Home / Romansa / Istri Kesayangan Tuan Arogan / Bab 31 Ingin Membantu Dengan Syarat!

Share

Bab 31 Ingin Membantu Dengan Syarat!

last update Last Updated: 2024-12-11 09:30:40

•• UD ENTERTAINMENT ••

Ammar duduk di ruang kerjanya yang luas dan megah, dengan dinding berwarna abu-abu gelap melingkupi ruangan tersebut, menambah kesan serius dan profesional. Meja kerja berbahan kayu mahoni berukuran besar dan kursi kulit hitam yang empuk, menunjukkan kemapanan dan otoritas.

Di atas meja, laptop keluaran terbaru dan berbagai dokumen penting tersusun rapi, menunjukkan kerapian dan ketertiban sang CEO. Rak buku yang tinggi di salah satu sudut ruangan berisi buku-buku tebal dan jurnal bisnis, mencerminkan pengetahuan dan kebijaksanaan seorang Barra Malik Virendra.

Di sepanjang dinding, terdapat beberapa lukisan hitam putih yang abstrak, menciptakan suasana yang artistik namun tetap sopan. Pencahayaan yang di atur dengan baik, menghasilkan semburat cahaya yang cukup terang untuk bekerja namun tidak menyilaukan mata.

Di tengah ruangan, terdapat sebuah karpet tebal berwarna abu-abu yang melapisi lantai, menyerap setiap langkah kaki dan menciptakan suasana henin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Nv_26
makin seru.. lanjut kakk
goodnovel comment avatar
RIDWAN RIDHO
waaah.. aku penasaran bangettt min ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 32 Forum Rahasia!

    ~ Dua hari kemudian~ Olivia duduk di depan laptopnya dengan ekspresi serius yang menyelimuti wajahnya. Jari-jemarinya lincah mengetik di papan ketik, mencari informasi mengenai sindikat penculikan terorganisir yang dikenal kejam di Negara ini. Ia ingin mengetahui lebih dalam mengenai sindikat ini, bagaimana mereka melakukan aksi keji mereka dan apa yang mendorong mereka untuk melakukan hal tersebut. Pikiran Olivia terus melayang pada Ibunya yang hilang delapan belas tahun lalu. Ia benar-benar harus bisa menemukan informasi mengenai orang yang diduga menyewa sindikat ini untuk menculik ibunya. Rasa penasaran dan keinginan untuk menemukan kebenaran, membuat Olivia tak bisa tidur nyenyak di tiap-tiap malamnya. Layar laptop menyala terang, menampilkan berbagai artikel dan berita mengenai sindikat tersebut. Olivia membaca setiap detail yang tersedia dengan penuh perhatian, mencatat poin-poin penting yang mungkin bisa membantunya mencari tahu lebih jauh. Sesekali, ia menemukan foto korba

    Last Updated : 2024-12-11
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 33 Harus Merelakan Koleksi Kesayangan!

    Olivia tertegun sejenak menatap tas branded kesayangan yang berada di pangkuannya. Kali ini, ia benar-benar harus merelakan koleksi kesayangannya itu untuk di jual. Keperluan mendesak mengharuskannya mengumpulkan uang dalam waktu singkat, dan menjual tas branded adalah pilihan yang di anggap paling tepat untuk saat ini. Sambil menghela napas, Olivia menggenggam tas itu erat-erat sebelum akhirnya meletakkannya kembali ke dalam kotak. Ia merapikan kotak tersebut, lalu mengambil selembar kertas dan menuliskan catatan tentang kondisi tas dan harga yang di harapkan. Setelah itu, Olivia berangkat ke toko tas mahal yang berada di pusat perbelanjaan mewah. Dengan langkah pasti dan wajah yang meyakinkan, Olivia menyerahkan kotak berisi tas kesayangannya itu kepada petugas toko. “Maaf, saya ingin menjual tas ini. Ini tas original dan masih dalam kondisi sangat baik.” Ujar Olivia. Petugas toko mengecek tas tersebut dan mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia lalu menawarkan harga yang ses

    Last Updated : 2024-12-12
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 34 Meminjam Uang!

