Share

Bab 20

Author: Mirah Official
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Di dalam kamar pribadi miliknya, Prince tampak memandangi keadaan sekitar kamar itu yang tampak sunyi. Suasana yang begitu monoton baginya. Bayangkan saja, selama puluhan tahun dirinya hidup di dalam tempat ini. Tidak ada sekalipun cat berwarna abu diganti dengan warna lain yang lebih cerah atau lebih gelap.

Tubuh tinggi besarnya segera terjun bebas di atas kasur empuk miliknya. Lelah? Pasti. Urusan demi urusan dirinya lakukan setiap hari, tidak peduli hari kerja ataupun hari libur. Bahkan, jika sudah diterpa masalah dirinya siap lembur bagai kuda sehari semalam tidak istirahat sebelum masalahnya benar-benar pergi.

Melihat sang sahabat, Jordan, sepertinya sangat menyenangkan. Pria itu jika lelah lekas menghubungi Lyly hanya sekedar untuk meminta semangat melalui suara manja atau kecupan ringan secara nyata ataupun secara virtual melalui layar gawai. Sedangkan dirinya? Meminta semangat pada siapa? Hampir menginjak kepala tiga, namun belum ada satupun perempuan yang berhasil masuk ke da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 21

    Setelah semalam tak bisa tidur karena mendapat pesan dari sang tuan, pagi harinya kembali dibuat jantungan karena mendapatkan hal yang sama seperti tadi malam. Kali ini bahkan lebih parah.[Selamat pagi.]Niana kembali melihat pesan itu, entah apa tujuan Prince sehingga melakukan hal demikian. Untuk apa pula mengucapkan selamat pagi padanya? Seperti orang penting saja.Meskipun merasa heran dan gemetar di saat bersamaan, Niana tetap membalas pesan sang tuan, membalas ucapan selamat pagi itu. Setelahnya, Niana tidak ingin terlena lebih lama. Gadis itu bergegas membersihkan diri untuk memulai harinya yang lebih menyenangkan. Bekerja.Selesai dengan rutinitas pagi, Niana segera mencari Tina untuk meminta pekerjaan pada perempuan itu. Terlebih lagi besok adalah hari dimana dirinya menerima gaji. Bukankah sangat menyenangkan? Belum lagi yang menggajinya adalah Prince langsung, dirinya semakin penasaran tentang nominal yang akan diberikan oleh Prince.Tapi, ia tidak boleh menaruh harapan ya

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 22

    Sesuai dengan janjinya kemarin pada para dokter, maka hari ini dirinya sengaja mengosongkan jadwal di perusahaan dan pekerjaan lainnya demi bisa membawa Niana melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.Awalnya ia bingung hendak melakukan cara apa untuk bisa membawa Niana, bingung harus berbasa-basi seperti apa pada gadis itu. Namun, seketika ia teringat dengan nomor ponsel Niana yang sudah ia miliki. Apa salahnya menghubungi melalui ponsel terlebih dahulu.Segera diambilnya benda pipih berwarna dark grey itu, lantas mencari kontak si gadis yang akan ia hubungi. Setelah berhasil ditemukan Prince tanpa membuang waktu lebih banyak lagi segera menghubunginya.Satu panggilan tak terjawab, Prince tampak masih belum menyerah. Mengingat jika waktu pertemuan dan pemeriksaan masih tersisa cukup luang yaitu 4 jam mendatang. Masih banyak waktu untuk bersiap. Salahnya sendiri tidak menghubungi Niana semalam.Niana sendiri kini tengah sibuk merasakan lemas tubuhnya, sungguh sangat menyiksa. Bahkan un

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 23

    Hey! Pria mana yang tidak terperangah ketika melihat balutan handuk putih hanya menutupi sebagian dari tubuh indah itu saja? Tentu Prince adalah pria yang normal, melihat hal yang demikian membuat kejantanannya tergugah.Kaki jenjang yang bahkan ia bisa lihat sampai setengah paha ketika biasanya hanya ia lihat betis atau bahkan hanya mata kaki. Belum lagi terlihat pundak mulus bak pantat bayi, dan jangan lupakan dua buah dada yang hampir menyembul keluar karena lilitan handuk itu cukup kencang.Hell!! Sejak kapan dua benda keramat itu terlihat besar? Ia tidak menyangka jika dibalik pakaian Niana yang selalu longgar ada dua benda yang begitu menggoda.Niana hampir membuka handuknya untuk mengenakan pakaian jika tidak mendengar suara dehaman seorang pria yang berhasil membuat jantungnya kembali berdegub kencang. Ia menatap horor pada seorang pria yang sedang menatap datar ke arahnya. Padahal tidak tahu saja dibalik tatapan datar itu tersimpan rasa yang menggelora di hati.“Tuan, sejak k

