Share

Bab 1858

Author: Awan
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
“Bohong! Kamu pembohong! Bahkan kamu juga masih punya sesuatu yang kamu peduli, apalagi Yuna! Nggak … ini nggak mungkin terjadi. Dia pasti akan menyesal!”

Pria pendek itu sudah sering kali mengamuk dan melakukan hal-hal gila yang di luar akal sehat, tetapi kali ini lebih parah lagi. Dia benar-benar dibuat marah sejadi-jadinya, dan kali ini bukan karena kekurangan fisik ataupun suaranya, melainkan karena sesuatu yang ada jauh di lubuk hatinya.

Ya, selama ini dia selalu merasa superior meski memiliki banyak kekurangan fisik berkat kepintaran yang dia miliki. Dengan caranya sendiri, dia bisa terus menanjak sampai ke posisi dia saat ini dan berhasil memegang kuasa atas nyawa orang lain dengan tangannya. Akan tetapi hari ini, kata-kata Yuna berhasil membuka titik lemahnya. Tanpa ada bantuan orang yang berada di belakang layar, dia bukanlah siapa-siapa.

Perkataan itu mengenai tetap sasaran ke titik terlemah, membuat dia mau tidak mau harus menghadapi kenyataan yang pahit. Tidak. Tidak seharu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1859

    Selepas dari ruang kantor, Shane terus mengejar Yuna sampai ke lantai bawah.“Yuna, Yuna …. Yang tadi kamu bilang itu, kamu serius?”“Apanya?”“Itu ….”“Aku nggak peduli terhadap apa pun? Jelas nggak, lah. Di dunia ini mana mungkin ada orang yang nggak peduli sama orang yang mereka sayangi, entah itu pacar, keluarga, atau teman. Tapi aku tadi serius, sebagai orang tua, aku tentu berharap bisa melindungi ana sendiri. Tapi memang terkadang ada waktunya aku nggak dapat yang aku mau biarpun sudah berusaha maksimal,” kata Yuna seraya menatap langit dengan raut wajah sedih.“Kalaupun harus mengorbankan nyawa, aku rela asal Nathan selamat!” kata Shane.“Terus?” tanya Yuna.“Terus apa?”“Dengan mengorbankan nyawa sendiri, apa itu berarti kamu bisa melindungi Nathan selamanya?”“.…”Seketika itu Shane tak bisa menjawab pertanyaan Yuna. Memang itu bukan sesuatu yang bisa dia pastikan. Setiap orang yang hidup di dunia ini pasti akan menghadapi berbagai macam masalah dan bahaya. Meski sudah berusa

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1860

    “Mungkin kamu salah?” tanya Yuna.“Hmmm?” ”Kenapa kamu harus pusing mikirin dulu ditaruh di mana sekarang ditaruh di mana? Mungkin saja dulu memang dia selalu bawa, atau bisa juga ditaruh di tempat lain, tapi sekarang belum tentu.”“Benar juga, tapi aku merasa ini bukan gaya dia melakukan sesuatu. Jadi maksud kamu sekarang itu apa?”“Masih sama seperti rencana awal kita, sesuai yang kamu jelaskan waktu itu.”“Oke, kalau begitu sampai besok siang.”Yuna mengangguk, dan memegang tangan Shane dengan maksud memberi isyarat supaya Shane tidak perlu berbicara lebih jauh lagi mengenai rencana mereka. Sebelum mereka berdua berpisah, tiba-tiba mereka mendengar suara cibiran yang berasal dari belakang, “Nggak kusangka ternyata kalian berdua akrab juga. Apa Brandon tahu tentang hubungan kalian?”“Aku yakin orang-orang di luar sana pasti masih pada penasaran dengan kematian kamu yang mencurigakan,” ujar Shane menanggapi cibiran dari Rainie.“Kalian kira dengan aku muncul di depan kalian berdua,

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1861

    Tidak ingin melihat Rainie lebih lama lagi, Yuna langsung membalikkan badannya dan pergi.“Yuna!” sahut Rainie.Namun dari kejauhan Rainie mendengar balasan Yuna, “Jangan lupa untuk datang kerjain eksperimennya tepat waktu, ya, asistenku!”Saking kesalnya Rainie mendengar itu sampai wajahnya berubah. Seumur hidup ini dia tidak pernah merasa begitu terhina, tetapi apa boleh buat, di tempat ini dia mau tidak mau harus menuruti perintah bosnya. Maka itu sekarang Rainie hanya bisa menahan diri.Melihat Shane masih di sana dengan ekspresi terhibur, Rainie jadi tambah kesal lagi. “Shane, kamu pasti senang karena dapat teman di sini, ‘kan?”Mendengar itu, Shane hanya mengangkat kedua bahunya, mengatakan kalau tidak bermaksud seperti itu.“Kamu tahu, nggak, kenapa selama ini kamu nggak pernah dipercaya dengan inti dari eksperimen yang selama ini kita kerjakan?” tanya Rainie dengan wajah culas.“Aku nggak peduli. Yang aku pedulikancuma anakku.”“Hah … itu karena kamu nggak tahu apa rahasia sebe

