Tembakan cahaya terang yang mengarah langsung ke wajah membuat pria tersebut menyipitkan matanya dan merintih kesakitan di saat yang bersamaan. Satu badannya sudah bersimbah darah dengan daging terkoyak.“Tsk tsk tsk … kasihan sekali kamu ini!” ledek Fred seraya mengibaskan saputangannya. “Padahal kamu ini dokter, seharusnya kamu kelihatan rapi dan bersih, tapi kenapa malah jadi begini?”Yang ada di hadapan Fred itu tidak lain dan tidak bukan adalah dokter yang biasanya melakukan pemeriksaan kepada Yuna. Saat itu dia bersikeras tidak mau pergi dan malah kembali berjanji akan membantu Brandon membebaskan Yuna. Namun pada akhirnya dia ketahuan dan dikurung di tempat ini. Setelah disiksa selama dua hari penuh, sekarang dia sudah tidak terlihat seperti dirinya yang dulu lagi.“Coba katakan apa yang mereka kasih ke kamu sampai kamu berani mengkhianati aku?” seraya bertanya, Fred duduk di bangku yang anak buahnya bawakan.Si dokter tidak menatap balik ataupun menjawabnya sepatah kata pun. Di
“Nggak beralah? Di dunia ini ada begitu banyak orang yang nggak bersalah! Apa aku harus melepaskan semua yang memohon padaku? Lagi pula apa kamu nggak tahu kenapa aku nggak mau melepaskan mereka?”“.…”“Coba kasih tahu aku dulu, apa yang mereka kasih ke kamu? Apa mereka cuma bantu menyelamatkan keluargamu? Kalau begitu kasih tahu aku ini saja. Anak dan istrimu kan sudah pulang, tapi kenapa kamu masih balik lagi ke tempat ini? Apa kamu mau jadi mata-mata untuk mereka? Hmm? Memang apa saja yang mereka janjikan untuk kamu?”Jauh sebelum peristiwa sekarang terjadi, Fred pernah memberikan bayaran yang sangat tinggi untuk si dokter, tetapi si dokter dengan keras menolak. Kemudian Fred mengancamnya dengan menyandera keluarganya, dan barulah si dokter mau menurutinya. Namun sekarang si dokter malah mengkhianati Fred. Tentu saja Fred sangat penasaran seberapa besar bayaran yang Brandon berikan padanya.“Orang macam kamu nggak akan ngerti!” kata si dokter.“Orang macam aku? Memangnya kamu sendir
Hari itu Chermiko tidak pergi, melainkan menginap di rumah Brandon.Saat Brandon turun dia melihat di lorong halaman ada Chermiko yang sedang duduk di ayunan rotannya. Dia mengambil dua kalen bir dari kulkas dan memberikannya kepadanya.“Mau minum?”Chermiko tersenyum dan menerimanya. Dia membuka kaleng bir dan langsung meneguknya. “Dulu kupikir kamu ini pengusaha yang tamak, tapi sekarang aku merasa ….”“Sekarang kamu merasa aku nggak tamak?”“Sekarang aku merasa kamu pengusaha yang jago cari duit, tapi … nggak setamak yang aku pikirkan. Hahaha …,” kata Chermiko separuh bercanda untuk mencairkan suasana. Brandon ikut tertawa dan meneguk birnya. Namun di tengah suasana yang cukup santai itu, tanpa sadar keningnya masih terus mengerut.“Jadi soal virus yang ada di badannya Rainie itu, kamu nggak bisa mengakalinya?” tanya Brandon.Ketika mereka tadi sedang bertiga, ada beberapa pertanyaan yang belum sempat Brandon tanyakan karena keadaan mental Shane sedang tidak stabil. Jika dia terlalu
