Share

Bab 1621

Author: Awan
last update Last Updated: 2024-03-01 17:44:39
Moses yang dari tadi diam saja akhirnya angkat bicara, “Tempat penelitian vaksinnya sudah lama dibangun, seharusnya sekarang sudah beroperasi. Kalau nggak salah dengar, beberapa waktu lalu baru saja tendernya selesai. Mungkin sebentar lagi akan ada peneliti spesialis yang diangkat untuk ditugaskan di sana. Setidaknya dalam hal pencegahan, vaksin bisa memberi dampak yang pasti.”

“Kalau begitu, vaksinnya sudah ada? Apa bisa diandalkan? Apa sudah lolos uji klinis, atau ada data tentang efek sampingnya ke manusia?” tanya Yuna.

“Yang mengurus vaksin itu beda departemen dengan kita, jadi aku juga kurang tahu. Tapi kalau memang sudah beroperasi, pastinya sudah diuji klinis, jadi nggak perlu khawatir tentang itu. Aku kasih tahu ini semua untuk kasih tahu, kalau kita semua juga berjuang, bukan cuma kamu seorang saja,” tutur Liman. “Aku ngerti kekhawatiran kamu, tapi jangan sampai kamu jadi gegabah. Semuanya harus kita kerjakan satu per satu. Tujuan akhir kita adalah membasmi virus ini sampai tu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1622

    “Seharusnya bukan masalah besar,” jawab Liman.“Apanya yang bukan masalah besar? Tingkat pencegahan yang kita lakukan memang sudah bagus, tapi gimanapun juga belum banyak yang kita tahu tentang virus ini. Dan lagi tingkat mutasinya juga tinggi. Kalau nggak terkendali dengan baik, kemungkinan akan terus menyebar luas ….”“Kasus ini agak berbeda dari yang lain. Waktu ditemukan, sudah ada petugas profesional yang melakukan tindak preventif. Selain itu … seharusnya orang yang sempat kontak fisik dengan pasien juga sudah diamankan. Tapi untuk berjaga-jaga, kita tetap bawa mereka ke pusat untuk diawasi.”“Petugas profesional? Maksudnya di sana sudah ada dokter?”“Bisa dibilang begitu.”Seusai berkata demikian, Liman menyandarkan kepalanya ke belakang dan memejamkan mata. Yuna yang awalnya masih ingin bertanya lebih jauh langsung mengurungkan niat ketika melihat Liman yang sudah tampak kelelahan. Dalam hati Yuna masih tersimpan pertanyaan besar dan firasat yang buruk. Perasaan itu kian mengua

    Last Updated : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1623

    “Aku nggak mengerti. Kalau kamu mau bawa Brandon pergi, kenapa nggak bilang dari awal? Kenapa nggak langsung kasih tahu aku saja?”Yuna benar-benar marah karena keputusan yang Liman ambil. Kalau memang mereka menemukan Brandon sedang terinfeksi dan ingin membawanya pergi untuk diisolasi, Yuna bisa mengerti. Namun yang Yuna tidak bisa terima adalah Liman tidak mengatakan apa-apa meski mereka sudah menempuh jarak yang cukup jauh dari pusat penelitian.“Kamu nggak kasih tahu aku karena takut aku bakal menentang, dan sudah lebih dulu memindahkan Brandon ke tempat lain, ‘kan?”“Yuna, jangan berpikir yang tidak-tidak. Kamu juga sudah cukup lama berada di pusat penelitian, dan kamu paham betul betapa seriusnya wabah ini. Aku nggak ngomong dulu ke kamu untuk berjaga-jaga ….”“Berjaga-jaga apanya! Jelas-jelas memang kamu nggak percaya aku! Kalau memang kalian nggak percaya denganku, kenapa mau aku kerja untuk kalian? Kalau begitu, aku sudah nggak perlu kerja lagi. Ya, ‘kan?”“Bukannya nggak per

