Share

Bab 1171

Penulis: Awan
Jarak Steve dengan Hanny sangatlah dekat. Meski tercium bau alkohol yang sangat menyengat, Hanny juga tidak merasa risi. Dia malah merasa istimewa.

Steve masih mabuk. Dia menatap wajah Hanny dengan linglung. “Nini, jangan pergi, jangan campakkan aku. Aku cuma punya kamu saja. Cuma kamu saja ….”

Selesai berbicara, Steve langsung mencium bibir Hanny.

Ciuman mendadak itu sungguh mengagetkan Hanny. Namun, Hanny tidak melawan, melainkan membiarkan Steve menciumnya. Dia memejamkan kedua mata, lalu melingkari kedua tangan ke leher Steve.

Steve yang mabuk itu terkadang memberi ciuman yang sangat lembut, terkadang dia bagai binatang buas yang begitu kasar. Hanya saja, ketika bersikap terlalu kasar, Steve langsung melembutkan ciumannya. Dia tidak ingin melukai wanita yang dicintainya.

Boleh dikatakan bahwa Steve adalah instruktur Hanny. Dialah yang mengajari Hanny untuk berciuman. Sekarang … Hanny sekiranya tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia juga tidak menghentikan aksi Steve, malah men
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1172

    Bos sudah berpesan sebelumnya, jika Steve bersedia pulang bersama mereka, mereka juga tidak perlu bersikap kasar. Jika Steve membangkang, mereka juga tidak perlu bersikap sungkan. Mereka diperbolehkan langsung menyeretnya.Ucapan ini berhasil menyadarkan Steve dari linglungnya. Dia kepikiran dengan masalah kebakaran waktu itu. Ketika kepikiran kobaran api dan ucapan ibunya, Steve spontan ketakutan. Apa Steve akan dibawa ke penjara?Raut wajah Steve terus berubah. Saat Steve masih belum selesai berpikir, Hanny malah sudah membukakan pintu.Tangan orang yang hendak menekan bel pun terhenti. Dia melihat si wanita sedang berdiri di depan pintu dengan mengenakan kemeja seorang lelaki. Kedua kaki langsingnya terpampang di luar sana.“Apa yang ingin kalian lakukan?” Hanny menopang salah satu tangannya di atas dahan pintu, lalu tangannya yang satu lagi menarik gagang pintu, tidak berencana untuk membukanya dengan lebar.Orang di luar sana terdiam. Sepertinya dia tidak menyangka orang yang memb

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1173

    Hanny berjarak sangat dekat dengan Steve. Salah satu tangan Hanny menahan di dahan pintu, lalu tangannya yang satu lagi diletakkan di atas pundaknya. Kedua mata menatap Steve dengan dalam. “Apa yang lagi kamu takutkan?”“Aku … nggak lagi takut!” balas Steve dengan gemetar. Jujur saja, dia sungguh merasa takut. Namun Steve tidak boleh mengekspresikannya di hadapan wanita yang disukainya.Hanny pun tersenyum. “Kalau takut, kamu bisa jujur, kok. Nggak ada yang perlu dirahasiakan. Ada aku di sini, kamu nggak usah takut!”Mendengar ucapan Hanny, semuanya terasa sangat asing. Lebih tepatnya, sungguh berbeda dengan Hanny yang lembut dan penurut itu. Seketika Steve mengerutkan keningnya mulai mengamatinya. “Apa benar kamu itu Nini? Atau ….”Atau Monica yang sedang menyamar? Jika tidak, kenapa wibawanya sungguh mirip dengan Monica?Ketika mendengar pertanyaan ini, raut wajah Hanny langsung berubah. “Apa katamu? Coba kamu katakan sekali lagi!”“Bukan, bukan, bukan, aku … asal bicara! Aku cuma as

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1174

    Mendengar ucapan Steve, Hanny tidak lagi merasa marah. Dia langsung berkata, “Aku kira apaan. Asalkan ada aku di hatimu, kamu nggak usah merasa bersalah sama aku!”Selesai berbicara, Hanny langsung bersandar di dalam pelukannya.Padahal ada wanita cantik sedang menempel di dalam pelukannya, Steve malah tidak memiliki pemikiran apa-apa. Sekarang dia hanya ingin mencari Brandon untuk memberi pelajaran kepadanya. Menyadari Steve sedang tidak konsentrasi, Hanny merasa agak kesal. Namun, ucapan Steve tadi membuat Hanny merasa penasaran. “Kenapa kamu bakal ditahan di penjara? Kamu juga nggak lakuin tindakan ilegal?”“Aku ….” Steve menggigit bibir bawahnya, lalu berkata dengan suara kecil, “Mungkin kamu nggak tahu, semalam aku bakar rumahku sendiri.”“Kamu bakar rumahmu sendiri!” Hanny mengangkat kepalanya menatap Steve dengan terkejut. “Kenapa kamu bakar rumahmu sendiri? Kamu … bakar Kediaman Setiawan?”“Bukan!” Steve menghela napas, lalu memegang pundak Hanny, membawanya untuk duduk di sof

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1175

    “Kenapa? Apa kamu nggak percaya? Kalau kamu nggak percaya, aku akan bawa kamu pulang untuk memastikannya.” Selesai berbicara, Hanny langsung menarik Steve. “Ikuti aku!”“Se … sebentar!” Steve menghentikan Hanny dengan menarik pergelangan tangannya.“Kenapa? Apa kamu nggak percaya banget sama aku?” Hanny merasa marah.Steve langsung menjawab, “Setidaknya kita ganti pakaian dulu!” Steve menunjuk tubuh mereka berdua. Bagaimana mereka bisa keluar dengan keadaan seperti ini?Saat Steve mengikuti Hanny kembali ke vila, dia masih merasa semuanya sangat tidak nyata.Bukannya Steve tidak pernah pergi ke rumah ini. Hanya saja, setiap kalinya Steve belum pasti akan diizinkan untuk masuk. Semuanya tergantung dengan suasana hati Monica.Sekarang, Steve malah menaiki kendaraan Keluarga Yukardi dan ada Nona Besar Keluarga Yukardi di sampingnya. Dia bisa masuk dengan terang-terangan. Pembantu di dalam rumah pun membungkukkan tubuh mereka memberi hormat menyambut kedatangan mereka.Bahkan ketika Steve

