Share

Bab 362

“Nggak kelihatan di mukamu, tapi kelihatan di matamu. Matamu memancarkan kecerdasan.” Pria itu menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan Yuna. Bahasa Indonesianya sangat lancar.

“Bahasa Indonesiamu bagus sekali,” ujar Yuna, memuji tanpa menjawab kata-kata pria itu.

“Terima kasih atas pujiannya.” Pria itu dengan senang hati menerima pujiannya, lalu memperkenalkan dirinya dengan ramah, “Halo, namaku Louis.”

Setelah mengatakan itu, Louis mengulurkan satu tangan ke arah Luna dengan senyuman di wajahnya.

Yuna menegakkan tubuhnya, tidak tertarik untuk berjabat tangan dengan pria itu. “Sudah mau berakhir.”

Orang-orang dari pihak penyelenggara sudah keluar, dan mereka diminta untuk kembali masuk ke dalam. Kebisingan itu sudah berhenti, membuat telinga Yuna terasa lebih nyaman.

Yuna kembali ke kursinya dan melihat pria itu ternyata duduk di belakangnya tapi posisi garis diagonal dari tempatnya. Pantas saja dia tidak mengingat pria itu.

Melihat Yuna memandanginya, pria itu melambai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status