Beranda / Romansa / Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia / Menjadi Suami Istri Sungguhan

Share

Menjadi Suami Istri Sungguhan

Penulis: Sasa Sun
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-07 22:22:49

“A-apa yang kau bicarakan, Kek?”

Kakek mendecis, muak dia dengan pertanyaan Alfreed. Padahal sejujurnya cucunya itu kalut bukan main. Bagaimana tidak, perusahaan yang sudah susah payah dia pimpin hingga sebesar ini, harus diserahkan ke panti sosial begitu saja. Hal gila yang sungguh menghancurkan hidupnya.

“Aku tidak menjanjikan apapun padanya. Dia sungguh wanita yang ingin kunikahi. Kan sudah aku bilang padamu!” Alfreed berusaha mengelak.

“Halah ... kau kira aku sebodoh itu untuk tahu mana yang sepasang kekasih sungguhan dan yang tidak.” Kakek Scott melotot.

“Kapan aku bilang kami sepasang kekasih?”

Tercengang Kakek mendengar pernyataan itu. “Lalu apa hubungan kalian sesungguhnya?”

“Dia ...” Alfreed bingung harus mengarang cerita apa sekarang. Tatapan kakeknya membuat dia tak bisa berpikir jernih.

“Dia wanita yang sudah lama kukenal. Kami memang tidak pernah punya hubungan. Tapi dia menyukaiku dan aku ..., ya, aku juga menyukainya.”

Alfreed tidak berani menatap mata kakeknya di ujung kalimat. Bukan karena dia berbohong, melainkan karena dia harus mengatakan hal yang menurutnya sangat tidak masuk di akal, menyukai wanita yang asalnya pun entah dari mana.

“Dan kau tahu betul, Kek, bagaimana cerita hubunganku sebelumnya. Jadi sangat sulit bagiku untuk memulai hubungan yang serius kembali.” Maksud Alfreed adalah kisah kandasnya hubungan dia dengan Anne, tunangannya lima tahun yang lalu.

Terdiam sebentar, Kakek Scott merasa alasan sang cucu cukup masuk di akal. ‘Ya, mungkin dia masih trauma. Tapi aku juga tidak bisa langsung percaya ucapannya begitu saja.’

“Oke, aku maklumi kau kali ini, dan aku berharap kau belajar membina hubungan yang hangat dengan Luisa mulai sekarang. Tunjukkan padaku kalau kau sungguh-sungguh dengan pernikahan ini!”

Alfreed tersenyum, tentu saja itu senyum yang dipaksa karena sejujurnya dia ingin meledak.

‘Dasar kau Tua bangka, sialan! Tidak cukup dengan pernikahan saja, kau masih memintaku seperti itu?!’

“Oke.” Hanya itu jawaban yang bisa keluar dari mulut Alfreed ditengah emosinya yang berkecamuk.

Menikmati sarapan bertiga, Alfreed tak bicara sepatah katapun. Dia ingin segera pergi dari apartemen itu.

“Aku sudah selesai.” Alfreed menjadi yang paling pertama selesai makan. Bangkit dia dari kursi dengan mata yang melirik pada Luisa. Perhatiannya jatuh pada pakaian yang wanita itu kenakan.

‘Apa dia tidak punya baju yang lain?’ Ternyata Luisa mengenakan baju yang sama di hari pertama mereka bertemu.

Alfreed menghela napas. Sejujurnya dia malas mempedulikan hal itu, tapi lagi-lagi karena kakeknya dia tak mungkin diam saja. Membungkukkan sedikit badan, ditariknya wanita itu mendekat lalu berbisik, “Aku tidak peduli kau mau mengenakan apa, tapi melihat pakaianmu yang itu-itu saja, bisa membuat kakek curiga. Kau harus beli pakaian yang baru.”

Luisa bingung harus menjawab apa. Mana mungkin dia bisa membeli pakaian baru sementara dia tidak punya uang sepeserpun. Tapi karena mata sang kakek terus memperhatikan mereka, terpaksa dia tersenyum sembari mengangguk.

