Share

Bab 567

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-07 19:00:00
Acara perayaan bisnis di Kota Suba terlihat semakin ramai setiap tahunnya. Berbagai bidang bisnis pasti akan datang karena ada banyak kesempatan. Mereka bisa menjalin hubungan baik dengan rekan bisnis serta menarik calon pelanggan dan investor baru.

Brandon menjadi salah satu yang menarik perhatian dalam acara kali ini. Ada banyak sekali orang yang ingin bekerja sama dengan Uniasia. Atau mungkin berharap Brandon bersedia memberikan suntikan dana pada perusahaan kecil mereka.

Sharon menggenggam gelas anggurnya dengan gugup. Sudah sejak tadi dia memperhatikan lelaki itu, tetapi masih belum mendapatkan kesempatan untuk berbaur dan menarik Brandon dari kerumunan orang-orang.

“Sudah larut,” kata Cecilia yang sudah berkeliling satu putaran. Perempuan itu tampak sedang menahan tawa.

“Aku tahu. Terlalu banyak orang, aku lagi tunggu kesempatan datang,” sahut Sharon.

“Menunggu bukan sebuah cara, kalau lebih lama lagi kemungkinan dia sudah mau pergi,” kata Cecilia lagi sambil menyesap anggur mera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 568

    Brandon meneguk minumannya dan mengangkat gelas yang telah kosong sambil bertanya, “Sudah boleh kan?”“Bo-boleh,” jawab Sharon dengan suara sedikit bergetar. Mungkin dia sendiri tidak menyadari kalau jantungnya yang berdegup cepat itu tidak kembali normal meski Brandon sudah meminum minumannya. Akan tetapi jantungnya justru menjadi semakin cepat berdetak.Lelaki itu benar-benar meminumnya! Semuanya berjalan sesuai dengan rencananya. Sebentar lagi akan tiba pada tahap yang paling penting! Sharon hanya berharap tidak ada yang keliru dan mendapatkan hasil yang dia inginkan.Jarum jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Acara berakhir telah berakhir. Ada yang memutuskan untuk masih tetap di tempat untuk berbincang dan ada yang kembali ke kamarnya karena merasa lelah.Mata Sharon terus memperhatikan pergerakan Brandon. Sekitar 15 menit yang lalu, lelaki itu sudah pamit untuk beristirahat. Sebelumnya dia sudah berhasil mendapatkan kartu kamar 1808. Dihitung-hitung seharusnya obatnya sudah berea

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 569

    Cahaya yang begitu silau membuat Sharon tidak bisa membuka matanya. Dia menyipit kemudian mencoba melihat dengan jelas. Wajahnya pucat pasi dan bertanya, “Kok bisa ada kamu?!”Sharon mundur dengan panik, tetapi karena tangannya masih ditahan sehingga perempuan itu tidak jatuh tersungkur. Posisi mereka menunjukkan sebuah bukti yang sangat nyata, tangan Sharon berada di dada lelaki yang merupakan kakaknya!Wajah Calvin terlihat luar biasa keruh. Dia duduk di kasur sambil memandangnya dalam dan tajam. Kepala Sharon mendadak kosong dan tampak melongo di tempat. Dia belum bisa mencerna apa yang sebenarnya telah terjadi.“Kalau bukan aku, memangnya seharusnya siapa?” tanya lelaki itu dengan pelan dan nada menusuk. Dia tidak terlihat seperti sedia kala yang selalu tertawa ramah.“Ka- lepaskan aku!” Wajah Sharon memerah karena dia tertangkap basah oleh sang kakak. Dia hanya bisa menarik tangannya agar terlepas dari cengkeraman Calvin seakan dengan cara itu dia bisa menghapus semua bukti rencan

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 570

    Setelah merapikan bajunya, dia menoleh ke arah Calvin yang memasang ekspresi galak. Dia memanyunkan bibirnya dan berjalan membuka pintu kamar. Begitu pintu terbuka, ada ratusan hujan cahaya kamera yang mengarah padanya bersamaan dengan seruan, “Sharon! Itu Sharon!”Seorang artis terkenal ketahuan membuka kamar. Siapa lelaki yang ada di dalam sana? Benar-benar berita heboh!Tidak rugi mereka datang ke sini dengan buru-buru. Semua orang mengangkat kamera mereka tinggi-tinggi dan berusaha mendapatkan foto yang lebih jelas. Mereka tidak bisa melihat siapa lelaki yang ada di dalam kamar karena Calvin masih belum keluar.Sharon mengangkat lengannya menutupi matanya yang silau. Dia terkejut kenapa mereka datang begitu cepat. Jelas-jelas informasi ini tidak akan disebar dengan begitu cepat. Akan tetapi, Sharon cukup tenang menghadapi para wartawan itu karena sudah berpengalaman. Dia tersenyum tipis dan bertanya,“Ada apa? Kalau mau wawancara seharusnya janji waktunya dulu dengan manajer aku.”

