Share

Bab 733

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
“Memang benar sih, tapi aturan di industri ini ya begitu,” ujar Stella sambil berdesah.

“Yang namanya aturan memang untuk dilanggar!” Yuna duduk tegak, lalu mengetuk-ngetuk meja dan berkata, “Aku sama mereka sebenarnya nggak saling menyinggung. Tapi kalau mereka mau cari masalah, aku nggak keberatan bertarung sama mereka sampai akhir.”

“Tapi perusahaan ....” Setelah ragu sejenak, Edith menggeleng dan berkata, “Tapi nggak masalah. Pak Brandon pasti berpihak padamu.”

Namun, Yuna malah menggeleng dan menjawab, “Nggak. Ini tindakanku sendiri. Kalau sampai melibatkan perusahaan, aku bakal mengundurkan diri.”

Jika sebelumnya Yuna masih belum percaya diri, sekarang dia sudah sepenuhnya yakin bahwa dirinya bisa meluncurkan merek sendiri, apalagi setelah semua usahanya selama lebih dari setahun ini. Dia memang mempunyai kemampuan dalam bidang meracik aroma.

“Bagaimanapun juga, aku tetap mendukungmu!” ucap Edith sambil menepuk-nepuk bahu Yuna.

Stella juga memegang bahu sebelahnya lagi, lalu berk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 734

    “Haih!” Beny menghela napas panjang, lalu menatap ke luar jendela dan menjawab, “Kalau anak sudah besar dan punya pemikiran sendiri, kita sudah nggak bisa menahan mereka. Biarkan saja dia melakukan apa yang diinginkannya.”“Tapi bagaimanapun juga, dia tetap harus merawat ayahnya yang sakit, dong.”Sebelum Daniel selesai berbicara, Beny sudah menyela, “Sudahlah! Kalau dia nggak mau pulang, ya biarkan saja. Anggap saja aku nggak punya anak. Aku sudah capek, kamu pulang saja dulu.”Beny sudah mengusirnya secara halus. Jadi, Daniel juga tidak bisa mengatakan apa-apa. Saat melihat Beny menutup mata dan terlihat kelelahan, Daniel pun bangkit dan pamit. “Kalau begitu, Kak, Kakak Ipar, aku pamit dulu. Aku bakal datang jenguk kamu lagi lain hari. Jangan khawatir, aku pasti akan mengurus perusahaan dengan baik!”Selesai berbicara, Daniel melihat Beny masih menutup matanya, seperti sudah ketiduran. Laura pun menyeka air matanya dan berkata, “Ayo kuantar.”Setelah mengantar sampai ke depan lift, L

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 735

    “Anggaran?” Daniel bertanya sambil mengerutkan alis, “Bukannya anggaran yang kamu terima lumayan banyak?”“Begini, biaya untuk mengundang peracik aroma saja sudah sangat besar. Ayah juga tahu kalau jasa peracik aroma papan atas sangat mahal. Jadi, dana untuk hal-hal lainnya sudah ... lumayan terbatas.”Saat melihat ke halaman pengeluaran, kening Daniel langsung berkerut erat. Dia menatap angka yang tertulis di sana, lalu berkata dengan ekspresi suram, “Bukannya sebelumnya kamu sudah dikasih tahu seberapa besar anggarannya dan dipesan untuk jangan sampai lewat batas? Kenapa pengeluarannya melebihi anggaran sampai begitu banyak?”“Siapa peracik aroma papan atas yang kamu undang? Harganya benar-benar nggak masuk akal! Apa kamu sudah tertipu?” tanya Daniel sambil menunjuk ke angka di yang tertulis di kertas dengan kesal.“Nggak kok!” Edward buru-buru melambaikan tangan dan menjelaskan, “Ini peracik aroma papan atas internasional yang susah payah aku dapatkan dari koneksiku. Promosinya juga

