Share

Bab 205

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Valerie ingin sekali melarikan diri di saat seperti ini, tapi dia hanya berdiri di tempat seolah ada paku yang tertanam di kakinya.

“Lawson ….”

Tiba-tiba Lawson membuka matanya lebar-lebar dan menatap tepat ke arah bola mata Valerie. Valerie yang lengah tiba-tiba menjerit terkejut dan spontan melangkah mundur. Lawson hanya tertawa melihat Valerie ketakutan, lalu dia perlahan bangkit dan membuang benda-benda yang berserakan di mejanya ke tong sampah.

Perlahan Lawson mendekati Valerie, sementara Valerie mundur selangkah demi selangkah hingga terbentur tembok dan tidak ada jalan lain untuk melarikan diri.

“Lawson! Jangan …,” ucap Valerie seraya memalingkan wajahnya ke samping dan menutup kedua matanya.

Lawson mendesak Valerie hingga dia terjepit di antara tembok dan tubuhnya, lalu tersenyum padanya dan berkata, “Apa yang kamu takutin?”

“A-aku … aku nggak takut,” jawab Valerie tergagap.

“Oh, begitu?” sahut Lawson seraya mengangkat dahu Valerie dan memaksa Valerie untuk menatap dirinya, “Bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Eno Karni
aku ga mudeng sama bab ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 206

    Valerie tampak kebingungan melihat Lawson mendadak malah menyalakan sebatang rokok dan melihat pemandangan di luar dari balkon kamarnya. Valerie masih tidak mengerti untuk apa Lawson memanggilnya kemari dan membuat dia menyaksikan semua itu.Ketika melihat tampak samping wajah Lawson, Valerie kembali teringat dengan adegan yang membuatnya merinding barusan. Dia hanya berdiam di tempat dengan baju yang setengah terbuka tanpa mengatakan sepatah kata pun.Setelah mengisap separuh rokoknya, Lawson membalikkan badan dan menatap Valerie dari ujung kepala sampai ujung kaki. Valerie tidak tahu apakah di saat seperti ini dia harus merasa senang atau sedih. Ketertarikan Lawson terhadap tubuhnya sudah menghilang, lantas apakah itu berarti akhirnya Valerie bisa bebas dari siksaan ini dan memperoleh kebebasan, tapi di saat yang sama kerja sama di antara mereka berdua berakhir? Jika memang begitu, bagaimana caranya Valerie bisa mendapatkan apa yang dia mau?Valerie spontan memeluk Lawson dan membena

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 207

    “Oh? Kamu kenal orangnya?” tanya Lawson penasaran.“Kamu pernah ketemu sama dia! Kamu masih ingat sama yang namanya Yuna?””Saingan cintamu?”Bayang-bayang wajah cantik Yuna seketika muncul di benak Lawson. Sejujurnya, pertemuan pertama Lawson dengan Yuna meninggalkan kesan yang begitu dalam bagi Lawson. Lawson memang ada niat untuk mendekatinya, tapi untuk sementara, kesempatan itu masih belum datang.“Saingan cinta? Haha! Dia nggak layak jadi saingan cintaku! Tapi kalau mau ganti selera, harusnya dia lumayan juga.”Lawson sedikit pun tidak tertarik dengan persaingan cinta antara perempuan, tapi dia cukup tertarik jika berkaitan dengan kepuasannya sendiri.“Dia memang lumayan, tapi setahuku, dia sudah bukan karyawan VL lagi. Sekarang kalian berdua kan musuhan. Kamu yakin bisa ngebujuk dia?”“Memangnya cara buat dapetin cewek cantik cuma ngebujuk? Kalau kamu memang mau dia, aku punya banyak cara.”“Tapi aku sudah bilang. Aku nggak suka maksa orang lain ….”“Lawson, tadi kamu sendiri ya