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 571

    Sharon menoleh ke arah Calvin karena sampai saat ini dia tidak tahu keberadaan Brandon ada di mana. Suara tadi membuatnya merasa curiga. Dia jalan mendekati kamar tersebut dan mengetuk pintunya.Sharon sendiri tidak yakin dengan sosok yang ada di dalam kamar tersebut. Namun perasaannya mengatakan sesuatu yang memintanya untuk mencari tahu.“Ada orang di dalam?” tanya Sharon.Tidak ada jawaban dari dalam sana. Dia mengetuk lagi dan tetap tidak ada sahutan. Suara yang begitu nyaring mendadak sunyi dan tidak ada sahutan sama sekali.“Panggil room service untuk periksa. Jangan sampai ada tamu yang terjadi sesuatu,” kata Calvin.Baru saja ada yang hendak memanggil bantuan, pintu kamar mendadak terbuka dari dalam. Cecilia berdiri di depan sana dengan rambut acak-acakan dan wajah setengah sadar.Perempuan itu menyipitkan matanya dan bertanya, “Siapa?”“Cecilia?” seru Sharon dengan terkejut. Dia tidak menyangka bahwa perempuan itu ada di dalam sana!“Sharon, kenapa … kenapa ada begitu banyak o

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 572

    “Kamu masih berani mengungkitnya?!” seru Calvin sambil menunjuk Sharon.“Jangan salahkan Kakak nggak ingatkan kamu sebelumnya. Kalau masalah ini nggak selesai, kamu tanggung sendiri akibatnya!”Sharon diam dan mengangkat kedua bahunya tidak peduli. Kenapa Brandon tidak langsung mencarinya? Padahal jelas-jelas Sharon melihat lelaki itu minum minuman yang dia berikan.Saat pintu tertutup, Cecilia menepuk tangannya dengan pelan. Dia berbalik dan membuka pintu kamar mandi dan tirai mandi. Di dalam bathtub terdapat seorang lelaki yang setengah telanjang dan tengah berbaring di sana. Jelas sekali lelaki itu sedang pingsan.Dia melirik orang itu dengan dingin dan berbalik menghadap wastafel. Cecilia mencuci tangannya dan menatap dirinya yang ada di dalam cermin. Rambutnya yang lembut tampak berantakan dan wajahnya sedikit merah, semua itu karena dia tidak waspada sehingga lelaki itu bisa melukainya.Cecilia menyentuh bekas merah yang ada di wajahnya dan kemudian berjongkok di samping bathtub.

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 573

    Meski Sharon tidak diberikan hukuman, setidaknya apa yang perempuan itu dapatkan dari keluarga jauh lebih parah dari hukuman lainnya.“Ma ….” Sharon menangis dan mengamuk, tetapi sikap orang tuanya menunjukkan bahwa keputusan mereka sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat.“Sharon,” gumam ibunya sambil menghela napas. Dia menoleh dan melihat wajah putranya. Setelah itu ibunya hanya bisa menahan ucapannya dan membuang wajah sambil menangis.“Nggak ada gunanya kamu panggil siapa pun! Waktu kamu berniat mengusik dia, kenapa nggak memikirkan akibat dari sekarang? Ma, Mama juga jangan bantuin dia! Mama terlalu memanjakan dia makanya buat dia jadi seperti ini! Kalau dia nggak dibawa keluar negeri, dia akan menghancurkan keluarga dan karir kita!”Wajah ibunya tampak keruh dan dengan hati-hati dia berkata, “Ng-nggak mungkin, lagian keluarga kita ada hubungan baik dengan mereka. Brandon juga Mama yang lihat dari dia kecil sampai dewasa. Sharon hanya melakukan kecerobohan karena dia menyukai B

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-09
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 574

