Share

Alasan Bian?

Penulis: Ainin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-28 00:35:30
"Nona mau makan malam? Mau saya masak sesuatu?"

Stella menggeleng pelan dan menghela napasnya. Dia memikirkan sesuatu tapi khawatir pasti Bian tidak akan setuju. Bagaimana dia akan menjaga harga dirinya kalau Bian menolak.

"Apa aku meminjam uang ke bank saja?"

Stella diam berpikir selama beberapa saat. Hingga akhirnya dia menarik napas dan memutuskan untuk mencoba. Dia bangkit dari duduknya lalu menatap Amber dan tersenyum pada gadis yang sudah membantunya tadi.

"Aku akan memasak sendiri makanan yang aku mau dan kalau memang masih ada sisa aku akan memakan yang sudah kau masak. Aku akan keluar," ujarnya membuat Amber mengangguk patuh.

Dia membiarkan Stella keluar dari kamar dan merapikan kamar istri majikannya itu. Dia tahu kalau hubungan Bian dan Stella memang tidak pernah baik makanya mereka tidak tidur di atas ranjang yang sama sejak dulu.

Stella menatap Bian yang sedang tenang di meja makan, dia duduk di salah satu kursi pada akhirnya membuat Bian menatapnya yang hanya diam saja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kontrak CEO : Hamil Sebelum Bercerai!    Penawaran Bian

    Stella menaikkan alisnya mendengar ucapan Bian yang tak masuk akal. "Aku tidak tahu apakah dia mata-mata Mama atau tidak tapi yang pasti sejak dulu dia juga sudah tahu kalau hubungan kita tidak pernah membaik. Aku masih bernegatif thinking dengan tidak mengatakan kalau kau hanya mencari alasan untuk bisa tidur denganku, Bian!" ujarnya seraya berjalan mendekati pria itu.Bian hanya diam saja, memperhatikannya marah-marah seperti sedang melihat sesuatu yang menggemaskan dalam pandangan matanya."Cepat pergi dari sini! Tidak usah tidur bersamaku karena itu tidak masuk akal!" Stella mengambil tangan Bian dan menariknya agar bangkit dari ranjangnya. "Bangun, Bian! Kau harus tidur di kamarmu, eh!"Stella tersungkur jatuh ke dalam pelukan Bian dan tak bisa bangkit ketika pria itu malah membalikkan posisi dan membuatnya berada dalam kungkungan pria itu. Mata Stella terlihat melotot, melihat Bian yang sudah tersenyum smirk menatapnya, seperti ada minat yang tertahan di matanya dan membuat Stel

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Istri Kontrak CEO : Hamil Sebelum Bercerai!    Untung Saja Cantik

    Stella tidak tahu apa maksud Bian dengan mengatakan hal itu tadi malam. Menawarkannya sesuatu hal yang membuat Stella langsung setuju walau dia meminta kalau ini hanya pinjaman dan dia tidak memintanya secara cuma-cuma. Meskipun dalam urusan ini dia seperti dibayar ketika selesai bercinta dengan Bian tapi dia tetap tidak mau memiliki hutang pada pria itu karena mulutnya akan sangat kasar ketika menghina kelak.Duduk di atas ranjang saat dia sudah bangun beberapa menit lalu, tatapannya melihat pada Bian yang sedang tidur dengan tenang. Terhitung sudah tiga kali mereka bercinta secara sadar, dia tak tahu kenapa Bian harus melakukan lelaki dan lagi tapi memang dia pernah mendengar kalau hubungan seksual itu adalah hal yang membuat ketagihan. Makanya banyak orang di luar sana yang rela membayar agar bisa melakukannya dengan wanita lain. Yang tidak Stella pahami adalah, kenapa Bian harus melakukan itu dengannya? Bukankah pria ini sempat mengatakan sangat membencinya karena pernikahan ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-02
  • Istri Kontrak CEO : Hamil Sebelum Bercerai!    Hadiah Dariku

