Share

Bab 2075

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-30 18:00:00
Di bagian belakang ada air bersih. Shane membasahi handuk dengan air itu dan dia gunakan untuk mengelap wajah, leher, dan tangannya sampai bersih. Setelah itu dia mengenakan pakaian ganti yang sudah Brandon siapkan di mobil. Shane pun terlihat segar kembali seperti baru keluar dari kamar mandi. Dia kembali ke tempat duduknya persis di sebelah Brandon.

“Sekarang kamu sudah bisa kasih tahu aku kita mau pergi ke mana?”

“Ke kedutaan,” jawab Brandon.

“Kedutaan?! Ke … ke sana mau ngapain? Memangnya Nathan ada di saa?”

“Anakmu ngga ada di sana, tapi cuma dengan pergi ke sana tia bisa mendapat kesempatan untuk menolong dia.”

Di saat seperti ini Brandon sudah tidak perlu menutupi apa-apa lagi dari Shane. Dia memberikan dokumen. Dokumen itu awalnya dari Stella yang berisi tentang e-mail Yuna yang dicetak oleh Brandon. Sebenarnya isinya hanya ada beberapa surat saja, tetapi dari isi surat dan tanda tangan bisa dilihat siapa pengirimnya. Shane awalnya curiga, tetapi kemudian dia membaca dokumen it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tina
Tolong dipercepat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2076

    Shane tak bisa berkata-kata, bahkan di saat seperti ini masih bisanya Brandon mengeluarkan candaan yang garing.“Oke … tapi bahkan mereka juga nggak nawarin kopi!” Shane mengeluh seraya membentangkan tangannya di atas meja yang kosong melompong. Ketika mendapat kabar kalau dia sudah bisa pergi dari Departemen X setelah dikurung di sana beberapa hari, dia langsung berlari pergi tanpa meminum setetes air pun. Tadi saat di mobil dia juga lupa untuk minum karena sibuk dengan berbagai macam pertanyaan yang dia lemparkan kepada Brandon, dan sekarang mulutnya terasa kering luar biasa.Shane melihat sekeliling dan menemukan ada sebuah mesin dispenser air di ujung ruangan. Dia pun berjalan ke sana dan menuangkan segelas air untunya, tak lupa dia juga menawarkan air untuk Brandon. Brandon sedang duduk tenang sambil menyilangkan kedua lengannya di depan dada, dia menggelengkan kepala.“Orang-orang di sini sombong banget! Aku tahu ini kedutaan, tapi nggak berarti mereka bisa sok jago di negara kit

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2077

    “Kalau begitu cepat kembalikan Yuna!”Shane yang seja tadi sudah berusaha untuk menjaga amarahnya langsung berseru seketika Fred mengakui itu.“Kembalian apanya? Maaf, aku nggak ngerti,” sahut Fred.“Nggak usah pura-pura bodoh, kamu ….”Shane masih tak habis pikir orang kedutaan Yuraria ternyata orang yang seperti ini, berani berbuat tetapi tidak berani mengakui! Padahal sudah jelas mereka yang menyandera Yuna dan Nathan, tetapi masih bisa-bisanya dia memasang wajah tidak bersalah. Membayangan eksperimen yang tidak manusiawi itu erat kaitannya dengan mereka, Shane sudah tidak sabar ingin menghancurkan wajahnya yang palsu itu. Akan tetapi Brandon mengangkat tangannya menghentikan Shane, lalu dia berkata kepada Fred, “Jadi begini, setelah mendapat surat undangan ini, Yuna … istriku, dia bilang mau menerima undangan nini, tapi sampai sekarang dia masih belum pulang. Jadi aku mau tanya apa pekerjaannya lebih sulit dari perkiraan makanya sampai sekarang masih belum selesai? Aku bertanya se

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2078

    Tadi itu sangat berbahaya, nyaris saja leher Shane tercekik oleh genggaman tangan orang itu. Dia pun melirik ke arah Fred dan melihatnya masih duduk santai dengan wajah terangkat menyaksikan perkelahian t seperti sedang menikmati sebuah pertunjukan. Saat orang itu ingin menerjang sekali lagi, Fred berseru, “Cukup! Weil, mereka tamu!”Seketika mendengar teguran dari Fred, Weil langsung berhenti dan mengundurkan diri. Dia kembali ke tempat semula dan masih tetap mengamati pergerakan Brandon.“Wah, aku nggak tahu ternyata Pak Brandon jago juga. Kamu serba bisa ya ternyata,” ucap Fred memuji, tetapi tidak ada ketulusan yang keluar darinya.Brandon pun merapikan kerutan di bajunya dan menyahut, “Petarung yang kamu punya itu juga nggak kalah hebat!”“Dia, ya? Kehebatan bertarungnya paling cuma cukup untuk menakut-nakuti saja. Maaf, ya, Pak Brandon!”Weil tidak tersinggung diremehkan oleh Fred. Dia mengunci pandangannya kepada Brandon dengan wajah yang datar tanpa ekspresi seakan-akan Brandon