    Last Updated : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1624

    “Demi kebaikan Brandon, dan demi kemajuan penelitian kita, serahkan Brandon ke kamu,” kata Liman.Yuna tidak bisa menjawab karena dia sendiri sedang bimbang. Di satu sisi dia tidak bisa menyerahkan Brandon karena hanya dengan di sinilah dia bisa mendapatkan perawatan yang terbaik. Namun di sisi lain, dia sadar bahwa tingkat infeksi virus ini sangat kuat, dan akan lebih baik bagi keamanan bersama Brandon diisolasi.Liman yang menyadari kebimbangan di hati Yuna pun melambaikan tangannya mengisyaratkan anak buahnya untuk membawa Brandon pergi. Namun di saat itu tiba-tiba mereka terdengar seseorang berbicara, “Nggak perlu repot-repot, aku akan pergi dengan kalian.”Yuna terkejut dan spontan menatap ke belakang. Dia melihat Brandon masih mengenakan baju pasien, masker, dan pelindung mata. Dia juga duduk di kursi roda yang didorong oleh Hanson. Dia terlihat jauh lebih kurus dan lemah. Bahkan kedua pipinya sampai terlihat seperti tenggelam ke dalam. Namun semua itu tidak penting. Yang terpent

    Last Updated : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1625

    “Iya, aku juga merasa jauh lebih enak,” angguk Brandon. “Terima kasih, ya, untuk perjuangan kamu selama ini.”Kata-kata yang sederhana, tapi mengandung ribuan kata-kata yang tersirat di dalamnya. Selama ini Brandon tidak bisa menjaga Yuna karena sedang sakit, dan malah menjadi beban baginya. Hal ini membuat Brandon dipenuhi dengan penyesalan, tapi di sisi lain dia jadi mengenal Yuna lebih dalam.Sebelumnya Brandon hanya menganggap Yuna sebagai pribadi yang kuat, mandiri, dan cerdas, dan percaya bahwa dirinya selalu bisa melindungi Yuna. Akan tetapi penyakit yang menimpanya ini membuat Brandon tersadar bahwa dirinya ternyata ada saat di mana dia juga bisa lemah, dan gantian Yuna yang melindunginya. Ini membuat Brandon sadar bahwa dia masih butuh orang lain untuk bersandar. Selama ini di antara mereka berdua tidak pernah ada satu pihak yang lebih lemah. Biasanya mereka sama kuat dan saling membantu satu sama lain.“Ngomong apa kamu ini!” tegur Yuna. Di saat gejolak emosinya sudah lebih s

    Last Updated : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1626

    Setelah apa yang terjadi, Yuna tidak banyak bicara lagi dan hanya menemani Brandon. ***Nasib Fahrel akhir-akhir ini sedang sangat mujur. Tender yang diadakan ulang hanyalah sebatas formalitas saja, karena sesungguhnya proyek itu sudah jatuh ke tangannya. Mereka yang dulu menjauhi, menagih utang, memutus kerja sama, kini satu per satu datang menjilat Fahrel. Bedanya kali ini Fahrel yang jual mahal ke mereka.“Waduh, bukannya nggak mau bantu, tapi aku lagi sibuk banget, nih. Kamu tahu sendiri proyek itu penting banget, aku benar-benar nggak ada waktu untuk yang lain! Iya, bukannya bermaksud memandang rendah … tapi waktu kamu nagih utang dariku, kamu nggak bilang begitu. Makanya sekarang aku lagi cari duit untuk bayar utangnya! Aku tahu bisnis kita semua lagi sama-sama susah. Ya, nggak?”Fahrel sengaja berbicara dengan sikap congkaknya dan mendengar mereka memohon-mohon kepadanya. Dia terus sesumbar dengan satu tangan berkacak pinggang. Bahkan Susan lama kelamaan mulai tidak tahan melih