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 736

    Edward terdiam sebentar, lalu berkata dengan suara kecil, “Mama memang nggak berwawasan luas. Gimanapun juga, dia cuma seorang wanita. Papa nggak perlu marah lagi. Kalau hal ini sudah terselesaikan dengan baik, anggap saja semuanya sudah berlalu. Jangan khawatir, nanti aku bakal bujuk Mama juga. Dia cuma melampiaskan sedikit kekesalannya, jangan dianggap serius. Wanita cuma perlu merengek sebentar, habis itu juga bakal baik-baik saja.”“Mama sudah bersamamu begitu lama, kamu sudah pasti paham sama sifatnya. Di acara lelang kemarin, dia memang sudah bertindak gegabah. Tapi, itu juga karena dia sudah menekannya terlalu lama. Papa ... maafkanlah Mama sekali ini.”Saat mendengar Edward yang mengerti maksudnya, Daniel baru merasa lebih nyaman. “Sudahlah, aku juga cuma mengeluh padamu. Kata-katamu benar, sifat mamamu memang begitu. Nanti aku bakal belikan dia sebuah kalung permata. Habis itu, masalah ini juga pasti berlalu.”“Emm. Kalau begitu, aku balik kerja dulu ya, Pa.”Daniel mengangguk

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 737

    “Oh?” Baru saja Yuna ingin bertanya siapa orang yang mencarinya itu, dia sudah melihat orang yang duduk di ruang tamu. “Lisa?!”Yuna sangat terkejut dan tidak menyangka Lisa datang mencarinya. Namun, dia juga sangat senang dan bertanya, “Kok kamu bisa datang kemari?”“Lho? Memangnya aku nggak boleh datang?” Lisa sangat ramah dan langsung memeluk Yuna sambil berkata, “Lama nggak jumpa. Aku sudah rindu sama kamu!”“Emm, aku juga merindukanmu!” Yuna bertanya sambil menepuk-nepuk punggungnya, “Kenapa? Ada acara catwalk lagi?”“Memangnya harus ada acara catwalk baru boleh datang?” Setelah menjawab, Lisa berhenti sejenak. Awalnya, dia masih ingin membiarkan Yuna menebak-nebak lagi. Namun, dia yang berkepribadian ceria sudah tidak bisa menahannya. Dia pun berkata, “Kali ini, aku datang membawa bisnis untukmu.”“Bisnis?” Saat melihat ada banyak rekan lain yang sudah mau pulang, Yuna menepuk tangan Lisa dan berkata, “Tunggu bentar, ya. Aku ganti baju dan ambil barang-barangku dulu. Kita bicarak

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 738

    “Apa maksudmu? Apa temanya? Buat siapa? Apa ada permintaan tertentu? Untuk kapan? Mau berapa banyak?” Yuna langsung menanyakan serentetan pertanyaan.Lisa yang sedang menyantap udang pun tertegun sejenak, lalu mengedipkan matanya. “Ergh ....”“Apa kamu mau datang berbisnis denganku tanpa merencanakan apa pun sebelumnya?” Yuna menertawakannya. “Lagian, di sana ada banyak peracik aroma, ‘kan? Yang papan atas juga banyak. Papamu sendiri juga seorang peracik aroma. Ngapain kamu datang jauh-jauh kemari buat mencariku? Jangan-jangan ... kamu cuma ngidam hot pot?”Meskipun hanya setengah bercanda dengan Lisa, tetapi setengah dari ucapan Yuna memang adalah kenyataan. Selain itu, terlepas dari seberapa maju industri ini di Prancis, ayah Lisa juga merupakan orang yang sangat bertalenta dalam industri ini. Dari tim peneliti dan murid yang dibimbingnya, ada begitu banyak orang yang berketerampilan tinggi. Kenapa Lisa harus mencari Yuna? Apa dia sengaja mau memberikan kesempatan untuk Yuna?“Tentu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 739