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1176

    Begitu pintu kamar dibuka, tercium bau lembab dan tidak sedap dari dalam kamar. Steve spontan menutup hidungnya, lalu tampak gambaran yang sangat mencengangkan.Di dalam ruangan yang gelap ini ada seseorang sedang berbaring di atas ranjang. Berhubung pencahayaan di dalam ruangan tidak begitu bagus, Steve tidak bisa melihat jelas wajah orang itu. Hanya saja, Steve bisa menebak siapa wanita itu.“Kakakmu?” tanya Steve sambil memalingkan kepalanya menatap Hanny.Suara Steve tidaklah besar, tetapi bisa terdengar oleh Monica yang sedang mengantuk. Dia pun mengerutkan keningnya. “Siapa?!”Melihat Steve sekilas, Hanny pun tersenyum dan berjalan maju beberapa langkah. “Kak, tentu saja aku. Memangnya siapa lagi yang bakal jenguk kamu?”“Apa kamu merasa kamu sudah menang?” tanya Monica dengan tersenyum sinis.“Bukan perasaanku, tapi kenyataannya aku memang sudah menang. Memangnya bukan, ya? Kak, jangan-jangan kamu kira kamu yang sekarang masih bisa mengalahkanku? Jangan bodoh! Nyawamu ada di tan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1177

    “Aku juga nggak bakal hidup selamanya seperti ini. Tapi berbeda dengan kalian berdua, selamanya kalian berdua akan jadi pecundang!”Monica menyindir mereka seolah-olah mereka barulah pihak yang kalah. Tatapan Monica masih terlihat tajam. Meskipun kondisinya sudah seperti sekarang, dia masih tidak mengalah.Steve sungguh terkejut dengan ucapan Monica.Betul! Steve hanyalah seorang pecundang. Sejak kecil, dia selalu dimanjakan oleh ibunya, tetapi ayahnya tidak begitu menyukainya. Namun sekarang Steve sadar dia bukanlah anak kandung ayahnya, tidak memiliki hubungan darah dengan Keluarga Setiawan. Pantas saja ayahnya tidak mungkin akan menyerahkan kekuasaan ke tangannya.Sejak awal, Steve bahkan tidak berhak untuk berebut kekuasaan. Dia malah terus menyusun rencana untuk merebut kekuasaan. Sekarang dirinya malah menjadi lelucon di mata orang lain.Pada akhirnya, bahkan ibu yang paling menyayanginya juga sudah mencampakkannya. Steve tidak memiliki apa-apa lagi. Dia hanya bisa hidup dengan b

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1178

    Steve mengangguk. “Gembira! Tentu saja aku merasa gembira! Hanya saja, aku merasa ucapannya betul. Aku adalah seorang pecundang!” Steve menundukkan kepalanya melihat kedua tangannya. Dia tidak pernah merasa gagal seperti ini. “Kamu jangan dengar ucapan dia!” Hanny mengerutkan keningnya, lalu berkata dengan tidak senang, “Sekarang dia hanya bisa berbicara saja. Lagi pula, sejak kapan kamu itu pecundang? Setidaknya sekarang kamu masih bisa berdiri di sini, sedangkan dia malah cuma bisa berbaring di atas ranjang. Dialah yang pecundang!”“Sekarang aku sudah nggak punya apa-apa lagi. Tentu saja aku itu pecundang!” ucap Steve dengan lara.“Kata siapa kamu nggak punya apa-apa. Kamu masih punya aku!” Hanny menyuap sepotong apel ke mulut Steve. Dia mengerutkan keningnya mengisyaratkan Steve untuk menggigitnya, baru tersenyum. “Lagi pula, gagal itu cuma sesaat saja. Sekarang kamu memang nggak punya apa-apa, nggak berarti kelak kamu juga nggak punya apa-apa.”“Sejak aku dilahirkan, bahkan nyawak

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1179

    Selama beberapa hari ini, ini adalah kali pertama Steve bisa tidur dengan tenang. Sebab, dia sedang tidur di rumahnya Hanny. Anggota Keluarga Setiawan tidak mungkin bisa menerobos ke dalam.Hanya saja, Steve sungguh bingung dengan wanita yang tidur di sampingnya. Wanita berparas indah ini tertidur dengan sangat lelap. Dulu, Steve mengira Hanny mirip dengan seekor kelinci yang patuh dan lembut. Namun setelah melihat sosok Hanny tadi, dia merasa dirinya masih tidak begitu mengenali Hanny. Hanny lebih sulit ditebak daripada yang dibayangkan.Dulu Steve mengira dirinya tidak bisa memahami Monica, ternyata Hanny lebih sulit untuk dipahami. Kepala Steve terasa sakit ketika melihat wajah mereka berdua.Setelah bangun tidur, Steve pergi ke depan balkon untuk merokok. Dia merasa galau dengan masa depannya.Benar! Sekarang Steve memang sudah bersama dengan Hanny. Itu berarti setengah kekayaan Keluarga Yukardi telah menjadi miliknya. Apa mungkin Steve masih bisa bangkit kembali?…Berhubung Steve

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status