    Setelah makan pagi, barulah mereka pergi ke dealer mobil untuk mencari mobil yang diinginkan oleh Stella walaupun dia berjanji akan membeli mobil dengan harga yang murah. Dia harus tetap memikirkan tentang bayaran dan cicilan yang akan dilakukan pada bidan setelah ini jadi dia tidak mungkin membeli sesuatu yang mahal karena dia yang akan kesulitan untuk membayarnya.Mereka tiba di dealer mobil yang tak begitu jauh karena rumah Bian memang masih di daerah perkotaan. Dia terlihat menatap wajah pria itu, tahu kalau tempat ini adalah tempat penjualan mobil yang bagus dan mahal. Semoga saja ada mobil yang sesuai dengan yang dia cari dan tidak begitu mahal."Ayo turun," ajak Bian dengan wajah datarnya yang membuat Stella mengangguk.Dia turun dari mobil, lalu melihat pria itu sudah menunggunya sebelum akhirnya mereka masuk bersama. Tatapannya terlihat tenang sementara Stella sudah menarik napas dan melihat beberapa mobil yang terlihat bagus disana."Tuan Bian Dominic?" Seorang karyawan yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • Istri Kontrak CEO : Hamil Sebelum Bercerai!    Alasan Panjang Stella

    Bayaran setelah bercinta adalah sebuah mobil membuat Stella sebenarnya sudah mulai mengerti arti dirinya di hadapan pria yang sedang bersamanya ini. Jika mau dibayar, dia hanya berharga 13.000$, tidak lebih dan tidak kurang.Stella tahu, dari dulu dia hanya menjadi seorang wanita yang tidak berharga di mata pria ini. Mungkin dengan mengandung anaknya, maka akan menjadi penghargaan paling besar. Stella tak tahu, kenapa dia mau dan mau ingin padahal semua itu adalah hal yang tidak masuk akal. "Sudahlah, mau memikirkannya juga tidak ada gunanya sekarang. Kenapa aku harus menyesalinya berulang kali padahal aku tahu kalau semua itu tidak akan bisa ku perbaiki lagi. Dari awal aku menikah dengannya sebenarnya sudah hancur saja sekarang masa depanku. Kenapa aku harus memikirkan tentang hal yang tak bisa kulakukan, aku bisa memikirkannya."Stella memperhatikan Bian yang sedang membeli beberapa makanan di cafe tempat mereka berhenti. Dia sebenarnya sudah malas untuk ikut tapi tetap harus ada t

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-04
  • Istri Kontrak CEO : Hamil Sebelum Bercerai!    Jangan Buat Aku Jatuh Cinta

    Bian tahu kalau Stella adalah seorang wanita yang sangat sadar diri dan tidak pernah melampaui batas. Wanita ini tidak akan pernah tenang dan tidak akan pernah diam tentang pembahasan yang sama setiap hari selama dia belum setuju dan itu hanya akan membuatnya kesal kalau terus-terusan dibahas.Bukan salah Stella juga dengan bersikap seperti ini karena dari awal Bian yang sudah mau doktrinnya untuk menjadi seseorang yang tidak penuntut terhadap pernikahan mereka. Ditambah lagi setelah memang bukan seorang gadis yang sengaja menjual dirinya untuk mendapatkan sesuatu secara instan, membuatnya tahu kalau dia yang sudah terlalu kelewatan di dalam urusan ini."Aku akan urus setelah ini. Ke depannya bisa kau berhenti membahasnya? Tidak perlu mengajariku untuk urusan yang kuketahui." Bian berkata datar membuat Stella menghela napas dan mengangguk.Dia tak bicara lagi setelah itu membuat Bian juga kehilangan kata-kata karena tak tahu bagaimana cara membuka pembicaraan. Keduanya diam seperti ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-06
  • Istri Kontrak CEO : Hamil Sebelum Bercerai!    Tidak Direstui?

