Share

Bab 1702

Author: Awan
Satya dan Desy juga mengikuti Fahrel mendekati tandu itu untuk memastikan apakah yang ada di tandu itu Rainie atau bukan. Namun sayangnya mereka tidak bisa melihat wajahnya karena tertutup oleh selembar kain. Walau begitu, Susan mengenali sosok korban melalui ujung pakaian yang mencuat keluar dari kain.

“Rainie ….”

Susan memeluk jasad yang ada di tandu itu sampai tandunya terjatuh, dan kain yang menutupi jasadnya juga terlepas. Dessy juga bergidik ketakutan ketika melihat wajah jasad itu. Namun Satya bergerak cepat dengan langsung menutup mata Dessy dengan tangannya agar dia tidak melihatnya lagi.

Jangankan wanita, bahkan pria dewasa yang melihat kondisi jasad itu juga pasti akan ketakutan sampai bulu kuduk berdiri. Wajah jasad tersebut terbakar habis hingga tak bisa dikenali lagi. Siapa pun yang melihatnya pasti akan menjerit ketakutan. Walaupun Dessy sudah menutup matanya dan berlindung dalam pelukan Satya, dia masih gemetar ketakutan akibat syok yang dia alami. Dan tentu saja, Susan
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1703

    Kondisi psikis Dessy mulai membaik selama mereka dalam perjalanan pulang ke rumah, tapi dia masih gemetar ketakutan membayangkan jasad yang tadi dia lihat.“Sudah, nggak usah dipikirin terus,” kata Satya sembari memeluknya.“Nggak bisa, muka jasad itu masih terus terbayang di kepalaku. Kalau menurut kamu gimana?”“….”“Apa jasad yang tadi itu benar-benar jasadnya Rainie?”“.…”“Tapi kok bisa sekebetulan itu, ya? Waktunya pas banget, begitu kita mau temui Rainie, dia malah terlibat kecelakaan! Sudah begitu, jelas-jelas anak buah kita ngelihat Rainie pulang ke rumah dan nggak keluar lagi. Kenapa dia bisa tiba-tiba ada di pabrik itu? Kecelakaannya terlalu pas waktunya, seolah-olah ….”“Seolah-olah apa?”“Masa kamu nggak berasa ini semua kayak disengaja?”“Maksud kamu, Fahrel dan Susan tadi itu cuma pura-pura?”Sesungguhnya Satya juga berpikir ada kemungkinan seperti itu, tapi apabila benar demikian, berarti mereka benar-benar licik. Satya sudah memastikan kalau dia melakukan semua persiap

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1704

    Langit sudah gelap gulita saat mobil mereka tiba di halaman depan rumah Juan. Di tempat yang jauh dari pusat keramaian kota ini, bintang-bintang terlihat begitu jelas dan indah di angkasa. Tidak ada kelap-kelip lampu neon di pinggir jalan ataupun lampu kendaraan yang menyilaukan mata. Yang ada hanyalah ketenangan batin.Satya sudah menghubungi Juan selama perjalanan mereka kemari, dan sesuai dugaan, awalnya Juan dengan tegas menolak, tapi kemudian dia mengizinkan mereka untuk datang setelah mendengar tentang kematian Rainie. Namun, Juan berpesan kepada mereka untuk berhati-hati jangan sampai ada yang mengikuti mereka. Maka dari itulah begitu tiba di rumahnya Juan, mereka langsung masuk ke dalam tanpa menimbulkan kegaduhan yang berpotensi menarik perhatian yang tidak diinginkan.Saat baru turun, Satya melihat sudah ada mobil mewah lain dengan plat nomor asing yang terparkir di samping mobilnya. Satya sedikit heran karena Juan jarang sekali kedatangan tamu, apalagi di malam selarut ini.

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1705

    “Rainie sudah mati?”Seketika itu juga Satya terkejut begitu dia mendengar suara perempuan yang tak dia kenal, maka spontan dia pun menoleh ke arah suara itu berasal. Dia melihat seorang wanita masuk melalui pintu halaman belakang. Wanita itu mencuci tangan mengelap kering sebelum dia menghampiri Satya dan Juan.“Om Juan, dia ….”“..., dia muridku,” jawab Juan.“Halo, namaku Yuna,” sapa Yuna dengan santun sembari mengangguk.Satya merasa tak asing ketika mendengar nama Yuna, tetapi yang membuatnya lebih terkejut lagi adalah fakta bahwa Juan mengatakan bahwa wanita itu adalah muridnya. Apa itu berarti Yuna adalah murid terakhirnya Juan? Satya masih tak habis pikir murid terakhir yang dididik oleh pamannya ternyata adalah seorang perempuan!Sebagai saudara terdekat Juan, mereka tentu tahu kalau Juan sudah tidak menerima murid baru lagi, dan mereka juga sudah pasti tahu bahwa murid terakhirnya itu bukanlah anaknya sendiri. Dunia luar juga sudah mendengar tentang hal ini, tapi tidak ada ya

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1706

    Andaikan yang ada di tubuh Chermiko itu adalah virus, maka berarti pasti ada penawarnya. Menemukan pelaku yang memberikan virus itu adalah cara yang paling cepat dan mudah, tapi siapa yang menduga pelakunya sudah “mati” sebelum berhasil ditemui. Dengan adanya perubahan situasi yang mendadak ini, Satya hanya bisa menaruh harapan kepada Juan.“Yang ada di badan Chermiko itu bukan virus, tapi katalisator.”Satya hanya bisa tercengang mendengarnya. Dia sempat meragukan pendengarannya apakah yang baru saja dia dengar itu sesuatu yang dia kenali? Apabila bukan pendengarannya yang bermasalah, mungkin memang pemahamannya saja yang tidak sampai. Katalisator … apa pula itu?“Maaf, aku nggak begitu mengerti. Katalisator itu apa?” tanya Satya.“Intinya, sih, nggak berbeda jauh dengan virus. Katalisator itu juga bisa membahayakan fungsi organ tubuh, tapi ada sedikit perbedaan dibandingkan virus biasa. Katalisator itu bisa mempercepat pertumbuhan dan pemecahan sel tubuh, akibatnya kemampuan fisik or