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 208

    Awalnya Valerie tidak terlalu memperhatikan karena merasa gugup dan takut, tapi setelah diperhatikan baik-baik, dia baru menyadari tubuh Lawson terlalu kurus. Tentu Valerie sudah tahu alasan apa yang membuat dia seperti itu.Dengan menyentuh benda-benda seperti itu, Lawson sama saja sudah menginjakkan satu kakinya di kubagan lumpur. Valerie tidak tahu apakah suatu hari nanti terjadi sesuatu padanya, atau berapa lama lagi Lawson bisa bertahan di industri ini. Bergantung padanya pun bukan rencana yang bisa bertahan untuk jangka panjang.Dulu Valerie berpikir asal berhasil mendekati orang terkenal, semua urusannya pasti akan lancar selama hubungan itu tetap terjaga. Namun, kenyataan pahit memberikan sebuah tamparan baginya agar dia tersadar kalau itu tidak benar.Seorang manusia dewasa tidak bisa bergantung pada pohon yang sudah mati.Valerie sudah bertekad untuk tidak menaruh harapannya pada Logan seorang, jadi tentu saja dia juga tidak mungkin menaruh semua harapannya pada Lawson. Dia h

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 209

    Logan segera memeluknya dari belakang dan meminta maaf, “Val, kamu jangan marah! Iya, ini salahku! Aku nggak sepantasnya marah-marah ke kamu. Aku nggak cuma sayang sama anak kita. Kamu sama anak kita sama pentingnya di hatiku,” jelas Logan sambil mencium belakang leher Valerie, “Kalau kamu nggak percaya, lihat saja!”Logan mengeluarkan sebuah kotak bermotif brokat. Sebenarnya dia ingin mengadakan lamaran yang lebih formal, tapi di saat seperti ini, tanpa banyak pikir dia langsung mengeluarkannya untuk menenangkan hati Valerie.Valerie menyaksikan langsung di hadapannya saat kotak itu terbuka. Di dalamnya berisi cincin berlian yang berkilauan. Seketika tetesan air matanya pun berhenti.Sambil memegangi kotak cincin itu, Logan berlutut di depan Valerie dan berkata padanya, “Val, aku tahu kamu sudah ngebantu aku banyak banget selama kita hidup bareng. Aku sadar itu bukan hal yang mudah. Makanya, tolong kasih aku kesempatan untuk jagain kamu dan anak kita. Biar aku yang manjain kamu seumur

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 210

    Yuna sudah mengabari Brandon dari pagi karena hari ini dia akan lembur. Semula, Yuna berpikir Brandon tidak akan mengizinkannya, tapi ternyata, Brandon malah mengizinkan Yuna bekerja semalam di lab tanpa merasa keberatan. Yuna mengira dia salah dengar, tapi dia tidak ada waktu untuk memikirkan hal itu dan langsung fokus ke pekerjaannya.Ketika produknya rampung malam ini, akhirnya Yuna bisa mengambil cuti beberapa hari untuk istirahat sekalian menemani Brandon. Oleh karena itu Yuna terus memeriksa setiap langkah agar tidak terjadi kesalahan.Stella merasa jauh lebih segar setelah membasuh wajahnya dengan air dingin. Ketika dia baru berjalan beberapa langkah keluar dari toilet, dia melihat bayangan seorang pria yang menenteng kantung besar di kedua tangannya. Tubuhnya yang tinggi besar itu sedang berlari ke arah … lab?!“Tunggu!” seru Stella sambil berlari mengejar pria tersebut dan berhasil menghadangnya. “Siapa kamu? Ada urusan apa kamu kemari?!”Perbedaan tinggi badan di antara merek

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 211

    “Ini ….”Seketika itu Stella baru merasakan ada sesuatu yang janggal.“Hari ini cuacanya tiba-tiba dingin. Ini ada jaket dan selimut, terus ada juga beberapa makanan kecil. Tolong kasih dia,” kata Frans menyerahkan kantung itu kepada Stella, tapi Stella hanya diam saja, jadi Frans menggantungkan kantung itu di tangan Stella dan langsung pergi. Yang penting tugasnya sudah selesai, tidak masalah juga jika tidak bertemu langsung dengan Yuna.“Eh, ini ….”Stella langsung memanggil Frans ketika dia tersadar dari lamunannya, tapi langkah kaki Frans yang besar sudah membawanya masuk ke dalam lift.Dengan raut wajah kebingungan, Stella membawa kedua kantung itu ke lab, dan di sana dia melihat Yuna masih fokus mengerjakan sampelnya.“Pesanan sudah sampai,” seru Stella.Yuna yang mendengar itu membalikkan kepalanya dan terkejut ketika melihat Stella membawa dua kantung besar di tangannya.“Bukannya tadi kamu cuci muka? Kenapa jadi bawa makanan?”Mana ada toko yang mengantarkan makanan secepat it