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2079

    “Ini bukan tempat sembarangan. Kita nggak bisa berbuat semaunya. Kita harus cari jalan lain!” kata Brandon.“Tapi kita masih punya cara apa lagi? Kamu juga tadi bilang kita nggak bisa berbuat semaunya, nggak mungkin kita minta pemerintah untuk ikut campur, ‘kan?”“Kenapa nggak? “Hah?!”Posisi Fred sebagai duta besar memang sangat mempersulit keadaan. Andaikan Edgar ada di sini, siapa tahu mereka punya solusi yang lebih baik. Namun Edgar sendiri sudah bilang dia sedang tidak bisa membantu, maka itu masalah ini mau tidak mau harus Brandon selesaikan sendiri tanpa bantuan Edgar. Selain Edgar, sebenarnya masih ada satu orang lagi yang bisa masuk ke kedutaan secara terang-terangan dengan modus investigasi, hanya saja mereka harus berdiskusi terlebih dahulu. ***Di kediaman keluarga Pranata ….Chermiko baru saja selesai memeriksa nadi pasien yang terakhir dan akhirnya dia bisa beristirahat. Dia terlihat lebih kurus dibandingkan sebelumnya sampai-sampai tulangnya kelihatan mencuat keluar, t

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2080

    “Tapi … bukannya kamu bilang sekarang lagi ada virus lain dan minta orang-orang jangan keluar rumah? Kamu sendiri malah mau pergi jauh?”“Ma, aku juga perginya ngga sekarang, aku bilang nanti kalau semuanya sudah beres. Eh, waktunya sudah mepet, aku sudah harus berangkat.”“Buru-buru banget? Sebentar lagi makanannya jadi, makan saja dulu baru jalan!”“Aku nggak makan,” jawab Chermiko. “Nanti pasti ada banyak waktu untuk makan bareng, tapi sekarang masih banyak urusan yang harus aku selesaikan dulu.”“Memangnya ada apa yang penting banget? Kamu ….”“Sudahlah, biarkan saja dia pergi!” kata Satya.“Tapi ….”“Anak kita sudah dewasa, justru bagus, dong. Masa kamu nggak merasa sekarang dia sudah kelihatan lebih mirip seperti dokter yang baik?”Mendengar suaminya bilang begitu, Dessy tidak banyak berkomentar lag. Dia merasa sakit, tetapi dia juga bisa merasakan anak satu-satunya sudah tak lagi sama seperti yang dulu.Chermiko langsung mengemudikan mobilnya menuju rumah sakit. Juan bilang di s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2081

    Mereka berdua berbicara hampir di saat yang bersamaan dan tampaknya saling mengenali satu sama lain. Chermiko hanya mendapat kabar bahwa ada satu pasien seorang gadis yang terinfeksi dan diminta tolong untuk menyembuhkannya, tetapi dia tidak tahu bahwa ternyata gadis itu adalah Bella. Bella juga hanya melihat sekilas saja bisa langsung mengenali dokter genius yang dulu sempat menyembuhkannya.Awalnya tantenya Bella yang mencarikan Chermiko untuk mengobati Bella, tetapi kemudian ketahuan kalau ternyata Chermiko adalah seorang penipu.“Nggak, kamu bukan dokter, kamu penipu. Aku nggak mau ditangani sama kamu, aku mau sembuh!”“Aku ….”Chermiko seketika merasa canggung dalam situasi itu. Sesungguhnya apa yang Bella katakan itu tidaklah salah, karena dulu Chermiko memang seorang penipu. Meski dia mempelajari ilmu kedokteran dan pernah mengobati beberapa pasien, ilmu yang dia miliki tidak seberapa, dan juga … saat itu dia terlalu mempromosikan dirinya sebagai dokter yang serba bisa.“Sekaran