“Tapi sempat ada keributan sedikit!” kata Chermiko tertawa. “Pengurus tempat itu sempat melawan, tapi kayaknya sekarang dia sudah ditahan.”“Pengurus tempat itu ….” ***Suasana di dalam penjara sangat sunyi. Atmosfernya terasa sangat mencekam dan serius. Fahrel meringkuk di atas kasur yang keras. Hingga detik ini dia masih tidak mengerti kenapa bisa jadi seperti ini. Sebenarnya apa sala dia? Pusat penelitian vaksin berjalan baik-baik saja, tetapi kenapa dia malah harus mendekam di penjara sebelum menjadi kaya raya? Awalnya dia memberontak dan berusaha sekuat tenaga melawan, dan dia baru mengala ketika menyadari upayanya itu sia-sia dan hanya membuatnya berakhir di tempat penahanan.Tempat ini sangat dingin dan menakutkan! Seumur hidup Fahrel tidak pernah mengalami penderitaan semacam ini. Dia hanya terduduk gemetar dan tidak bisa tidur sama sekali. Dia bahkan tidak tahu lagi suara orang berbicara di luar selnya benar ada atau hanya halusinasinya saja. Semenjak ditahan di penjara, dia
“Jadi untuk apa kamu datang? Untuk menertawakan aku? Aku nggak habis pikir sebenarnya apa salahku selama ini?!”Edgar hanya bisa menatap Fahrel dengan perasaan yang rumit. Edgar sangat menyayangi istrinya, dan karena itu dia sangat toleransi terhadap Fahrel meski ada begitu banyak kesalahan yang Fahrel lakukan. Edgar sudah berusaha semampunya untuk membantu Fahrel. Apa pun yang bisa Edgar bantu, pasti akan dia lakukan. Satu-satunya hal yang tidak dia berikan kepada Fahrel adalah urusan pekerjaan resmi. Karena Edgar paham betul apabila ada salah sedikit saja, kesalahan itu akan membawanya ke jurang yang sangat dalam, dan Fahrel juga akan masuk ke jalan buntu tanpa bisa memutar balik. Dan kali ini … hal yang ditakutkan itu sungguh terjadi!Sewaktu masih berada di bawah kendali Rainie, Fahrel yang mengambil alih pekerjaannya dan … bisa ditebak, dia terus mengambil langkah yang salah. Pusat penelitian vaksin dimanfaatkan oleh Rainie menjadi tempat di mana dia melakukan eksperimen ilegal se
“Edgar, aku kasih tahu satu hal. Waktu kamu masih miskin, kakakku nggak pernah menyerah sama kamu dan tetap mau menikah. Sekarang kamu sudah sukses, tapi kamu malah melupakan janjimu sama dia dan mau membunuhku. Kalaupun aku mati, kamu nggak akan diampuni!”“Rainie belum mati.”Tiga kata yang singkat seketika membuat Fahrel yang sedang uring-uringan langsung terdiam. Mulutnya masih menganga lebar dan matanya terbelalak. Fahrel mengira dia hanya salah dengar.“Apa? Kamu bilang apa tadi?”“Rainie belum mati. Yang lain juga seharusnya sudah tahu.”“Mana mungkin! Rainie sudah pasti karena ledakan di pabrik, pihak kepolisian saja sudah ngasih lihat buktinya dan ada pemeriksaan forensik. Rainie juga sudah dikremasi, kamu lihat sendiri mamanya Rainie menangis tersedu-sedu, dan sekarang kamu bisa bilang Rainie belum mati?!”“Mau percaya atau nggak, itu nggak penting. Aku cuma mau kasi tahu kalau anak kamu belum mati, dan dia juga sudah banyak melakukan perbuatan yang nggak akan kamu sangka. Ka
Namun begitu dia melihat yang datang rupanya Bella, raut wajahnya langsung berubah masam.“Ngapain kamu datang ke sini?!” bentak Susan.“Tante,” ujar Bella menyapanya sambil memasuki rumah dan melihat kekacauan yang ada di depan mata. Dia sudah mendengar apa yang terjadi dan yakin keadaan di sini pasti kacau balau, tetapi dia tidak menyangka ternyata akan separah ini.“Kamu pasti datang untuk menertawakan Tante, ‘kan?”“Tante, aku nggak bermaksud begitu. Tante jangan berpikir yang nggak-nggak dulu. Untuk apa aku datang cuma untuk menertawakan Tante. Aku datang justru untuk menemani Tante. Tenang saja, Om Fahrel bukan penanggung jawab utama tempat itu, jadi hukumannya nggak akan terlalu berat. Papa juga lagi cari cara untuk meringankan hukumannya.”Ketika mendengar itu, Susan langsung teringat dengan sesuatu dan nada bicaranya berubah.“Papa kamu sudah pulang? Bukan, maksud Tante, Papa kamu sekarang ada di rumah?”“Dia nggak di rumah, tapi yang pasti sudah pulang dengan selamat, jadi Ta