    Gadis berhijab itu menarik napas dalam-dalam sebelum melangkahkan kaki masuk ke dalam ruang kerja Barra. Saat di minta Syifa untuk segera masuk, ia pun akhirnya memberanikan diri melangkah. Langsung terlihat sosok Barra yang duduk di kursi kebesarannya di belakang meja kerja. Tak jauh darinya, Jefri sang Asisten pribadi, berdiri mendampingi. Jantung Olivia berdebar kencang, tak bisa di pungkiri bahwa ia merasa gugup berada di depan sang CEO yang terkenal dingin dan ekspresinya tak terbaca itu. Barra menatap Olivia dengan sorot mata tajam, sulit di artikan. Tatapan itu membuat bulu kuduk Olivia merinding, seolah-olah Barra bisa membaca isi hatinya yang paling dalam. Ruangan ini terasa sangat dingin, bahkan udara di sekitar mereka seolah-olah bisa memotong kulit. Olivia menelan ludahnya, berusaha menenangkan diri sebelum ia mulai bicara. “D-dikatakan pada saya bahwa Anda meminta saya datang kesini, Pak Barra?” Ujar Olivia dengan suara yang sedikit gemetar. Ia menyesali dirinya

    Last Updated : 2024-12-13
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 35 Menikah Denganku!

    “Informan saya terlanjur di ketahui mencari tau tentang penculikan ibu saya oleh mereka yang sekarang sudah banyak berganti dengan orang yang baru dan lebih muda.” Olivia melanjutkan, “Dia di kejar hingga nyawanya nyaris melayang kalau saja tidak berhasil kabur setelah di bantu oleh seseorang yang misterius, entah siapa? Itu sebabnya mulai saat ini saya dan dia gak bisa saling menghubungi dulu untuk sementara waktu yang tidak pasti.” “Saya mencari tau tentang kelompok sindikat ini. Saya berhasil masuk ke satu situs rahasia online tentang seluk-beluk sindikat ini. Sampai akhirnya saya di sarankan untuk menghubungi seseorang yang pernah menjadi bagian dari sindikat itu. Dari dia, saya bisa mendapatkan informasi dimana keberadaan ibu saya sekarang dan siapa yang membayar mereka udah menculik ibu saya. Dan juga apa motifnya.” Ujar Olivia dengan wajah tegang. “Lalu?” Barra menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dengan kedua tangan bersidekap dada. “Untuk bisa mendapatkan informas

    Last Updated : 2024-12-13
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 36 Satu-satunya Cara!

    Olivia terpaku, matanya membulat sempurna, tak mampu berkata-kata setelah mendengar ucapan dingin Barra yang baru saja menawarkan dirinya agar menikah dengan pria itu. Pikirannya berkecamuk, seolah tak mampu mencerna apa yang baru saja ia dengar. Sementara itu, Barra menatap tajam pada Olivia yang masih diam seribu bahasa, menunggu respon darinya. Jika wanita lain, sudah pasti mereka akan histeris dan berseri-seri jika mendapat tawaran menikah dengan seorang Barra Malik Virendra. Namun, Olivia tak seperti itu. Ia masih terdiam, menatap Barra dengan pandangan bingung. Barra sendiri sebenarnya tak ingin melakukan ini. Namun demi ibunya yang terus mendesaknya untuk menikah, ia terpaksa menawarkan sebuah pernikahan pada Olivia. Waktunya tak banyak karena Syafira hanya memberikan waktu dua minggu saja, dan sekarang sudah berlalu beberapa hari. Ia hanya ingin Syafira segera berobat, kesehatan wanita itu yang paling penting baginya saat ini. “Kenapa diam? Tidakkah kamu mau menjawab

    Last Updated : 2024-12-14
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 37 Tak Ada Pilihan Lain!