    “Siapa yang mau kamu temui?” tanya Calvin kening berlipat.Mobil melaju dan masuk ke dalam teras rumah. Sebelum mereka masuk ke dalam, sudah terdengar suara obrolan orang-orang di dalam ruang tamu. Suara tersebut terdengar sangat bahagia karena dipenuhi canda tawa.Cecilia tercenung sesaat dan melanjutkan langkahnya masuk ke rumah. Dia melihat ibunya yang duduk sambil bersandar di kursi. Di sampingnya ada sosok Sharon yang duduk di sana juga.Perempuan itu terdiam sesaat kemudian menyunggingkan seulas senyum dan berkata, “Ma, aku pulang. Sharon juga datang?”Sikapnya sangat alami dan tidak terlihat ada yang janggal. Ibunya mengangguk dan berkata, “Sharon sudah datang cukup lama. Dia menemani Mama ngobrol. Benar-benar anak yang baik! Kamu yang setiap hari  sibukin sesuatu yang nggak jelas dan nggak ada waktu buat ngobrol sama Mama.”“Akhir-akhir ini di kantor ada banyak urusan. Mama tahu sendiri Om saja nyaris nggak bisa pegang semua pekerjaannya. Aku coba bantu sebisa aku,” ujar Cecili

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-09
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 575

    “Cecilia, kenapa kamu bisa ada di sana?” tanya Sharon dengan tenang.“Oh, hari itu aku kebanyakan minum dan capek. Makanya aku putusin buat istirahat saja. Lagian aku juga sekalian jagain kamu. Aku hanya nggak menyangka kalau bisa benar-benar terlelap,” kata Cecilia sambil menggaruk kepalanya.“Maaf. Oh iya, sebenarnya apa yang terjadi?”Sharon tidak berkata apa pun dan hanya menatap Cecilia. Kedua bola mata itu seakan sedang mencari kebenaran di mata sahabatnya. Meski dilihat seperti itu oleh Sharon, ekspresi Cecilia tidak terlihat aneh. Bahkan perempuan itu terlihat seperti tidak berdosa dan kebingungan.“Awalnya aku mau tanya sama kamu kenapa wartawan yang seharusnya datang jam 10 bisa datang setengah jam lebih awal. Tapi sekarang aku rasa sudah nggak perlu tanya lagi,” kata Sharon.“Ha? Kenapa? Mereka datang setengah sepuluh? Kenapa cepat sekali?” tanya Cecilia dengan mata melebar.“Iya, kenapa cepat sekali?” Cecilia tersenyum tipis sambil menunduk dan berkata lagi, “Mungkin memang

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-09

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2288

    “Nggak ada apa-apa. Di sini tenan-tenang saja. Gimana anakku?”Seketika itu Rainie terdiam sesaat. Bahkan ketika di bawah pengaruh hipnotis pun Shane masih tidak bisa melupakan anaknya. Kalau Rainie memberi tahu kalau anaknya sudah mati, dia pasti akan menggila dan bisa jadi terlepas dari pengaruhnya.“Aku masih cari cara, tapi kamu tahu sendiri aku nggak bisa keluar dengan bebas. Aku nggak bisa ke Yuraria. Kalaupun aku mau menolong, aku nggak bisa. Waktu itu kamu ada bilang soal obat yang bisa bikin menghilang. Itu gimana?”“Aku nggak ngerti. Maksudnya apa?”“Kamu pernah bilang mereka menemukan komposisi obat itu, terus mereka teliti, bukan? Hasilnya gimana?”Meskipun Rainie merasa itu tidak masuk akal, Shane tidak punya alasan untuk membohonginya. Dan karena Shane sudah bilang begitu, mungkinkah memang ada kemungkinan? Rainie tidak berhasil meneliti obat tersebut, tetapi jika mereka mendapat kemajuan, siapa tahu itu bisa menjadi inspirasi untuk Rainie, dan dia bisa memanfaatkan Shane

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2287

    “Tapi gimana kalau gagal?” tanya Rainie.Berdasarkan histori dan data-data yang Rainie lihat di lab, dia tidak yakin eksperimen Fred akan berhasil. Akan tetapi dia tidak berani berkata jujur karena Fred tidak pernah mau menerima yang namanya kegagalan. Membuat Fred kecewa tidak akan memberikan hal baik, tetapi … Rainie sendiri sesungguhnya berharap eksperimen itu gagal.Jika berhasil, Fred akan senang, tetapi itu tidak ada untungnya bagi Rainie. Jika gagal, Fred pasti akan mencobanya lagi, dan di saat itu dia mau tidak mau akan bergantung kepada Rainie.“Kerja yang benar, nanti pasti kuberi imbalan yang sesuai!” kata Fred. “Terus awasi Ross, sama si Shane itu juga. Oh ya, akhir-akhir ini apa Shane ada mencari anaknya lagi?”“Ada, sih. Dia bahkan sudah tahu anaknya ada di istana kerajaan Yuraria, tapi dia nggak bisa apa-apa juga,” balas Rainie.“Ya, dia nggak akan berani macam-macam! Berhubung kamu juga sudah berhasil mengendalikan pikiran dia, kasih tahu dia kalau anaknya sudah mati. B

