Sebenarnya Yuna pun cuma berlagak sok kuat saja, dalam hati dia juga merasa khawatir. Dia tidak tahu apa yang akan Fred lakukan padanya. Bisa jadi akhirnya eksperimen R10 benar-benar memasuki tahap terakhirnya. Maka itu berarti mereka sudah mulai melakukan persiapan untuk menanamkan ingatan sang Ratu ke dalam otak Yuna. Akankah itu berarti momen kematian Yuna sudah tiba? Jika benar demikian, apakah sudah tidak ada harapan lagi sedikit pun?Yuna tidak sudi, tetapi dia juga tidak bisa melarikan diri dari situasi ini. Tidak hanya dipenuhi oleh penjaga saja, tempat ini juga dilengkapi berbagai kamera pengawas dan senjata api. Nyaris mustahil Yuna bisa pergi dari sini hanya dengan mengandalkan diri sendiri.Namun siapa sangka, dia ternyata hanya dibawa ke ruang medis untuk menjalani pemeriksaan. Setelah itu dia juga hanya ditinggal sendirian di sana. Yuna tidak mengerti mengapa mereka melakukan ini, apa tujuan mereka? Apakah ini adalah saat relaksasi terakhir sebelum Yuna dieksekusi? Selagi
Sangat disayangkan istrinya Edgar adalah wanita yang begitu baik dan lemah lembut, tetapi adiknya malah seperti ini.“Aku tahu kamu di sini pasti menderita, tapi andaikan saja waktu itu kamu nggak serakah mengincar proyek penelitian vaksin itu, kamu nggak bakal jadi begini ….”“Aku layak mengambil alih proyek itu! Aku layak!” seru Fahre. “Semua prosedur sudah aku jalankan sesuai dengan regulasi yang berlaku, dan proyek itu juga kamu yang kasih ke aku! Apa kamu sudah lupa? Kamu yang kasih! Aku pikir kamu berbaik hati sudah waktunya kamu membantuku, tapi ternyata kamu malah menjebakku! Edgar, di mana hati nuranimu! Beraninya kamu menjebakku!”Fahrel sudah menjulurkan tangannya keluar seakan berniat mencekik leher Edgar, tetapi sayang sekali ada jeruji besi yang menjaga jarak antara mereka berdua sehingga Fahrel tidak akan mungkin bisa menyentuh Edgar. Walau begitu, Fahrel tetap saja terus memberontak. Dari situ bisa terlihat betapa dia membenci Edgar.“Bukan aku yang menjebak kamu. Aku u
Mendengar itu, Fahrel hanya bisa mengedipkan matanya dengan raut wajah kebingungan. Tampaknya dia masih belum begitu mengerti dengan maksud Edgar.“Begini, kalau Rainie ingin bersembunyi, dia bakal bersembunyi di mana?” Edgar mengulangi pertanyaannya.Sebagai seorang ayah, Farel mungkin tahu apa kelemahan Rainie dan mengetahui di mana dia akan bersembunyi ketika membutuhkan perlindungan. Pengawasan di seluruh kota ini sudah Edgar kerahkan maksimal, tetapi dia masih tidak bisa melacak keberadaan Rainie. Tidak mungkin Rainie bisa pergi begitu saja tanpa ketahuan. Kemungkinan dia sedang bersembunyi di suatu tempat yang Edgar tidak terpikirkan. Edgar juga sudah memasang CCTV di rumah Fahrel, tetapi hasilnya pun nihil. Karena itu Edgar mendatangi Fahrel di penjara untuk bertanya secara langsung. Siapa tahu dia bisa mendapatkan informasi yang berguna darinya.“Rainie … kenapa harus bersembunyi? Kalian mau menangkap dia? Dia ….”“Ya, dia sudah melanggar hukum dan harus ditangkap. Kasus ini ba
