Share

Bab 1428

Author: Awan
Ketika melihat Bella meneguk satu mangkuk sup, Yuna menyerahkan selembar tisu kepadanya. Dia mengambil mangkuk kosong, lalu bertanya, “Apa kamu bisa menerima baunya?”

Bella menyeka bekas obat di ujung bibirnya, lalu mengangguk. “Masih sanggup!”

“Masih sanggup?” Yuna mengerutkan keningnya. Tadi dia juga sudah mencium aroma dari obat itu, rasanya sungguh menyengat hidung. Sekarang Bella malah merasa masih sanggup menerima bau itu?

Saat menyadari rasa curiga di wajah Yuna, Bella pun tersenyum sambil mengambil segelas air. “Sebelumnya aku pernah mencicipi banyak jenis obat-obatan, bahkan ada yang lebih nggak enak daripada obat ini. Aku nggak takut pahit, hanya saja terkadang ada jenis obat yang baunya membuatku merasa mual. Aku ….”

Bella tertegun sejenak, lalu melambaikan tangannya tidak melanjutkan omongannya lagi. Jika dibayangkan lagi, sepertinya dia akan muntah.

“Apa demi menurunkan berat badan?” Sesuai dengan dugaan, Bella pun mengangguk.

“Memangnya bisa demi apa lagi? Ketika kepikira
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1429

    “Tante nggak izinin ….” Tangan kecil Kenzi menunjuk ke lantai atas. “Mama dan Kakak … hal penting.”Kenzi bisa merangkai kalimat yang singkat. Sebelumnya Yuna juga cukup khawatir, merasa Kenzi tidak pandai dalam berbicara. Kemudian setelah berkonsultasi, ternyata Kenzi tergolong cepat dalam bicara.Bahkan masih banyak anak seumuran Kenzi yang masih tidak bisa berbicara. Tidaklah gampang bagi Kenzi untuk bisa mengutarakan pemikirannya.Setelah mendengar ucapan Kenzi, Yuna dan Bella spontan melirik ke lantai atas. Tampak Yovi yang sedang berlari menuruni tangga. Dia pun tersenyum. “Nyonya, aku takut Den Kenzi akan mengganggu pembahasan kalian. Jadi, aku nggak izinin dia turun. Tadi aku pergi ambil baju gantinya sebentar, eh dia malah lari ke bawah.”“Iya, aku temani Kenzi sebentar. Kamu sibuk urusan lain saja,” balas Yuna dengan datar.Yovi mengiakan, lalu berjalan menaiki tangga.Bella duduk di sofa, lalu berkata, “Kak Yuna, pengasuhmu yang satu ini muda banget!”“Iya, baru umur 30-an s

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1430

    Bella pulang agak malam hari ini. Yuna sengaja menahan Bella. Dia ingin mengamati reaksi setelah Bella mengonsumsi obat itu.Dalam setengah hari, Bella sempat keluar masuk kamar mandi sebanyak lima kali. Dia tidak merasa sakit perut, hanya saja perutnya tak berhenti berbunyi dan sering buang angin. Bella pun merasa sangat canggung. Beberapa kali dia ingin berpamitan, tetapi dia malah ditahan oleh Yuna.Yuna mengatakan reaksi seperti ini sangatlah normal. Bella tidak perlu merasa malu. Bella juga pernah bertanya pada Yuna, bagaimana jika mereka mencoba resep obat yang dibuka Chermiko? Hanya saja, Yuna tidak mengizinkannya. Dia mengatakan sifat obat dari kedua jenis obat itu akan bertentangan. Jika Bella ingin mencoba resep obat Chermiko, dia bisa mencobanya setelah menyelesaikan resep obat Yuna.Sekarang Bella sangat memercayai Yuna. Dia pun melepaskan pemikiran untuk mencoba resep obat Chermiko.Saat terakhir kali Bella ke kamar mandi, dia merasa tubuhnya agak lemas dan keringat memba