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1862

    Tidak ada suara sedikit pun, bahkan langkah kaki juga tidak terdengar, tetapi Yuna yakin dia mendengar sesuatu barusan. Pendengarannya sangat sensitif dan terlatih, jadi meski sedang hamil sekalipun, Yuna tetap memiliki indra pendengaran yang tajam.“Siapa?!” tanya Yuna sekali lagi, tetapi dia masih tak mendapat respons. Maka itu Yuna menempelkan telinganya ke pintu, dan kemudian memutuskan untuk membukakan pintunya. Akan tetapi tidak ada siapa pun di lorong. Yuna melangkahkan kakinya keluar dari kamar dan melihat sekelilingnya lagi untuk memastikan. Yakin tidak ada orang yang bersembunyi, dia pun masuk kembali.Sebelum masuk, Yuna menyadari ada kamera pengawas tak jauh dari tempatnya berdiri. Tempat ini dipenuhi dengan kamera pengawas di mana-mana. Meski sudah berusaha untuk menghindari semua orang yang ada di sini, Yuna tetap tidak akan bisa lepas dari pengawasan bosnya.Saat Yuna baru masuk ke kamarnya dan hendak menutup pintu, dia melihat di bawah ada selembar kertas yang sepertiny

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1863

    Saat Brandon baru saja menutup telepon, dia mendapatkan panggilan masuk lagi dari nomor yang tak dikenal. Semula Brandon tidak mau mengangkatnya, tetapi tidak banyak orang yang mengetahui nomor pribadinya. Sempat ragu sesaat, Brandon akhirnya menerima panggilan itu.“Halo?”“Papa ….”“Kenzi?”“Papa, Kakek sakit.”“Eh? Kamu sekarang ada di mana? Ini telepon pake HP siapa? Sekarang Kakek di mana?”Menyadari ada sesuatu yang tidak beres sedang terjadi, Brandon langsung pergi ke pojok ruangan dan bertanya bertubi-tubi. Namun yang kemudian menjawab pertanyaannya sudah bukan lagi suara Kenzi.“Pak Brandon ….”Suara itu terdengar milik seorang pria yang tidak begitu asing di telinga, tetapi Brandon tidak bisa mengingat dengan pasti suara siapa itu.“Ini Chermiko. Ada sesuatu yang mau aku omongin.”“Ada apa?”“Ini … kurasa lebih baik Kenzi jangan dititip di sini untuk sementara waktu. Apa kamu bisa bawa dia pergi sebentar?”Baru saja beberapa waktu lalu Juan berjanji akan menjaga Kenzi agar

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1864

    Kening Brandon mengerut kencang dan sekali lagi dia menghubungi nomor itu sambil mengetuk pintu tanpa henti. Ketika dia sudah bersiap untuk mengambil tindak kekerasan dengan cara mendobrak pintu, di saat itulah pintu tiba-tiba terbuka. Yang mengejutkan adalah, yang membukakan pintu itu adalah Chermiko sendiri, bukan pelayan rumahnya.Seketika pintu dibuka, dia melihat Brandon dan pasukan yang ada di belakangnya. Dengan senyuman yang terpaksa dia berkata, “Tunggu sebentar, aku panggilkan Kenzi.”Seusai berkata demikian, Chermiko langsung berbalik dan menutup pintu, tetapi Brandon bergerak lebih cepat dan menahan pintunya.“Apa yang terjadi di rumah ini?”“Ceritanya panjang,” jawab Chermiko, masih dengan jawaban yang ambigu. Tampaknya dia tidak mau menjawab pertanyaan itu.“Kalau begitu ayo masuk, jelaskan di dalam! Dan tadi kamu bilang Kakek Juan sakit? Aku mau jenguk dia sekalian.”“Jangan, kamu nggak boleh masuk!”Chermiko langsung mendorong Brandon ke luar, tetapi di saat yang sama d