“Tadi Tante bisa nanya papaku sudah pulang dengan selamat atau belum.”“.…”Hingga detik ini Susan mengerti sudah tidak ada gunanya lagi dia terus menyangkal. Setelah dia berpikir lagi, dia membalik dan langsung menarik tangan Bella. “Bella, Tante tahu apa saja kesalahan yang sudah Rainie perbuat. Dia sudah menyakiti kamu dan papamu, tapi gimanapun juga dia itu tetap sepupumu. Kalian punya hubungan darah, dan dia masih muda. Dia sudah mengakui semua kesalahannya. Dia benar-benar nggak sengaja! Tolong maafin Rainie, ya! Lagi pula Rainie diculik sama Brandon. Tante sekarang nggak tahu Rainie ada di mana dan apa kabarnya. Masih hidup atau nggak, Tante juga nggak tahu …. Tadinya Tante mau minta tolong kamu untuk selamatan dia. Tapi Tante nggak nyangka malah datang masalah lain.”Tidak pernah dalam seumur hidupnya Bella melihat tantenya menangis seperti ini. Di dalam ingatannya, Susan selalu tersenyum dan sangat baik. Susan selalu tampil selayaknya istri orang kaya yang ramah, tetapi sekara
“Ratu mau Fred jadi bahan percobaannya?” Chermiko bertanya, tetapi dia langsung membantah pertanyaan itu. “Nggak, itu mustahil! Aku dulu pernah ada di sana dan banyak tahu tentang R10. eksperimen ini nggak pernah diuji coba karena syarat dari penerimanya terlalu ketat.”Syaratnya adalah mendapatkan dua tubuh yang cocok, dan itu jelas bukan hal yang mudah untuk dicari. Sama seperti melakukan donor organ, tubuh pendonor dan penerima donor harus cocok baru bisa dilaksanakan. Hanya dengan syarat itu terpenuhi barulah tidak terjadi reaksi penolakan. Makanya, kalaupun Ratu punya niat untuk itu, dia harus mencarikan tubuh yang cocok dengan Fred.“Kamu kira nggak ada?” Brandon bertanya balik dan seketika membuat Chermiko dan Shane kaget. Chermiko dan Shane sama-sama dibuat bertanya-tanya, siapa orang yang akan menjadi wadah baru bagi jiwa Fred.“Dan orang yang bakal menampung jiwa Fred itu bukan orang asing. Fred sendiri yang cari,” kata Brandon. “Kalau dia nggak ketemu orang yang cocok, mana
“Sudah nggak ada lagi, itu saja. Dia bilang yang kita butuhkan sekarang cuma waktu. Sebenarnya nggak ada yang penting, sih. Mungkin dia takut karena masih diawasi. Takutnya ada orang yang mendengar percakapan, makanya dia nggak berani bilang banyak.”“Bukan. Informasi pa yang mau diasampaikan sudah semuanya dia kasih tahu ke kamu,” ucap Brandon.Chermiko, “Eh?”Shane, “Hah? Jadi yang Pak Juan mau sampaikan itu apa?”“Pak Juan bilang kita nggak bisa tangani, tapi ada orang lain yang bisa. Orang yang bisa itu maksudnya siapa?” tanya Brandon kepada mereka berdua. Tetapi baik Shane dan Chermiko di saat itu hanya bertukar pandang dan menggelengkan kepala.“Dan juga kenapa kita nggak bisa? Sebelumnya kita sudah tahu mereka ada di dalam kedutaan, terus kenapa tiba-tiba Pak Juan bilang ini di luar batas kemampuan kita?” tanya Brandon lagi.Kali ini Shane dan Chermiko lebih kompak lagi. Mereka berdua sama-sama menggelengkan kepala serentak tanpa perlu menatap satu sama lain.“Karena Pak Juan me
