Hidup Naftalie hanyalah bekisar antara rumah, dan latihan piano. Dia tak pernah ambil pusing dengan pelajaran sekolah lainnya, bahkan cenderung nilainya jelek selain kesenian. Sangat mirip dengan Jason. Pria itu hampir tidak pernah serius dalam pelajarannya. Satu-satunya yang gak pedulikan adalah fotografi. Jason tidak pandai seperti kakaknya yang hampir bisa di semua mata pelajaran tetapi untuk berada di belakang kamera di situlah bakat Jason berada.Karena itu juga mereka bisa bertemu. Di saat Naftalie sedang melakukan konser piano, Jason sedang mencari objek baru untuk fotografinya.Yang awalnya hanya kagum akhirnya jadi saling suka. Dari pertama Jason menatap Naftalie, wajah pucat dengan rambut merahnya segera membuatnya jatuh hati.Terlebih saat melihat Naftalie memainkan pianonya. Wanita itu bagaikan ada di dunianya sendiri yang membuat Jason benar-benar tergila-gila pada wanita itu.Jason selalu membicarakan Naftalie ke semua orang, termasuk Jacob kakaknya. Naftalie yang cant
Dengan napas memburu Jacob segera menaiki tangga dari marmer putih itu dan masuk ke dalam ruang lobi restoran masa dia masih kecil itu. Entah kenapa dia tadi malah memperhatikan Naftalie tertidur, lagi- lagi dia lengah dan terbawa perasaannya lagi.Sebenarnya sebagian saham dari restoran itu milik keluarga Jacob, tapi semenjak kematian Jason, pria itu tak pernah menginjakkan kakinya lagi. Jason yang paling anti dengan kekayaan keluarganya, paling suka ke restoran mewah ini. Hanya restoran ini yang pria itu mau datang kalau diundang. Karena itu, setiap pojokan dari restoran ini seakan meneriakkan kenangan Jacob terhadap mendiang adiknya.“Nanti jika istri saya datang, suruh dia langsung ke ruangan, oke,” perintah Jacob kepada pelayan sambil melihat ke sekeliling restoran penuh kenangan itu.Wanita itu segera menunduk hormat.“Wanita cantik berambut merah kemeja putih,” tambah Jacob tiba-tiba seakan harus memperkenalkan istrinya kepada semua orang. “Siapa wanita cantik berambut merah
Sam terkekeh sambil memperhatikan wajah Naftalie yang seketika itu tersipu. Jake segera melirik ke arah Nina yang anehnya tetap tenang. Pria itu merasa bingung, apakah wanita itu tidak cemburu suaminya berkata begitu?“Um … gimana ya?” Jacob merasa ragu mengingat sifat playboy Sam yang sangat terkenal itu. Bagaimana jika istrinya yang sekarang ini memang menerima kalau Sam selalu selingkuh?“Astaga serius banget, segitu cintanya ya lo sama Naftalie, sampai pinjem bentar aja kaga bole?” Sam kembali tertawa kencang sambil menepuk pundak Jacob lagi. Naftalie segera melirik ke arah suaminya. “Cinta? Mana mungkin ada cinta dalam pernikahan kontrak ‘kan?”“Ya gitu cuma … “ “Santai men, kapan aja Naftalie bisa. Lo nemenin juga boleh kalau lo nggak percaya ama gue.” Pria itu kembali tertawa sambil memanggil pelayan yang mengantar Naftalie tadi dan segera memesan makanan yang dia mau.“Kamu mau makan apa sayang?” tanya Sam tiba-tiba menjadi lembut ketika berbicara dengan istrinya. Wanita i
Sebenarnya Jacob tak harus melakukan apa yang dia katakan. Bulan Madu itu hanyalah bagi pasangan yang sesungguhnya. Toh, dia tak akan bertemu dengan Samuel Cole dalam waktu dekat lagi. Walau Cole adalah keluarga yang bisnisnya di bidang akademisi, tapi Sam malah memilih menjadi pelukis.Saat makanan datang, Jacob segera menyelesaikan makanannya dan memberikan tanda ke pada Naftalie agar juga melakukan hal yang sama agar tak usah berbicara panjang lebar dengan Sam. Pria itu pandai berbicara sehingga membuat Jacob jadi bicara yang tak seharusnya. Namun, Jacob juga tak bisa pergi, karena masih ada hubungan kerja antara perusahaan Sam dan dirinya.“Oh … lulusan piano, pantas sepertinya aku pernah liat.” Sam menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.“Oh … kamu yang sering partneran sama William bukan? William Anderson?” tanya Sam lagi sambil mengerutkan keningnya. Seharusnya Jacob tak menoleh begitu cepat, tapi nyatanya lehernya sampai berbunyi begitu dia menoleh menata suaminya. Sam se