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1431

    Dulu Yuna memang tidak mengetahuinya, tetapi sekarang Yuna sudah mengetahuinya. Wajar jika hati Yuna terasa tidak tenang ketika melihat Yovi mendampingi putranya.“Yovi.” Yuna melipat kedua tangan di depan dada, lalu bertanya, “Sudah berapa lama kamu bekerja di sini?”“Hampir … empat bulan.” Setelah berpikir sejenak, Yovi pun menjawab.“Emm, lama juga. Kamu nggak pernah minta izin untuk pulang kampung, apa kamu nggak merindukan keluargamu?” Pertanyaan Yuna bagai sedang basa-basi saja.“Aku nggak punya keluarga. Apa Nyonya lupa? Hanya tersisa aku sendiri saja,” balas Yovi sembari menggeleng. Raut wajah Yovi sangatlah tenang, tidak terlihat reaksi apa-apa di wajahnya. Benar, saat Yovi melamar pekerjaan, Yuna pernah membaca CV-nya. Kedua orang tuanya memang sudah tiada, dia juga tidak memiliki saudara. Sebelumnya Yovi pernah menikah, hanya saja suaminya sudah meninggal. Dia juga pernah melahirkan sebelumnya, tetapi anaknya juga sudah meninggal dini. Saat itu, Yuna merasa nasib wanita ini

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1432

    “Tenang saja, ranjangnya cukup luas, cukup untuk ditempati aku.” Seusai berbicara, Yuna terdiam sejenak, lalu melanjutkan, tidak memberinya kesempatan untuk berbicara, “Kamu tidur di kamar tamu saja. Biarkan aku menemani Kenzi di malam hari! Kita bahas lagi setelah papanya pulang nanti.”Kemudian, Yuna langsung masuk ke kamar Kenzi.Berhubung Yuna sudah berbicara seperti ini, Yovi juga tidak bisa berkata lain lagi. Dia berdiri terdiam sejenak, lalu berkata, “Kalau begitu … selamat malam, Nyonya!”“Emm.” Yuna mengangguk, lalu menutup pintu kamar.…Rainie tidur seharian di rumah. Dia baru terbangun di sore hari. Seusai membasuh tubuh dan mengganti pakaian, Rainie menuruni tangga. Saat ini Susan sedang ragu untuk memanggil Rainie makan bersama atau membiarkannya melanjutkan tidurnya, kebetulan sekali Rainie berjalan menuruni tangga. Dia pun merasa gembira. “Rainie, kamu sudah bangun! Kebetulan sekali, ayo makan bersama!”“Emm.” Rainie duduk di depan meja makan. Pelayan langsung mempersi

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1433

    “Apa mungkin aku tidak marah setelah mendengar ucapannya?” Fahrel menunjuk ke arah pintu yang sudah tidak kelihatan batang hidungnya lagi. Dia juga tidak tahu sejak kapan putrinya yang patuh dan pengertian itu menjadi begitu pembangkang. “Rainie juga ….” Susan tertegun sejenak. Sebenarnya dia ingin mengatakan apa yang dikatakan Rainie itu memang benar. Hanya saja, dia tidak berani melontarkannya.Pada akhirnya, Susan menghela napas, lalu berkata, “Dia masih muda, masih banyak yang tidak dia mengerti. Kamu jangan perhitungan dengannya.”“Aku perhitungan sama dia? Aku ….”Fahrel kembali duduk di bangkunya. Dia merasa sesak napas hingga tidak bisa bersuara.Susan terpaksa mengalihkan topik pembicaraan. “Tapi biasanya kamu juga tidak bersikap seperti ini. Kenapa emosimu besar sekali hari ini? Bukannya semuanya berjalan lancar? Kenapa kamu malah perhitungan sama anak-anak.”“Apanya yang lancar!” jerit Fahrel. Dia mengangkat gelas hendak meminum air. Namun, gelas itu malah tak berisi.Setel