    Saat hampir tiba di rumah, Yuna mendapat telepon dari Brandon. “Sudah pulang?”“Sudah hampir sampai.” Yuna menjawab, “Kira-kira 5 menit lagi.”“Kalau begitu, tunggu aku di depan pintu, ya. Nggak usah masuk lagi.” Brandon berkata, “Aku keluar sekarang juga.”Yuna pun tertegun dan bertanya, “Mau keluar?”“Emm.”“Ada masalah?”“Kukatakan nanti saat ketemu.”Setelah berpikir sejenak, Yuna mengangguk dan berkata, “Oke deh. Aku sudah mau sampai.”Tak lama kemudian, mobil Yuna sudah sampai ke kompleks mereka. Begitu sampai di depan vila, Yuna pun melihat Brandon yang sedang berjalan keluar. Pakaiannya tidak terlalu formal, seharusnya bukan mau hadir ke pertemuan yang penting. Namun, Brandon juga tidak memberitahunya ke mana mereka akan pergi.Saat melihat Brandon membuka pintu pengemudi, Yuna pun tertegun dan tidak mengerti apa yang mau dilakukannya.“Aku saja yang nyetir. Kamu sudah sibuk seharian, istirahatlah.”“Oh,” sahut Yuna. Dia membuka sabuk pengaman, lalu turun dari mobil dan masuk k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 740

    “Tempat ini ....” Yuna sudah bisa menebak, tetapi masih tidak pasti.“Suka nggak?” Brandon tidak menjawab dan malah balik bertanya. Dia menatap ke sekeliling dan merasa puas akan keseluruhan desainnya.“Memangnya kenapa kalau suka atau nggak? Kalau suka, memangnya tempat ini bakal jadi milikku?” tanya Yuna dengan setengah bercanda sambil melirik Brandon. Dia menyentuh tabung uji dan merasa semuanya masih sangat baru.“Benar!” Brandon menjawab dengan pasti, “Kalau kamu suka, tempat ini bakal jadi milikmu!”Tangan Yuna langsung berhenti menyentuh tabung uji. Dia melirik Brandon dengan agak terkejut dan berkata, “Kamu memang membelinya untukku?”Meskipun sudah bisa menebak, Yuna masih merasa terkejut begitu mendengar perkataan Brandon. Bagaimanapun juga, Yuna baru berpikir untuk mendirikan studio sendiri. Namun, Brandon malah sudah memilih tempat dan selesai merenovasinya. Hal ini terlalu kebetulan. Apa Brandon bisa menebak pemikirannya?“Kalau nggak?” Brandon merasa sangat puas setelah m

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 741

    Oleh karena itu, Yuna juga hanya sekadar memikirkan soal mendirikan studio sendiri. Dia tidak pernah benar-benar mengambil tindakan apa pun untuk merealisasikannya. Setelah Lisa mencarinya untuk berbisnis dan ditambah dengan masalah Asosiasi Peracik Aroma beserta semua yang terjadi akhir-akhir ini, Yuna baru benar-benar berpikiran untuk mendirikan studionya. Namun, baru saja Yuna memikirkannya, Brandon sudah mempersiapkan semuanya untuk dirinya.Setelah berhenti makan, Yuna menatap ke arah Brandon, lalu berkata dengan sangat serius, “Makasih!”Mungkin karena nadanya yang terdengar terlalu serius, Brandon pun tertegun sejenak. Saat melihat tatapan Yuna yang penuh rasa terima kasih, Brandon tersenyum dan mengelus rambutnya sambil berkata, “Buat apa begitu sungkan!”“Ini bukan sungkan, tapi sopan santun!” Setelah berdesah, Yuna melanjutkan, “Habis ketemu Lisa tadi, aku baru pikir apa aku bisa mendirikan sebuah studio buat diri sendiri dalam perjalanan pulang. Kalau memang mau mendirikanny

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2192

    Sekarang di dalam ruang kantor itu hanya ada Fred dan wanita tersebut. Fred masih tak bergerak di kursinya seraya mengamati wanita itu. Pakaiannya lusuh dan terlihat sangat kasihan meski dia sudah berusaha untuk bersikap elegan.“Kamu ….”“Aku Rainie, bawahannya asisten yang paling kamu percaya itu. Aku pernah bekerja ….”“Aku nggak tertarik kamu siapa. Aku cuma mau tahu apa tujuan kamu datang ke sini? Dari mana kamu tahu aku kepalanya di sini?”“Soal itu, ya. Sebenarnya awalnya aku juga nggak tahu siapa yang bertanggung jawab atas organisasi ini, sampai … aku menemukan kartu nama yang ada bosku pegang.”“Kartu nama apa? Maksud kamu kepingan kecil itu? Itu paling cuma koin untuk main game atau sejenisnya,” kata Fred menyangkal. Dia tentu saja tidak mau secepat itu mengakuinya. Yang dia lakukan sekarang ini adalah menguji apakah Rainie benar-benar tahu sesuatu atau hanya sekadar asal bicara.Akan tetapi Rainie sudah menduga hal seperti ini pasti terjadi. Dia tidak tampak kebingungan dan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2191