    Selama beberapa hari ke depannya setelah Stella mengatakan kata-kata itu, dia sebenarnya kesal hanya saja tahu kalau cara itu yang dimiliki oleh Stella untuk tetap bertahan dengan sikapnya yang berubah-ubah seperti ini. Bagaimanapun juga Stella adalah seorang wanita yang tetap takut dengan sebuah harapan palsu yang tak ada kejelasan, sementara itu Bian memang tak ada memberikannya kejelasan apapun selain hanya untuk keuntungannya sendiri. "Anda mau makan bersama dengan Nyonya Stella lagi, Tuan?" Saat jam makan siang asistennya kembali bertanya dan itu membuat Bian tersenyum kecil. Dia bersandar di kursinya dan terlihat memejamkan matanya, berpikir selama beberapa saat untuk memastikan apa yang dia ingin lakukan. Rasanya makan dengan Stella juga tidak ada salahnya tapi selama beberapa hari ini dia tidak lagi melakukannya karena mendengar ucapan dari wanita itu kemarin. Terlihat sangat jelas kalau Stella sengaja dan tidak mau berharap banyak padanya karena memang tidak ada harapan. Wan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Istri Kontrak CEO : Hamil Sebelum Bercerai!    Kehamilan Stella

    Stella mencoba untuk menenangkan diri, menatap wajahnya yang terlihat agak lelah. Padahal beberapa hari ini dia sama sekali tidak ada melakukan apapun, makanya dia heran kenapa tubuhnya lemah. Dia tampak menghela napas, lalu memutuskan untuk keluar karena dia lapar. Sebaiknya nanti dia memesan testpack saja atau membelinya secara langsung, dia sudah punya mobil jadi dia akan mudah mau membeli apa saja.Keluar dari dalam kamar, Stella berjalan pelan ke arah dapur dan menatap Bian yang sudah duduk di sana lebih dulu. Bian menatap wajah Stella yang sudah menarik kursi, hingga dia tersenyum pelan."Kau bekerja?"Stella mengangguk mendengarnya hingga dia menghela napas dan menatapnya. "Kenapa?""Tidak ada, nanti malam Mama mau mengajak kita makan malam." Bian berkata. "Jangan pulang terlalu lama."Stella mengangguk tanpa banyak bicara, dia menghela napasnya dan menatap wajah Bian. Beberapa hari ini Bian sebenarnya melembut padanya, tak ada lagi mencari masalah dan selalu bersifat lebih per

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • Istri Kontrak CEO : Hamil Sebelum Bercerai!    Pemeriksaan Lebih Spesifik

    Entah benar-benar bahagia atau tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Stella padanya, Bian langsung membooking satu lantai khusus untuk pemeriksaan kehamilan dan dokter abgyn terbaik yang ada di kota itu.Stella merasa ini terlalu berlebihan, anak yang dikandung oleh seorang wanita miskin sepertinya tidak harus membuat Bian sampai mengeluarkan uang sebanyak itu, 'kan? Untuk apa? Hanya sekedar cek hamil atau ada cek yang lain?Saat sedang berada di mobil berdua, Stella memberanikan diri dan bertanya pada Bian yang sedang mengemudi dengan serius dan hati-hati."Apakah surat pernyataan dari klinik itu tidak cukup untuk meyakinkanmu kalau anak ini benar-benar ada?"Bian menatap wajahnya sekilas lalu tersenyum kecil. "Belum cukup, aku ingin ada pemeriksaan yang lebih spesifik karena bagaimanapun juga ini adalah hal pertama dan aku tidak boleh langsung lengah seperti tidak terjadi apa-apa," ucapnya yakin membuat Stella menghela napasnya."Apakah kau juga ingin melakukan pemeriksaan DN

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16

Bab terbaru

  • Istri Kontrak CEO : Hamil Sebelum Bercerai!    Marah?