Kakek jadi mengerutkan dahi. ‘Apa yang dibisikkan bocah ini pada istrinya? Ah, aku tidak percaya, mana mungkin secepat itu mereka jadi harmonis.’

“Ya, sudah, aku berangkat sekarang,” lanjut Alfreed.

Tiba di kantor, pria itu langsung memandang tajam asistennya.

“A-ada apa, Tuan? Apa terjadi masalah?” tanya Paul gagap. Paham betul dia kalau bosnya sedang tidak baik-baik saja.

Tak menjawab, Alfreed mengetuk-ngetuk ujung pena di atas meja. Matanya belum berhenti menatap Paul.

“Kau tahu, mau kupergunakan untuk apa pena ini sekarang?”

Paul menggeleng.

“Untuk melemparmu!” Detik itu juga pena tersebut melayang ke arah Paul. Beruntung dia sigap mengelak.

“Ma-maaf, Tuan, saya salah. Tapi ..., kesalahan apa yang sudah saya lakukan?” Paul masih tidak mengerti apa yang sesungguhnya terjadi.

“Si Tua bangka itu memintaku menjalani hubungan yang hangat! Dia curiga aku sudah menipunya!” jawab Alfreed dengan nada yang tinggi.

“Ma-maksudnya dengan Luisa, Tuan?”

“Siapa lagi kalau bukan dia!” hardik Alfreed.

“Tapi kenapa bisa begitu? Apa yang membuat Tuan Besar curiga?”

“Kalau aku tahu, aku tidak akan sepusing ini memikirkannya! Aku sudah muak diancam terus oleh si Tua bangka itu!” Memutar kursi kebesarannya, Alfreed membelakangi Paul. Emosinya semakin menjadi melihat wajah asistennya itu, sebab gara-gara rencananya ‘lah semua jadi seperti ini.

“Apa mungkin Tuan Besar ingin melihat anda dan Luisa seperti suami istri sungguhan, Tuan,” tebak Paul.

“Bulshit! Suami istri sungguhan katamu?!” Alfreed kembali berbalik. Tatapannya lebih tajam dari sebelumnya.

“Kau mau aku melakukan apa padanya di depan si tua bangka itu?!”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    Ancaman Sang Kakek

    "Kau pikir kau siapa?! Kalau bukan karena kekayaan yang kakek miliki, kau tidak akan jadi sebesar ini, Alfreed! Kau boleh saja menjadi seorang CEO yang hebat, tapi jangan pernah lupa kalau aku adalah owner-nya. Aku yang sesungguhnya pemilik ratusan hotel Scott di seluruh dunia. Namaku yang orang-orang kenal, Scott Ferdinand. Jadi stop mendebatku dengan berbagai macam alasanmu itu! Cukup turuti mauku kalau kau masih ingin menikmati semua yang kumiliki! Jika tidak, aku akan menyerahkan seluruhnya ke panti sosial! Camkan itu!--------Bruak!“Aarrrgh ..., fuck this shit!” Alfreed menendang kursi kebesarannya di kantor saat mengingat kejadian sore tadi. Ancaman sang kakek yang membuat emosinya langsung mendidih.“Sialan! Si tua bangka itu lagi-lagi mengancamku dengan tuntutannya! Kenapa dia tidak mati saja?! Umurnya terlalu panjang menjadi manusia, bahkan ayahku lebih dulu mati daripada dia! Damn it!”“Ini tidak adil! Apa hak dia memaksaku menikah dan punya anak? Ini hidupku! Aku yang men

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    Menemukan Calon Nyonya

    (Tiga hari sebelumnya)Malam itu Paul bergegas menuju bandara. Tujuannya adalah Mexico, sebab selain karena Bibinya tinggal di sana, Paul yakin kalau tidak akan ada satupun perempuan Mexico yang mengenal siapa keluarga Scott.Menempuh perjalanan udara lebih kurang 6 jam dari Washington DC, akhirnya Paul pun sampai. Tempat pertama yang dia kunjungi setelah dari bandara adalah panti asuhan. Paul mengira bisa menemukan perempuan cantik yang hidup sebatang kara dan mau menikah kontrak dengan bosnya. Tapi sayang pilihannya itu zonk. Enam panti asuhan sudah Paul datangi selama dua hari, tapi tak dia temukan gadis menarik yang cocok bersanding dengan bosnya. Sekalinya ada yang memenuhi kriteria, saat ditanyai cita-citanya justru menjadi biarawati. “Ah, kacau ... Waktuku sudah terbuang sia-sia di sini,” gumam Paul berdecak. Dia pikir bisa dengan mudah menemukan perempuan itu, tapi ternyata sulitnya bukan main. Saat Paul sedang duduk menikmati kopi sembari berpikir, Bibinya datang mendekat.