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2286

    “Eh? Yang benar? Kalau begitu aku ….”“Tapi ingat, kamu bebas keluar masuk di dalam gedung, bukan keluar dari tempat ini. Paham? Kalau kamu berani keluar satu langkah saja, aku nggak bisa melindungi kamu!” kata Fred sembari menepuk bahu Rainie dengan ringan.Seketika itu juga hanya dalam sekejap kegirangan Rainie langsung menghilang. Di detik itu dia mengira sudah bisa bebas keluar masuk kedutaan dan mendapatkan kembali kebebasannya. Namun ketika dipikirkan lagi dengan baik, apa yang Fred katakan tidaklah salah. Lagi pula apa untungnya juga Rainie keluar. Dengan kondisi sekarang ini, dia keluar sedikit saja pasti akan langsung ditangkap oleh anak buahnya Brandon atau Edgar.Bicara soal Edgar membuat Rainie teringat dengan lab yang sudah dihancurkan itu, serta kedua orang tua dan juga rumahnya. Rainie sempat berpikir untuk mengunjungi rumahnya semenjak dia bebas dari Brandon. Tetapi dari kejauhan Rainie melihat ada orang yang memindahkan barang-barang di rumahnya. Dan dari omongan orang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2285

    Ross melihat ke sana kemari seolah-olah sedang khawatir ada orang yang sewaktu-waktu datang mengejarnya. Rainie yang menyadari perilaku itu segera berkata, “Pak Fred ada pertanyaan untuk Pangeran. Dia pasti berniat baik, jadi tolong Pangeran jawab pertanyaannya dengan baik, ya?”Kemudian, Rainie sekali lagi mengetuk jarinya ke botol. Ross tampak mengernyit dan sedikit kebingungan, tetapi dia lalu mengangguk dan berkata, “Ya!”Rainie berbalik menatap Fred dan mundur ke belakangnya. Sembari menatap Ross dari balik layar ponsel, dia berdeham, “Pangeran Ross, selama perjalanan apa sudah dapat kabar tentang Yang Mulia?”Sudah pasti belum ada, tetapi Fred sengaja bertanya seperti itu kepada Ross. Benar saja, Ross menggelengkan kepala menjawab, “Belum ada. Tapi kurasa karena aku baru pergi satu hari, jadi belum terlalu jauh. Kamu bilang mamaku pergi ke tempatnya suku Maset atau semacamnya, ‘kan? Mungkin perlu beberapa hari baru bisa sampai ke sana.”“Iya, betul. Yang Mulia bilang mau pergi ke

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2284

    Selagi Rainie sedang berpikir, Fred masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.“Hari ini kamu sudah hubungi dia?”“Sudah, baru saja. Lokasinya sesuai. Aku juga sudah video call, nggak masalah,” jawab Rainie.Dia tidak berani mengatakan kepada Fred kalau dia memiliki kecurigaan terhadap Ross. Dia tidak mau Fred tahu kalau karyanya belum sempurna.“Ok,e coba hubungi dia lagi!”“Eh?”“Kenapa, ada masalah?”“Nggak, tapi tadi baru saja aku telepon. Apa … ada pertanyaan yang mau disampaikan?”“Nggak ada, aku cuma mau ngobrol langsung sama dia sebentar. Nggak boleh?”“... oh, tentu saja boleh.”“Kalau begitu tunggu apa lagi ? Cepat telepon dia lagi!”Rainie pun kembali menghubungi nomor Ross sembari memegang erat botol birnya, berharap semua berjalan lancar sesuai rencana. Telepon sempat berdering beberapa saat sampai akhirnya diangkat oleh ross. Di video call tersebut Ross memakai topi dan kacamata sehingga separuh wajahnya tertutup oleh bayangan objek di sekitarnya.“Tadi kenap

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2283

    Di malam hari, Ross mengirimkan lokasi GPS-nya kepada Rainie. Tentu saja lokasi itu sudah dipalsukan sesuai dengan rencana perjalanannya semula, mengubah alamat IP, dan mengirimkannya kepada Rainie. Tak lama Rainie menghubunginya dengan video call.Untungnya Brandon sudah bersiaga dengan menyiapkan latar yang meyakinan, jadi ketika Rainie menelepon, Ross hanya perlu berdiri di depan latar dan menerima panggilan Rainie.Ketika panggilan tersambung, Rainie langsung memperhatikan apa yang ada di belakang Ross. “Pangeran, di belakang sana banyak pepohonan lebat. Sudah sampai di pinggir kota?”“Tempatnya agak jauh dan terpencil. Supaya menghindari pengawasan dari pihak berwenang, aku nggak bisa lewat jalan besar,” jawab Ross, kemudian dia gantian bertanya, “Urusan di kedutaan lancar? Fred bisa menanganinya?”“Pak Fred pasti bisa, maaf jadi merepotkan Pangeran,” jawab Rainie.“Nggak apa-apa! Memang ini sudah kewajibanku menjaga keamanan mamaku sendiri.”“Baiklah kalau begitu, Pangeran. Selam