    “Kenapa Anda memilih saya? Anda bahkan sudah mencari tahu tentang saya sebelumnya secara mendalam.” Olivia pasang wajah serius, merasa di manfaatkan walaupun hatinya memang membenarkan jika tawaran Barra adalah satu-satunya jalan keluar baginya. “Saya rasa kamu memenuhi kriteria yang diinginkan ibu saya!” “Saya janda. Apa mungkin orang tua anda mau punya menantu seorang janda di saat anda bisa mendapatkan gadis yang belum pernah menikah!” “Itu biar saya yang mengurusnya, sekarang kamu cukup memberi jawaban ya atau tidak!” Tukas Barra, sorot matanya tetap dingin, sikapnya tenang tak berekspresi. “Jangan bilang anda akan membohongi orang tua anda bahwa saya belum pernah menikah. Saya yakin mereka tidak bodoh Pak. Mereka pasti akan mencari tau tentang saya!” Olivia ragu, tak yakin dengan rencana Bosnya tersebut. “Saya sudah katakan, biar itu semua menjadi urusan saya! Kamu tinggal membuat keputusan, akan menerima tawaran saya, atau menolak!” Tegas Barra lagi. Olivia terdiam. Ia mer

    Last Updated : 2024-12-14
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 38 Persiapan Bertemu Tuan & Nyonya Virendra!

    Olivia keluar dari gedung apartemennya dengan langkah terburu-buru. Ia menghampiri sebuah mobil yang terparkir di depan, tampak seorang pria sudah berdiri tegap di samping mobil mewah tersebut. “Pak Jefri, ada apa anda memintaku bersiap-siap?” Tanya Olivia setelah mendekati Asisten pribadi Barra itu. “Nona ikut saya sekarang. Pak Barra meminta saya untuk membawa Nona ke salon kecantikan agar penampilan Nona semakin mengesankan. Hari ini Pak Barra akan membawa Nona bertemu dengan Tuan dan Nyonya Virendra.” Ujar Jefri, seperti biasa dengan ekspresinya yang datar. “Bertemu orang tua Pak Barra? Sekarang?” Olivia terkejut. Dirinya belum mempersiapkan diri sama sekali. Jefri membukakan pintu mobil di bangku belakang. “Ayo, silahkan masuk Nona!” Pintanya santun namun tegas. Olivia yang berdiri terpaku, dengan penuh keterpaksaan dan keraguan, akhirnya masuk ke dalam mobil. Setelah menutup pintu mobil bagian Olivia dari luar, Jefri ikut masuk ke bangku depan, di sebelah sopir. Mobil se

    Last Updated : 2024-12-15
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 39 Calon Menantu Idaman!

    Olivia sendiri pun sebenarnya tak dapat membantah jika dirinya memang terlihat lebih baik setelah di make over oleh tangan terampil penata busana tadi. Ia berharap semoga saja pertemuan nanti berjalan lancar. Namun, di balik sedikit kelegaan yang ia rasakan, ada kekhawatiran yang menghantui pikirannya. Apakah keluarga Barra akan akan menerima dirinya seutuhnya, atau hanya karena penampilan semu yang kini ia kenakan? Seandainya saja kecantikan hatinya juga dapat dilihat oleh keluarga Barra, bukan hanya kecantikan fisiknya yang memukau... Kini Olivia pun sudah bersiap-siap untuk bertemu dengan orang tua Barra. Dengan hati berdebar dan langkah gontai, ia berjalan keluar dari pusat kecantikan itu, diiringi tatapan kagum dari para pegawai salon. “Pak Jef, aku udah selesai! Lalu sekarang?” Tanya Olivia pada Jefri yang telah kembali pada pembawaannya yang tegas dan profesional. “Kita langsung ke kediaman Tuan Virendra Nona. Pak Barra sudah lebih dulu di sana.” Jawab Jefri. “Aku gugup j

    Last Updated : 2024-12-16

Latest chapter

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 206. Berkunjung...