    Stella sebenarnya mengatakan semua itu dengan sangat santai pada Bian tapi entah mengapa karena menyebut kata 'ibuku', Bian adi perasaan sendiri teringat dengan kesalahannya. Namun, meski begitu dia tetap meminta pelayan untuk membuatkan makanan yang diinginkan oleh Stella, pelayan itu datang dari rumah utama alias tempat ibunya tinggal dan membawa makanan yang diinginkan Stella. Sebenarnya semua ini dirasa terlalu berlebihan, padahal Stella sudah bilang kalau dia bisa membuatnya sendiri. Namun, Bian menyebalkan dengan kata posesif yang ada di dalam dirinya. Membuat Stella juga tak bisa membantah dan memutuskan untuk langsung makan saja karena dia sudah lapar. "Apakah ini yang namanya mengidam? Kudengar, seorang ibu hamil biasanya akan menyukai makanan-makanan random. Kau mendadak menginginkan makanan asia seperti ini, kau sedang mengidam?" tanya Bian sambil menyuapkan satu potong daging ke mulutnya. "Mungkin saja, aku juga tidak begitu tahu karena Ini pertama kalinya aku hami

  • Istri Kontrak CEO : Hamil Sebelum Bercerai!    Rindu Masakan Ibu

    Stella memejamkan matanya, merasa lelah dengan segala permintaan Bian yang selalu dia dapatkan. Setiap hari, pria ini pasti akan selalu mengungkit tentang itu dan memintanya untuk tidak pergi. Dengan sikapnya yang berubah-ubah, Stella justru takut dengan kenaikan yang diberikan Bian padanya. "Aku tidak meminta banyak, aku hanya meminta supaya kau tidak pergi meninggalkan kami. Aku sudah berjanji akan memberikan separuh sahamku kepadamu, kenapa sulit sekali bagimu untuk membuat keputusan kecil itu jika aku bisa memberikanmu sesuatu yang besar?" Selepas mandi habis melakukan percintaan itu, Bian kembali bertanya dengan duduk di atas ranjang yang sama dengannya. Sementara Stella sudah terbaring dengan dua bantal yang dia sadari hingga tubuhnya terlihat nyaman. "Kau tahu, seumur hidup itu tidak sebentar." Stella memulai ucapannya dengan lembut, tak mau berdebat dan tak memancing emosi pria ini. "Kau memintaku tetap bertahan setelah kita bercinta, hampir setiap hari memintaku melakuk

  • Istri Kontrak CEO : Hamil Sebelum Bercerai!    Permohonan Di Tengah Percintaan

    "50% saham hanya untuk bercinta denganku? Apakah kau merasa itu semua masuk akal?" Masih diposisi yang sama, Stella tak bisa lepas dari kungkungan Bian karena pria ini terlihat begitu serius ingin melakukannya. "Bukankah kau yang meminta syarat itu? Aku hanya berusaha untuk menurutinya supaya mendapatkan apa yang aku mau, sekaligus kau tidak merasa rugi dengan permintaanku." Bian menjawab dengan santai membuat Stella menarik napasnya tak percaya. "Bian, tidak ada untungnya-" "Ada, apakah kau meremehkan hasrat seorang pria sepertiku? Aku punya istri dan aku tidak bisa menyentuhnya dengan leluasa karena dia tidak percaya padaku dan masih sakit hati, jadi aku hanya berusaha untuk menggapai hatinya. Apapun akan kulakukan untuk itu, masih tidak percaya?" Stella terdiam, dia ingat sesuatu yang pernah dikatakan orang termasuk wanita-wanita yang pernah menikah. Mereka mengatakan kalau suami mereka rela melakukan apa saja jika sudah ingin melakukan hubungan suami istri. Bahkan ketika mer

