Share

Bab 110 Kemana Dia??

last update Last Updated: 2025-01-22 08:17:10

“Mungkin karena Nyonya sudah terbiasa pergi ke kantor setiap hari, jadi Nyonya merasa tidak perlu minta izin lagi pada anda, Pak. Apalagi ponsel Nyonya tidak ada bersamanya, sehingga beliau tidak bisa memberitahu anda yang juga tidak sedang berada di rumah.” Jefri mencoba memberi penjelasan yang masuk akal.

“Ya aku bisa memahami itu. Tapi tetap saja aku tidak mau dia pergi kemanapun setelah kejadian kemarin!” Barra menghela nafas panjang. Dirinya harus segera ke kantor sekarang untuk membawa Olivia pulang.

“Jef, dia pergi tanpa supir lagi. Kita susul ke kantor sekarang!” Barra mulai cemas, khawatir karena Olivia pergi seorang diri.

“Baik Pak.” Angguk Jefri, begitu pun supir.

“Telepon dulu bagian IT, tanyakan apakah Olivia sudah berada di sana!”

“Ya Pak.” Jefri langsung melakukan perintah Barra, menelepon ke divisi IT untuk menanyakan keberadaan Nyonya mudanya.

“Pak Ardi, Nona Olivia ada di ruangan?” Tanya Jefri to the point saat manager IT menerima panggilan telepon dari
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
leolita
uuhhh.... udah bucin gitu tapi blm sadar juga kalo udah ke olivia²... mesti di ruqiyah nih mas barra biar cepet sadar udah teroliv²
goodnovel comment avatar
Nv_26
barra awas kalu habis ini km ga confess ke Olivia... diem2 udh bucin tp gamau ngaku
goodnovel comment avatar
Asmiranti
Begitu besar rasa sayang Barra pada Olivia...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 111 Wanita Siapa?

    Tangan mereka saling menggenggam erat. Raut wajah bahagia terpancar dari keduanya. Tidak ada yang lebih sempurna dari pemandangan ini, begitulah yang tampak di mata semua orang jika melihat kemesraan dan keromantisan Laksmana bersama istrinya tersebut. Namun, ekspresi kebahagiaan Paman Olivia itu seketika buyar ketika ia melihat sosok Barra, sang CEO muda yang dikenal sukses dan cerdas berjalan ke arah mereka. Ekspresi wajah Laksmana seketika berubah drastis. Bibirnya yang tadi tersenyum lebar menjadi kaku, alisnya yang terangkat kini terkulai layu, dan matanya yang berbinar kini tenggelam dalam kecemasan. Ia merasakan jantungnya berdegup kencang, seakan hendak melompat keluar dari dada. Sementara itu, istrinya yang menyadari perubahan wajah Laksmana, menatapnya dengan bingung, “Ada apa sayang?” Tanyanya dengan suara pelan, penuh kekhawatiran. Laksmana tidak bisa menjawab. Ia terus menatap sosok Barra yang semakin mendekat, melangkah dengan percaya diri. Auranya dingin namun begit

    Last Updated : 2025-01-22
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 112 Rumah Sakit!

    “Aku tak percaya mereka menempatkannya di kamar seperti itu!” Barra mengeraskan rahang. Matanya menatap jengah ke luar jendela mobil pada view jalanan malam yang masih ramai, tak sabar Ingin secepatnya tiba di rumah sakit. Jefri yang menyetir mobil, melirik sekilas pada Barra duduk di belakang melalui spion depan. Sedang mobil Barra di bawa supir yang lebih dulu berjalan di depan mereka. “Nyonya maksudnya Pak?” Tanya Jefri, memastikan. “Tadi di telepon, petugas Rumah Sakit mengatakan istriku dirawat di kamar inap dengan tiga bahkan empat pasien dalam satu ruangan. Coba bayangkan, dia harus sekamar dengan orang lain. Pasti bukan hanya wanita pasien yang ada di kamar itu. Dia juga harus berbagi satu kamar mandi dengan pasien lainnya, itu keterlaluan! Aku tidak bisa membayangkan bagaimana istriku berbagi kamar mandi dengan orang lain, para pesakitan pula!” Barra geram, khawatir pada keamanan, juga kehigienisan tempat dan tubuh Olivia. “Mungkin ada faktor lain sehingga Nyonya terpaksa

    Last Updated : 2025-01-22
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 113 Apakah Istri saya...??