Karena sudah tidak mendapatkan apa-apa lagi di sini, Edgar membalikkan badannya dan bersiap untuk pergi.“Edgar.”Fahrel sudah tidak lagi memanggil Edgar dengan panggilan kakak, melainkan langsung namanya.“Kamu juga punya anak perempuan, kamu juga seorang ayah. Kalau anakmu melakukan kejahatan, apa yang kamu lakukan? Apa kamu dengan teganya menjual anakmu sendiri? Apa kamu pikir kamu nggak ada tanggung jawab keluarga kita jadi seperti ini? Waktu itu kamu sibuk kerja sampai kakakku mati karena kelelahan dan depresi. Anakmu dititipkan ke aku, aku dan Susan yang membesarkan dia sampai Rainie jadi terabaikan! Sedangkan kamu hidup enak tanpa ada niat untuk membantuku sedikit pun. Apa kamu tahu kalau orang-orang di luar sana pada menertawakan aku. Mereka bilang aku ini ayah palsu. Bertahun-tahun aku merendahkan martabatku supaya kamu senang. Edgar, kalau kamu bilang Rainie kejam. Kamu lebih kejam!”“.…”“Aku nggak peduli mau berapa banyak orang yang dirugikan sama Rainie, toh dia nggak pern
Edgar berpikir, kalau Fahrel saja seperti itu, apalagi Susan. Susan menyayangi Rainie jauh lebih dalam daripada Fahrel, khususnya setelah mengetahui Rainie “hidup kembali”, dia jadi makin memanjakan Rainie. Apa pun yang Rainie minta pasti akan Susan wujudkan, baik itu benar atau salah secara moral. Karena itu tidak ada gunanya bertanya kepada Susan, lagi pula sekarang pun Susan pasti sedang marah kepada Edgar.“Papa nggak mau ketemu sama Tante? Nggak apa-apa, aku bisa tanya dia. Paling-paling aku cuma dimarahi saja, nggak masalah!” kata Bella.“Bukan itu yang Papa takut. Papa sudah tahu apa jawaban yang bakal dia kasih, jadi nggak ada gunanya juga tanya ke dia. Kamu sudah banyak banget bantu Papa akhir-akhir ini. Terima kasih, ya, Bella.”“Aku cuma menyampaikan pesan Papa doang. Nggak seberapa.”Belakangan ini Bella sudah berusaha sebisa dia untuk menyampaikan pesan dari ayahnya kepada Brandon dan yang lain. Meski hanya diminta untuk menyampaikan ucapan yang sederhana pun, Bella sudah
Yang masuk kali ini bukan dokter dan bukan juga Fred, melainkan ….Rainie?!Ketika bertemu dengan Rainie, awalnya Yuna keheranan. Akan tetapi Yuna menyadari Rainie juga sama-sama terkejut, yang berarti dia pun tidak tahu akan bertemu dengan Yuna di sini. Walau begitu, Rainie seketika memperlihatkan senyumannya yang memiliki maksud tersembunyi.“Hahaha, dunia ini memang sempat, ya!” katanya.“Kenapa kamu bisa ada di sini?!”“Kenapa? Memangnya nggak aku nggak boleh ada di sini? Kelihatannya kamu cukup menikmati tinggal di sini!”Rainie berjalan menghampiri Yuna dan duduk di atas kasur yang sama. Dia mengamati Yuna dari ujung rambut sampai ujung kaki, dan matanya terhenti tepat di perut Yuna.“Eh, sudah bongkar muatan ya kamu!”Yuna, yang tidak suka dengan pemilihan kata Rainie membalas, “Mau apa kamu tanya-tanya?”“Mau apa? Hmmm, yang aku mau banyak banget! Tapi kamu nggak usah takut, aku nggak bakal melakukannya ke badan kamu. Kayaknya mereka habis melakukan pemeriksaan fisik, ya. Berar
Ditanya seperti itu membuat Rainie seketika tersentak. Dengan ringannya dia menepis itu dengan berkata, “Hmph, kamu keliru!”Mengakui kalau itu tidak berdampak terhadap perasaannya tentu adalah sebuah kebohongan , tetapi Rainie tidak mau menunjukkannya. Ucapan Yuna tak diragukan berhasil membuat lubuk hati Rainia yang paling dalam tersentuh. Itu membuat Rainie teringat kembali dengan masa kecilnya, di mana dia selalu diabaikan. Dia yang di masa lalu begitu gigih mencari perhatian orang tua, pada akhirnya tetap kalah dari Bella. Apalah artinya perasaan, hal itu sama sekali tidak sebanding di hadapan uang dan kekuasaan.“Simpan muka najismu itu. Kasih sayang orang tua apaan. Semua itu nggak ada apa-apanya di depan keuntungan duniawi,” ujar Rainie mendengus. “Sekarang kalau aku kasih kamu kesempatan untuk tetap hidup, tapi anakmu harus jadi bayarannya. Apa kamu mau?”“Jelas nggak mau!” jawab Yuna dengan mantap. “Memangnya kamu mau? Atau orang tua kamu mau mungkin?”“Apa hubungannya sama o