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2082

    “Iya, aku ikut apa katamu saja!” jawab Bella mengangguk. Berhubung Chermiko ditugaskan langsung oleh Brandon dan punya rekam jejak yang berhasil, Bella rela menyerahkan dirinya disembuhkan oleh Chermiko. Begitu sembuh, dia bisa pergi mencari ayahnya alih-alih menunggu di sini sampai jenuh. ***Setelah bertemu dengan sang Ratu, Yuna lagi-lagi dipaksa untuk kembali ke kamarnya, tetapi kali ini bukan kembali ke kamar yang kosong melompong itu, melainkan kamar hotel yang isinya tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Di luar kesamaan yaitu Yuna tidak bisa melihat pemandangan di luar, fasilitas lain sudah jauh lebih baik, setidaknya sekarang dia diperbolehkan menonton TV.Yuna berpikir kalau dia bisa menonton TV, berarti ponsel juga pasti bisa mendapatkan sinyal di sini. Maka dia pun berusaha untuk mencari sinyal, tetapi sayangnya upaya itu sia-sia. Dia menyadari tayangan di TV rupanya disetel dengan jaringan internet internal, yang dengan kata lain, kalaupun dia bisa terkoneksi sinyal, dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2083

    Nada Yuna berbicara terdengar tidak terlalu bersahabat, dan si dokter juga langsung berhenti ketika diteriaki oleh yuna. Yuna menepuk-nepuk anaknya dengan lembut seraya berkata, “Apa gunanya melakukan pemeriksaan setiap hari? Aku tahu badanku sendiri, kalau aku mau mati di detik ini juga, nggak ada yang bisa menghentikan aku. Keluar dari kasih tahu pimpinan kalian kalau mau aku bekerja sama, turuti permintaanku, atau aku jamin dia nggak akan mendapatkan apa yang dia mau.”Semua yang hadir di sana saling bertukar pandang satu sama lain dengan raut wajah pasrah, termasuk dokter itu. Beberapa saat setelahnya, dokter itu pun berkata, “Bu Yuna, tolong jangan mempersulit pekerjaan kami. Kami juga nggak tahu siapa sebenarnya atasan kamu, apalagi permintaan Bu Yuna. Kami di sini … cuma menjalankan perintah saja.”“Kalau begitu, aku nggak peduli siapa saja salah satu dari kalian bilang ke dia, aku mau ketemu. Ada sesuatu yang mau aku omongin sama dia. Kalau nggak, jangan harap dia dapat apa yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2260

    “Betul. Kamu anaknya Ratu, jadi kamu orang yang paling tepat untuk pergi mencari dia! Memang seharusnya begitu, bukan?”“Benar juga. Aku anaknya, seharusnya aku yang pergi cari!”“Jadi sekarang kamu tidur saja dulu. Besok pagi baru berangkat, mengerti?”“Ya!”Setelah percakapan mereka berdua berakhir, Rainie mengetuk lagi botol dengan ringan yang menciptakan suara bising. Ross mengedipkan mata dan memejamkan matanya. Kali ini dia benar-benar tertidur lelap. Memastikan Ross memang sudah benar-benar tertidur, Rianie pun perlahan keluar dari ruangannya. Sesudah keluar, dia langsung dibawa ke kantornya Fred.Ruangan tempat Ross bekerja tadi tidak dilengkapi dengan kamera pengawas. Sebenarnya awalnya ada, tetapi setelah Ross datang, Ross meminta untuk mencopot semua, makanya Fred tidak bisa memantau apa saja yang terjadi di sana.“Gimana? Berhasil?” tanya Fred.“Selamat, Pak Fred. Semuanya berjalan sesuai harapan!”Fred jelas sangat senang mendengar itu. Kini dia tidak hanya berhasil mengen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2259

    ” Kamu ….”Ross yang baru saja terbangun dari tidur lelapnya masih sedikit kebingungan dengan apa yang terjadi. Rainie menatap matanya, sembari berbicara dengan sangat perlahan, dia juga menjentikkan jarinya lagi ke botol minuman dengan irama yang konstan. “Aku Rainie, aku adalah temanmu. Aku tuanmu!”“Temanku … tuanku …?”“Ya, aku ini temanmu, dan juga tuanmu! Apa kamu masih ingat siapa dirimu?”“Aku Ross, pangeran Yuraria.”“Benar, kamu adalah pangeran. Ada apa kamu datang ke negara ini?”“Aku datang ke sini … untuk mencari mamaku, ratu Yuraria!”Rainie terkejut ketika mendengar itu karena dia tidak tahu kalau Ratu juga datang. Selama ini Rainie hanya berkomunikasi dengan Fred saja. Bisa berkomunikasi secara langsung dengan pangeran saja sudah merupakan hal yang luar biasa, tapi Rainie tak menduga kalau ternyata ratu Yuraria juga ada di negara ini?“Untuk apa kamu cari sang Ratu? Apa terjadi sesuatu sama dia?”“Aku nggak tahu. Aku nggak menemukan mamaku dari beberapa hari yang lalu!