    “Dia kan?” Dokter dan perawat saling bertatapan, mencari jawaban tentang pria yang berjalan menuju ke arah mereka. Barra berjalan dengan tak melepas tatapannya dari wajah istrinya yang terlihat begitu pucat dan lemah. Dadanya bergemuruh, ia tak suka Olivia dalam kondisi memprihatinkan seperti ini. Kekhawatirannya semakin menjadi, namun berusaha ditutupi dari semua orang. “Selamat malam Dokter.” Sapa Barra dengan raut wajah dingin tak berekspresi, mencoba tetap bersikap tenang. “Oh, ma-malam... Anda...?” Dokter masih belum bisa mempercayai penglihatannya terhadap pria tampan yang ia lihat di hadapannya saat ini. “Um Dok, ini Bos saya yang saya minta perawat untuk meneleponnya tadi.” Olivia cepat-cepat menjelaskan. Perasaannya sudah gelisah, sudah menyiapkan diri untuk disemprot habis-habisan oleh kemarahan suami rahasianya itu. “Oo... Bos ya? Kalau saya tidak salah, Barra Malik Virendra bukan?” Tanya Dokter sambil tersenyum begitu ramah, sedang perawat di sampingnya masih

    Last Updated : 2025-01-23
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 114 Ingin Pulang!

    Ia dekati bibirnya pada wajah cantik yang tertidur begitu damai itu, mencium kening istrinya tersebut dalam-dalam. Setidaknya ada rasa lega, Olivia-nya masih baik-baik saja dan ternyata bukan diculik oleh Laksmana Sanjaya. Barra kemudian duduk di kursi. Tepat di samping bed pasien untuk menjaga istrinya itu malam ini. °°°°° Olivia tersentak dari tidurnya. Ia benar-benar sudah tertidur begitu lelap dan lama, sampai-sampai tak tahu pada apapun lagi di sekitarnya. Olivia mendudukkan diri perlahan, ia lirik jam dinding di kamar rawatan tersebut. Sudah menunjukkan pukul lima subuh. “Udah subuh... Ya Allah, jangan sampai kesiangan lagi sholat subuhnya.” Olivia hendak turun dari bed, hati-hati karena tangan kirinya di infus. Belum sempat turun, Olivia akhirnya menyadari juga jika semalam suaminya datang dan meminta pihak rumah sakit untuk memindahkannya ke kamar yang sekarang ia tempati. Setelah dibawa ke kamar ini, dirinya yang takut dan merasa bersalah pada Barra, merasakan k

    Last Updated : 2025-01-23
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 115 Kamar Aku Mana??

    Pukul 16.00 wib. “Pak Barra, turunin please...” Pinta Olivia dalam gendongan Barra saat keduanya telah masuk ke dalam penthouse. Seperti keinginan Olivia, sore ini ia sudah bisa pulang ke rumah. Barra membawa istrinya itu ke sofa panjang di ruang tengah, lalu ikut duduk juga setelah mendudukkan Olivia disana. “Uum... Aku mau ke kamar aja.” Olivia hendak bangkit dari duduknya. Eh? Olivia terperanjat saat Barra dengan sigap menarik tangannya yang baru saja berdiri, sehingga terduduk kembali di sebelah pria itu. Barra tiba-tiba mencondongkan tubuhnya pada Olivia yang sontak tergugup, “Kamu masih berhutang penjelasan terhadap saya, Olivia! Jangan pikir di rumah sakit saya diam, itu artinya kamu bisa bebas tanpa perlu memberi alasan yang bisa saya terima!” “Penjelasan apa...?” Olivia meremas jari jemarinya yang ada di pahanya. “Pergi tanpa izin suami, dan menghilang tanpa kabar sampai malam! Kamu tau? Saya dan Jefri mencari kamu kemana-mana, bahkan saya mendatangi Laksmana

    Last Updated : 2025-01-23
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 116 Malam itu??