Chermiko datang dengan penuh tanda tanya dan pergi dengan penuh tanda tanya pula. Dia merasa belum mengatakan atau melakukan apa-apa selama dia bertemu dengan kakeknya tadi, dan langsung disuruh pulang begitu saja. Selama perjalanan, Chermiko berulang kali memikirkan apa yang tadi Juan katakan kepadanya, tetapi dia tidak mendapatkan jawabannya. Jadi apa maksud Juan sebenarnya?Begitu Chermiko sampai ke rumah, benar saja Brandon dan Shane sudah menunggunya. Mereka langsung datang menyambut dan bertanya, “Gimana? Mereka ngundang kamu ke sana untuk apa?”Bahkan mobil yang mengikuti Chermiko dari belakang juga sudah melakukan persiapan jaga-jaga apabila terjadi sesuatu yang buruk padanya. Namun mereka bisa tenang setelah mendapat kabar kalau Chermiko sudah dalam perjalanan pulang. Namun di saaat yang sama mereka pun terheran-heran mengapa hanya Chermiko sendiri yang keluar.“Mereka mengancam kamu? Apa saja yang mereka bilang di sana?” tanya Shane. “Pasti Rainie, ‘kan? Kali ini apa lagi yan
“Kami semua panik setengah mati waktu dengar Kakek dibawa. Untung saja Kakek baik-baik saja!”“Omong kosong! Kalau kamu pani, kenapa baru sekarang kamu datang menolongku?” tanya Juan melotot.“Bukannya nggak mau nolong, tapi tempat ini nggak bisa main datang kapan pun aku mau. Lagi pula aku tahu sifat Kakek. Kalau Kakek sendiri yang mau ke sana, aku bujuk untuk pulang kayak apa juga Kakek nggak bakal mau pulang! Kakek sendiri yang mau datang ke sini untuk menolong Yuna, ‘kan?”Dengan tatapan mata setuju, Juan menatap Chermiko dan berkata padanya, “Iya, sih. Akhir-akhir ini kamu ada banyak kemajuan juga, ya. Kamu sudah bisa menganalisis keadaan dengan baik dan bisa mengerti sifatku seperti apa.”Chermiko terlihat tidak terlalu senang meski mendapat pujian dari kakeknya. Saat ini dia punya masalah yang lebih mendesak untuk dia sampaikan.“Kakek yang minta aku datang ke sini, ya?” tanyanya.“Ya, untung saja mereka kasih aku ketemu orang lain! Kalau Brandon, mereka pasti nggak akan setuju.
Chermio sudah berada di ruang tamu kedutaan dan melihat sekelilingnya. Dia curiga apakah tempat ini menyimpan suatu konspirasi, karena di antara yang lain, hanya dia sendiri yang mendapatan undangan secara tiba-tiba.Mereka bertiga kaget saat mendapat undangan tersebut. Tidak ada yang menyangka ternyata undangan itu ditujukan kepada Chermiko, dan tidak ada yang tahu apa maksud dari undangannya. Apalagi Chermiko juga yang paling asing dengan kedutaan dibanding Shane atau Brandon. Setelah melalui proses perundingan yang cukup laa, akhirnya mereka bertiga mencapai kesepakatan bersama, Chermiko harus pergi!Jika tidak pergi, bagaimana mereka bisa tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan undangan ini juga dibuat secara resmi, jadi seharusnya tidak akan ada keanehan yang terjadi, atau surat ini tidak akan sampai ke tangan mereka. Maka itu Chermiko datang sesuai dengan waktu dan tempat undangan. Saat masuk dia juga diperiksa karena untuk masuk ke kedutaan tidak diizinkan membawa barang-barang ya
Saat Ross berniat untuk berlari keluar lagi, seketika Ricky datang membuka pintu dari luar.“Pangeran Ross.”“Ah! Kamu yang kasih perintah ke mereka untuk nggak kasih aku keluar dari kamar ini?”“Pangeran Ross jangan salah paham. Aku nggak punya wewenang untuk itu. Ini semua perintah langsung dari Yang Mulia.”“Aku nggak percaya! Mamaku saja sekarang lagi pingsan. Mana mungkin dia kasih perintah ke kamu untuk menahanku di sini. Kamu pikir aku nggak tahu kamu cuma menggunakan perintah untuk berbuat semena-mena di sini?! Kamu nggak ada bedanya sama Fred!”Seketika mendengar itu, terlihat ada sebersit ekspresi kesal di mata Ricky. Dia pun lalu berkata, “Pangeran Ross tolong jangan samakan aku dengan si pengkhianat itu.”Nada bicara Ricky dipenuhi dengan perasaan tidak puas. Bagi Ricky, Fred adalah pengkhianat yang bahkan namanya tidak layak untuk disebut. Ratu memberikan kepercayaan yang begitu besar kepadanya, menyerahkan tugas yang sangat penting, tetapi dengan keserakahanya, dia dengan