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2258

    “Aku tentu saja mau menerima, tapi syaratnya kamu harus punya jejak yang bagus, nggak punya riwayat kriminal atau riwayat perilaku buruk.”“Oh, aman! Pangean Ross, malam sudah larut. Bagaimana kalau saya tuangkan minumannya sedikit lagi sebelum Pangeran beristirahat?”“Nggak apa-apa. Sudah kubilang aku nggak mau minum terlalu banyak. Sekarang sudah larut, Fred seharusnya sudah berangkat, ‘kan?”“Iya, sekarang sudah malam, seharusnya Pak Fred sudah selesai bersiap-siap! Pangeran Ross juga sebaiknya istirahat dulu.”“Aku masih belum ngantuk, masih banyak pekerjaan. Kamu sudah boleh keluar!”Ross meraih tumpukan kertas lain di sampingnya untuk meneruskan pekerjaannya. Namun ketika baru saja mengambil tumpukan itu, kepalanya terasa pening dan rasa kantuk berat pun datang, membuatnya merasa tidak sanggup untuk melanjutkan pekerjaan. Dia menggelengkan kepala untuk membuang jauh-jauh rasa kantuk tersebut, tetapi sayangnya itu tidak banyak membantu.“Iya, Pangeran. Maaf mengganggu. Tapi sebena

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2257

    Hanya dengan sekali sesap, mata Ross langsung terlihat seperti bercahaya. Meski tidak memuji secara terang-terangan, bisa dilihat dia sangat menyukainya. Satu sesap demi satu sesap terus dia minum hingga gelasnya kosong.Melihat itu, Rainie jadi yakin risiko yang dia ambil kali ini adalah pilihan yang tepat. Minuman itu jelas bukan minuman ayahnya yang sudah disimpan selama bertahun-tahun. Kalaupun iya, mana mungkin Fahrel rela melepasnya. Minuman itu hanyalah minuman beralkohol biasa yang dibuat oleh peracik lokal. Tentu Fred juga banyak membantu dengan mengeluarkan biaya agar bisa mendapatkan minuman tersebut. Untungnya minuman itu berhasil menarik hati Ross, dan yang lebih penting lagi … juga bisa membuat R20 milik Rainie digunakan kepadanya.“Bagaimana, Pangeran? Apa Pangeran suka?”“Enak juga,” kata Ross seraya mengangguk. “Aku sudah coba banyak minuman yang mengandung alkohol di sini, tapi yang kali ini benar-benar beda. Apa minuman ini ada namanya?”“Tentu ada?”“Apa?”Seraya me

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2256

    “Oh ya? Kenapa kamu yakin begitu aku belum pernah coba?”Rainie pun berjalan mendekat dan menaruh minuman yang ada di nampannya ke atas meja. Minuman itu dikemas di dalam pot berbahan tanah liat yang memiliki desain kuno, tidak seperti minuman modern yang dikemas di dalam botol beling.“Karena ini alkohol khas negara saya. Pangeran pasti belum pernah lihat.”“Aku sudah sering bolak balik ke sini dan sudah coba banyak makanan khas kalian. Kamu yakin aku belum pernah coba?”“Saya yakin pasti belum, karena ini khas daerah kampung halaman saya.”“Oh, begitu ya?”“Minuman ini sudah ada bahkan waktu saya baru lahir. Papa saya menyimpannya di bawah tanah dari baru dikeluarkan sekarang. Aromanya saya jamin pasti harum. Apabila Pangeran nggak keberatan, boleh dicoba sedikit,” kata Rainie seraya menuangkannya.Benar seperti yang Rainie katakan. Begitu tutup dibuka, aroma sedapnya langsung memenuhi satu ruangan. Ross juga menghirupnya dan mengakui kalau itu adalah minuman yang bagus.“Pangeran b