    Olivia menghela napas dalam-dalam saat memasuki kamar Barra yang luas dan megah. Matanya dengan cepat menangkap perubahan suasana kamar tersebut. Kini, kamar itu tampak rapi, bersih, dan tertata indah dengan hiasan yang mewah dan menawan seperti biasanya. Teringat kamar ini ketika terakhir kali ia lihat, saat tempat tidur masih berantakan dan benda-benda berserakan dimana-mana, saksi bisu pergumulan panas mereka di malam yang tak terlupakan itu. Olivia berjalan perlahan, langkah kakinya berat seolah menahan beban penyesalan yang mendera hati. Ia merasa sejuta emosi berkecamuk didalam dirinya. Malam itu sesuatu yang sangat ia jaga, hilang sudah, terenggut karena kelalaiannya sendiri. Di kamar ini. “Kenapa hanya berdiri, Olivia?” Tanya Barra. Olivia seketika menoleh ke belakang, pada suaminya yang baru saja masuk ke dalam kamar. Barra mendekatinya. Tanpa merasa sungkan, langsung merangkul pundaknya dan dibawa untuk duduk ditepi ranjang. Ia tak mau istrinya berdiri terlalu lama.

    Last Updated : 2025-01-24
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 117 Mustahil!

    “Kamu lupa kita melakukannya berapa kali Olivia?” Tanya Barra semakin senang membuat Olivia malu, “Tujuh kali sampai subuh!! Kamu benar-ben1ar gragas Olivia... Untung saya punya tenaga yang ekstra meladeni kamu!” Barra tersenyum puas, begitu senang melihat Olivia yang terperanjat dengan wajah menahan malu. “Tu-Tujuh kali??” Olivia menggeleng cepat, tak masuk akal bagi dirinya yang merupakan seorang gadis perawan, mampu melakukan hal seperti itu berkali-kali, “Bohong! Gak mungkin. Anda jangan mengarang cerita!” Olivia tak terima. “Kenapa saya harus berbohong? Kamu dalam pengaruh obat, itu sesuatu yang wajar. Saya sampai tidak diperbolehkan kemanapun oleh kamu. Kita melakukannya di ruang shower yang ada di kamar kamu. Di ranjang kamar kamu, lanjut di ruang tamu, ruang tengah, terakhir di kamar ini. Kamu nakal sekali malam itu, untung saya gak sampai kewalahan menghadapi kebrutalan hasrat kamu.” Barra tertawa, senang melihat wajah Olivia yang semakin memerah. Seakan harga dirinya terin

    Last Updated : 2025-01-24
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 118 Panggilan Mesra...

    “Olivia ayo kita makan!” Ucap Barra setelah membuka pintu kamar. “Oli-via...” Mata Barra sontak terkesima melihat Olivia yang langsung berdiri dari duduknya di kursi rias. Istrinya itu tampak sangat berbeda dengan pakaiannya yang minim, seksi, juga terlihat lebih muda dari usia seharusnya. Rambut panjang Olivia di gerai bebas, rambut yang begitu Barra puja-puja dan tak rela jika di potong pendek. Bahu mulus hingga tangan putih lembut Olivia terekspos nyata, tanpa ada kain yang menutupi. Kerah baju yang rendah, sedikit menonjolkan dada atas Olivia yang begitu menggoda karena sedikit menyembul dari balik kain tersebut. Pahanya membuat Barra sampai kesulitan menelan saliva, otak mesumnya membayangkan betapa legitnya apa yang ada diatas paha mulus itu, dibalik rok mininya. Belum lagi betis Olivia yang indah dan putih bersih, tanpa ada sedikit pun noda hitam bagai paku-pakuan yang mengganggu pandangan mata tajamnya disana. Gila, Barra benar-benar tak rela jika ada sedikit saja luka

    Last Updated : 2025-01-24

Latest chapter

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 136 Tidak Akan Pernah Berpisah!!

