Share

Istri Kedua yang Dirahasiakan
Istri Kedua yang Dirahasiakan
Penulis: Queen Moon

Pertemuan Rapat

Penulis: Queen Moon
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-15 13:03:14

“Ugh … pelan-pelan ….” Dhara mengerang saat pria di atas terus mencumbu leher dan bibirnya dengan ganas. Pria itu terus bergerak di atasnya menimbulkan kesenangan luar biasa di tubuhnya.

Pikiran Dhara tidak jernih dan kosong. Yang dia pikirkan adalah kesenangan yang dibawa oleh pria di atasnya.

Saat pangkal pahanya serasa dibelah dua membuat Dhara menangis dan mengeluh.

“Sssttt … jangan menangis ….” desis suara serak dan berat di atasnya diikuti cumbuan di bibirnya sementara dia bergerak naik turun menggantikan rasa sakitnya dengan kesenangan luar biasa.

Dhara kembali mendesah. Matanya yang kabur dan buram berusaha melihat wajah pria di atasnya.

Sepasang mata gelap menatapnya dari kegelapan dengan tatapan lapar seperti serigala.

 Dhara tersentak bangun mendengar suara dering ponselnya di samping telinga.

Dia mengulurkan tangannya untuk mematikan dering ponselnya dan melirik jam. Matanya langsung melebar melihat jam menunjukkan pukul setengah sembilan.

Dhara bangun dengan panik dan langsung merasakan rasa sakit luar biasa di pangkal pahanya. Dhara menunduk menatap kondisi tubuhnya dan langsung memucat melihat telanjang di bawah selimut.

Dhara buru-buru menarik selimut ke tubuhnya dan menatap ke samping panik. Seperti yang dia duga, seorang pria asing berbaring di sampingnya. Pria itu memiliki sosok tubuh yang kekar dan kulit sewarna gandum sehat. Wajahnya terbenam di bantal dan membelakangi Dhara hingga dia tidak bisa melihat wajah pria itu.

Dhara mengusap wajahnya yang pucat berusaha mengingat apa yang terjadi semalam.

Semalam dia mengikuti ajakan teman-temannya untuk pertama kalinya melepaskan penat dengan clubing.

Tapi Dhara memiliki toleransi alkohol yang rendah. Setelah meneguk dua gelas, Dhara langsung mabuk dan tidak mengingat apa yang terjadi setelahnya.

“Dasar bodoh Dhara,” desis Dhara sangat ingin memukul kepalanya.  Lalu tiba-tiba dia tersentak.

“Gawat!” 

Dia ada rapat jam 10. Dia seharusnya bersiap-siap dua jam sebelum rapat. Dia sudah terlambat berangkat ke kantor dan masih harus mempersiapkan presentasi proposal yang sudah dia siapkan selama dua bulan.

Dhara panik mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai dan mengenakan pakaian dengan tergesa-gesa.

Tanpa melihat wajah pria yang menghabiskan satu malam bersamanya, Dhara tergesa-gesa keluar dari kamar penginapan club.

***

“Maaf, apa rapatnya sudah dimulai?” serunya dengan napas terengah-engah.

Dhara  berlari tergesa-gesa di lorong Hotel Alam Garden, tempat kerjanya. Dia memeluk tumpukkan dokumen  dan mengecek jam tangannya panik sebelum berhenti di depan sebuah ruangan dan mendapati pria berkacamata sedang menunggunya.

“Lama banget sih!” pria itu merebut dokumen di tangan di Dhara dengan kasar.

 “Di mana flashdisk-nya?” ketus pria itu mengulurkan tangannya di depan Dhara.

Dhara menyerahkan flashdisk di sakunya pada pria itu.

Pria itu mengambil dengan kasar dan masuk ke dalam ruang rapat tanpa mengucapkan terima kasih.

Setelah mengatur nafasnya, Dhara masuk ke dalam ruangan itu. Semua orang sudah berada di dalam ruangan dan di sekitar meja pertemuan. Ruangan itu cukup remang-remang hingga Dhara tidak bisa melihat wajah sebagian orang di dalam ruangan itu.

Entah kenapa Dhara merasa seseorang sedang memperhatikannya. Dia menoleh dan menatap sekeliling ruangan. Namun karena cahaya ruangan yang remang-remang dan selain wajah Pak Sarman, Dhara hampir tidak bisa melihat wajah semua orang di ruangan rapat.

“Di mana dokumen dan data presentasi?” Pak Sarman mendekati Dhara.

“Ini Pak Sarman,” kata Fahron menunjukkan dokumen dan flashdisk di tangannya.

Pak Sarman memandang lalu mengalihkan pandangannya pada Dhara.

 “Dhara, kamu yang harus melakukan presentasi. Karena lamaran ini karyamu.” 

Dhara terkejut. “Saya?”

“Ya, kamu yang membuat proposal ini dan kamu lebih tahu daripada aku. Jadi lakukan presentasi ini, cepat, jangan membuat atasan menunggu. Dan Fahron, bagikan dokumen-dokumen itu ke semua orang di meja.”

 Pak Sarman menyerahkan peta berisi pidato kemudian mendorong Dhara maju ke mimbar diikuti diikuti dengki dari Fahron.

Dhara didorong ke depan mimbar hampir mati lemas, tapi kemudian menenangkan dirinya dengan cepat.

Dhara tersenyum menghadap para atasan yang menghadiri pertemuan ini. Dia menunduk melihat lembaran kertas berisi pidato dan nama-nama atasan yang hadir dalam pertemuan rapat ini.

“Selamat siang, tuan-tuan sekalian. Perkenalkan, saya Dhara Widi Naraya, di sini saya akan berdiskusi mengenai Proyek Taman Air Hotel Alam Garden.”