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2255

    Rainie menari napas panjang dan mengetuk pintu. Tak lama, dia mendengar suara seseorang yang berkata dengan logan kental Yuraria, “Masuk.”Rainie sekali lagi memastikan kalau semuanya baik-baik saja, lantas dia pun masuk ke dalam sambil membawakan minuman yang tersaji di atas nampan.“Pangeran Ross,” sapa Rainie dengan santun seraya membungkuk. Pengalaman kuliah di luar negeri membuatnya cukup fasih dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Yuraria.Ross mengenakan pakaian rumah dan sedang sibuk membaca berkas di mejanya. Dan di sisi sebelahnya terdapat berbagai macam kudapan, serta gelas yang terisi setenga oleh wine. Sepertinya, apa yang Rainie bawakan untuknya sudah tidak diperlukan lagi.“Ada apa?” tanya Ross seraya memperhatikan sosok Rainie, tetapi dia hanya melihat sekilas saja seakan penampilan Rainie tidak mempan untuk menarik perhatiannya.“Pangeran Ross, saya pelayan yang bekerja di kedutaan ini. Pak Fred menugaskan saya untuk membawakan minuman.”“Oh, Fred?”“Iya, Pak F

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2254

    “Oke, kalau begitu aku kasih kamu waktu satu jam. Beresan semua pekerjaan kamu, habis itu mandi dan ganti baju, terus datang ke kantorku. Kamu kukasih tugas baru.”Rainie terkejut dan tidak begitu mengerti apa masudnya, tetapi dia tetap menjawab, “Oke.” ***Tak lama waktu berselang, Rainie sudah datang ke kantornya Fred dengan gaun panjang yang dibawakan oleh anak buahnya Fred. Bagian belakang yang memang didesain terbuka memperlihatkan tubuh Rainie yang menggoda. Namun di sisi lain pakaian seperti itu membuat Rainie merasa tidak nyaman. Dia biasanya tidak suka memakai pakaian yang terbuka, tetapi kali ini terpaksa karena ini adalah perintah langsung dari Fred.Rainie merasa seperti menjadi pekerja sosial yang diminta untuk menjamu klien. Pengalaman ini benar-benar membuat Rainie merasa tidak nyaman. Yang bisa dia tawarkan kepada orang lain adalah kecerdasan dan bakatnya. Tak pernah sekali pun dia berpikir untuk menawarkan tubuhnya kepada orang lain.“Bagus juga! Oke, coba kamu jelask

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2253

    “Pak Fred, bukannya mau banyak tanya, tapi aku harus tahu jelas untuk bisa tahu di mana letak masalahnya. Badan cewek dan cowok itu berbeda. Usia juga punya pengaruh yang besar. Kalau sudah tua, wajar kalau detak jantungnya melambat. Walaupun dari luar kelihatannya sehat, tapi di dalam badannya sudah ada bibit penyakit. Nggak menutup kemungkinan terkena serangan jantung. Tapi kalau nggak ada penyakit kronis dan tiba-tiba sakit, mungkin ….”“Nggak mungkin serangan jantung! Dia masih muda,” ujar Fred menyela sebelum Rainie selesai menjelaskan.“Masih muda juga bisa saja tiba-tiba kena serangan jantung. Cewek dan cowok juga beda, terus ada juga faktor kesehatan fisik dan lain-lain ….”“Nggak ada hubungannya sama itu semua. Dia bukan cowok, umurnya juga nggak tua, nggak ada penyakit kronis atau patogen lainnya. Selama ini dia juga sehat-sehat saja,” kata Fred. Hampir saja dia bilang kalau orang itu adalah Yuna. “Apa ada kemungkinan dia ini cuma pura-pura mati untuk mengelabui aku? Apa ada

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2252

    Rainie terlihat bicara apa adanya, dan mengejutkannya Fred pun tidak marah. Dia hanya mengangguk sebagai tanggapan dan meminta Rainie untuk keluar bersamanya.“Soal obat menghilang itu nggak perlu terburu-buru. Aku tahu itu pasti butuh waktu yang lumayan lama, aku cuma mau kamu kerja yang serius saja,” katanya seraya menaruh satu tangannya di atas bahu Rainie. Lalu seraya menekan tangannya, dia berkata dengan suara lirih, “Sekarang aku punya satu tugas penting untuk kamu. Kalau kamu bisa menyelesaikan tugas ini, aku bisa kasih kamu kebebasan untuk melakukan eksperimen apa pun yang kamu mau di lab ini!”“Maksud Pak Fred … hipnotis?”“Betul. Yang ini lebih penting, aku mau selesai secepat mungkin! Kalau malam ini apa bisa selesai?”“.…”Rainie tidak bisa memberi kepastian. Untuk menghipnotis Shane saja, Rainie harus mengerahkan usaha yang tidak sedikit. Dan hipnotisnya terhadap Shane bisa berhasil karena Rainie tahu kepribadian Shane seperti apa. Namun untuk melakukan hipnotis kepada ora

DMCA.com Protection Status