“Andaikan kamu nggak selamat. Menurut kamu apa yang bakal terjadi?” tanya Juan.“.…”Sebelum Ratu membuka mulut, Juan melanjutkan, “Apa dunia bakal kiamat? Nggak, nggak bakal! Nggak bakal terjadi apa-apa! Begitu kita mati, kita sudah nggak bisa apa-apa lagi, baik itu rakyatmu, anakmu, atau apa pun itu, semuanya sudah bukan urusan kita lagi! Kamu sudah nggak lagi mengatur dunia ini. Kamu bahkan sudah nggak perlu pusing lagi sama pemakamanmu.”“.…”“Hidup manusia paling cuma bertahan beberapa puluh tahun saja, apa menurut kamu itu kurang? Sebenarnya itu sudah lebih dari cukup selama setiap harinya kita jalani dengan penuh sukacita! Banyak banget orang yang hidupnya sampai di umur kita, jadi kenapa kamu malah mempersulit diri sendiri? Jadi saranku, kamu nggak perlu terlalu pusing terlalu banyak mikir, cukup jalani hari-hari dengan senang hati, itu lebih penting dari apa pun. Untuk apa kamu harus pusing sama urusan negara ataupun perdamaian dunia. Kamu serahkan saja ke generasi berikutnya!
“Kamu …”Saat Ratu melototi, Juan kelihatan seperti sedang menikmatinya. Sejak kapan, seorang Ratu malah disuruh untuk menggaruk kaki pria lain. Si tua bangka ini ternyata pandai juga memanfaatkan orang lain.“Bukan aku yang menawarkan diri untuk menyembuhkan kamu, tapi kamu yang minta, lho. Kalau mau disembuhkan, kamu harus nurut sama aku,” kata Juan seraya tertawa kecil. “Aku sudah pernah bilang, penyakit kamu ini termasuk penyakit jantung. Di usia kita ini, hal yang paling sudah untuk kita lakukan adalah merelakan. Selama kamu masih nggak bisa merelakan, mau sampai kiamat juga kamu nggak akan sembuh. Tapi kalau kamu bisa merelakan apa yang selama ini membebani pikiran kamu, penyakit kamu bakal hilang!”Lalu sembari menunjuk jarinya ke posisi jantungnya sendiri, dia melanjutkan, “Hati manusia itu kalau sudah tersumbat, apa pun nggak akan bisa lewat.”Tadinya Ratu membuang muka karena marah, tetap setelah mendengar kata-kata Juan, tanpa sadar dia kembali menoleh kepadanya. Sang Ratu m
Sang Ratu langsung terdiam tak lagi berbicara, tetapi kelihatan cukup jelas dia tidak terima. Meskipun Yuraria juga memiliki konsep edukasi yang cukup terbuka, Ratu sudah terlalu lama terbiasa untuk menguasai satu negara dan segala yang ada di dalamnya. Ratu sudah terbiasa untuk memegang kendali dalam situasi apa pun termasuk anaknya sendiri. Seluruh penduduk Yuraria menuruti perintahnya, tetapi anaknya sendiri yang justru malah berani melawannya. Itulah yang membuat sang Ratu tidak senang. Karena dorongan emosi sesaat yang cukup kuat itulah yang membuat dia pingsan.Juan bisa mengetahui semua itu hanya dengan melihat sekilas saja, tetapi apa pun yang Juan katakan, sang Ratu tidak mau mendengarnya. Jadi Juan juga tidak mau buang waktu untuk terus membujuknya. Dia hanya bilang, “Kamu merasa diri kamu benar, makanya kamu teruskan perbuatanmu itu. Aku nggak akan berusaha untuk membujuk kamu atau ikut campur. Tapi aku cuma mau menegaskan sesuatu. Teruskan saja apa yang kamu mau, aku juga t