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 212

    “Ya sudahlah, kamu pasti juga lapar, kan? Ayo makan.”Melihat makanan yang masih hangat serta perut yang sudah kelaparan, mereka pun langsung menyantap makanannya bersama. Yuna sudah tidak memikirkan apa yang mereka bicarakan lagi barusan, tapi tampaknya Stella masih cukup terganggu dengan ucapan Yuna yang bilang kalau matanya bermasalah.“Menurutmu, kata-kata apa yang kurang pas tadi?”“Hmmm. Oke, coba kamu jelasin apa yang kamu rasa aneh dari tingkah lakunya?”Yuna rasa bicara soal tampang, setiap orang pasti punya persepsi yang berbeda, tapi jika bicara soal gaya atau tingkah lakunya, sepertinya apa yang dikatakan oleh Stella kurang tepat untuk menggambarkan sikap Brandon.“Tadi aku tanya siapa dia. Ngapain dia kemari, tapi dia diam cukup lama dan cuma jawab karyawan di sini. Coba pikir, deh. Aku belum lama di sini, tapi aku sudah cukup kenal sama karyawan yang ada. Cuma lihat sekilas saja, aku yakin kalau dia bukan karyawan di sini. Cuma begitu saja dia sampai harus bohong, kalau b

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 213

    Pertanyaan ini sontak membuat Stella terkejut.“Sebentar! Kamu punya berapa pacar?”Tatapan mata membunuh yang dilancarkan Yuna membuat Stella seketika terdiam.“Kalau yang kita ngomongin ini ternyata beda orang, jadi yang tadi bawain makanan itu bukan pacar kamu? Nggak mungkin! Malam-malam begini bawa banyak barang pribadi pula ….”Seiring mendengar perkataan Stella, Yuna mulai bisa meraba kira-kira siapa yang sebenarnya dimaksud oleh Stella.“Tunggu sebentar!” ujarnya. Yuna mengeluarkan ponselnya untuk mencari foto Frans, tapi tentu saja dia tidak punya. Bahkan cari di internet juga tidak ketemu. Lantas, dia membuka percakapannya dengan Brandon dan berkata, “Kasih aku fotonya Frans.”Jika dugaan Yuna benar, orang yang dimaksud oleh Stella tadi bukanlah Brandon, melainkan Frans. Semua ini cukup masuk akal. Tidak mungkin Brandon menitipkan barang yang dia bawa kepada Stella.“Tunggu,” kata Yuna. Dia masih menanti balasan dari Brandon. Seharusnya dia masih belum tidur karena baru saja m

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2186

    Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2185

    Chermiko mulai menyadari Shane lagi-lagi terbawa oleh perasaan sedihnya. Dia pun segera melurusan, “Eh … maksudku. Aku cuma nggak menyangka ternyata kamu bisa ngurus anak juga. Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah panik. Tapi kalau dilihat-lihat lagi, dua anak ini mukanya lumayan mirip sama Brandon, ya. Menurut kamu gimana?”Mendengar itu, Shane melirik kedua bayi yang sedang tertidur pulas dan melihat, benar seperti yang tadi Chermiko bilang, bagian kening mereka sedikit mirip dengan Brandon, sedangkan mulut mereka mirip dengan Yuna.“Kelihatannya memang mirip, ya. Tapi kita jangan tertipu dulu. Aku merasa makin lama kita lihat jadi makin mirip. Kalau sekarang aku bilang mereka nggak mirip, apa kamu masih merasa mereka mirip?”Benar juga, andaikan mereka bukan anaknya Brandon, dengan sugesti seperti itu Chermiko percaya saja kalau mereka tidak mirip.“Waduh, aku rasanya kayak lagi berhalusinasi!” ucapnya.“Makanya sekarang kita jangan berpikir mirip atau nggak mirip dulu. Lebih baik k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2184