    Olivia bersenandung ringan. la baru saja mengeringkan rambut panjangnya dengan hair dryer, selesai keramas. Rasanya begitu segar. Kaki indah Olivia melangkah ke lemari pakaian, akan mengambil baju rumahannya untuk dipakai. Ceklek! Pintu kamar dibuka dari luar, tampak Barra masuk dengan mata tak berkedip ke arahnya yang masih mengenakan handuk singkat membalut tubuhnya sebatas dada dan pangkal paha. Barra berjalan mendekati Olivia yang menutup pintu lemari setelah mendapatkan daster santai yang ia pilih. “Mas, udah selesai meetingnya? Kok cepat?” Olivia terheran. Suaminya sudah masuk kamar saja. Barra tak menjawab. Tangannya langsung meraih tubuh Olivia, menarik pinggang istri cantiknya itu ke dalam dekapannya. Hug! “M-Mas...” Olivia terkesiap, tatapan Barra membuat tubuhnya meremang. Kedua tangan pria itu memeluk kencang pinggangnya hingga tubuh mereka menempel rapat. “Rindu kamu Sayang!” Ungkap Barra untuk pertama kalinya memanggil Olivia dengan mesra, langsung di depan yan

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 205. Berbenah Diri...

    Mobil Amanda tiba di PT. LV-RAWLESS ENERGY. Vincent membantu membukakan pintunya, mempersilahkan sang Nyonya turun. “Ibu ada beberapa jadwal rapat sampai sore. Kamu bisa pulang saja dulu Vincent, temani Adnan bermain ya,” Ucap Amanda setelah turun dari mobil. “Terimakasih, Bu,” Vincent menatap Amanda melangkah pergi bersama para staff perusahaan yang dari tadi telah menunggu Pimpinan sebenarnya PT. LV-RAWLESS itu di depan lobbi. la buang napas kasar. Sejak tadi rasanya begitu tegang dan sesak. Hatinya tak tenang. Jika pengkhianat seperti Margaretha dan Helen diperlakukan seperti tadi, bagaimana dengan dirinya dan Nia nanti? Mereka masih aman karena belum ketahuan telah mengkhianati kepercayaan sang Nyonya. Jika sampai ketahuan, bisa habis mereka berdua, terutama Nia yang sangat ia khawatirkan. Drrt... Ponsel Vincent tiba-tiba bergetar saat dirinya sedang larut dalam kekhawatiran. la terkejut, cepat-cepat menerima panggilan masuk tersebut. “Ini siapa?” Lirihnya dengan mengernyi

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 204. Butuh Bantuan!

    “Tunggu! Apa maksudnya ini? Aku mau diapakan Manda!!” pekik Margaretha, histeris dengan tubuh bergetar hebat. “Kamu maling! Hukuman untuk maling ada pada tangannya!” Jawab Amanda menegaskan. “Kamu kejam!!!” Teriak Margaretha, tak mau. “Aku memang kejam! Dan bukan hanya tangan, tetapi sedikit demi sedikit bagian tubuh lainnya juga akan mendapat perlakuan yang sama setiap harinya!” Amanda berwajah bengis, menyeramkan. “Mandaaa... Jangan lakukan itu...” Margaretha menjerit-jerit, ketakutan. “Lakukan di sini, sekarang juga. Biar wanita pengkhianat itu bisa melihat langsung!” Tunjuk Amanda pada Helen yang menggigil. “Baik, Bu!” dua wanita penjaga menarik kasar Margaretha, mendudukkannya di kursi dengan mengikat masing-masing pergelangan tangannya di pegangan kursi. Margaretha berteriak, meraung-raung, histeris saat pembalasan Amanda disegerakan. Amanda tersenyum sinis, dirinya begitu puas bisa memberikan pelajaran pada istri Laksmana ini atas apa yang telah dilakukannya. Tatapanny

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 203. Tak Ada Ampun!