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1707

    Satya menaruh harapan pada Yuna, tetapi sayang dia harus dikecewakan oleh fakta yang ada.“Nggak ada. Chermiko sudah terlalu lama terpapar dan efek obatnya sudah sepenuhnya menyatu dengan badan dia. Jadi sudah nggak ada solusi lagi.”“Bagaimana bisa?!” seru Satya. Jawaban Yuna bagaikan sebuah pukulan keras bagi Satya yang seketika membuatnya pucat. Dia pun kemudian berkata kepada Juan, “Om Juan, apa nggak ada solusi lain? Om kan dokter sakti yang sudah banyak menolong orang lain. Om Juan pasti punya cara untuk menolong Chermiko, ‘kan?”“Haish …,” ujar Juan mendesah. Tidak ada ucapan yang keluar dari mulutnya, tapi dari ekspresi wajahnya sudah bisa ditebak apa jawabannya.“Tapi setidaknya kita masih beruntung apa yang ada di dalam badan Chermiko itu nggak mematikan. Untuk sementara waktu dia nggak akan mati,” kata Yuna.“Beruntung apanya? Kamu sudah lihat sendiri kayak apa kondisi dia sekarang! Hidup atau mati nggak ada bedanya!”Satya mulai kehilangan kendali atas emosinya karena tak t

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1708

    “Berapa pun biayanya nanti kuganti dua kali lipat, tapi … kamu tahu bukan itu yang aku maksud.”“Huh …. Tadi kamu juga datangnya terlalu buru-buru, aku jadi nggak sempat tanya gimana urusan di sana?”“Sudah selesai, obat penawarnya sudah diproduksi! Kalau belum selesai, aku nggak mungkin bisa datang ke rumah ini.”“Oh, begitu rupanya? Dari yang aku dengar, seharusnya nggak sesederhana itu. Di sana pasti terjadi sesuatu, ‘kan?”“Pak Tua, kamu juga punya mata-mata di sana?”“Mana ada? Memangnya aku ini agen rahasia?! Muridku ada di mana-mana, tahu?!”“Iya, iya, memang guru yang baik memang wajar punya banyak murid yang tersebar di mana saja. Jadi, apa muridmu itu tahu apa latar belakang dari musuh yang sekarang kita hadapi? Tujuan mereka adalah untuk menyatukan dunia, atau membasmi manusia?”“Chermiko pernah bilang sepertinya mereka mengembangkan suatu virus untuk menguasai dunia, tapi aku nggak mengerti apa yang mereka kerjakan. Wabah yang baru meledak belakangan ini, dan katalisator ya

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1709

    “Mama …,” ucap Kenzi seraya berjalan keluar dari kamar tidurnya.“Kok kamu sudah bangun?” Yuna spontan mengulurkan tangan dan memeluk Kenzi di sampingnya. Makin hari perut Yuna makin membesar, tapi itu tidak jadi alasan baginya untuk tidak memberi pelukan hangat kepada Kenzi.“Aku kira Mama sudah pergi,” kata Kenzi sambil memeluk Yuna. Walau tidak terucap melalui kata-kata, bahasa tubuhnya dengan jelas menunjukkan kalau dia merasa gelisah dan kesepian ketika tidak ada sang ibu di sisinya.Yuna sungguh merasa bersalah karena selama ini telah membuat Kenzi bersedih. Di usianya yang masih kecil, dia harus terpisah dari orang tua untuk waktu yang cukup lama. Pasti Kenzi sangat merindukan Yuna, tapi dia cukup dewasa untuk tidak mengutarakannya agar Yuna tidak khawatir.“Nggak! Mama nggak akan ke mana-mana! Nanti ayo kita pulang ke rumah bersama-sama.”“Serius? Kita sudah bisa pulang ke rumah?” tanya Kenzi dengan bola matanya yang lebar menyala-nyala.“Iya. Papa juga sudah pulang. Akhirnya

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1710

    Namun demikian, di dalam kamar yang begitu luas terlihat seperti tidak ditempati, sampai akhirnya … turunlah seseorang bertubuh pendek dari kursi yang ada di baik meja kerja. Dia berjalan mengitari meja hingga berada di hadapan Shane dan bertanya, “Ada apa?”“Rainie sudah mati!”Shane juga kaget ketika pertama kali mendengar kabar itu. Dia bahkan sampai berpikir kalau itu adalah kabar palsu yang sebenarnya hanyalah siasat. Namun dilihat dari beberapa sumber dan pencariannya sendiri, kemungkinan besar bahwa kematian Rainie itu benar.“Aku tahu,” jawab pria bertubuh pendek itu, dengan mata yang terlihat tidak senang terpancar dari balik topengnya. Melihat ekspresi bosnya yang kesal, Shane langsung berlutut di hadapannya hingga posisinya berada lebih rendah.“Kenapa pabriknya bisa tiba-tiba meledak? Padahal sebelumnya masih baik-baik saja. Aku sudah berkali-kali melakukan eksperimen di sana dan nggak pernah ada masalah sebelumnya. Apa mungkin … kematian Rainie itu palsu?” tanya Shane. Dia

Pinakabagong kabanata

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status