    “Itu normal. Dulu waktu Nathan masih kecil juga aku kayak begini,” kata Shane. “Hampir semalaman penuh kamu nggak mungkin bisa tidur. Begitu kamu taruh mereka, mereka pasti langsung nangis, jadi kamu harus gending mereka terus. Waktu itu tanganku juga sudah mau patah rasanya.”“Kamu gendong anak sendiri? Bukannya pakai pengasuh?!”“Waktu itu aku masih belum sekaya sekarang, istriku nggak mau pakai pengasuh, jadi aku yang gendong.” Shane tidak mau mengingat masa lalunya lagi karena itu hanya akan membuatnya sedih. Shane lalu menghampiri Brandon dan hendak mengambil anak itu dari tangannya. “Sudah pagi, biar aku yang jagain. Kamu istirahat dulu.”“Nggak usah!”“Jangan begini lah! Kalau kamu merasa berutang sama Yuna dan anak-anak kamu, masih ada waktu lain untuk menebus, tapi sekarang kamu harus istirahat! Kalau kamu sampai tumbang, siapa lagi yang bisa jagain mereka, dan siapa yang bisa nolongin Yuna!”Ketika mendengar itu, akhirnya Brandon mengalah dan memberikan kedua anaknya kepada S

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2183

    Kemampuan medis Yuna tak diragukan membuat Fred kagum kepadanya, tetapi Yuna punya perang yang lebih penting dari itu. Lagi pula sifat Yuna yang sangat keras membuatnya tidak mungkin dijadikan kawan oleh Fred. Dibiarkan hidup juga tidak ada gunanya.“Bagus … bagus sekali!”Setelah memahami apa yang sesungguhnya terjadi, Fred menarik napas panjang dan mengatur kembali emosinya. Dia mengucapkan kata “bagus” berulang kali, dan ini merupakan pelajaran yang sangat berharga baginya. Selama ini selalu dia yang mengerjai orang lain. Tak pernah sekali pun Fred berpikir dirinya tertipu oleh sebuah trik murahan. Bukan berarti Fred bodoh karena tidak menyadari hal itu, hanya saja terlalu banyak hal yang harus dia kerjakan sehingga dia tidak bisa berpikir dengan jernih.“Yuna, kali ini kamu menang! Tapi sayang sekali kamu nggak akan bisa melihat akhir dari semua ini! Sebentar lagi kita sudah mau masuk ke tahap terakhir dari R10. kamu sudah siap?”Fred menyunggingkan seulas senyum yang aneh di waja

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2182

    “Tadi kamu ada diare lagi?” Yuna bertanya.“Nggak ada,” jawab Fred menggeleng, tetapi dia marah menyadari dirinya malah dengan lugu menjawab pertanyaan yang tidak berkaitan. “Itu nggak ada urusannya! Sekarang juga aku mau obat itu!”“Sudah nggak sakit perut dan nggak diare, rasa mual juga sudah mendingan, ya? Paling cuma pusing sedikit dan kadang kaki terasa lemas. Iya, ‘kan?”Fred tertegun diberikan sederet pertanyaan oleh Yuna, dia pun mengingat lagi apa benar dia mengalami gejala yang sama seperti Yuna sebutkan.“Kayaknya … iya!”Meski sudah berkat kepada dirinya sendiri untuk tidak terbuai oleh omongannya, tetap saja tanpa sadar Fred menjawab dengan jujur. Setelah Fred menjawab, Yuna tidaklagi bertanya dan hanya tersenyum.“Kenapa kamu senyum-senyum?! Aku tanya mana obatnya, kamu malah ….”“Pencernaan kamu sehat-sehat saja, nggak kayak orang yang lagi keracunan!”“Kamu ….”Fred lantas meraba-raba perut dan memukul-mukul dadanya beberapa kali. Dia merasa memang benar sudah jauh lebi

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2181

    “Gimana caranya aku bisa memastikan kalau anak-anak yang suamiku terima itu benar-benar anakku?”“Hmm? Mau beralasan apa lagi kamu?”“Nggak, aku cuma mau memastikan kalau mereka itu benar anakku, bukan anak orang lain yang dijadikan pengganti.”Sebelumnya Yuna juga sudah berpikir adanya kemungkinan ini terjadi, tetapi ketika melihat Brandon membawa kotak itu dan memeriksa napas anak-anaknya, dia hampir meneteskan air mata. Brandon dikenal sebagai orang yang sangat dingin, tetapi Yuna bisa melihat sewaktu Brandon melakukan itu, jarinya sampai gemetar. Kelihatan sekali selama beberapa hari ini dia juga sangat menderita.Semenjak memutuskan untuk masuk ke tempat ini, Yuna tidak mengira akan terperangkap di sini untuk waktu yang sangat lama, bahkan sampai anak-anaknya lahir. Sudah sebulan penuh sejak kelahiran mereka, tetapi Yuna masih bisa bisa keluar. Bahkan ada kemungkinan dia akan terperangkap di sini untuk seumur hidup.Hidup atau mati sering kali terjadi hanya dalam sekejap mata dan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2180