    “Ada apa, Pa?” Elgard terheran melihat Haris Nugroho tiba-tiba mendatanginya ke ruang wakil Presiden direktur. “Kamu dari mana? Kenapa baru ada jam segini di kantor,” Haris Nugroho mendengus kesal. “Dari rumah sakit. Tadi nemani Chelsea cek kandungan.” “Hah, dia lagi!” Haris Nugroho selalu muak jika sudah mendengar nama menantunya itu. Elgard menatap sang Ayah. Haris Nugroho memang tak peduli sedikit pun pada calon bayinya di kandungan Chelsea. Tak pernah menanyakan keadaannya. “Tadi Papa datang ke rumah Paman Abraham Rawless untuk berkunjung sekaligus kembali menjalin hubungan baik dengan keluarga Rawless.” Ungkap Haris Nugroho to the point. “Benarkah? Kenapa Papa gak ajak Elgard?” Elgard seketika excited. “Papa aja habis disemprot karena gak menjaga Olivia dengan baik. Apalagi kamu yang udah nyia-nyiain cucunya. Bisa mati kamu!” Elgard terhenyak, benar juga. “Seharusnya kita dan keluarga Rawless adalah dua gabungan keluarga besar yang luar biasa. Tetapi gara-gara kamu, kita

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 202. Masih Mencari...

    “Sudah tau di mana Oliv?” Amanda bertanya, namun tatapannya tetap fokus pada tangannya yang menandatangani beberapa berkas di atas meja kerjanya. Vincent diam sejenak, sedang mengatur kata-kata yang tepat untuk disampaikan. Nyonya majikannya masih diliputi amarah yang besar. “Belum, Bu. Pak Jefri tidak pernah pergi ke suatu tempat yang diduga sebagai kediaman baru Pak Barra. Kami sudah mengawasi kemana pun dia pergi. Dia hanya ke UD Entertainment, lalu pulang ke rumah Tuan Rawless. Penthouse Pak Barra pun kosong setelah orang kita menyelidiki ke sana. Dan Pak Barra tidak ke Kantor sehingga kita tidak bisa mengikuti kemana dia pulang. Kami kehilangan jejaknya,” Jelas Vincent, hati-hati. Aura Amanda begitu dingin, membuat suasana di dalam ruang kerja wanita itu tegang mencekam. Amanda mengepal kuat jari jemarinya, tengah menahan amarah. “Dia pintar sekali. Putriku pasti disekap di suatu tempat. Aku tidak tau bagaimana keadaan Oliv sekarang di tengah kehamilan mudanya. Barra memisahka

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 201. Mantan Yang Menyesal...

    “Jadi sekarang Dokter rajin memperdalam ilmu agama?” Tanya Barra serius.“Ya. Saya kan imam untuk istri dan anak-anak saya, jadi saya harus bisa memimpin mereka dengan cara selalu upgrade diri dengan ilmu agama yang luas,” Jelas Dokter Andrew.“Kalau Dokter punya waktu, bisa ajak saya sekalian ikut belajar ke ustadz-nya Dokter,” Barra berinisiatif. Ucapan dokter di hadapannya ini, membuka pikirannya tentang seorang pemimpin dalam rumah tangga yang harus berilmu.“Tentu, dengan senang hati. InsyaAllah saya kabari kapan ada kajian rutin dengan ustadz ya,” Dokter Andrew menyambut denganantusias.Barra benar-benar puas. Baru ini ia menemukan teman yang asik diajak mengobrol dan berbagi cerita.“Nah, itu istri saya,” Dokter Andrew menunjuk ke arah seorang wanita anggun berhijab yang sedang menyapa Olivia dengan ramah. ltu Dokter Anita, istrinya.Keduanya mendekati para istri, ikut bergabung.“Udah selesai praktek polinya, Sayang?” Tanya Dokter Andrew pada sang istri.“Udah, Mas. Sekarang

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 200. Mendapat Pencerahan!