Pria itu masih menggandeng tangannya sampai mereka kembali ke depan lobi. Mobil mereka diantarkan oleh sopir valet dan pria itu membukakan pintu untuk Naftalie masuk saat Jacob akhirnya melepaskan gandengan tangannya karena harus menyetir. “Menurutmu … apakah supaya kamu bisa cepat punya anak, kita harus bulan madu?” tanya pria itu tiba-tiba setelah beberapa lama menyetir. Naftalie yang sama sekali tak mengerti bagaimana cara agar punya anak segera menggeleng.“Nggak tau, bisa jadi sih, bukannya semua orang habis nikah bulan madu ya?. Mamaku meninggal saat aku bayi, jadi aku nggak bisa nanya. Lagipula, aku perempuan,” jawab Naftalie sambil mengerutkan keningnya.” “Ya jelas kamu perempuan, aku tak suka lelaki.” Jacob mendengus sebal mendengar jawaban istrinya.Naftalie menoleh dan tertawa kecil.“Iya juga ya.” Jacob mendengus lalu tertawa kecil mendengar tanggapan Naftalie yang konyol.“Tapi, bisa jadi kalau kita rileks bisa jadi anak. Kan bulan madu jadinya santai tuh, jadi pikir
Naftalie tidak pernah berpikir kalau hanya dengan mandi saja bisa menjadi sesuatu yang sangat sensual seperti sekarang Jacob lakukan padanya.Awalnya semuanya biasa saja, Jacob melepaskan setiap helai kain yang menempel di tubuh Naftalie.Tapi sejujurnya, dengan Jacob tak ada hal yang bisa dianggap biasa. Setiap dia berhasil melepas kaitan cangkang Naftalie, pria itu menghadiahkan kecupan di punggung Nat. Jantung Naftalie berdebar kencang saat pria itu mulai menurunkan kain segitiga satin berendanya ke bawah.Jacob menjilat bibirnya saat kain satin itu tergeletak di lantai.Walau sudah beberapa kali menyatu, tapi tetap saja sebenarnya Naftalie merasa malu kalau tubuhnya diperhatikan suaminya. Pria itu menatapnya dengan tatapan panas.“Kamu tahu, kamu seksi sekali Nat,” desah pria itu sambil menarik Naftalie untuk masuk ke dalam bathup.Wajah cantik itu tersipu mendengar ucapan Jacob. Dengan gugup wanita itu mengikuti arahan agar duduk dalam bathtub di depan Jacob.“Santai, sebagai
Jacob menggigit bibirnya sambil menyetir mobil. Pria itu menyadari tatapan keraguan yang ada di wajah Sam dan Nina. “Tak bisa dibiarkan terus kalau begini, nanti bisa-bisa semua yang aku rencanakan gagal.”Pria itu mendesah sambil melirik ke arah Naftalie. Wanita itu sedang sibuk memperhatikan lampu-lampu di bangunan yang mereka lewati. Kepolosan wanita itu membuat Jacob merasa sedang melihat anak kecil memandangi balon.“Kemarin tatapan Victoria juga seperti curiga, jangan sampai nenek lampir tau,” geram Jacob mendesah dalam hatinya. Pria itu melirik istrinya kembali lalu terpikir dengan ucapan Sam tadi. “Menurutmu … apa supaya kamu bisa cepat melahirkan anak, kita harus pergi bulan madu?” Pria itu tiba-tiba punya rencana brilian. Jika wanita itu tak bisa berakting kalau mereka sedang dimabuk cinta, bagaimana jika wanita itu benar-benar jatuh cinta padanya? “Jangan bermain api, Jacob!” desis suara dalam benaknya.Tapi Jacob mengacuhkannya. Dia tak akan mungkin jatuh cinta dengan
Pagi itu Naftalie yang bangun duluan. Atau itu yang pertama dia kira, wanita muda itu memutar tubuhnya dengan perlahan agar tidak membangunkan suaminya hanya untuk kecewa melihat pria itu tidak ada dan menggantikan dirinya dengan bantal.Naftalie segera duduk dan mengerang kesal. Dia benar-benar tak nyaman tidur mengenakan pakaian tidur itu, dan yang menyebalkannya, makhluk yang menyuruhnya mengenakan lingerie kekurangan bahan itu malah menghilang.Tapi seketika itu ingatannya muncul. Jika tidak salah mereka akan bulan madu. Di hari ketiga pernikahan mereka, mereka akhirnya akan pergi bulan madu.Naftalie jadi ingat dulu membayangkan untuk berbulan madu dengan Jason ke gunung, karena pria itu sangat suka situasi yang tenang. Kira- kira kalau Jacob mengajaknya ke mana ya?Sambil mengganti bajunya menjadi kaos dan celana pendek, wanita itu keluar dan mencari suaminnya. Selama tiga hari menikah kemarin, selalu ada wanita yang menunggu Naftalie dan mengurusnya, tapi hari ini wanita pelaya