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    Setuju Untuk Menikah

    Washington DC. Tak pernah terbayangkan oleh Luisa dia akan menjejakkan kaki di kota ini. Turun dari taksi, Paul membantu Luisa untuk check-in di hotel. “Oke, ini kuncinya.” Paul menyerahkan kunci kamar pada Luisa.“Kau bisa langsung beristirahat di kamar, Luisa. Dan aku harus pergi, ada hal mendesak yang wajib kuselesaikan,” sambung Paul.Luisa tak menjawab. Dia hanya menatap Paul dengan raut wajah khawatir.“Jangan khawatir, aku pasti akan kembali. Aku tidak terpikir sedikitpun untuk menipumu. Sesuai kesepakatan kita tadi, aku akan membantumu dan kau tentu juga akan membantuku ‘kan?” Luisa pun mengangguk.Dua jam lebih setelah kepergian Paul, seseorang tiba-tiba mengetuk pintu kamar Luisa. Reflek gadis itu menyeka air matanya. Ya, kesendiriannya di kamar hotel itu membuat dia kembali teringat dengan nasib malang yang silih berganti menimpanya.“Luisa ..., ini aku, Paul. Aku tunggu kau di lobi sekarang, ya,” ucap Paul dari luar.Sampai di lobi hotel, ternyata Paul memperkenalkan Luis

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    Nikah Dadakan

    Alfreed bersiap dengan setelan kantornya. Usai menyemprotkan parfum di beberapa bagian, pria berjas itu melangkah keluar dari kamar. Langsung dia dikejutkan dengan Kakek Scott yang ternyata sudah berdiri di depan pintu. “Sudah kuduga, kau hanya membohongi kakekmu.” Sang kakek melihat penampilan cucunya yang sudah rapi dengan setelan kantor. “Membohongi?” Alfreed mengernyit tak mengerti. “Semalam kau berjanji akan membawa calon istrimu padaku,” jawab Kakek “Astaga ... Iya, aku lupa. Tunda saja hari ini. Besok aku janji akan membawanya padamu.” Dengan enteng Alfreed mengganti janjinya ke hari esok sebab dia juga belum memberitahu Paul prihal ini. “Tidak bisa! Seenaknya saja kau mengganti hari! Aku paling benci yang seperti itu!” Kakek Scott melotot. “Tapi aku ada meeting pagi, Kek, dan ini penting.” “Kau bisa menyuruh Paul untuk mewakilimu di meeting, jadi sekarang kau harus mengantarkan aku bertemu dengannya!” Kakek Scott bersikeras. Sudah jelas jika berdebat dengan san

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-12
  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    Sandiwara Yang Ketahuan

    “Shit! Si tua bangka itu sungguh-sungguh menguji kesabaranku!” Alfreed langsung mengumpat, begitu dia sampai di pintu keluar kantor sipil. Sengaja dia meninggalkan Luisa dan kakeknya lebih dulu sebab sudah tak tahan ingin meledak. Satu-satunya orang yang terpikirkan olehnya sekarang adalah Paul. Langsung dia telepon asistennya itu. “Kau tahu, kesialan sudah menimpaku saat ini. Si tua bangka itu menikahkan kami seperti kilat, dan setelahnya dia malah beracting menjadi orang termiskin di dunia yang tidak punya tempat tinggal selain menumpang di rumahku. Damn it!” Alfreed berteriak di ujung kalimatnya. Dia bahkan menendang ban mobil orang sampai alarmnya berbunyi. Terkejut, buru-buru dia berpindah tempat. Tak mau sampai ada yang tahu kelakuan bodohnya itu. “Suara apa itu, Tuan?” Di ujung telepon Paul juga ikut terkejut. “Tidak perlu kau tanyakan! Sekarang cepat pikirkan solusinya! Sebab kau yang harus bertanggung jawab atas ide bodohmu ini!” hardik Alfreed. Paul menelan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-14