    “Yang Mulia jangan berpikir begitu. Kita justru saling menguntungkan satu sama lain. Yang Mulia bisa kembali muda, sedangkan aku mendapat kekuasaan penuh. Bukankah begitu lebih bagus?”“Hmph!”Sang Ratu sudah malas membicarakan ini. Namun bagi Fred itu tidak masalah. Selama semua berjalan sesuai dengan rencananya, apa yang ingin dia capai sebentar lagi akan berhasil. Tidak ada lagi seorang pun yang bisa menghentikannya. Di saat itu pula dari luar Fred mendengar suara lirih yang memanggilnya.“Pak Fred!”“Ada apa?”Sebenarnya Fred sedikit kesal karena dia sudah berpesan untuk jangan mengganggu kecuali ada hal penting. Namun lagi-lagi yang datang adalah mereka. Fred masih lebih suka dengan si cacat yang menjadi bos Rainie dan Shane dulu. Meski cacat secara fisik, dia cukup pintar dan banyak membantu Fred. Sayang sekali dia sudah tidak ada …. Tanpa berpikir panjang, Fred melihat di tangan orang itu ada sebuah botol kecil seperti botol parfum yang dijual di luar sana. Perbedaannya, cairan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2190

    “Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2189

    Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2188

    “Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2187

    “Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2186

    Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2185

    Chermiko mulai menyadari Shane lagi-lagi terbawa oleh perasaan sedihnya. Dia pun segera melurusan, “Eh … maksudku. Aku cuma nggak menyangka ternyata kamu bisa ngurus anak juga. Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah panik. Tapi kalau dilihat-lihat lagi, dua anak ini mukanya lumayan mirip sama Brandon, ya. Menurut kamu gimana?”Mendengar itu, Shane melirik kedua bayi yang sedang tertidur pulas dan melihat, benar seperti yang tadi Chermiko bilang, bagian kening mereka sedikit mirip dengan Brandon, sedangkan mulut mereka mirip dengan Yuna.“Kelihatannya memang mirip, ya. Tapi kita jangan tertipu dulu. Aku merasa makin lama kita lihat jadi makin mirip. Kalau sekarang aku bilang mereka nggak mirip, apa kamu masih merasa mereka mirip?”Benar juga, andaikan mereka bukan anaknya Brandon, dengan sugesti seperti itu Chermiko percaya saja kalau mereka tidak mirip.“Waduh, aku rasanya kayak lagi berhalusinasi!” ucapnya.“Makanya sekarang kita jangan berpikir mirip atau nggak mirip dulu. Lebih baik k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2184

    “Itu normal. Dulu waktu Nathan masih kecil juga aku kayak begini,” kata Shane. “Hampir semalaman penuh kamu nggak mungkin bisa tidur. Begitu kamu taruh mereka, mereka pasti langsung nangis, jadi kamu harus gending mereka terus. Waktu itu tanganku juga sudah mau patah rasanya.”“Kamu gendong anak sendiri? Bukannya pakai pengasuh?!”“Waktu itu aku masih belum sekaya sekarang, istriku nggak mau pakai pengasuh, jadi aku yang gendong.” Shane tidak mau mengingat masa lalunya lagi karena itu hanya akan membuatnya sedih. Shane lalu menghampiri Brandon dan hendak mengambil anak itu dari tangannya. “Sudah pagi, biar aku yang jagain. Kamu istirahat dulu.”“Nggak usah!”“Jangan begini lah! Kalau kamu merasa berutang sama Yuna dan anak-anak kamu, masih ada waktu lain untuk menebus, tapi sekarang kamu harus istirahat! Kalau kamu sampai tumbang, siapa lagi yang bisa jagain mereka, dan siapa yang bisa nolongin Yuna!”Ketika mendengar itu, akhirnya Brandon mengalah dan memberikan kedua anaknya kepada S

DMCA.com Protection Status