Di malam harinya, Brandon mendatangi sebuah sebuah private club yang cukup tersembunyi. Setelah melewati pengecekan yang sangat ketat, dia berhasil masuk ke dalam dan masuk ke sebuah ruangan yang dikhususkan untuk tamu VVVIP.Brandon tiba cukup awal dan melakukan segala persiapan. Ketika semuanya sudah hampir selesai, Edgar datang bersama dengan seorang pria asing berambut pirang. Edgar yang biasanya terlihat serius kali ini menunjukkan senyuman yang sudah lama tidak dia tunjukkan di depan orang lain. Seraya berbincang, dia juga mempersilakan pria berambut pirang itu untuk masuk ke dalam ruangan tersebut.“Ross, ini Brandon. Orang yang pernah aku sebut=sebut itu! Dia ini pengusaha yang namanya sudah terkenal banget di sini. Oh ya, dia juga punya banyak cabang usaha di Yuraria.”“Pak Edgar terlalu memuji,” sahut Brandon. “Sungguh kehormatan Yang Mulia bersedia datang kemari. Yang Mulia boleh panggil aku dengan nama langsung.”“Brandon. Aku dengar kamu jago banget berbisnis. Kamu pasti s
Rainie terlihat bicara apa adanya, dan mengejutkannya Fred pun tidak marah. Dia hanya mengangguk sebagai tanggapan dan meminta Rainie untuk keluar bersamanya.“Soal obat menghilang itu nggak perlu terburu-buru. Aku tahu itu pasti butuh waktu yang lumayan lama, aku cuma mau kamu kerja yang serius saja,” katanya seraya menaruh satu tangannya di atas bahu Rainie. Lalu seraya menekan tangannya, dia berkata dengan suara lirih, “Sekarang aku punya satu tugas penting untuk kamu. Kalau kamu bisa menyelesaikan tugas ini, aku bisa kasih kamu kebebasan untuk melakukan eksperimen apa pun yang kamu mau di lab ini!”“Maksud Pak Fred … hipnotis?”“Betul. Yang ini lebih penting, aku mau selesai secepat mungkin! Kalau malam ini apa bisa selesai?”“.…”Rainie tidak bisa memberi kepastian. Untuk menghipnotis Shane saja, Rainie harus mengerahkan usaha yang tidak sedikit. Dan hipnotisnya terhadap Shane bisa berhasil karena Rainie tahu kepribadian Shane seperti apa. Namun untuk melakukan hipnotis kepada ora
Fred sungguh tidak percaya. Dia membuka matanya lebar-lebar, berpikir apa jangan-jangan otaknya yang justru bermasalah. Dia sudah menyusun rencananya dengan baik agar Ross pergi dari tempat ini. Setidaknya itu akan memberikan waktu baginya untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada di sini. Namun hasil akhirnya malah Fred sendiri yang disuruh pergi, dan justru apa yang Ross katakan dirasa lebih masuk akal. “Pangeran Ross, itu juga sudah saya pertimbangkan sebenarnya. Tapi ….”“Oh, ternyata kamu sendiri memang mau pergi, ya! Sudah kuduga kamu memang yang paling setia. Sepertinya rumor-rumor yang ada di luar sana nggak benar. Kebetulan, ini bisa jadi kesempatan yang bagus untuk membuktikan kesetiaan amu. Fred, kalau memang kamu sendiri mau pergi, ya pergilah! Di sini biar aku yang urus, kamu nggak perlu khawatir! Nanti aku juga kirim dua orang pengawal untuk kamu. Kujamin kamu pasti baik-baik saja. Aku mewakili mamaku dan segenap rakyat Yuraria mengucapkan terima kasih banyak untukmu!”“.…”