    Last Updated : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1627

    “Nggak tahu! Ngapain tanya-tanya?!” balas Rainie dengan nada kesal.“Ma … Mama cuma iseng tanya saja!”Susan sudah banyak berkorban bahkan sampai harus keluar harta yang tidak sedikit jumlahnya untuk untuk meminta pertolongan Chermiko. Namun pada akhirnya ternyata Chermiko adalah dokter gadungan. Tentu saja Susan tidak rela dan ingin meminta balik semua yang telah dia keluarkan, tapi masalahnya Chermiko tidak bisa ditemukan.“Mama cuma mikir kalau dia ketemu, paling nggak kita bisa tagih balik yang yang keluar untuk bayar dia!” ujar Susan lirih karena takut akan membuat anaknya kesal. “Tapi bisa jadi dia ketahuan menipu sama orang lain dan Chermiko diculik.”Rainie yang sedang tidak fokus mendengar ucapan sang ibu hanya menjawab seadanya saja, “Iya, iya. Bisa jadi!”“Tapi yang kamu bilang tadi ada benarnya juga, peduli amat sama dia! Toh, keadaan keuangan keluarga kita bakal membaik. Oh iya, Rainie, rahasia yang kamu sama Om Edgar omongin itu apa, sih. Mama mau tahu, dong!”Susan sudah

    Last Updated : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1628

    Fahrel yang dari tadi sibuk menyombongkan dirinya di telepon juga menyadari kehadiran Edgar. Dia pun segera mengakhiri pembicaraannya dan berlari ke arah Edgar seraya berkata, “Kebetulan Kak Edgar datang! Semuanya sudah hampir selesai, dan kulihat peralatannya juga sudah lengkap. Kita bisa langsung ….”Namun sebelum Fahrel selesai berbicara, dia didorong oleh Edgar. Edgar menatap Rainie dan membuka mulutnya, tapi dia tidak mengatakan apa-apa dan kembali menutup mulut.“Kak Edgar ….”Fahrel tampak kebingungan mengapa dia malah didorong oleh Edgar, padahal dia sudah melaporkan perkembangan proyek sesuai yang diminta. Dulu setiap kali Edgar meminta Fahrel untuk memberikan laporan lengkap tentang kemajuan proyek dan lainnya, Edgar selalu berpesan jangan sampai ada kesalahan sedikit pun. Oleh karena itu kali ini Fahrel berinisiatif untuk mempersiapkan semuanya dengan baik, tapi mengapa Edgar kali ini malah mengabaikannya?“Pa, Ma … aku mau ngobrol berdua saja sama Om Edgar sebentar,” kata R

    Last Updated : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1629

    “Dengan jabatan kamu yang sudah tinggi itu bahkan nggak bisa juga?”“Jabatanku memang cukup tinggi, tapi penanggung jawab untuk proyek itu bukan aku, jadi aku nggak bisa ikut-ikutan.”“Cih … kukira kamu lebih hebat dari itu, ternyata cuma segini saja.”Edgar tidak melawan ketika dihina oleh Rainie, justru dia malah terlihat merasa bersalah. Di satu sisi, Fahrel dan Susan yang sesekali mengintip dari kejauhan bertanya-tanya melihat sikap Edgar.Fahrel berkata, “Kira-kira Rainie pakai apa, ya? Sebelumnya aku nggak pernah lihat Kak Edgar sampai nurut begitu. Dulu waktu di depan kakakku pun, dia nggak kayak begini. Dia kelihatannya kayak ….”“Kayak anjing!” sahut Susan.“.…”Fahrel hanya memelototi Susan, tapi tidak menegurnya. Jujur saja, Fahrel pun dalam hati juga berpikir demikian.“Sebenarnya tadi aku sudah tanya Rainie, sebenarnya rahasia apa ….”“Terus dia jawab apa?” tanya Fahrel.“Dia bilang … rahasia itu mungkin bisa bikin kita gila, jadi dia tanya lagi apa aku masih mau tahu.”“H