  • Istri Kontrak CEO : Hamil Sebelum Bercerai!    Sebagian Saham

    Stella menatap wajah Bian yang sepertinya tak ada niatan untuk melepaskannya. Wanita itu sudah mencengkram selimut saat merasakan Bian menyapa bagian lehernya dengan ciuman dan kecapan mesra. "Bian ..." Bian mengangkat kepalanya, lalu menatap dalam wajah Stella yang sudah menggeleng. "Aku tidak bisa melakukan itu." "Kenapa?" Bian menciumnya dengan lembut. "Bukankah sudah bersedia untuk lebih menerima hubungan ini dan semua perhatianku?" Stella menelan ludahnya. "Tetapi bukan dengan bercinta, 'kan?" ucapnya pelan. "Aku tidak ada mendengar ucapan itu." Bian terdiam, sadar kalau selama ini dia terbawa perasaan sendiri padahal Stella tetap menganggap semuanya sama seperti pertama kali. "Bian ... aku sangat lelah." Bian tersenyum pelan lalu mengusap kepalanya. "Sudah berapa bulan kita tidak melakukannya, kau tidak merindukanku?" Stella menatapnya dengan tatapan tak paham membuat Bian tersenyum lagi. Gila, dia yang terbawa perasaan sendiri dengan hubungan dan kedekatan yang

  • Istri Kontrak CEO : Hamil Sebelum Bercerai!    Rumahku Adalah Kau

    Stella memijat kepalanya perlahan lalu keluar dari dalam mobil dan menatap Bian yang sudah membuka pintu rumah dan menyambutnya yang baru datang. Wanita itu diam selama beberapa saat tapi kemudian dia berjalan saat melihat Bian yang sedang tersenyum padanya."Kau mau pergi?"Bian menaikkan alisnya. "Tidak, kenapa kau bertanya seperti itu?" tanyanya seraya merangkul tubuh Stella, membawanya masuk ke rumah. "Emm, karena aku melihatmu keluar dari rumah saat aku sampai tadi. Kupikir kau bukan mau menyambutku tapi mau pergi ke suatu tempat seperti yang biasa kau lakukan dulu. Dulu bukankah kau biasanya selalu pergi? Kenapa sudah tidak pernah lagi keluar dan nongkrong atau menyendiri?"Bian mengajaknya duduk di sofa lalu tersenyum lembut menatap wajah istrinya itu. "Untuk apa? Aku lebih baik di rumah daripada keluar tanpa manfaat seperti itu. Aku tidak begitu punya teman, hanya ada beberapa rekan kerja. Kalau aku di rumah aku bisa membantu menjaga dan memberikan perhatian padamu. Kehamilan

  • Istri Kontrak CEO : Hamil Sebelum Bercerai!    Mulai Dekat

    Beberapa bulan berlalu setelah kehamilan Stella dan dia tetap mendapati sikap penuh perhatian dan juga segala hal yang diberikan Bian mulai lebih terlihat banyak dan berkembang.Pria angkuh dan kaku itu bahkan seolah sengaja untuk menjadi dirinya yang lebih baik, tidak lagi bermulut pedas, tidak lagi bertampang datar dan dingin, tidak lagi menjadi sosok yang menyebalkan.Stella menikmati semua perubahannya tapi juga dia masih berusaha menjaga jarak. Dia tidak bisa kalau harus membiarkan pria itu melakukan sesuatu padanya semakin jauh, tapi dia juga tidak memiliki kemampuan untuk menghalanginya hingga hanya bisa menerima."Maaf, aku terlambat datang. Tadi aku meeting dulu dengan klien baru setelahnya aku datang ke sini karena itu klien yang cukup penting. Dia sudah datang jauh-jauh dari luar negeri, makanya aku layani dulu," ucap Bian begitu masuk ke cafe Stella.Wanita berdress hitam itu menoleh ke arah Bian, lalu diam selama beberapa saat. "Kau bicara seolah menjadi gigolo saja," uja