“Oh, sudah pasti nggak akan ada yang menyalahkan aku, karena aku tahu siapa orang yang lebih pas daripada aku!”“Siapa itu?” tanya Fred. Melihat senyuman yang mencurigakan dari Ross membuat Fred merasa tidak nyaman, dia lantas melanjutkan, “Tapi siapa pun itu, nggak ada yang lebih pas dari Pangeran! Karena Pangeran ….”Namun sayang sekali, sebelum Fred selesai berbicara, atau lebih tepatnya Ross emmang tidak memberikan kesempatan bagi Fred untuk berbicara, dia disela.“Fred!”“Eh …? Ada apa, Pangeran?”“Kamu orangnya!” kata Ross tersenyum seraya perlahan mendekatinya. “Kamu orang yang paling dipercaya sama mamaku, jadi cuma ucapanmu yang bisa membujuknya. Kamu juga yang paling mengerti dia, jadi kurasa nggak ada orang lain yang paling cocok selain kamu! Nggak ada yang berharap jadi seperti ini, dan aku yakin kamu pasti sangat mengkhawatirkan dia. Bukankah begitu, Fred?”Seketika itu Fred langsung tak bisa berkata-kata dan syok ketika ditanya balik oleh Ross. Sebenarnya Ross hanya mengg
“Kalau begitu coba kamu kasih tahu gimana caranya aku bisa cari mamaku?”“Seperti yang saya bilang tadi, lebih baik kita cari beberapa orang saja yang memang bisa dipercaya untuk melakukan pencarian secara diam-diam. Sebaiknya orang yang punya hubungan dekat yang bisa membujuk beliau. Kalau nggak, meskipun ketemu, belum tentu Yang Mulia mau pulang.”Ross mengangguk sembari mendengarkan Fred. “Oke, kita ikuti apa saranmu. Tapi kayaknya orang yang cocok dengan kriteria tadi cuma aku saja, ya?”“Pangeran? Benar juga! Memang cuma Pangeran Ross yang paling cocok untuk itu. Tapi Pangeran bilang di sini cuma beberapa hari saja. Sekarang waktunya sudah nggak banyak. Kalau kita umumkan Pangeran sudah pulang ke Yuraria, mereka pasti nggak akan tahu. Dengan begitu Pangeran bisa mencari Yang Mulia secara diam-diam dengan lebih leluasa. Dan andaikan Yang Mulia sudah ketemu, pastinya cuma Pangeran yang bisa membujuk. Kalau nggak bisa juga, mau nggak mau Pangeran membawa Yang Mulia pulang dengan paks
“Saya tahu Pangeran pasti marah besar sama saya, tapi sekarang yang paling penting adalah keselamatan Yang Mulia. Kita harus mencari tahu keberadaan beliau secepatnya. Apabila Yang Mulia sudah kembali dengan selamat, saya rela dihukum seperti apa pun. Saya mengakui ini kelalaian saya.”“Oke, coba kasih tahu aku gimana caranya kita cari mamaku?” tanya Ross dengan tenang dan tatapan dingin.“Menurut saya cara terbaik adalah dengan melakukan pencarian menyeluruh di sekitar kota ini.”“Jadi kamu mau aku meminta bantuan dari pemerintah setempat?”“Tentu saja nggak! Masalah ini nggak boleh sampai diketahui sama pihak pemerintah sini. Justru makin sedikit orang yang tahu, makin bagus.”“Fred, kamu anggap tempat ini apa? Apa kamu pikir ini negara kita sendiri? Kamu pikir negara ini akan membiarkan kamu melakukan apa pun yang kamu mau?” tanya Ross sembari memukul meja dengan keras.Fred terkejut, tetapi dia tetap memberanikan diri melanjutkan, “Pangeran Ross, saya tahu ini agak memaksa, tapi co
“Sebenarnya, saya ada kabar tentang sang Ratu.”Satu kalimat itu cukup untuk membuat Ross tersentak dan langsung duduk tegak. Lantas, dengan raut wajah serius dia menatap Fred dan bertanya padanya, “Kamu menerima kabar tentang mamaku?”“Ya. Yang Mulia sempat datang ke sini, dan sebelum beliau pergi, beliau pernah bilang tempat yang mau dia tuju. Tapi ….”“Kamu tahu di mana dia? Fred, kamu benar-benar berani, ya. Tadi kamu bilang nggak tahu, dan sekarang kamu bilang kamu tahu?”“Maafkan saya, Pangeran, tapi saya terpaksa. Yang Mulia sendiri yang meminta saya untuk jangan bilang ke orang lain.”“Jadi maksudmu, mamaku menyuruh kamu untuk jangan kasih tahu aku di mana dia berada?”Seketika mendengar itu, Ross terlihat lebih rileks dan bersandar ke belakang. Namun dia tetap memperhatikan gelagat Fred dengan saksama seakan sedang menimbang-nimbang apakah Fred lagi-lagi membohonginya atau tidak.“Ya,” jawab Fred. “Sebelum pergi, beliau bilang nggak mau ada siapa pun yang tahu. Dan sejak belia