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1865

    “Virus yang ada di dalam badanku yang bikin mereka tertular.”Benar seperti dugaan, selama Brandon berjalan di dalam rumah itu, dia tidak melihat seorang pun berkeliaran. Halaman terasa jauh lebih sepi dibanding biasanya, dan udara di sini juga membuat dia merasa tidak nyaman. Brandon juga melihat semua tanaman yang ada di halaman layu tak terurus. Mungkin karena tidak ada lagi pelayan atau Juan yang merawat sehingga mereka terlihat lesu.Begitu memasuki kamar, Brandon merasakan hawa yang hangat. Dia mengenakan pakaian pelindung sederhana yang tidak terlalu tebal, jadi dia masih bisa merasakan hawa obat herbal yang sangat pekat. Juan yang sudah terbiasa menggodok obat selama bertahun-tahun saja hanya tercium aroma samar darinya, tetapi kali ini aromanya terasa jauh lebih pekat lagi.“Di mana Kenzi?”“Aku taruh dia di kamar anak. Sekarang cuma di sana saja yang paling aman. Setiap hari kamarnya disemprot disinfektan sehari sekali, untuk makanan juga disiapkan dengan seaman mungkin. Untu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1866

    Bagi Brandon, apa pun yang terjadi, semuanya akan baik-baik saja selama anaknya selamat. Namun sesaat kemudian dia teringat akan sesuatu. Dia melepas satu sarung tangannya dan meraba jidat Kenzi, lalu memeriksa leher dan pipinya.“Kenapa?” tanya Chermiko.“Kenzi demam,” jawab Brandon. Suaranya terdengar masih tenang dan stabil, tetapi sesungguhnya dia sedang menahan gejolak emosinya sekuat mungkin. Anak kecil mengalami demam itu adalah hal yang wajar, tetapi di saat kritis seperti ini tentu akan sangat mengkhawatirkan. Apalagi selama ini Kenzi selalu sehat-sehat saja dan bahkan tidak pernah jatuh sakit ketika wabah kemarin menyerang.Di rumah yang dipenuhi dengan penyakit menular ini, di tempat yang sekelilingnya adalah orang yang tertular, Kenzi mengalami demam. Mustahil Brandon tidak memikirkan kemungkinan bahwa Kenzi juga tertular.“Kenzi juga demam …? Kamu masih tetap mau bawa dia? Gimana kalau dia ….”Awalnya Chermiko ingin Brandon datang menjemput Kenzi pulang karena dia masih be

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2188

    “Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2187

    “Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2186

    Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2185

    Chermiko mulai menyadari Shane lagi-lagi terbawa oleh perasaan sedihnya. Dia pun segera melurusan, “Eh … maksudku. Aku cuma nggak menyangka ternyata kamu bisa ngurus anak juga. Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah panik. Tapi kalau dilihat-lihat lagi, dua anak ini mukanya lumayan mirip sama Brandon, ya. Menurut kamu gimana?”Mendengar itu, Shane melirik kedua bayi yang sedang tertidur pulas dan melihat, benar seperti yang tadi Chermiko bilang, bagian kening mereka sedikit mirip dengan Brandon, sedangkan mulut mereka mirip dengan Yuna.“Kelihatannya memang mirip, ya. Tapi kita jangan tertipu dulu. Aku merasa makin lama kita lihat jadi makin mirip. Kalau sekarang aku bilang mereka nggak mirip, apa kamu masih merasa mereka mirip?”Benar juga, andaikan mereka bukan anaknya Brandon, dengan sugesti seperti itu Chermiko percaya saja kalau mereka tidak mirip.“Waduh, aku rasanya kayak lagi berhalusinasi!” ucapnya.“Makanya sekarang kita jangan berpikir mirip atau nggak mirip dulu. Lebih baik k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2184

    “Itu normal. Dulu waktu Nathan masih kecil juga aku kayak begini,” kata Shane. “Hampir semalaman penuh kamu nggak mungkin bisa tidur. Begitu kamu taruh mereka, mereka pasti langsung nangis, jadi kamu harus gending mereka terus. Waktu itu tanganku juga sudah mau patah rasanya.”“Kamu gendong anak sendiri? Bukannya pakai pengasuh?!”“Waktu itu aku masih belum sekaya sekarang, istriku nggak mau pakai pengasuh, jadi aku yang gendong.” Shane tidak mau mengingat masa lalunya lagi karena itu hanya akan membuatnya sedih. Shane lalu menghampiri Brandon dan hendak mengambil anak itu dari tangannya. “Sudah pagi, biar aku yang jagain. Kamu istirahat dulu.”“Nggak usah!”“Jangan begini lah! Kalau kamu merasa berutang sama Yuna dan anak-anak kamu, masih ada waktu lain untuk menebus, tapi sekarang kamu harus istirahat! Kalau kamu sampai tumbang, siapa lagi yang bisa jagain mereka, dan siapa yang bisa nolongin Yuna!”Ketika mendengar itu, akhirnya Brandon mengalah dan memberikan kedua anaknya kepada S