    Olivia semakin mendekati Barra, “Jadi selama ini anda sebenarnya _ngefans ya sama aku!” lanjutnya dengan tatapan penuh kecurigaan, wajah Barra terlihat gugup tetapi lucu. “Fans?” Barra yang sempat berdebar-debar menanti apa yang ingin Olivia katakan, spontan terpana. Ternyata istrinya malah berpikir seperti itu. Tadinya ia pikir Olivia sudah tahu sesuatu yang begitu sulit ia ungkapkan dari hati terdalamnya, tepatnya perasaannya yang semakin ia sadari setelah malam pertama mereka. “Hem, kalau ngefans, kenapa gak bilang? Pake alasan mau ambil gambar sunsetnya. Padahal isinya foto aku semua!” Olivia melipat kedua tangannya di dada, menyipitkan mata dengan senyum menggoda Barra. “Siapa bilang saya ngefans sama kamu? Yang benar aja! Tadi sudah saya katakan, saya hanya membantu mengambil foto kamu yang sedang menikmati sunset. Itu foto untuk kamu juga, bukan untuk saya!” Barra meraih ponselnya ditangan Olivia, namun dengan cepat wanita itu tahan. “Tapi aku gak pernah minta difotoin, an

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 135 Cantik!

    “Anda juga sering ke pantai seperti ini?” Tanya Olivia. Ia yakin jika ini bukan pertama kalinya Barra membawa wanita bersamanya menikmati suasana pantai yang eksotis. Bersama Azalea dulu, pasti Barra sering kesini. “Waktu masih kecil, bersama Mommy dan Daddy. Tapi setelah dewasa, tidak pernah lagi. Baru ini saya ke pantai lagi setelah sekian lamanya, bersama kamu.” Jawab Barra jujur, masih menatap keindahan senja di depan mereka. Olivia terpana, “Benarkah?” tanyanya sulit mempercayai. “Menurut kamu saya punya waktu hanya untuk sekedar menghabiskan waktu sendirian di sini?” Olivia terdiam. Apa itu artinya Barra dan Azalea tidak pernah ke pantai menghabiskan waktu bersama? ‘Mungkin mereka keluar kota, atau keluar negeri kalau mau quality time ya.” batinnya, menerka. “Kenapa diam? Kamu tidak percaya saya baru datang ke pantai lagi setelah seusia ini?” “Hem, ya! Kayaknya gak mungkin. Pasti ada beberapa kali atau satu kali aja anda ke sini menikmati pantai yang cantik bersama Bu Az

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 134 Pantai...

    Mata Olivia tiba-tiba tak sengaja melihat ke arah pakaian tidur wanita yang dipajang pada manekin, tampak dari kaca besar sebuah toko khusus pakaian tidur wanita dewasa yang ada di lantai mall tempat mereka berada sekarang. Berbagai macam lingerie, terpajang cukup menarik perhatian para pengunjung yang melewati toko itu. Terutama baju dinas malam bertema cosplay anime yang lucu dan gemas. Olivia menyipitkan mata, tak habis pikir. ‘Kenapa toko itu harus memajang pakaian seperti itu di depan? Gimana kalau laki-laki yang otaknya kotor, sampai berpikir yang enggak-enggak?’ ‘Kalau ada istri mah enak, bisa dibeliin dan minta istrinya pake didepan dia. Nah kalau gak punya istri, ya bisa gawat...’ Olivia bermonolog dengan hatinya sendiri. Dirinya saja merasa malu melihat pakaian-pakaian yang seharusnya cukup privasi itu, di pajang dengan mudahnya dibalik kaca besar toko tersebut, sehingga bisa dilihat oleh siapa saja germasuk anak dibawah umur. Ya, namanya juga toko khusus pakaian seper

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 133 Cemburu?

