Share

Bab 1708

Author: Awan
“Berapa pun biayanya nanti kuganti dua kali lipat, tapi … kamu tahu bukan itu yang aku maksud.”

“Huh …. Tadi kamu juga datangnya terlalu buru-buru, aku jadi nggak sempat tanya gimana urusan di sana?”

“Sudah selesai, obat penawarnya sudah diproduksi! Kalau belum selesai, aku nggak mungkin bisa datang ke rumah ini.”

“Oh, begitu rupanya? Dari yang aku dengar, seharusnya nggak sesederhana itu. Di sana pasti terjadi sesuatu, ‘kan?”

“Pak Tua, kamu juga punya mata-mata di sana?”

“Mana ada? Memangnya aku ini agen rahasia?! Muridku ada di mana-mana, tahu?!”

“Iya, iya, memang guru yang baik memang wajar punya banyak murid yang tersebar di mana saja. Jadi, apa muridmu itu tahu apa latar belakang dari musuh yang sekarang kita hadapi? Tujuan mereka adalah untuk menyatukan dunia, atau membasmi manusia?”

“Chermiko pernah bilang sepertinya mereka mengembangkan suatu virus untuk menguasai dunia, tapi aku nggak mengerti apa yang mereka kerjakan. Wabah yang baru meledak belakangan ini, dan katalisator ya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1709

    “Mama …,” ucap Kenzi seraya berjalan keluar dari kamar tidurnya.“Kok kamu sudah bangun?” Yuna spontan mengulurkan tangan dan memeluk Kenzi di sampingnya. Makin hari perut Yuna makin membesar, tapi itu tidak jadi alasan baginya untuk tidak memberi pelukan hangat kepada Kenzi.“Aku kira Mama sudah pergi,” kata Kenzi sambil memeluk Yuna. Walau tidak terucap melalui kata-kata, bahasa tubuhnya dengan jelas menunjukkan kalau dia merasa gelisah dan kesepian ketika tidak ada sang ibu di sisinya.Yuna sungguh merasa bersalah karena selama ini telah membuat Kenzi bersedih. Di usianya yang masih kecil, dia harus terpisah dari orang tua untuk waktu yang cukup lama. Pasti Kenzi sangat merindukan Yuna, tapi dia cukup dewasa untuk tidak mengutarakannya agar Yuna tidak khawatir.“Nggak! Mama nggak akan ke mana-mana! Nanti ayo kita pulang ke rumah bersama-sama.”“Serius? Kita sudah bisa pulang ke rumah?” tanya Kenzi dengan bola matanya yang lebar menyala-nyala.“Iya. Papa juga sudah pulang. Akhirnya

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1710

    Namun demikian, di dalam kamar yang begitu luas terlihat seperti tidak ditempati, sampai akhirnya … turunlah seseorang bertubuh pendek dari kursi yang ada di baik meja kerja. Dia berjalan mengitari meja hingga berada di hadapan Shane dan bertanya, “Ada apa?”“Rainie sudah mati!”Shane juga kaget ketika pertama kali mendengar kabar itu. Dia bahkan sampai berpikir kalau itu adalah kabar palsu yang sebenarnya hanyalah siasat. Namun dilihat dari beberapa sumber dan pencariannya sendiri, kemungkinan besar bahwa kematian Rainie itu benar.“Aku tahu,” jawab pria bertubuh pendek itu, dengan mata yang terlihat tidak senang terpancar dari balik topengnya. Melihat ekspresi bosnya yang kesal, Shane langsung berlutut di hadapannya hingga posisinya berada lebih rendah.“Kenapa pabriknya bisa tiba-tiba meledak? Padahal sebelumnya masih baik-baik saja. Aku sudah berkali-kali melakukan eksperimen di sana dan nggak pernah ada masalah sebelumnya. Apa mungkin … kematian Rainie itu palsu?” tanya Shane. Dia

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1711

    Raut wajah Shane langsung berubah ketika topik pembicaraan mulai beralih ke anaknya. Dia menundukkan kepalanya dan berkata, “Nggak, tentu saja nggak! Jangan lupa apa yang sudah kamu janjikan padaku. Kalau sampai terjadi sesuatu pada anakku, apa pun risikonya, aku bakal menghancurkan eksperimenmu ini!”Namun pria bertubuh pendek itu tidak marah meski diancam, dia justru malah mengeluarkan suara tawa yang aneh, “Baguslah kalau kamu sadar! Shane, kamu diam-diam sudah menyelidiki di mana keberadaan anak kamu, ‘kan? Gimana, sudah ketemu?”Shane hanya menundukkan kepala tanpa berbicara sepatah kata pun. Dia mengepalkan tangannya dengan erat dan tidak memberikan reaksi apa pun terhadap pertanyaan bosnya. Namun tentu saja bosnya itu tidak peduli, dia cukup tersenyum puas dan berkata, “Kamu pastinya sudah menyadari betapa besarnya kekuatan organisasiku. Seorang pebisnis kecil seperti kamu nggak bakal bisa melakukan apa-apa. Jangankan kamu, bahkan Brandon saja nggak berkutik. Makanya itu aku sar

