“Kalau kamu merasa sebal, biar aku saja yang hadapi masalah ini,” ucap Brandon dengan serius. Salah satu tangan merangkul pundak Yuna. Sebenarnya Brandon bisa membantu Yuna untuk menyelesaikan masalah ini. Hanya saja, Yuna bersikeras ingin mengatasinya sendiri. Hanya saja, jika Yuna tidak bersikeras ingin mengatasinya sendiri, Brandon juga tidak tahu jika istri kecilnya begitu banyak akal.“Masalah sudah berkembang hingga tahap sekarang. Aku nggak boleh mundur!” Yuna menggeleng, lalu berdiri tegak. “Tapi aku rasa aku seharusnya beli nomor baru.”Yuna tidak mungkin menonaktifkan ponselnya. Bagaimana kalau ada pesan penting? Hanya saja, jika ponselnya diserbu oleh panggilan yang bertubi-tubi, Yuna juga bisa kehilangan kesabarannya.“Bukan masalah, aku akan segera mempersiapkannya,” balas Brandon. Dia bersama Yuna berjalan keluar dapur. Melihat ponsel Yuna masih tak berhenti berdering, Brandon bertanya, “Aku nggak paham dengan satu hal.”“Emm?” Yuna menuangkan dua gelas air hangat, lalu
Masalah Yansen sungguh heboh dan pengaruhnya juga sangat besar.Bagaimanapun, Yansen sangat berotoritas dalam industri wewangian, tidak ada yang berani menantangnya. Sekarang Yansen tiba-tiba diterpa oleh kabar burung, semua orang mulai meragukannya.Sebagai wakil kepala asosiasi, Louis juga berada di bawah banyak tekanan. Dia memegang tanggung jawab yang besar. Jadi, dia wajib melindungi Asosiasi Peracik Aroma. Wajar kalau dia merasa kewalahan.Saat Louis mengemas barang-barangnya hendak kembali ke Kota Kanita untuk menyelesaikan situasi, Cecilia malah datang lagi."Kenapa kamu ke sini lagi? Aku rasa aku sudah menjelaskannya dengan sangat jelas.”Brandon tentu jelas dengan apa yang ingin Cecilia lakukan. Hanya saja, Louis benar-benar tidak ingin terlibat dalam rencananya dan juga tidak tertarik padanya."Iya, aku kira kamu sudah selesai berpikir dalam dua hari ini," balas Cecilia dengan tersenyum. “Oh ya?” Louis mengangkat-angkat alisnya, lalu kembali menyusun berkasnya.“Untuk ap
Ucapan ini terdengar terlalu berlebihan, hanya saja kenyataannya memang seperti ini.Kerumitan hubungan anggota Keluarga Hermawan tidak akan sanggup dibayangkan oleh orang biasa. Keluarga Hermawan memiliki banyak keturunan. Jadi, demi merebut kekuasaan, mereka semua bahkan bisa menggunakan ide-ide licik.Sebenarnya Louis juga tidak begitu menginginkan bisnis keluarganya. Hanya saja, dia tidak rela menyerahkannya kepada orang lain.Louis tidak memedulikan tentangan anggota keluarganya bersikeras mengembangkan industri wewangian. Dia merasa apabila dia bisa mengembangkan bisnis ini dengan baik, bisnis ini akan menjadi bisnis yang sangat menghasilkan baginya. Apalagi industri wewangian di dalam negeri masih belum begitu berkembang sehingga masih banyak ruang untuk mengembangkannya.Sekarang Louis adalah wakil kepala asosiasi. Jika Louis bekerja lebih keras lagi, dia pasti bisa menduduki posisi kepala asosiasi dan bisa jadi akan menjadi pemimpin dalam industri ini. Pada saat itu, Louis aka
Louis memang sudah berhasil ditangani. Hanya saja, hati Cecilia tetap merasa tidak tenang. Di satu sisi, peracik aroma dan Edward masih tidak berhasil ditemukan. Di sisi lain … si Beny.Jika Beny telah membuat surat wasiat, Laura yang kelihatan lemah tapi ternyata hebat itu pasti tidak akan membiarkan Cecilia mendapatkan keuntungan apa-apa.“Ma, Mama harus bantu aku kali ini.” Cecilia berjongkok di hadapan Tania, lalu berkata dengan tulus, “Tante Laura biasanya dengar omongan Mama. Mama bujuk Tante Laura menyerahkan saham dan kekuasaan Om Beny. Kalau nggak, posisiku di perusahaan akan goyah.”“Apa? Beny mau bikin surat wasiat?” tanya Tania setelah berpikir sejenak.“Emm.”“Dia pasti sedang waspada sama kita.” Tania tertegun sejenak, lalu bertanya, “Waktu itu, gimana kondisi Beny?”“Nggak bagus, dokter bahkan sempat melakukan penyelamatan darurat. Hanya saja, nggak disangka, dia malah berhasil diselamatkan.” Setelah dipikir-pikir, Cecilia merasa sangat disayangkan. Kenapa Beny tidak mat