  • Istri Kontrak CEO : Hamil Sebelum Bercerai!    Tekad dan Tekad

    Setelah pulang, tak ada lagi pembicaraan yang dilakukan oleh Bian dan Stella. Keduanya masuk ke dalam rumah dan disambut Amber, tapi karena tak ada yang dikatakan dan dibicarakan oleh kedua majikannya jadi Amber juga hanya diam dan berniat untuk memasak makan siang sebab sebentar lagi sudah harus makan. Stella masuk ke kamarnya dan memutuskan untuk beristirahat sambil berpikir. Dia merasa sifat Bian saat ini sudah terlalu jauh, pria itu sudah tak sama lagi dan itu membuatnya khawatir. Besar kemungkinan jika seperti ini maka mereka tidak akan berpisah sesuai dengan harapan pria itu. "Tidak ada dasar yang kuat kenapa dia berubah dan berniat untuk mempertahankanku. Aku bukan orang yang tidak punya hati sampai mengabaikan apa yang dia lakukan dan dia inginkan, tapi kalau dia tidak memiliki dasar yang kuat untuk mempertahankan pernikahan ini maka dia akan bisa mengabaikannya dengan mudah ke depannya. Dia tidak tahu bagaimana harus menjadi dirinya sendiri, karena bagaimanapun semua ini

  • Istri Kontrak CEO : Hamil Sebelum Bercerai!    Menemui Mama?

    Stella menoleh ke arah Bian saat pria itu sengaja meletakkan lauk di piringnya. Padahal dia tidak memintanya sama sekali tapi pria ini memang sengaja melakukannya dan menggunakan Calista yang ada dihadapan mereka untuk semakin berpura-pura.Saat ini mereka sedang makan pagi bersama dan Bian terlihat seperti seorang suami dan calon ayah yang baik. Dia tak tahu bagaimana harus menolaknya tapi saat ini dia hanya bisa diam saja dan memakan makanan itu tanpa banyak bicara."Makanlah yang banyak, agar kandunganmu sehat." Calista bersuara membuat Stella mengangguk tanpa menatapnya.Dia malas untuk banyak berbasa-basi saat ini, terlalu melelahkan. Sepertinya jika dia kembali ke rumah atau ke kamarnya yang ada di cafe akan lebih baik, dia tidak akan menyinggung atau membuat siapapun harus terusik. Dia bukan orang yang hebat dan bahkan dia selalu menjadi orang yang terhina.Stella menghela napas panjang lalu duduk di kursi dan melihat Bian serta Calista yang sedang bicara. Sejak tadi dia tahu m

  • Istri Kontrak CEO : Hamil Sebelum Bercerai!    Meminta Saran Calista

    "Aku mau." Stella menatap Bian dengan wajah datar. "Mau apa?" Bian melihat Stella dari atas sampai bawah, berulang-ulang membuat wanita itu memalingkan wajahnya dengan tatapan datar yang tak berubah. Dia sudah tahu apa yang dimaksudkan oleh pria ini, rasanya seperti tak masuk akal karena Bian bisa-bisanya meminta secara terang-terangan begini. "Apa yang kau pikirkan sebenarnya? Sadar tidak sih kalau aku sedang hamil?" "Memangnya kalau hamil tidak bisa melakukannya?" tanya Bian dengan wajah tak percaya. "Apa yang kau rasakan? Ada yang sakit lagi?" Stella menghela napasnya dalam-dalam lalu berjalan ke arah ranjang dengan rasa malas. "Aku belum fit, kalau kita lakukan malah beresiko. Itu bukan hal yang kuinginkan, aku mau mempertahankan anak ini. Apapun keadaannya, aku tidak akan membuatnya kenapa-napa. Kau harus tahu, keguguran pertama kali bisa membuat resiko macam-macam, salah satunya mungkin tidak akan bisa hamil lagi. Jadi, berhenti meminta sebelum keadaanku membaik." "O

DMCA.com Protection Status