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2282

    Yuna memiringkan kepalanya sedikit sembari menarik tangan Juan, lalu menatap wajahnya dan berkata dengan penuh amarah, “Kamu dipukuli?!”“Nggak apa-apa!”“Apanya nggak apa-apa! Kamu dipukuli mereka?!”Yuna spontan mengubah posisi duduk, tetapi dia baru saja sadar dari koma dan tubuhnya masih lemah, alhasil napasnya jadi sedikit terengah-engah.“Siapa? Fred?!”“Kamu kira aku nggak bisa menangkis? Kalau aku serius, dia nggak bakal bisa mengenaiku sedikit pun!”“Beraninya dia memukulmu?!”Jelas sekali ucapan Juan sama sekali tidak digubris oleh Yuna. Dia sudah terlanjur diselimuti oleh kemarahan melihat gurunya disakiti oleh orang lain. Mulut Yuna memang sering kali kasar ketika sedang berbicara dengan Juan, tetapi jauh di lubuk hati dia sangat menghormati gurunya. Waktu Yuna berguru dengan Juan memang tidak terlalu lama dan putus nyambung, tetapi dia sudah belajar banyak sekali darinya. Bagi Yuna, Juan adalah senior yang sangat berjasa dalam hidupnya. Yang lebih membuat Yuna marah, di us

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2281

    “Hus! Amit-amit! Siapa yang ajarin kamu ngomong begitu! Yuna yang aku kenal nggak begini, sejak kapan kamu jadi sentimental!”“Kamu sendiri juga biasanya nggak pernah percaya sama yang begituan. Jadi, kenapa kamu mau datang ke sini?”“Aku … cuma mau lihat saja apa yang terjadi di sini!”Yuna tidak membalas sanggahan Juan dan hanya tersenyum, sampai-sampai membuat Juan panik dan menyangkal, “Oke, oke. Aku datang untuk lihat keadaan kamu, puas?! Kamu nggak tahunya pasti punya tenaga untuk bikin aku marah. Kayaknya kamu sudah sehat, ya.”“Iya, aku sudah mendingan!” kata Yuna, dia lalu hendak mencabut jarum-jarum yang masih tertancap di badannya.”“Eh, jangan bergerak!” seru Juan, emudian dia mencabut jarumnya satu per satu sesuai dengan urutan dia menusuk sambil menggerutu, “Aku dengar kamu tiba-tiba koma. Bikin aku takut saja. Aku juga dengar dia bilang detak jantung kamu hampir berhenti. Biar kutebak, kamu …. Ah, biarlah. Kamu ini, nggak pernah peduli sama badan sendiri. Bisa-bisanya ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2280

    “Tahan dia, dia masih bisa berguna,” kata Fred.“Aku nggak akan pergi dari kamar ini!” Tiba-tiba Juan memberontak dan akhirnya melawan perintah Fred. “Kalau kamu mau aku angkat kaki dari kamar ini, lebih baik bunuh aku saja sekalian!”“Kamu pikir aku nggak berani?”“Terserah kamu saja!”Juan langsung duduk bersila di lantai dan tangannya memeluk ujung kasur dengan erat. Mau diapa-apakan oleh mereka pun Juan tidak akan mau berpindah tempat. Jangan remehkan tubuhnya yang sudah menciut akibat usia, walau begitu pun tenaganya masih lumayan besar sampai ditarik oleh banyak orang pun dia tetap tak berpindah. Namun keributan itu membuat Yuna merasa terganggu.“Pak Tua … hentikan!”Fred melompat kegirangan akhirnya mendengar Yuna sudah bisa bicara. Dia segera meminta mereka untuk berhenti dan berjalan menghampiri Yuna.“Akhirnya kamu bangun juga. Mau ngomong juga kamu sekarang? Yuna, kamu sudah keterlaluan! Kamu pikir dengan bunuh diri, kamu berhasil merusak rencana besarku?”“Aku nggak ngerti

DMCA.com Protection Status