    “Yang perlu kita curigai sekarang adalah kalau anak-anak ini bukan punyaku, berarti mereka siapa? Dan dari mana datangnya mereka? Tapi kalau benar mereka anakku … apa mau mereka?”“Apa mungkin mereka mau menggunakan anak-anakmu untuk mengancammu?” kata Shane. “Atau ….”“Atau apa?”“Nggak, nggak apa-apa! Aku cuma asal ngomong saja.”Mendengar Shane bilang begitu, Brandon juga tidak bertanya lagi lebih dalam. Brandom mengamati raut wajah Chermiko kelihatannya kurang begitu baik. Dia tampak sangat serius dengan kening yang mengerut.“Apa pun keadaannya, anak-anak ini sudah ada di tangan kita. Kita tetap harus merawat mereka dengan baik. Kalian berdua tidur saja dulu, biar aku yang jaga mereka.”“Jangan, kamu sudah kelelahan dari beberapa hari belakangan. Banyak hal yang perlu kamu ambil keputusan langsung, jadi kamu saja yang tidur, biar aku yang jaga!” kata Shane.“Kalian berdua tidur saja. Aku dokter, biar aku yang jaga!” ucap Chermiko.“Sudah, sudah, jangan diperdebatkan lagi! Kemungki

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2179

    Kotaknya sangat berat, bisa dipastikan isi kotak itu adalah sesuatu yang cukup besar. Napas Brandon mau berhenti rasanya membawa kotak itu, dia lantas membuka tutupnya dengan sangat pelan dan hati-hati ….Benar saja, di dalam kotak itu ada dua orang bayi yang terbungkus rapi dengan selimut. Kedua anak itu tertidur dengan sangat lelap. Brandon merasa sedikit lega melihat kedua anak itu, tetapi masih ada satu hal yang perlu dia pastikan. Dia mendekatkan jarinya ke hidung ke dua anak it untuk memastikan apakah mereka masih hidup. Dan ternyata ya, kedua anak itu memang sedang tertidur lelap dan masih bernapas.“Isinya benar anak-anak!” seru Brandon.Shane nyaris saja meneteskan air mata mendengar itu. Dia bahkan terlihat lebih bahagia daripada Brandon karena apa yang terjadi pada Nathan membuat dia memiliki empati yang kuat, seolah kedua anak di dalam kotak itu adalah anaknya sendiri. Selama kedua anak itu dapat mereka selamatkan, Shane masih punya harapan kalau suatu saat Nathan juga past

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2178

    Hari perlahan mulai gelap sementara Brandon menunggu di lokasi yang dijanjikan. Sesuai dengan isi pesan tersebut, Brandon menunggu di jalan Tangkira dan berdiri di bawah pohon urutan keenam. Orang yang diutus oleh Edgar juga sudah bersiaga di perimeter. Begitu mereka melihat ada seseorang yang melakukan transaksi dengan Brandon, mereka akan langsung mengamankannya. Semuanya sudah berjalan sesuai rencana, tetapi Brandon masih merasa sedikit cemas meski tidak begitu tampak dari luar.Tidak pernah dia merasa setegang ini sebelumnya, bahkan ketika waktu dia pertama kali mengambil alih Setiawan Group. Membayangkan sebentar lagi dia akan bertemu dengan anak kandung yang belum pernah dia temui sebelumnya membuat detak jantung Brandon berdegup kencang, apalagi saat memikirkan kalau ini hanyalah perangkap.Bagaimana kabar Yuna dan anak-anaknya di sana? Dokter itu juga tidak pernah muncul lagi setelah dia menawarkan diri untuk menjadi mata-mata. Brandon curiga dia mungkin sudah tertangkap oleh F

DMCA.com Protection Status