Fred keluar dari kamar Yuna dengan suasana hati yang kacau. Sambil marah-marah, dia pun meluncur ke kamar sang Ratu. Namun saat sudah hampir sampai, dia berubah pikiran dan membalikkan badan. Dia sudah mengutus anak buahnya untuk mengawasi Ross, tetapi dia masih tidak tenang. Dia pikir akan lebih baik tahan dulu sampai Ross pergi, atau dia yang dalam masalah kalau sampai ketahuan telah mengurung sang Ratu di sini.Jujur saja, Fred akan menang jika dia menghadapi Ross secara langsung, tetapi itu hanya akan membuat lebih banyak masalah yang tidak perlu. Maka itu Fred langsung pergi menghampiri Ross. Fred mula-mula berkomunikasi dengan anak buah yang dia tugaskan untuk memantau Ross. Dari situ dia mengetahui dari tadi Ross terus berada di dalam sepanjang waktu.Fred mengetuk pintu, tetapi dia sedikit panik ketika tidak mendapat jawaban. Itu membuatnya teringat dengan apa yang terjadi pada Yuna barusan.“Yang Mulia Pangeran Ross, ini Fred. Ada yang mau saya bicarakan.”Namun masih juga tid
“Aku nggak peduli. Pokoknya apa pun caranya. Dia nggak boleh sampai mati. Terserah kamu mau pakai cara apa, aku mau dia bisa hidup lagi. Kalau gagal, kalian semua yang ikut mati!”Fred tidak sedang bercanda atau mengancam. Dia benar-benar akan membunuh mereka semua jika Yuna mati. Mereka sudah tidak ada gunanya lagi jika Yuna tiada. Sejak awal mereka memang ditugaskan untuk memastikan kesehatan sang Ratu dan Yuna, menjamin agar tubuh kedua orang ini terus berada di kondisi prima.Fred ingin yang terbaik. Karena hanya dengan kondisi terbaik yang bisa melahirkan hasil yang paling baik, dan juga menghasilkan referensi yang paling baik pula. Kesuksesan sudah di depan mata, tetapi sekarang dokter malah mengatakan Yuna akan mati sebentar lagi? Fred tentu saja tidak bisa menerimanya. Yuna yang kemarin masih baik-baik saja dan terus berada di bawah pengawasan yang sangat ketat kenapa bisa tiba-tiba sekarat?“Kemarin apa yang dia makan?” tanya Fred kepada orang yang berjaga.“Dia nggak ada maka
Namun, apa pun yang terjadi tidak ada balasan dari Yuna. Bahkan ketika Fred mendorongnya dengan tongkat pun dia tetap tidak bergerak. Fred sengaja menusuk permukaan kulit Yuna dengan ujung tongkatnya yang runcing. Itu akan memberikan rasa sakit tetapi tidak sampai melukainya. Fred sengaja melakukan itu untuk melihat apakah Yuna masih akan terus berpura-pura atau tidak. Namun Yuna masih tidak bergerak dan membuat Fred panik bukan main.“Yuna! Yuna?!”Merasa ini bukan lagi pura-pura tetapi benar-benar pingsan, Fred langsung memanggil dokter.“Cepat periksa, gimana kondisinya? Apa dia sudah mati?” kata Fred dengan panik seraya menunjuk Yuna yang tengah berbaring di kasurnya.Fred bukannya taut Yuna mati. Dia ingin Yuna mati, tapi tidak sekarang karena Yuna masih memiliki banyak kegunaan yang bisa dia manfaatkan. Dengan kata lain, meski tubuh Yuna tidak bisa dipakai lagi, setidaknya Fred bisa memastikan apakah R10 benar-benar berhasil atau tidak. Kalaupun gagal, minimal ada pengalaman yang