Bab terbaru

  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    Menjadi Suami Istri Sungguhan

    “A-apa yang kau bicarakan, Kek?” Kakek mendecis, muak dia dengan pertanyaan Alfreed. Padahal sejujurnya cucunya itu kalut bukan main. Bagaimana tidak, perusahaan yang sudah susah payah dia pimpin hingga sebesar ini, harus diserahkan ke panti sosial begitu saja. Hal gila yang sungguh menghancurkan hidupnya. “Aku tidak menjanjikan apapun padanya. Dia sungguh wanita yang ingin kunikahi. Kan sudah aku bilang padamu!” Alfreed berusaha mengelak. “Halah ... kau kira aku sebodoh itu untuk tahu mana yang sepasang kekasih sungguhan dan yang tidak.” Kakek Scott melotot. “Kapan aku bilang kami sepasang kekasih?” Tercengang Kakek mendengar pernyataan itu. “Lalu apa hubungan kalian sesungguhnya?” “Dia ...” Alfreed bingung harus mengarang cerita apa sekarang. Tatapan kakeknya membuat dia tak bisa berpikir jernih. “Dia wanita yang sudah lama kukenal. Kami memang tidak pernah punya hubungan. Tapi dia menyukaiku dan aku ..., ya, aku juga menyukainya.” Alfreed tidak berani menatap mata k

  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    Sandiwara Yang Ketahuan

    “Shit! Si tua bangka itu sungguh-sungguh menguji kesabaranku!” Alfreed langsung mengumpat, begitu dia sampai di pintu keluar kantor sipil. Sengaja dia meninggalkan Luisa dan kakeknya lebih dulu sebab sudah tak tahan ingin meledak. Satu-satunya orang yang terpikirkan olehnya sekarang adalah Paul. Langsung dia telepon asistennya itu. “Kau tahu, kesialan sudah menimpaku saat ini. Si tua bangka itu menikahkan kami seperti kilat, dan setelahnya dia malah beracting menjadi orang termiskin di dunia yang tidak punya tempat tinggal selain menumpang di rumahku. Damn it!” Alfreed berteriak di ujung kalimatnya. Dia bahkan menendang ban mobil orang sampai alarmnya berbunyi. Terkejut, buru-buru dia berpindah tempat. Tak mau sampai ada yang tahu kelakuan bodohnya itu. “Suara apa itu, Tuan?” Di ujung telepon Paul juga ikut terkejut. “Tidak perlu kau tanyakan! Sekarang cepat pikirkan solusinya! Sebab kau yang harus bertanggung jawab atas ide bodohmu ini!” hardik Alfreed. Paul menelan

  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    Nikah Dadakan

    Alfreed bersiap dengan setelan kantornya. Usai menyemprotkan parfum di beberapa bagian, pria berjas itu melangkah keluar dari kamar. Langsung dia dikejutkan dengan Kakek Scott yang ternyata sudah berdiri di depan pintu. “Sudah kuduga, kau hanya membohongi kakekmu.” Sang kakek melihat penampilan cucunya yang sudah rapi dengan setelan kantor. “Membohongi?” Alfreed mengernyit tak mengerti. “Semalam kau berjanji akan membawa calon istrimu padaku,” jawab Kakek “Astaga ... Iya, aku lupa. Tunda saja hari ini. Besok aku janji akan membawanya padamu.” Dengan enteng Alfreed mengganti janjinya ke hari esok sebab dia juga belum memberitahu Paul prihal ini. “Tidak bisa! Seenaknya saja kau mengganti hari! Aku paling benci yang seperti itu!” Kakek Scott melotot. “Tapi aku ada meeting pagi, Kek, dan ini penting.” “Kau bisa menyuruh Paul untuk mewakilimu di meeting, jadi sekarang kau harus mengantarkan aku bertemu dengannya!” Kakek Scott bersikeras. Sudah jelas jika berdebat dengan san