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 23

    "Tuan, tidakkah Tuan tahu dengan jelas aku siapa dan keadaanku bagaimana? Takdir terlalu jahat jika aku menjadi sosok yang Tuan inginkan, tidak adil rasanya jika Tuan yang sempurna hanya mendapat seorang gadis yang jika dorong sedikit saja dia akan mati. Tuan, kesempuarnaanmu tolong jangan dinodai dengan adanya aku. Bohong kalau aku tidak kagum atas sosokmu, bohong kalau aku tidak memiliki perasaan yang sama jika setelah aku pergi dari dunia yang menyakitkan itu hanya Tuan yang menjadi tempatku berpulang. Carilah yang lebih sempurna dariku, Tuan."Prince terdiam mendengar ucapan lembut si gadis yang mengiris hatinya menjadi 1001 bagian. Ia kira Niana akan menerimanya dengan mudah mengingat jika di luar sana ia yang hampir gila dikejar para perempuan yang mengaku cinta padanya. Namun saat ini, Niana justru melakukan penolakan dengan cara yang dengan halus."Apa kamu berpikir aku akan membebaskanmu setelah alasan yang kamu berikan itu? Tidak Niana, seandainya kamu berasal dari kubangan

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 25

    Belum genap 24 jam, Tuhan telah mengirimkan ribuan kebahagiaan di hati Niana yang sebelumnya sudah teramat bahagia karena pengakuan dan pengklaiman secara sepihak oleh Prince. Kini, pria itu juga memberikan kabar gembira lainnya mengenai rencana yang sangat mustahil terjadi sebelumnya.“Benarkah?!” tanya Niana penuh tak percaya. Gadis itu bahkan melupakan rasa sakit dan pusing di kepalanya ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Prince sebelumnya. Prince mengangguk sebagai jawaban. Sontak hal itu membuat Niana tanpa sadar segera bangkit untuk duduk dan memeluk pinggang Prince dengan sangat erat. Terdengar jika gadis itu mengucapkan terima kasih yang tidak terkira pada kekasihnya. Terasa juga ada anak sungai yang mulai mengalir di kedua matanya.Prince yang merasakan dadanya basah pun segera melepaskan pelukan itu. Meskipun tangisan Niana adalah tangisan bahagia, dirinya tetap tidak rela jika mata indah itu mengeluarkan air mata. Hatinya sudah berjanji tidak akan membuat gadisnya kem

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 26

    Benar apa yang dikatakan oleh Prince, kini tubuhnya tengah diperiksa dan dianalisis sebaik mungkin oleh para ahli di bidangnya. Jujur, awalnya ia sempat merasa takut. Namun, Prince benar-benar handal dalam meyakinkannya agar tidak takut lagi. Dirinya sangat bersyukur memiliki pangeran tampan bernama Prince itu.Selagi dalam masa pemeriksaan pun Niana benar-benar tidak melepaskan genggaman tangannya pada Prince. Dan ini adalah pertama kali dalam hidupnya bergenggaman tangan dalam durasi yang cukup lama bersama pria tercintanya.Kurang lebih membutuhkan waktu 1 jam lamanya Niana diurus oleh para dokter. Dan kini saatnya gadis itu kembali diizinkan istirahat sambil menunggu hasil dari pemeriksaan. Prince menatap dalam pada seorang gadis yang tengah tertidur sambil memegang telapak tangannya. Terasa sekali jika genggaman itu tak se-erat sebelumnya menandakan sang empu mulai terlelap dengan baik.Perlahan Prince bangkit, kini tubuhnya menjulang tinggi di hadapan si gadis yang baru saja te