    “Lho, Elgard, Olivnya mana?” Clarissa yang baru saja datang, mencari keberadaan Olivia di dekat Elgard, namun tak ada. Elgard masih diam terpaku, belum bisa menormalkan perasaannya. “Lo kenapa? Berantem sama Oliv? Lo bilang apa sama dia? Jangan bilang lo nyakitin perasaan dia lagi makanya dia pergi gitu aja!” Clarissa curiga, baru sebentar ia tinggal pergi. Olivia sudah tak ada. “Gue harus tanya papa soal ini kak!” Elgard tak menjawab pertanyaan Clarissa. Ia langsung beranjak pergi dengan perasaan tak menentu, tergesa-gesa, hanya untuk memastikan kebenaran kabar pernikahan Barra dan Olivia yang belum diketahui semua orang. Berharap itu tidak benar. “Dia mau nanya apa ke papa?” gumam Clarissa tak mengerti, Elgard pergi begitu saja meninggalkannya. °°° “Pak Barra...” Olivia menghentikan langkahnya, menahan lengan Barra yang berjalan sambil menggenggam tangannya. Barra ikut berhenti dan menatap Olivia, wajahnya masih tampak dingin. “Maafkan aku... Aku gak bermaksud lancang mendah

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 132 Tidak Percaya!

    “Hai Oliv.” Sapa Elgard lebih mendekat pada Olivia yang mulai resah. Ia lirik Barra di seberang sana. Suami tampan dan posesifnya itu ternyata tengah menatap tajam ke arahnya dan Elgard sembari melangkah menuju tempatnya berada. Olivia tahu Barra tak akan suka melihat dirinya didekati Elgard.“Oh hai Elgard. Aku duluan ya.” Olivia cepat-cepat beranjak dari hadapan mantan suaminya itu, akan mendekati Barra yang berwajah menakutkan di seberang sana.“Olivia sebentar!” Elgard menghadang langkah Olivia, tak ingin lagi kehilangan kesempatan untuk bicara berdua setelah beberapa kali gagal.“Ada apa?” Tanya Olivia sedikit kaget, namun matanya masih tertuju ke belakang Elgard, tepatnya ke arah Barra disana yang tampak menahan amarah melihat Olivia tak dibiarkan pergi oleh seorang pria yang pernah menjadi masa lalu istrinya itu.“Olivia, aku cuma mau bilang ke kamu. Tolong jauhi Barra Malik Virendra.” Ucap Elgard to the point, mengejutkan Olivia.“Maksudnya?” Olivia menelan ludah. Ia baru inga

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 131 Adik Ipar?

    “Kamu haus?” Tanya Barra setelah mereka keluar dari arena permainan. Olivia merasa sudah cukup puas bermain dan mengajak suaminya keluar dari tempat itu. “Iya nih. Aku rasanya pengen es krim...” Olivia menunjuk stand es krim yang berada tak jauh dari sana. “Saya akan pergi membelikan es krimnya Pak.” Jefri hendak beranjak. “Tidak perlu Jef. Kamu bawa saja hadiah-hadiah ini ke mobil. Biar aku saya yang kesana membelinya!” Tukas Barra. “Baik Pak.” Jefri mengambil banyaknya hadiah yang diperoleh Olivia dari permainan yang dimenangkan Barra tadi, membawanya ke mobil untuk disimpan agar tak mengganggu gerak dan langkah bebas mereka. “Kamu tunggu disini, duduk saja. Saya belikan dulu es krimnya.” Ucap Barra pada Olivia setelah Jefri pergi. “Aku bisa pergi sendiri membelinya.” Olivia merasa tak enak hati merepotkan Barra. “Tidak Olivia, tunggulah disini! Saya hanya sebentar!” Titah Barra, tak ingin sang istri kelelahan. “Baiklah.” Olivia tersenyum, manut saja pada perintah suaminya.