  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    Setuju Untuk Menikah

    Washington DC. Tak pernah terbayangkan oleh Luisa dia akan menjejakkan kaki di kota ini. Turun dari taksi, Paul membantu Luisa untuk check-in di hotel. “Oke, ini kuncinya.” Paul menyerahkan kunci kamar pada Luisa.“Kau bisa langsung beristirahat di kamar, Luisa. Dan aku harus pergi, ada hal mendesak yang wajib kuselesaikan,” sambung Paul.Luisa tak menjawab. Dia hanya menatap Paul dengan raut wajah khawatir.“Jangan khawatir, aku pasti akan kembali. Aku tidak terpikir sedikitpun untuk menipumu. Sesuai kesepakatan kita tadi, aku akan membantumu dan kau tentu juga akan membantuku ‘kan?” Luisa pun mengangguk.Dua jam lebih setelah kepergian Paul, seseorang tiba-tiba mengetuk pintu kamar Luisa. Reflek gadis itu menyeka air matanya. Ya, kesendiriannya di kamar hotel itu membuat dia kembali teringat dengan nasib malang yang silih berganti menimpanya.“Luisa ..., ini aku, Paul. Aku tunggu kau di lobi sekarang, ya,” ucap Paul dari luar.Sampai di lobi hotel, ternyata Paul memperkenalkan Luis

  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    Menemukan Calon Nyonya

    (Tiga hari sebelumnya)Malam itu Paul bergegas menuju bandara. Tujuannya adalah Mexico, sebab selain karena Bibinya tinggal di sana, Paul yakin kalau tidak akan ada satupun perempuan Mexico yang mengenal siapa keluarga Scott.Menempuh perjalanan udara lebih kurang 6 jam dari Washington DC, akhirnya Paul pun sampai. Tempat pertama yang dia kunjungi setelah dari bandara adalah panti asuhan. Paul mengira bisa menemukan perempuan cantik yang hidup sebatang kara dan mau menikah kontrak dengan bosnya. Tapi sayang pilihannya itu zonk. Enam panti asuhan sudah Paul datangi selama dua hari, tapi tak dia temukan gadis menarik yang cocok bersanding dengan bosnya. Sekalinya ada yang memenuhi kriteria, saat ditanyai cita-citanya justru menjadi biarawati. “Ah, kacau ... Waktuku sudah terbuang sia-sia di sini,” gumam Paul berdecak. Dia pikir bisa dengan mudah menemukan perempuan itu, tapi ternyata sulitnya bukan main. Saat Paul sedang duduk menikmati kopi sembari berpikir, Bibinya datang mendekat.

  • Istri Kontrak CEO incaran Tuan Mafia    Ancaman Sang Kakek

    "Kau pikir kau siapa?! Kalau bukan karena kekayaan yang kakek miliki, kau tidak akan jadi sebesar ini, Alfreed! Kau boleh saja menjadi seorang CEO yang hebat, tapi jangan pernah lupa kalau aku adalah owner-nya. Aku yang sesungguhnya pemilik ratusan hotel Scott di seluruh dunia. Namaku yang orang-orang kenal, Scott Ferdinand. Jadi stop mendebatku dengan berbagai macam alasanmu itu! Cukup turuti mauku kalau kau masih ingin menikmati semua yang kumiliki! Jika tidak, aku akan menyerahkan seluruhnya ke panti sosial! Camkan itu!--------Bruak!“Aarrrgh ..., fuck this shit!” Alfreed menendang kursi kebesarannya di kantor saat mengingat kejadian sore tadi. Ancaman sang kakek yang membuat emosinya langsung mendidih.“Sialan! Si tua bangka itu lagi-lagi mengancamku dengan tuntutannya! Kenapa dia tidak mati saja?! Umurnya terlalu panjang menjadi manusia, bahkan ayahku lebih dulu mati daripada dia! Damn it!”“Ini tidak adil! Apa hak dia memaksaku menikah dan punya anak? Ini hidupku! Aku yang men

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status