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1712

    “Iya, iya,” jawab pria bertubuh pendek itu dengan malas dan langsung mengakhiri pembicaraan, dengan menyeringai. Dalam hati dia berpikir rupanya orang-orang yang katanya berpendidikan itu juga tidak seberapa mulia, yang mereka incar juga semata-mata adalah ketenaran. Namun dia berbeda, tujuan dia adalah menguasai satu dunia.Dia lalu berjalan ke dekat jendela dan melihat ke bawah, di mana pemandangan pusat penelitian masih sibuk dengan beragam aktivitas dan pekerjaan. Jika semua berjalan lancar sesuai dengan rencananya, tidak hanya tempat ini atau ibu kota saja, tapi seluruh dunia akan menjadi miliknya. ***Jarang-jarang Yuna bisa berkumpul dengan keluarga kecilnya dan menikmati kebahagiaan bersama. Yuna merasa dirinya seperti berada di dunia lain melihat Brandon menggendong anak mereka dari kamar sampai ke lantai bawah. Terlalu banyak hal yang Yuna alami selama beberapa waktu terakhir. Berbagai macam virus dan eksperimen yang harus dia lakukan benar-benar menyita hampir seluruh waktu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1713

    Namun ketika diangkat, Yuna tidak mendengar ada suara, maka dia yang duluan menyapa, tapi tidak juga mendapat jawaban. Dia pikir mungkin ada yang salah dengan panggilan itu dan hendak menutupnya, tapi tiba-tiba dia dapat mendengar ada suara samar yang keluar. Suara itu bukan suara orang yang sedang berbicara, tapi suara latar seperti angin yang berembus, dan juga ada suara klakson mobil yang bercampur aduk.“Halo? Siapa, ya?” tanya Yuna, tapi dia masih juga tidak mendapat jawaban.Menyadari ada yang aneh, Brandon pun bertanya, “Kenapa?”Yuna menggelengkan kepalanya dan masih terus menunggu sampai setengah menit. Jika masih tidak ada yang menjawab, dia akan langsung menutupnya. Di saat Yuna sudah hampir habis kesabarannya, akhirnya terdengar suara seorang wanita yang memanggil dengan tergesa-gesa, “Kak Yuna!”“Bella? Ada apa? Kamu di mana? Apa kamu lagi nggak leluasa untuk ngomong? Ini nomor baru kamu? Atau nanti aku telepon balik saja?”“Nggak, nggak usah ...,” kata Bella, dengan yang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1714

    Yuna tidak menolak tawaran dari Brandon, karena bagaimanapun juga dengan adanya Brandon akan jadi jauh lebih mudah.Keesokan paginya mereka berdua sudah tiba di rumahnya Edgar, tapi sayang mereka tidak disambut dengan baik di sana.“Maaf, Pak Edgar lagi nggak enak badan. Silakan datang lagi di lain hari,” kata si pelayan rumah yang bertugas menjaga pintu rumah.“Justru karena lagi nggak enak badan, kami harus ketemu dia. Istriku ini dokter pengobatan tradisional, siapa tahu bisa membantu. Tolong sampaikan ke Pak Edgar lagi kalau ada sesuatu yang perlu aku omongin terkait proyek vaksin.”Pelayan itu terlihat sedikit kerepotan, tapi dia tetap menyanggupi permintaan Brandon karena sudah cukup familier dengannya.“Baik, coba saya tanyakan lagi.”“Terima kasih.”“Tunggu, tolong sampaikan juga kalau aku mantan rekan kerjanya Rainie. Apa pun yang Rainie kerjakan, aku juga bisa,” timpal Yuna.Pelayan itu terlihat kebingungan, tapi dia tetap menyampaikan pesan Yuna apa adanya. Ketika tinggal Br

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1715

    Brandon dan Yuna saling menatap satu sama lain kebingungan saat mendengar jawaban yang tidak mereka sangka-sangka itu. Apa yang paling Edgar butuhkan saat ini adalah obat yang Rainie gunakan untuk mengendalikannya, tapi kini Rainie sudah mati. Seharusnya Edgar senang mendengar ada orang lain yang juga memiliki apa yang dia butuhkan.“Maaf, tolong tanyakan sekali lagi yang lebih jelas. Sampaikan kami ini dari Setiawan Group ….”“Lebih baik kalian berdua pulang saja, Pak Edgar lagi nggak menerima tamu,” kata si pelayan yang kemudian langsung menutup pintu rapat-rapat tanpa mendengar permintaan Yuna sampai habis.Semua pelayan yang bekerja di rumah ini mengenali siapa Brandon, tetapi apabila mereka masih tetap tidak mau menerima kedatangannya, maka hanya ada satu alasan, yaitu Edgar memang sengaja tidak ingin bertemu.Ketika Yuna masih ingin mengetuk pintu berharap akan dibukakan kembali, Brandon segera menahannya dan mengisyaratkan dia untuk menoleh ke samping. Yuna mengikuti arahan Bran

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1716

    “Jadi sekarang gimana keadaannya?” tanya Yuna. “Kamu tahu Rainie sudah mati?”“Iya … aku sudah dengar,” angguk Bella.“Terus apa tanggapan papa kamu?”“Hari itu dia baru saja pulang. Dia langsung mengamuk dan mengurung diri di kamar. Nggak ada seorang pun yang boleh masuk dan aku bisa dengar suara barang-barang yang dirusak dari dalam kamarnya. Habis itu … para pelayan rumah masuk untuk bersih-bersih, tapi papaku kelihatan tenang banget seolah nggak terjadi apa-apa setelah dia melampiaskan amarahnya.”“Selain merusak barang-barang, ada apa lagi yang aneh darinya? Rainie mengendalikan papamu dengan obat. Sekarang Rainie sudah mati dan obat itu juga sudah nggak ada lagi. Apa papamu … menunjukkan tanda-tanda kembali normal?”“Nggak! Dia masih sama seperti biasa, nggak ada yang berbeda.”“Gimana perlakuan dia ke kamu? Waktu itu kamu dikurung di kamar dan nggak diizinkan menghubungi siapa pun ….”“HP-ku masih disita dan aku masih nggak diizinkan keluar, tapi pengawasannya sudah nggak seketa

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status