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 27

    Sore harinya ketika Prince pulang bekerja, Niana seperti biasa akan menunggu di depan pintu utama tempat paling awal yang akan Prince lewati sebelum masuk rumah. Seperti saat ini, pria itu baru saja masuk setelah dibukakan pintu oleh salah satu asistennya.Prince segera merentangkan tangannya seolah menyambut langkah kecil Niana yang perlahan mendekat ke arahnya. Pria itu dengan penuh rasa gemas memeluk erat tubuh gadisnya dan menciumi puncak kepala Niana. Bahkan Niana sendiri dibuat berjinjit ketika Prince ingin mencium pipinya.“Ayo duduk, nanti aku buatkan kopi,” ujar Niana sambil menarik lengan Prince untuk duduk di sofa yang ada pada ruang keluarga alih-alih ruang tamu yang dilewati keduanya.Prince sendiri hanya diam mengikuti apa yang diperintah oleh kekasihnya. Ia dengan senang hati akan menerima perlakuan apa saja yang dilakukan oleh Niana. Tak lama setelah itu, Niana kembali tiba dengan membawa secangkir kopi khusus untuk orang yang paling dicintainya. Gadis itu segera mel

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 28

    Niana dan Prince tampak tengah menikmati waktu malam yang gerimis di balkon kamar si pria. Awalnya Niana hanya ingin meminta tolong pada Prince karena ponselnya tidak bisa hidup, namun pria itu tampaknya mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk mengajaknya berpelukan di balkon kamar sambil menikmati cuaca malam yang dingin.Keduanya duduk di satu kursi yang sama dengan Niana duduk tepat di depan kekasihnya sehingga si kekasih bisa memeluknya dari belakang. Beruntung Prince membawa selimut sehingga ia tidak terlalu merasakan dingin."Sayang, ponselku bagaimana?" tanya Niana ketika kembali mengingat nasib ponselnya yang justru tidak disentuh sama sekali. Ia terlalu terlena dengan ajakan Prince untuk bersantai di balkon kamar sambil menunggu kantuk menyerang. "Besok aku belikan yang baru saja, aku tidak bisa membenarkan ponsel yang mati," jawab Prince santai. Niana kembali diam setelah mendapatkan jawaban dari kekasih. Toh menolak pun tidak akan bisa ia lakukan, Prince itu keras kepa

Latest chapter

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   END

    Keesokan harinya, seisi mansion dibuat heboh oleh keadaan Niana yang tiba-tiba memburuk. Wanita itu mendadak pingsan di dapur saat menggoreng bawang. Prince yang baru saja bangun dan masih menggunakan boxer lari terbirit-birit menuju dapur ketika Yuna memberitahukan sang istri pingsan. Pria itu hampir membawa Niana menuju rumah sakit tanpa menggunakan pakaian yang pantas.Alhasil, Prince dengan secepat kilat mengenakan kaus serta celana panjang apapun yang ia raih lebih dulu. Setelah itu, barulah Prince pergi membawa sang istri yang sudah tidak sadarkan diri.Mendengar suara keributan, Leon segera turun dari kamarnya dan begitu terkejut ketika melihat sang mommy sudah digandong oleh daddy-nya dalam keadaan tak sadarkan diri. Beruntung saat itu Ayunda datang dan segera membawa sang cucu ke rumah sakit di mana Niana dilarikan. "Nenek, ada apa dengan mommy?" tanya Leon dengan wajah yang hampir menangis. Anak itu paling tidak bisa melihat orang-orang tersayangnya jatuh sakit. Terutama Nia

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 114

    Waktu terasa berjalan begitu cepat dilalui, rasanya baru kemarin Leon dilahirkan dengan tubuhnya yang begitu mungil. Saat ini, anak tampan itu sudah memasuki sekolah dasar yang Prince pilihkan khusus untuk anak-anak tertentu saja. Seleksi sekolah yang Prince lakukan begitu ketat dan sulit. Bahkan dua tahun sebelum Leon masuk sekolah, Prince sudah sibuk mencari info sekolah terbaik di kotanya. Saat ini, Leon si anak patuh sedang menikmati sarapan bersama daddy dan mommy-nya. Anak itu begitu menikmati makanan yang dibuat oleh sang mommy. Katanya, wanita itu memasak dengan campuran bumbu cinta sehingga menghasilkan cita rasa yang begitu nikmat.Tiba-tiba saja, Leon tersentak kaget ketika mengingat sesuatu. Anak itu bahkan sampai menjatuhkan sendoknya di atas piring sehingga menimbulkan bunyi yang cukup nyaring."Ada apa, Nak?" tanya Niana yang ikut terkejut mendengar dentingan sendok dan piring yang cukup nyaring.Leon menatap takut-takut sang mommy, ia benar-benar lupa akan pekerjaan r