    Last Updated : 2024-03-01

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2288

    “Nggak ada apa-apa. Di sini tenan-tenang saja. Gimana anakku?”Seketika itu Rainie terdiam sesaat. Bahkan ketika di bawah pengaruh hipnotis pun Shane masih tidak bisa melupakan anaknya. Kalau Rainie memberi tahu kalau anaknya sudah mati, dia pasti akan menggila dan bisa jadi terlepas dari pengaruhnya.“Aku masih cari cara, tapi kamu tahu sendiri aku nggak bisa keluar dengan bebas. Aku nggak bisa ke Yuraria. Kalaupun aku mau menolong, aku nggak bisa. Waktu itu kamu ada bilang soal obat yang bisa bikin menghilang. Itu gimana?”“Aku nggak ngerti. Maksudnya apa?”“Kamu pernah bilang mereka menemukan komposisi obat itu, terus mereka teliti, bukan? Hasilnya gimana?”Meskipun Rainie merasa itu tidak masuk akal, Shane tidak punya alasan untuk membohonginya. Dan karena Shane sudah bilang begitu, mungkinkah memang ada kemungkinan? Rainie tidak berhasil meneliti obat tersebut, tetapi jika mereka mendapat kemajuan, siapa tahu itu bisa menjadi inspirasi untuk Rainie, dan dia bisa memanfaatkan Shane

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2287

    “Tapi gimana kalau gagal?” tanya Rainie.Berdasarkan histori dan data-data yang Rainie lihat di lab, dia tidak yakin eksperimen Fred akan berhasil. Akan tetapi dia tidak berani berkata jujur karena Fred tidak pernah mau menerima yang namanya kegagalan. Membuat Fred kecewa tidak akan memberikan hal baik, tetapi … Rainie sendiri sesungguhnya berharap eksperimen itu gagal.Jika berhasil, Fred akan senang, tetapi itu tidak ada untungnya bagi Rainie. Jika gagal, Fred pasti akan mencobanya lagi, dan di saat itu dia mau tidak mau akan bergantung kepada Rainie.“Kerja yang benar, nanti pasti kuberi imbalan yang sesuai!” kata Fred. “Terus awasi Ross, sama si Shane itu juga. Oh ya, akhir-akhir ini apa Shane ada mencari anaknya lagi?”“Ada, sih. Dia bahkan sudah tahu anaknya ada di istana kerajaan Yuraria, tapi dia nggak bisa apa-apa juga,” balas Rainie.“Ya, dia nggak akan berani macam-macam! Berhubung kamu juga sudah berhasil mengendalikan pikiran dia, kasih tahu dia kalau anaknya sudah mati. B

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2286

    “Eh? Yang benar? Kalau begitu aku ….”“Tapi ingat, kamu bebas keluar masuk di dalam gedung, bukan keluar dari tempat ini. Paham? Kalau kamu berani keluar satu langkah saja, aku nggak bisa melindungi kamu!” kata Fred sembari menepuk bahu Rainie dengan ringan.Seketika itu juga hanya dalam sekejap kegirangan Rainie langsung menghilang. Di detik itu dia mengira sudah bisa bebas keluar masuk kedutaan dan mendapatkan kembali kebebasannya. Namun ketika dipikirkan lagi dengan baik, apa yang Fred katakan tidaklah salah. Lagi pula apa untungnya juga Rainie keluar. Dengan kondisi sekarang ini, dia keluar sedikit saja pasti akan langsung ditangkap oleh anak buahnya Brandon atau Edgar.Bicara soal Edgar membuat Rainie teringat dengan lab yang sudah dihancurkan itu, serta kedua orang tua dan juga rumahnya. Rainie sempat berpikir untuk mengunjungi rumahnya semenjak dia bebas dari Brandon. Tetapi dari kejauhan Rainie melihat ada orang yang memindahkan barang-barang di rumahnya. Dan dari omongan orang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2285