    Barra kembali mendekati Dokter Andrew, sedang Olivia duduk dengan dijaga bodyguard yang siaga. “Bagaimana kabar Dokter? anda terlihat luar biasa,” Ungkapnya. “Alhamdulillah, namanya juga udah berkeluarga, udah ada istri yang menemani dan mengurus semua kebutuhan saya. Ditambah sudah punya dua orang jagoan. Hati jadi selalu senang, hidup penuh semangat,” Dokter Andrew berseri-seri. “Jadi anak anda sudah dua, keduanya laki-laki?” Barra lagi-lagi takjub. “Ya, Muhammad Azzam Daniel, dan Muhammad Izzam Daniel. Dua jagoan kebanggaan saya!” Dokter Andrew begitu bangga. Anak-anaknya adalah cucu kebanggaan Sultan Daniel. “Hem, luar biasa. Berapa umur mereka sekarang?” Barra cukup antusias sebagai seorang calon ayah, dirinya ikut senang mendengar kebahagiaan Dokter Andrew. Akan merasakan hal seperti itu juga tak lama lagi. “Alhamdulillah sekarang Azzam sudah tujuh tahun. Sudah SD kelas satu. Kalau Izzam, masih tiga tahun. Lagi lucu-lucunya,” Dokter Andrew begitu bangga menceritakan ke

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 199. Excited...

    “Sebenarnya berhubungan suami istri juga memberikan manfaat. Ada yang namanya Hormon Oksitosin yang dilepaskan secara alami saat berhubungan intim, dimana dapat merangsang ikatan dan keintiman yang baik antara ibu hamil dan suami. Lebih tepatnya mempererat bonding selama kehamilan.” Tambah Dokter Anita Iagi, semakin membuat Barra bersemangat. ‘Harus dengan cara yang tepat, hem.’ Gumamnya dalam hati. la lirik Olivia yang masih mengobrol dengan Dokter Anita, senyum samar terbit di wajahnya yang biasanya selalu tampak datar. ‘Bersiaplah, Sayang!’ Barra membatin, sudah tak sabar untuk segera menagih jatah dari istrinya itu. Terlebih Olivia belum sempat ia beri pelajaran yang tak terlupakan karena telah pergi meninggalkan dirinya selama satu bulan lebih. Hari ini istri cantiknya itu tak akan bisa lepas lagi. °°° “Duh, Mas, foto USG-nya diliatin mulu...” Goda Olivia mengulum senyum. Barra sejak keluar dari ruang Dokter tadi, seakan tak mau berhenti menatapi gambar janin dari print-an

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 198. Boleh-boleh Saja.

    ~ROYAL HOSPITAL~ Mobil mewah berwarna hitam yang membawa Barra dan Olivia, melaju pelan hingga berhenti tepat di depan rumah sakit. Di belakangnya, beberapa mobil bodyguard telah lebih dulu parkir dan membentuk formasi ketat. Barra dan Olivia turun dari mobil, diiringi oleh tatapan tajam para bodyguard yang siap mengawal mereka. “Tuan, Nyonya, kami akan mendampingi Anda selama berada di rumah sakit,” Ujar salah satu bodyguard dengan sikap hormat. “Ya, dua tiga orang saja yang ikut masuk. Selebihnya tetap siaga di luar. Kita juga tidak boleh menimbulkan ketidaknyamanan pengunjung rumah sakit lainnya,” Titah Barra. “Baik, Tuan!” Ketua bodyguard tersebut menginstruksikan pada rekannya yang lain untuk melakukan apa yang diperintahkan sang Bos. Olivia menoleh ke Barra, heran dengan kehadiran penjaga yang begitu banyak. “Mas, apa ini? Kenapa banyak penjaga? Apa ada bahaya?” Tanyanya, wajahnya tampak cemas. Barra menatap Olivia dengan tatapan lembut, lalu menggenggam tangan i

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status