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2183

    Kemampuan medis Yuna tak diragukan membuat Fred kagum kepadanya, tetapi Yuna punya perang yang lebih penting dari itu. Lagi pula sifat Yuna yang sangat keras membuatnya tidak mungkin dijadikan kawan oleh Fred. Dibiarkan hidup juga tidak ada gunanya.“Bagus … bagus sekali!”Setelah memahami apa yang sesungguhnya terjadi, Fred menarik napas panjang dan mengatur kembali emosinya. Dia mengucapkan kata “bagus” berulang kali, dan ini merupakan pelajaran yang sangat berharga baginya. Selama ini selalu dia yang mengerjai orang lain. Tak pernah sekali pun Fred berpikir dirinya tertipu oleh sebuah trik murahan. Bukan berarti Fred bodoh karena tidak menyadari hal itu, hanya saja terlalu banyak hal yang harus dia kerjakan sehingga dia tidak bisa berpikir dengan jernih.“Yuna, kali ini kamu menang! Tapi sayang sekali kamu nggak akan bisa melihat akhir dari semua ini! Sebentar lagi kita sudah mau masuk ke tahap terakhir dari R10. kamu sudah siap?”Fred menyunggingkan seulas senyum yang aneh di waja

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2182

    “Tadi kamu ada diare lagi?” Yuna bertanya.“Nggak ada,” jawab Fred menggeleng, tetapi dia marah menyadari dirinya malah dengan lugu menjawab pertanyaan yang tidak berkaitan. “Itu nggak ada urusannya! Sekarang juga aku mau obat itu!”“Sudah nggak sakit perut dan nggak diare, rasa mual juga sudah mendingan, ya? Paling cuma pusing sedikit dan kadang kaki terasa lemas. Iya, ‘kan?”Fred tertegun diberikan sederet pertanyaan oleh Yuna, dia pun mengingat lagi apa benar dia mengalami gejala yang sama seperti Yuna sebutkan.“Kayaknya … iya!”Meski sudah berkat kepada dirinya sendiri untuk tidak terbuai oleh omongannya, tetap saja tanpa sadar Fred menjawab dengan jujur. Setelah Fred menjawab, Yuna tidaklagi bertanya dan hanya tersenyum.“Kenapa kamu senyum-senyum?! Aku tanya mana obatnya, kamu malah ….”“Pencernaan kamu sehat-sehat saja, nggak kayak orang yang lagi keracunan!”“Kamu ….”Fred lantas meraba-raba perut dan memukul-mukul dadanya beberapa kali. Dia merasa memang benar sudah jauh lebi

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2181

    “Gimana caranya aku bisa memastikan kalau anak-anak yang suamiku terima itu benar-benar anakku?”“Hmm? Mau beralasan apa lagi kamu?”“Nggak, aku cuma mau memastikan kalau mereka itu benar anakku, bukan anak orang lain yang dijadikan pengganti.”Sebelumnya Yuna juga sudah berpikir adanya kemungkinan ini terjadi, tetapi ketika melihat Brandon membawa kotak itu dan memeriksa napas anak-anaknya, dia hampir meneteskan air mata. Brandon dikenal sebagai orang yang sangat dingin, tetapi Yuna bisa melihat sewaktu Brandon melakukan itu, jarinya sampai gemetar. Kelihatan sekali selama beberapa hari ini dia juga sangat menderita.Semenjak memutuskan untuk masuk ke tempat ini, Yuna tidak mengira akan terperangkap di sini untuk waktu yang sangat lama, bahkan sampai anak-anaknya lahir. Sudah sebulan penuh sejak kelahiran mereka, tetapi Yuna masih bisa bisa keluar. Bahkan ada kemungkinan dia akan terperangkap di sini untuk seumur hidup.Hidup atau mati sering kali terjadi hanya dalam sekejap mata dan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2180

    “Yang perlu kita curigai sekarang adalah kalau anak-anak ini bukan punyaku, berarti mereka siapa? Dan dari mana datangnya mereka? Tapi kalau benar mereka anakku … apa mau mereka?”“Apa mungkin mereka mau menggunakan anak-anakmu untuk mengancammu?” kata Shane. “Atau ….”“Atau apa?”“Nggak, nggak apa-apa! Aku cuma asal ngomong saja.”Mendengar Shane bilang begitu, Brandon juga tidak bertanya lagi lebih dalam. Brandom mengamati raut wajah Chermiko kelihatannya kurang begitu baik. Dia tampak sangat serius dengan kening yang mengerut.“Apa pun keadaannya, anak-anak ini sudah ada di tangan kita. Kita tetap harus merawat mereka dengan baik. Kalian berdua tidur saja dulu, biar aku yang jaga mereka.”“Jangan, kamu sudah kelelahan dari beberapa hari belakangan. Banyak hal yang perlu kamu ambil keputusan langsung, jadi kamu saja yang tidur, biar aku yang jaga!” kata Shane.“Kalian berdua tidur saja. Aku dokter, biar aku yang jaga!” ucap Chermiko.“Sudah, sudah, jangan diperdebatkan lagi! Kemungki

DMCA.com Protection Status