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 113

    Sore harinya, mereka menikmati sunset bersama di tepi pantai. Dengan beralaskan karpet tebal dan luas, mereka bisa dengan leluasa duduk ataupun berbaring di sana.Jordan menggunakan kedua paha sang istri sebagai bantalan, perutnya sendiri saat ini sudah menjadi singgasana sang anak yang sedang menikmati camilannya. Meskipun Arga sudah jauh lebih berat, Jordan tetap bisa bersabar diri menahan bobot anaknya yang cukup membuat perutnya sesak."Turun, Nak. Papi kamu bisa mati jika perutnya terus diduduki seperti itu," ujar Niana yang segera mengangkat tubuh berisi balita itu dan memindahkannya pada permukaan karpet yang lebih aman. Jordan pun akhirnya bisa bernapas dengan lega tanpa menahan sesak ulah anaknya."Padahal aku baik-baik saja selama Arga dalam perutku," cibir Lyly membuat Niana secara spontan menggeplak lengan atas wanita itu. Lyly sontak mengaduh sakit meskipun geplakan yang Niana berikan tidak terlalu sakit dan cenderung main-main."Bedakan bobot saat Arga di dalam kandungan

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 112

    Puluhan jam mereka habiskan di perjalanan, kini saatnya untuk menikmati pemandangan indah yang disuguhkan oleh pulau milik Prince ini. Semua tertata dengan begitu rapi dan asri, Prince juga membangun sebuah Vila berukuran cukup besar dengan fasilitas yang fantastis untuk keluarganya. Di sana ada sekitar 3 penjaga dan pengurus vila, serta 5 orang yang menjaga pulau karena ukurannya sendiri cukup dijaga oleh 5 orang mereka. Satu pulau itu hanya di huni oleh 8 orang yang tinggal bersama di dalam paviliun khusus. Mereka semua laki-laki sehingga Prince tidak khawatir meninggalkan mereka berdelapan di pulau pribadinya. Seminggu sekali mereka kembali ke daratan untuk mengambil persediaan makanan dan kebutuhan lainnya. Saat ini, orang-orang yang Prince bawa sedang merapikan barang-barang bawaan mereka di kamarnya masing-masing. "Apakah kamu menyukai pulau ini?" tanya Prince pada sang istri yang sedang sibuk memasukkan beberapa pakaian ke dalam lemari. Niana menghentikan gerakannya, wanita

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 111

    Hari cuti bersama telah tiba, Prince sepakat untuk mengajak keluarganya berlibur pada salah satu pulau pribadi miliknya di perairan Catania, Italia yang ia beli sekitar 3 bulan yang lalu.Tak hanya mengajak Niana, Ayunda dan Leon, Prince juga membawa keluarga kecil Jordan serta para baby sitter para bayi. Setidaknya, mereka bisa berlibur lebih tenang jika membawa pengasuh para anak mereka.Saat ini rombongan konglomerat itu sudah berada di pesawat pribadi yang akan mengantarkan mereka ke tempat tujuan. Tak ketinggalan, Prince selalu menyediakan dokter karena takut keluarganya tiba-tiba jatuh sakit atau apalah itu yang membutuhkan tenaga medis."Priamu itu terlalu kaya, Niana. Hanya untuk berlibur selama satu minggu saja harus membeli pulau pribadi, menggunakan pesawat pribadi, dan dokter pribadi. Kepalaku tidak akan sanggup menghitung berapa banyak uang yang Prince keluarkan," ujar Lyly pada Niana yang sedang menimang anaknya. Niana mengendikkan bahunya, ia juga tidak tahu mengapa Pr