Edward merasa lapar dan capek. Dia berteriak hingga mulutnya terasa kering dan dia juga sudah kehabisan tenaga untuk berteriak lagi.Pada saat ini, ada yang membuka pintu.Suara pintu besi terdengar agak menusuk telinga. Suara langkah kaki membuat Edward merasa dirinya bagai di ruangan eksekusi saja, sekujur tubuhnya pun gemetar.Edward melebarkan matanya yang capek melihat ke arah pintu. Tampak ada yang datang dengan mengambil nampan dengan perlahan.Bayangan tubuh terlihat gelap dan tinggi. Edward tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Hanya saja, entah kenapa, Edward merasa orang itu sedang tersenyum terhadapnya. Senyuman itu membuat Edward kembali merinding ketakutan.“Kamu … siapa kamu?” tanya Edward dengan ragu. Dia spontan melangkah mundur.Hanya saja, Edward sudah tidak memiliki ruang untuk mundur lagi. Punggungnya bahkan sudah menempel dengan dinding.“Kenapa? Pak Edward nggak kenal sama aku?” Lelaki yang berdiri di hadapan Edward sedang menundukkan kepalanya menatap target
“Sebenarnya bukan juga.” Logan menggeleng, lalu menjawab, “Jangan lupa, kamu sendiri yang merampas proyek ini. Awalnya aku memang cukup optimis dengan proyek ini. Padahal kamu nggak ngerti apa-apa, kamu malah ingin ikut campur. Kamu bahkan nggak izinin aku untuk ikut serta dalam proyek itu lagi. Berhubung kamu menginginkannya, aku pun mengabulkannya!”Setelah mendengar sindiran Logan, Edward pun tidak bisa berkata-kata lagi. Edward memalingkan kepalanya. “Jadi apa yang ingin kamu lakukan? Sepertinya kamu menculikku bukan untuk memeras?”Sekarang siapa lagi yang bersedia mengeluarkan uang demi menebus Edward? Sepertinya Cecilia pun mendoakan agar Edward bisa segera mati. Mengenai papanya … meski Papa rela untuk menebusnya, setelah Edward diselamatkan nanti, bisa jadi dia akan dijebloskan ke penjara.Edward mengangkat kepalanya bersandar di balik dinding. Dia sudah kehilangan semangat hidupnya. Kenapa nasibnya menjadi seperti ini ….“Tentu saja bukan untuk memeras. Kamu sudah tidak berha
Edward menyipitkan matanya melihat lelaki di hadapannya. Dia pernah mendengar sedikit mengenai masa lalu Logan.Dengar-dengar sebelumnya dia pernah gagal dalam merintis kariernya, perusahaannya pailit dan dililit banyak utang. Waktu itu, dia juga menjadi incaran banyak orang. Selanjutnya, entah bagaimana ceritanya, dia malah bisa bergabung dengan Kusumo Group, bahkan menduduki jabatan manajer proyek.Tidak dipungkiri, Edward sungguh meremehkan lelaki ini. Dia merasa orang gagal seperti Louis tidaklah pantas untuk menduduki posisi tinggi di Kusumo Group.Bahkan, Edward sempat curiga apa ada hubungan gelap antara Cecilia dengan Logan.Namun sekarang, nasib Edward malah terpuruk seperti ini. Semuanya … sungguh di luar dugaan!“Aku bisa membantumu, kamu nggak perlu masuk penjara dan juga nggak usah takut untuk menampakkan diri di luar sana. Kamu bahkan bisa kembali ke Kusumo Group, kemudian menjabat posisi yang lebih tinggi lagi ….”Setiap ucapan yang dilontarkan Logan sangatlah menggoda.
Logan tentu bisa menebak kalau Edward mencurigai “niat baiknya”. Dia tersenyum dengan tidak acuh. “Kamu bisa memilih untuk percaya sama aku atau tidak percaya sama aku. Semuanya terserah kamu. Aku hanya memberimu satu kali kesempatan untuk memilih.”Edward sungguh kebingungan. Hanya saja, dia sungguh tergiur dengan tawaran Logan.“Apa yang harus aku lakukan?” Edward menelan air liurnya, lalu bertanya.“Aku bisa lepaskan kamu dari sini. Setelah itu, kamu menyerahkan diri ke kantor polisi,” balas Logan dengan santai sambil menatap kejauhan. Dia tidak sekali pun menatap Edward. “Mengenai masalah bahan terlarang, kamu akui saja semua itu adalah perbuatanmu. Peracik aroma itu juga direkrut olehmu. Semuanya adalah perbuatanmu, termasuk bersekongkol dengan Yuna dari Perusahaan Uniasia. Kamu tidak mengerti bahan-bahan wewangian. Dialah yang telah memasukkan bahan terlarang ke dalam parfum.”“Siapa? Perusahaan Uniasia?” Edward terbengong sejenak. Nama itu terdengar tidak asing di telinga Edwar