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 130 Quality Time...

    “Kita jalan sekarang?” Tanya Barra antusias. “Ayo.” Olivia mengangguk, berusaha tampak antusias didepan Barra. “Kamu mau kita kemana?” “Aku ikut kemana anda bawa, soalnya aku gak begitu tau tempat-tempat yang biasa orang datangi.” jelas Olivia, apa adanya. Barra mengerti. Kehidupan istrinya itu tidak seperti para gadis lainnya sejak dulu, yang bisa hanging out bersama keluarga dan teman, atau bebas keluar rumah jalan-jalan menghabiskan masa remaja, melakukan banyak hal produktif. Jika tak sekolah, istrinya sehari-hari disamakan dengan asisten rumah tangga, mengerjakan sebagian pekerjaan mereka demi menghemat pengeluaran rumah tangga. “Kita berbelanja dulu seperti janji saya tadi pagi.” Barra memutuskan. Olivia diam sejenak, hingga mengiyakan. Terserah suaminya itu saja. °°° Pusat perbelanjaan... Mall yang ramai dengan pengunjung menjadi saksi betapa pasangan Barra dan Olivia menarik perhatian banyak orang. Barra seperti biasa dengan tatapannya yang tajam dan dingin itu, ber

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 129 Jalan Sekarang!

    Rapat sedang berlangsung... Barra duduk di ujung meja rapat, menatap para karyawan yang duduk berbaris disisi meja. Rapat berjalan dengan lancar, para karyawan menyampaikan ide dan strategi mereka dengan lebih percaya diri. Barra terus mengawasi dan memberikan arahan, memastikan bahwa proyek film ini akan menjadi sukses besar yang akan mengangkat nama perusahaannya menjadi lebih tinggi di industri entertainment. Namun yang tak bisa Barra hindari sedari tadi, berkali-kali dirinya melirik jam tangan. ‘Kenapa siang terlalu lama?’ gerutunya dalam hati. Saat karyawan fokus mendengar kepala bagian marketing menyampaikan ide dan gagasannya, Barra membuka ponsel. Rasa ingin tahu tentang apa yang sedang istrinya lakukan dirumah saat ini, membuatnya tak tahan untuk melihat rekaman cctv rumah. Barra tanpa sadar, tersenyum melihat Olivia yang berada didapur. Istrinya itu terlihat seperti sedang membuat minuman untuk dirinya sendiri. Tampak Olivia menatap ke kamera cctv, seolah tahu jika

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 128 Jaga Hati...

    “Kamu diam. Artinya kamu tidak akan komplain lagi.” Ucap Barra memecah keheningan sesaat yang terjadi. “Aku gak akan membantah lagi. Terserah anda saja. Maaf...” Jawab Olivia, pasrah. Barra merasa tak senang dengan ketidak-antusiasan Olivia, hanya dirinya saja yang semangat untuk menunjukkan hubungan mereka pada semua orang. Wanita itu begitu terpaksa. Jefri menatap satu persatu wajah Barra dan Olivia. Entah mengapa, ia seakan merasa ada yang salah disini. Apakah sedang terjadi miss komunikasi di antara majikannya ini? Sang Nyonya muda menangkap, Barra mempublikasikan hubungan mereka hanya untuk menakut-nakuti lawannya yaitu Laksmana Sanjaya, agar tak berani lagi macam-macam. Ia pun merasa bimbang dan tak yakin dengan keputusan suaminya karena terkesan pria itu hanya ingin melangsungkan resepsi pernikahan, hanya untuk melindunginya semata, bukan untuk sesuatu yang lebih dari sekedar tentang seorang Laksmana. Tentang masa depan berdua, misalnya? Sedang sang Bos dari sikap istriny

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status