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1434

    “Wanita?” Susan sungguh kaget. “Siapa? Edgar … dia cari pasangan baru? Bukannya kakak iparmu itu sangat mencintai kakakmu? Dia juga bersumpah tidak bakal mencari pasangan baru, ‘kan? Kenapa dia tiba-tiba mencari pasangan baru?”Fahrel merasa kesal. “Aku juga tidak tahu, mungkin mereka hanya rekan kerja saja atau wanita itu meminta bantuannya. Aku juga tidak melihat dengan langsung!”Justru karena tidak berhasil bertemu dengan Edgar, Fahrel baru merasa panik. Dia tidak tahu apa yang ada di benak Edgar.Telepon tidak diangkat, pesan singkat tidak dibalas. Semua ini adalah tanda-tanda buruk! Jelas-jelas mereka sudah janji sebelumnya. Jangan-jangan telah terjadi apa-apa?Suasana hati Fahrel sedang buruk, putrinya malah bersikap kurang ajar terhadapnya, mana mungkin Fahrel tidak marah?“Mungkin semua ini bukan hal buruk?” Setelah dipikir-pikir, Susan pun menghiburnya.“Apa maksudmu?” Fahrel membelalaki Susan dengan kesal. Dia merasa ucapan ini sungguh kurang ajar. Apanya bukan masalah buruk

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1435

    Fahrel tentu sadar jika bukan karena kakaknya yang sudah meninggal itu, Edgar pasti tidak akan berhubungan dengannya lagi.Justru karena Fahrel sering mengungkit kakaknya di hadapan Edgar, Edgar baru bersikap lebih ramah terhadapnya. Seandainya Edgar mencari pasangan baru dan melupakan kakaknya, bagaimana dengan nasib Fahrel?“Bukannya kamu yang bilang sendiri? Kamu itu lelaki, seharusnya kamu lebih memahami lelaki. Memangnya lelaki bisa setia berapa tahun ….”Ketika mengucapkan ucapan ini, Susan terlihat sangat sedih. Semua yang dikatakannya memang adalah kenyataan.Fahrel juga adalah seorang lelaki. Sebelumnya dia juga merasa Edgar sangat gila. Bisa-bisanya dia begitu setia terhadap kakaknya yang sudah meninggal lama. Jika Fahrel kehilangan istrinya, sepertinya dia sudah mencari banyak wanita cantik.Fahrel spontan melirik istrinya sekilas. Dia merasa wanita ini sangatlah sensitif.“Kenapa? Apa kamu ingin tukar pasangan?” Tetiba Susan menaikkan nada bicaranya.“Bukan, apa yang lagi k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1436

    Bella sungguh tidak menyangka kedatangan tamu agung di rumahnya.Saat mobil hampir berhenti di depan gerbang rumah, tampak sebuah mobil diparkirkan di depan gerbang. Seseorang dengan postur tubuh tinggi dan langsing sedang bersandar di badan mobil. Dia terlihat anggun dan menawan. Postur tubuh seperti ini merupakan postur tubuh idaman Bella.Mobil diparkirkan melintang di depan gerbang menghalangi jalan masuk Bella. Jelas sekali wanita itu sedang menunggunya.Bella menurunkan jendela mobil, lalu mencondongkan kepalanya keluar. “Rainie?”Rainie menegakkan tubuhnya seraya memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana. Dia berkata dengan tersenyum, “Kamu baru pulang?”“Emm, kamu cari aku?” Bella mengerutkan keningnya.“Emm.” Rainie mengangguk. Tatapan Rainie tak berhenti tertuju pada diri Bella. Sepertinya dia sedang mengamati Bella.Bella merasa tidak nyaman. Hanya saja, berhubung Rainie adalah sepupunya, sudah seharusnya dia bersikap sopan, apalagi Rainie jarang berkunjung ke rumahnya. “

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status