    Ross melihat ke sana kemari seolah-olah sedang khawatir ada orang yang sewaktu-waktu datang mengejarnya. Rainie yang menyadari perilaku itu segera berkata, “Pak Fred ada pertanyaan untuk Pangeran. Dia pasti berniat baik, jadi tolong Pangeran jawab pertanyaannya dengan baik, ya?”Kemudian, Rainie sekali lagi mengetuk jarinya ke botol. Ross tampak mengernyit dan sedikit kebingungan, tetapi dia lalu mengangguk dan berkata, “Ya!”Rainie berbalik menatap Fred dan mundur ke belakangnya. Sembari menatap Ross dari balik layar ponsel, dia berdeham, “Pangeran Ross, selama perjalanan apa sudah dapat kabar tentang Yang Mulia?”Sudah pasti belum ada, tetapi Fred sengaja bertanya seperti itu kepada Ross. Benar saja, Ross menggelengkan kepala menjawab, “Belum ada. Tapi kurasa karena aku baru pergi satu hari, jadi belum terlalu jauh. Kamu bilang mamaku pergi ke tempatnya suku Maset atau semacamnya, ‘kan? Mungkin perlu beberapa hari baru bisa sampai ke sana.”“Iya, betul. Yang Mulia bilang mau pergi ke

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2284

    Selagi Rainie sedang berpikir, Fred masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.“Hari ini kamu sudah hubungi dia?”“Sudah, baru saja. Lokasinya sesuai. Aku juga sudah video call, nggak masalah,” jawab Rainie.Dia tidak berani mengatakan kepada Fred kalau dia memiliki kecurigaan terhadap Ross. Dia tidak mau Fred tahu kalau karyanya belum sempurna.“Ok,e coba hubungi dia lagi!”“Eh?”“Kenapa, ada masalah?”“Nggak, tapi tadi baru saja aku telepon. Apa … ada pertanyaan yang mau disampaikan?”“Nggak ada, aku cuma mau ngobrol langsung sama dia sebentar. Nggak boleh?”“... oh, tentu saja boleh.”“Kalau begitu tunggu apa lagi ? Cepat telepon dia lagi!”Rainie pun kembali menghubungi nomor Ross sembari memegang erat botol birnya, berharap semua berjalan lancar sesuai rencana. Telepon sempat berdering beberapa saat sampai akhirnya diangkat oleh ross. Di video call tersebut Ross memakai topi dan kacamata sehingga separuh wajahnya tertutup oleh bayangan objek di sekitarnya.“Tadi kenap

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2283

    Di malam hari, Ross mengirimkan lokasi GPS-nya kepada Rainie. Tentu saja lokasi itu sudah dipalsukan sesuai dengan rencana perjalanannya semula, mengubah alamat IP, dan mengirimkannya kepada Rainie. Tak lama Rainie menghubunginya dengan video call.Untungnya Brandon sudah bersiaga dengan menyiapkan latar yang meyakinan, jadi ketika Rainie menelepon, Ross hanya perlu berdiri di depan latar dan menerima panggilan Rainie.Ketika panggilan tersambung, Rainie langsung memperhatikan apa yang ada di belakang Ross. “Pangeran, di belakang sana banyak pepohonan lebat. Sudah sampai di pinggir kota?”“Tempatnya agak jauh dan terpencil. Supaya menghindari pengawasan dari pihak berwenang, aku nggak bisa lewat jalan besar,” jawab Ross, kemudian dia gantian bertanya, “Urusan di kedutaan lancar? Fred bisa menanganinya?”“Pak Fred pasti bisa, maaf jadi merepotkan Pangeran,” jawab Rainie.“Nggak apa-apa! Memang ini sudah kewajibanku menjaga keamanan mamaku sendiri.”“Baiklah kalau begitu, Pangeran. Selam