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 110

    Prince pulang dengan membawa buah tangan berupa sebouqet mawar berukuran cukup besar. Sudah satu bulan terakhir ia tidak membawakan bunga untuk istri tercintanya. "Akhirnya kamu ingat kembali untuk membawakan aku bunga," ujar Niana setelah menerima pemberian sang suami. Wanita itu menghirup dalam-dalam aroma mawar yang begitu harum, setelah hamil ia kembali memfavoritkan bunga mawar.Prince memeluk Niana dari belakang ketika wanita itu masih asyik menghirup aroma mawar. Kini ia juga sedang menghirup, menghirup aroma tubuh sang istri.Niana membiarkan apa yang pria itu lakukan, tak jarang ia mendapat serangan mendadak sewaktu Prince pulang bekerja untuk menghilangkan rasa lelah pria itu. Ia senang-senang saja melakukannya.Niana tersentak kaget ketika tubuhnya dibalik secara mendadak oleh Prince sehingga saat ini posisinya berhadapan dengan pria itu. Tanpa basa-basi lagi Prince segera menempelkan bibirnya dengan bibir sang istri. Niana menyambut dengan senang hati, segera ia taruh bou

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 109

    Tak terasa, usia Leon kini genap 6 bulan, bayi itu semakin pintar dan menggemaskan membuat semua orang berebut ingin bermain dengannya. Ocehan Leon selalu menjadi suara termerdu yang selalu ingin didengar, apalagi gelak tawanya membuat candu semua orang.Prince dan Niana sudah menyiapkan kamar Leon yang masih terhubung dengan kamar keduanya. Mereka sudah melakukan sleep training pada Leon sejak umur 4 bulan. Saat ini, Leon sudah pandai tidur sendiri tanpa menangis ketika bangun di malam hari.Meskipun, awalnya Niana tidak tega melihat anaknya menangis sendiri di malam hari. Wanita itu bahkan sampai ikut menangis dan menunggu sang anak di depan pintu seraya memantaunya melalui kamera yang langsung tersambung pada ponselnya. Prince juga berhasil memberikan pemahaman pada sang istri jika sleep training sangat penting dan bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi Leon maupun mereka berdua.Kini, Niana tengah bersiap mengajak sang anak untuk mengantarkan makan siang milik Prince. Lyly pu

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 108

    Berhubung dia libur di hari kerja dan cukup dadakan, akhirnya Prince memilih untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang bermunculan pada surel miliknya di mansion. Ruang kerja Prince sendiri sudah tampak ramai oleh Leon serta Niana yang sedang bermain, sesekali pria itu ikut menimpali obrolan ringan Niana dengan anaknya."Daddy, apakah Daddy tidak ingin sapi panggang? Leon sangat ingin sapi panggang, Daddy," ujar Niana dengan suara yang ia buat seperti anak kecil seolah Leon-lah yang sedang membujuk Prince untuk membeli sapi panggang.Prince terkekeh pelan di sela-sela aktivitasnya dalam mengerjakan beberapa pekerjaan karena tingkah sang istri. Ia melepas sejenak kacamata yang ia gunakan dan beralih menatap sang anak."Benarkah, Leon? Bagaimana kamu bisa menikmati sapi panggang sedangkan gigi saja kamu tidak punya?" tanya Prince yang hanya dibalas tatapan bingung oleh anaknya. Bayi itu tidak paham dengan percakapan mommy serta daddy-nya."Tentu saja dengan cara meminum ASI mommy, Dad

  • Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan   Bab 107

    Baru beberapa jam memejamkan mata, Niana kembali dibangunkan oleh suara tangisan sang anak yang menggema. Ia pun segera bangkit dan mengenakan pakaian seadanya. Setelah itu, ia berlari secepat kilat menuju sumber suara tanpa peduli pada pangkal paha yang masih terasa sedikit ngilu.Tampak Leon yang tidak mau tenang dalam pelukan neneknya, hal itu membuat Niana merasa bersalah karena telah membuat Ayunda kesulitan. "Ke mari anakku, rindu Mommy ya, Nak?" Niana segera menimang sang anak tanpa berhenti bersuara karena anaknya sudah mengenali suara sang mommy. "Ajak dia bertemu daddy-nya juga, dia merindukan kedua orang tuanya," ujar Ayunda membuat Niana segera bangkit dan segera memasuki kamarnya kembali. Tampak di sana Prince yang perlahan-lahan membuka matanya ketika mendengar suara sang anak."Ada apa dengan Leon, Sayang?" tanya Prince seraya beralih duduk, ia segera menyiapkan bantal untuk menjadi sandaran Niana yang hendak duduk di sebelahnya. "Leon merindukan kita berdua kata Ibu

DMCA.com Protection Status