Share

Bab 1075

Penulis: Awan
Setelah Monica kembali ke kamarnya, Hanny baru menegakkan tubuhnya. Dia mengambil mangkuk kosong ke dalam dapur, membuka kran air, lalu mencuci mangkuknya.

Hanny mencuci dengan sangat bersih dan lambat. Setelah itu, dia meletakkan mangkuk ke dalam rak. Hanny mengamati ruangan dapur dengan saksama. Setelah menyadari tidak meninggalkan jejak, Hanny kembali ke kamar kecilnya.

Ruangan bawah tanah sangatlah gelap, tetapi Hanny sudah terbiasa dengan lingkungan seperti ini. Dia duduk di sudut ruangan. Cahaya matahari memancar sedikit di bagian ujung kakinya. Dia hanya perlu mengulurkan kakinya sedikit dan dia pun bisa merasakan sentuhan hangat itu.

Kedua tangan Hanny memeluk kedua lutut sambil menggenggam erat cincin yang sudah berubah wujud itu. Akhirnya cincin itu bisa dimiliki oleh Hanny, sayangnya cincin sudah berubah wujud.

Tidak ada satu pun barang milik Hanny di dunia ini. Tak peduli itu orang, barang, ataupun yang lain, Hanny tidak seharusnya memiliki harapan dan tidak seharusnya ber
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1076

    “Oke.” Monica menyetujuinya dengan sangat cepat. “Sampai jumpa nanti malam!”Setelah Monica mengakhiri panggilannya, Steve pun merasa sedikit ragu.Sesuai logika, Monica seharusnya bersikap sangat gembira. Dia memang telah menyetujui permintaan Steve, tetapi dia malah menyetujuinya dengan begitu cepat. Reaksinya … emm, sungguh di luar dugaan Steve.Entah kenapa Steve merasa Monica yang hari ini sangatlah penurut. Namun setelah dipikir-pikir, Monica memang adalah wanita yang susah untuk ditebak. Jadi, tidaklah aneh jika dia bersikap seperti ini.Dengan berpikir seperti ini, Steve pun menyingkirkan keraguan di hatinya. Dia berjalan ke kamar mandi dengan bersiul. Dia ingin mandi, bercukur, bersiap-siap untuk negosiasi nanti malam. Steve sudah tidak sabar untuk menyambut kehidupan barunya!…Jam enam malam.Steve berangkat menuju hotel tempat janjiannya dengan Monica. Saat dia hendak keluar rumah, kebetulan Clara memasuki rumah. Sosok girang Steve spontan membangkitkan rasa penasaran di ha

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1077

    Amplop dokumen dibuka. Dokumen yang dikeluarkan Amara lebih tebal daripada yang dibayangkan. Dia menatap Clara dengan bingung.Clara segera menjelaskan, “Demi akurasi, aku melakukan tes DNA terhadap seluruh anggota keluarga kita. Tes DNA Mama dengan Brandon, aku dan Steve dengan Brandon. Aku hanya ingin memastikannya saja.”Setelah dipikir-pikir, Amara merasa ucapan Clara sangatlah masuk akal. Dia pun mengangguk, lalu mengenakan kacamata rabun tuanya untuk membaca hasil laporan.Hanya saja … raut wajahnya terlihat semakin muram lagi. Amara membaca berulang kali, lalu membolak-balikkan hasilnya dengan penuh kaget. “Ini … ini ….”“Ma, Mama jangan emosi. Aku sudah ingatkan tadi, Mama harus persiapkan mental,” pesan Clara dengan suara ringan.Jujur saja, Clara juga terkejut ketika melihatnya. Itulah sebabnya dia berulang kali berpesan kepada ibunya untuk mempersiapkan mentalnya. Sebab, pukulan ini lumayan besar.“Tapi, ini … ini tidak mungkin!” Amara tidak bisa mengendalikan emosinya. “Aku

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1078

    Melihat sikap Monica, Steve semakin gembira lantaran merasa tujuannya sudah tercapai. Dia pun tersenyum membalikkan badannya. Semuanya sudah berada di bawah kendalinya. Dia sama sekali tidak mendengar ucapan Monica, melainkan pergi mengambil botol anggur merah, membukanya, lalu menuangkannya ke dua gelas.Melihat gerakan Steve, Monica berjalan masuk selangkah, lalu menghentikan langkahnya.Steve mengambil dua gelas anggur, lalu membalikkan tubuhnya. “Akhirnya aku sudah mendapatkan benda yang penting itu. Bukankah sudah sepantasnya kita merayakannya? Mari bersulanglah demi keberhasilan kerja sama kita!”Monica mengambil gelas dari tangan Steve. Melihat Steve sudah menghabiskannya, Monica pun menyesap anggur, lalu menjulurkan tangannya yang satu lagi. “Di mana barangnya?”“Hehe ….” Steve melihat telapak tangan Monica. Tangannya tidak semulus tangan wanita lain. Sepertinya itu karena dia sering latihan seni bela diri selama bertahun-tahun. Tiba-tiba terlintas ide aneh di benak Steve. Hany