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2282

    Yuna memiringkan kepalanya sedikit sembari menarik tangan Juan, lalu menatap wajahnya dan berkata dengan penuh amarah, “Kamu dipukuli?!”“Nggak apa-apa!”“Apanya nggak apa-apa! Kamu dipukuli mereka?!”Yuna spontan mengubah posisi duduk, tetapi dia baru saja sadar dari koma dan tubuhnya masih lemah, alhasil napasnya jadi sedikit terengah-engah.“Siapa? Fred?!”“Kamu kira aku nggak bisa menangkis? Kalau aku serius, dia nggak bakal bisa mengenaiku sedikit pun!”“Beraninya dia memukulmu?!”Jelas sekali ucapan Juan sama sekali tidak digubris oleh Yuna. Dia sudah terlanjur diselimuti oleh kemarahan melihat gurunya disakiti oleh orang lain. Mulut Yuna memang sering kali kasar ketika sedang berbicara dengan Juan, tetapi jauh di lubuk hati dia sangat menghormati gurunya. Waktu Yuna berguru dengan Juan memang tidak terlalu lama dan putus nyambung, tetapi dia sudah belajar banyak sekali darinya. Bagi Yuna, Juan adalah senior yang sangat berjasa dalam hidupnya. Yang lebih membuat Yuna marah, di us

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2281

    “Hus! Amit-amit! Siapa yang ajarin kamu ngomong begitu! Yuna yang aku kenal nggak begini, sejak kapan kamu jadi sentimental!”“Kamu sendiri juga biasanya nggak pernah percaya sama yang begituan. Jadi, kenapa kamu mau datang ke sini?”“Aku … cuma mau lihat saja apa yang terjadi di sini!”Yuna tidak membalas sanggahan Juan dan hanya tersenyum, sampai-sampai membuat Juan panik dan menyangkal, “Oke, oke. Aku datang untuk lihat keadaan kamu, puas?! Kamu nggak tahunya pasti punya tenaga untuk bikin aku marah. Kayaknya kamu sudah sehat, ya.”“Iya, aku sudah mendingan!” kata Yuna, dia lalu hendak mencabut jarum-jarum yang masih tertancap di badannya.”“Eh, jangan bergerak!” seru Juan, emudian dia mencabut jarumnya satu per satu sesuai dengan urutan dia menusuk sambil menggerutu, “Aku dengar kamu tiba-tiba koma. Bikin aku takut saja. Aku juga dengar dia bilang detak jantung kamu hampir berhenti. Biar kutebak, kamu …. Ah, biarlah. Kamu ini, nggak pernah peduli sama badan sendiri. Bisa-bisanya ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2280

    “Tahan dia, dia masih bisa berguna,” kata Fred.“Aku nggak akan pergi dari kamar ini!” Tiba-tiba Juan memberontak dan akhirnya melawan perintah Fred. “Kalau kamu mau aku angkat kaki dari kamar ini, lebih baik bunuh aku saja sekalian!”“Kamu pikir aku nggak berani?”“Terserah kamu saja!”Juan langsung duduk bersila di lantai dan tangannya memeluk ujung kasur dengan erat. Mau diapa-apakan oleh mereka pun Juan tidak akan mau berpindah tempat. Jangan remehkan tubuhnya yang sudah menciut akibat usia, walau begitu pun tenaganya masih lumayan besar sampai ditarik oleh banyak orang pun dia tetap tak berpindah. Namun keributan itu membuat Yuna merasa terganggu.“Pak Tua … hentikan!”Fred melompat kegirangan akhirnya mendengar Yuna sudah bisa bicara. Dia segera meminta mereka untuk berhenti dan berjalan menghampiri Yuna.“Akhirnya kamu bangun juga. Mau ngomong juga kamu sekarang? Yuna, kamu sudah keterlaluan! Kamu pikir dengan bunuh diri, kamu berhasil merusak rencana besarku?”“Aku nggak ngerti

DMCA.com Protection Status