanya Jacob tak banyak makan. Dia makan hanya saat lapar, seperlunya. Tapi semua itu berbeda dengan Naftalie yang tampak sangat menikmati makanannya. Setiap suapan yang masuk ke mulut, wanita itu mulai mengunyah sambil menggoyang-goyangkan badannya. Matanya tertutup dengan senyuman di bibirnya. “Lebai,” dengus Jacob dalam hati tapi entah kenapa pria itu tak bisa melepaskan pandangannya dari wanita cantik itu. Pria itu terus makan sehingga tanpa sadar semua makanan di atas piringnya lenyap disantap.“Kamu masih lapar?” tanya Jacob ketika Naftalie memasukkan suapan terakhirnya. “Enyak … enyak … enyak,” kekeh wanita itu sambil membersihkan bibirnya. Anggur manis itu rasanya lezat sekali. Jacob sudah berhenti menuangkan anggur itu ke gelasnya sehingga dengan berani Naftalie menuang sendiri anggur itu ke gelasnya sampai penuh. Jacob mendengus melihat
“Naftalie Ambrosia, senang berkenalan dengan anda,” ucap wanita itu sambil menyodorkan tangannya ke arah suaminya. Bibirnya tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi Naftalie yang rapi sempurna. Jacob kembali mendesah kesal karena merasa percuma berbicara dengan wanita mabuk. Namun tadi itu benarr-benar pertama kali Jacob merasakan hal itu pada seorang wanita. Bagaimana bisa wanita ini membuat dirinya sampai seperti ini? “Mana tanganmu bodoh, kita kan lagi pura-pura kenalan,” ujar naftalie segera tertawa sambil melambaikan tangannya lagi di hadapan suaminya.“Aku suamimu bodoh,” desah Jacob sambil membuka kancing kemejanya. “Ow … iya ya aku punya suami sekarang. Suami yang galak dan marah-marah terus.” Naftalie menatap serius suaminya.“Beda sekali dengan Jason,” ujar Naftalie sambil mengangguk anggukkan kepalanya. Jantung Jacob seakan berhenti berdetak ketika mendengar nama adik kesayangannya disebut. “Benar juga dia jika dalam keadaan mabuk seperti ini pasti bisa ditanya-tan
Jantung Jacob berdebar dengan sangat kencang. Kali ini bukan karena sesuatu yang berhubungan dengan organ tubuhnya, tapi karena nama Jason disebut. Ketika jawaban Naftalie mulai tak jelas, Jacob tak dapat lagi bertanya tentang Jason, namun kali ini wanita itu benar-benar menangisi kepergian Jason. Semua ini rasanya tidak masuk dalam logika kepala Jacob.Seharusnya, jika memang karena wanita itu berselingkuh, seharusnya dia tak menangisi Jason seperti ini. Jelas kali ini Naftalie tak berakting. Dia benar-benar mabuk dan menangisi kekasih hatinya.Jadi, sebenarnya apa yang terjadi?Wanita itu masih tersedu-sedu di dalam pelukan Jacob. pria itu mengelus dan pikirannya segera tertuju pada adiknya yang sangat dia rindukan itu.Jason Owen adalah anak yang selalu mengganggu Jacob. Anak tampan itu selalu mengikuti Jacob kemana pun Jacob pergi.Awalnya menyebalkan, Jason seakan memiliki kopian anak kecil berumur 9 tahun yang selalu memakai baju kembaran dengan Jacob. Sebagai anak remaja berum
Naftalie terbangun dengan sangat segar. Wanita itu membuka matanya dan seketika tersadar kalau dia masih berada dalam pelukan Jacob. Napas Pria itu terdengar stabil sehingga Naftalie yakin kalau suaminya itu masih tertidur pulas. Seketika itu jantungnya berdebar kencang. Tangan kekar suaminya melingkar di pinggangnya sehingga Naftalie tak bisa bergerak jika tak mau membangunkan suaminya. Walau mereka sudah beberapa kali menyatu, namun Jacob tak pernah menunjukan kehangatan seperti ini pada Naftalie. Berbanding terbalik dengan yang terjadi pada pagi hari ini, ada apa yang terjadi semalam ya? Wanita itu mendesah dan mencoba tidur lagi. Tapi karena merasakan berada dalam pelukan Jacob, Naftalie menjadi gugup dan gelisah.Apalagi setelah beberapa saat Naftalie kembali membuka matanya dan tatapannya tertumpu pada tumpukan bajunya di kursi. Wanita itu seakan mau berteriak saat melihat cangkang berendanya berada di atas baju di kursi. “Astaga … astaga … kenapa bajuku semua di situ?” pekik