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1079

    “Ucapanmu memang enak didengar. Tapi kamu tiba-tiba menaikkan harga di saat hendak menyelesaikan transaksi? Apa ini namanya pebisnis jujur?” Monica menggoyangkan gelas anggur di tangan, lalu melihat Steve sambil menyindirnya.Sebenarnya sejak awal, Monica sudah tahu bahwa Steve bukanlah lelaki yang bisa dipercaya. Dia pasti bisa menaikkan harga secara tiba-tiba. Jadi, Monica juga hanya asal bicara mengenai saham senilai 30% itu. Lagi pula, tidak peduli berapa banyak saham yang dibuka Monica, pada akhirnya Steve yang serakah itu pasti tidak akan terpuaskan juga.“Jujur?” Steve seolah-olah mendengar lelucon yang sangat lucu. Dia tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, “Sekarang sudah zaman apa? Tolonglah! Jujur itu nggak bisa bikin perut kita kenyang. Namanya juga pebisnis, tentu saja mesti mendahulukan keuntungan. Memangnya kita bisa melakukan bisnis bukan karena keuntungan? Berhubung kita semua melakukannya demi keuntungan, sepertinya nggak masalah kalau aku menginginkan keuntungan yang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1080

    “Aku ….” Ucapan Steve jadi terbata-bata. Jangan-jangan Monica tidak puas dengan harganya? Jadi, dia berubah pikiran? Tidak mungkin! Monica sudah mencari kitab rahasia ini selama bertahun-tahun. Kenapa dia tiba-tiba tidak menginginkannya lagi?Steve mencoba untuk bertanya, “Apa … maksudmu?”“Maksudku, aku nggak menginginkannya lagi. Aku nggak mau lagi!” balas Monica dengan tegas. Sepertinya tidak ada lagi ruang untuk diskusi.“Sudahlah, jangan bersandiwara lagi. Aku tahu kamu nggak mungkin nggak mau kitab ini. Kamu ingin tawar harga, ‘kan? Oke, kalau begitu, kita bicarakan masalah harga, nggak ada yang nggak bisa didiskusikan! Namanya juga berbisnis, wajar kalau ada sesi tawar-menawar. Kamu juga jangan langsung menolakku. Kita bicarakan sampai harganya sesuai. Jangan marah-marah.”Steve juga tidak berani bersikap terlalu kelewatan terhadap Monica. Bagaimanapun juga, dirinya bukanlah tandingan Monica. Hanya saja, dia tidak begitu mengerti apa yang ada di benak Monica.Berhubung Steve mas

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1081

    Senyuman Monica bagai sedang menyindir dan meremehkan Steve saja.Meskipun Monica tidak mengatakan apa pun, Steve malah terasa sangat terpukul. Steve sungguh tidak percaya. Pada saat ini, rasa kaget telah menutupi rasa takut. Dia langsung meraih pundak Monica dengan kedua tangannya. “Jangan pergi! Jelaskan ucapanmu! Apa maksudmu kitab rahasia palsu?”Sebelumnya, tidak ada yang pernah memperlakukan Monica seperti ini. Monica terbengong, lalu menunjukkan ekspresi muramnya. Dia pun bertanya, “Apa yang ingin kamu lakukan?”“Jelaskan! Apanya yang palsu? Kamu saja nggak pernah ketemu kitab rahasia asli, gimana ceritanya kamu bisa bilang kitab itu palsu? Aku tahu, kamu pasti sengaja bohongin aku. Kemudian, kamu ingin ambil kitab rahasia dari tanganku tanpa bayar sepeser pun!”“Kamu bilang aku serakah, sepertinya kamu yang serakah! Monica, tak disangka, biasanya kamu kelihatannya nggak peduli dengan apa pun, ternyata kamu licik sekali. Kerja sama? Heh! Ternyata kamu cuma lagi bohongin aku. Kam

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1082

    Belum sempat Steve menyelesaikan omongannya, Monica pun langsung melanjutkan, “Tapi kamu bukannya nggak berguna sama sekali. Rencanamu sangat bagus. Kamu berhasil bikin pasangan suami istri itu keluar rumah, bikin semua pembantu tidak berani memasuki ruang tamu, dan merusak semua kamera CCTV, semua itu nggak gampang bagi aku. Berhubung kamu sudah membantuku, aku pun akan memberi sedikit imbalan buat kamu.”“Mengenai masalah kitab rahasia, kitab di tanganmu itu kitab palsu, yang asli sudah di tanganku. Itu berarti kamu nggak berhasil menyelesaikan misimu dan aku nggak berkewajiban untuk memberi saham kepadamu. Aku juga nggak tergolong sedang menipumu.”Rencana awal Monica memang seperti ini. Sejak awal, dia juga tidak berharap Steve bisa menemukan barang yang diidamkannya.Hanya saja, ada satu hal, identitasnya mungkin telah banyak membantu Monica. Bukan hanya Steve saja, bahkan Amara juga sudah banyak membantunya. Monica tidak perlu menghadapi kedua pasang suami istri yang hebat. Denga

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1083

    Monica mendorong Steve dengan kuat. Steve yang sedang terbengong tidak sempat merespons, dia pun didorong hingga terjatuh di lantai. Saat terjatuh, Steve tanpa sadar menopang tubuhnya dengan sikunya, lalu terdengar suara retak. Ahh! Sakit sekali!Rasa sakit itu seketika menyadarkan Steve. Ucapan Monica terus terngiang-ngiang di telinganya. Hanya saja, dia tidak percaya sama sekali. Atas dasar apa Monica bisa memastikan bahwa kitab yang diambilnya itu palsu. Bisa jadi Monica sedang membohonginya? Setelah Steve tertipu, bisa jadi dia akan menyerahkan kitab itu dengan cuma-cuma?Tanpa memedulikan rasa sakit di tangan, Steve segera membuka komputer untuk mencari informasi mengenai kitab rahasia ilmu seni bela diri. Ada banyak informasi mengenai buku-buku itu, ada yang asli dan ada juga yang palsu. Hasil penelusuran gambar di dalam internet hampir mirip dengan gambar yang dipotretnya, tetapi bagaimanapun Steve tidak mendalami ilmu bela diri, dia merasa sepertinya ilmu bela diri seharusnya m

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status