“Yang terhormat bapak Baskara Djakaharto, CEO Djaka Group….” Dhara langsung membeku ketika membacakan nama itu dan memandang ke depan.

Matanya melebar menampilkan sosok pria yang duduk di kursi utama di hadapannya seolah-olah dialah bos di sini. Jantung Dhara membunyikan dua kali lipat saat mata mereka bertemu.

Wajah yang familier.

Baskara Djakaharto.

Pria itu ... kenapa dia ada di sini?

Wajah pria itu terlihat dalam cahaya layar presentasi menatap Dhara tanpa ekspresi.

“Dhara, sssttt….Dhara….”

Dhara tersentak dan mengalihkan ke samping.

Pak Sarman menatap cemas.

“Apa yang kamu lakukan? Cepat mulai presentasinya!” bisik Pak Sarman menegurnya.

“Ah… baik Pak, maafkan saya.” Dhara meringis dan meminta maaf. Dia dengan cepat menenangkan diri dan memulai presentasi. Dia berusaha mati-mati mengabaikan pria di depannya yang terang-terangan memperhatikannya.

Dhara melakukan presentasi dengan perasaan gusar, sebab, pria yang selama ini tidak pernah dijumpainya dan bahkan tidak terdengar kabarnya pun ada di hadapannya, menjadi pemimpin rapat pada pagi hari ini.

Tanpa terasa, Dhara menyelesaikan presentasinya dengan diiringi tepuk tangan bangga dari para hadirin yang datang ke rapat tersebut.

“Luar biasa Dhara, presentasimu sangat mengagumkan.”

Setelah rapat presentasi Pak Sarman memuji Dhara.

Dhara tersenyum sopan. “Terima kasih Pak Sarman. Semua berkat Bapak yang memberi saya kesempatan untuk mendiskusikan proposal saya.”

Nona Dhara….” Seseorang memanggil Dhara dari belakang.

Dhara berbalik dan melihat pria muda yang merupakan Direktur dari Hotel Alam Garden berdiri di belakangnya. Dhara saat menegangkan melihat Baskara di sebelah pria itu. 

“Nona Dhara … presentasimu luar biasa,” ujar Baskara menatap Dhara dengan tenang.

Dhara muncul mendengar Baskara menyebutkan namanya. Apa pria itu mengingatnya?

Apa yang dia ingat bagaimana dia dulu menghancurkan hatinya?

Bab terkait

  • Istri Kedua yang Dirahasiakan   Cincin di Jari Manis

    “Dhara, ucapkan terima kasih pada Pak Baskara, dia CEO dari Djaka Group, perusahaan utama yang berbasis di Jakarta,” bisik Pak Sarman melihat Dhara linglung dan tidak menanggapi ucapan Baskara.Dhara tersadar dan buru-buru mengucapkan terima kasih sambil menunduk.“Selamat siang Pak Gading, dan Pak Baskara.” Pak Sarman segera menyapa kedua pria dengan hormat setelah menegur Dhara.Dhara dan Fahron mengikuti Pak Sarman memberi hormat.“Kerja bagus semuanya. Aku terkesan dengan proyek Taman air dan presentasi Nona Dhara,” puji Gading, Direktur Hotel Alam Garden.“Proposal ini diusulkan oleh Dhara, Pak,” tanggap Pak Sarman.“Ternyata begitu. Idemu sangat brilian Nona Dhara, tidak heran presentasimu sangat luar biasa,” puji Gading menatap Dhara dan mengedipkan mata.“Terima kasih Pak, saya tidak luar biasa seperti yang Bapak katakan. Semua ini karena Pak Sarma yang memberi saya kesempatan,” kata Dhara rendah hati.“Hahaha, jangan merendahkan diri. Nggak hanya cantik, kamu juga berbakat.

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Istri Kedua yang Dirahasiakan   Rumor

    “Pak Baskara ... apa yang Anda lakukan? Tolong lepaskan saya,” bisiknya mencoba mendorong dada Baskara yang sedang memeluknya.Pria itu terdengar menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya melepaskan pelukannya dan menjauh sedikit. Baskara menyalakan lampu. Cahaya lampu menerangi kamar luas itu.Begitu Baskara menjauh Dhara menarik napas lega dan mencengkeram pakaian depannya dengan waspada. Kulitnya masih merinding karena pria itu tiba-tiba memeluk dan mencumbu lehernya.Dhara menatap wajah Baskara dan menyadari ada yang janggal dari pria itu. Wajahnya memerah dan terengah-engah.“Pak Baskara … apa Anda baik-baik saja? Anda mabuk?”Baskara memalingkan wajahnya. “Ya, aku agak mabuk. Kenapa kamu di sini?”“S-saya di sini untuk menemui Pak Gading. Apa bapak … bersama Pak Gading?” Mata Baskara menyipit dalam kegelapan kamar. “Kamu mau bertemu Gading? Tengah malam begini di kamar hotel? Apa yang akan kalian lakukan?”Suara Baskara terdengar menuduh.Dhara mengerut kening. “Apa maksud Ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Istri Kedua yang Dirahasiakan   Selingkuh dengan Istri Orang

    “Pa .. Pak Gading mencari saya? Mengapa?” Dhara cemas.Rekannya menatapnya dengan tatapan aneh.“Kenapa nggak datang saja ke kantor Pak Gading. Jangan buat Pak Gading menunggu.”Dhara mengangguk enggan dan berbalik pergi menuju ke kantor Pak Gading.Rekannya tiba-tiba menahan lengan Dhara.“Omong-omong Dhara, apa itu benar?”Dhara menatapnya dengan senyum yang dipaksakan. “Tentang apa?”“Ada rumor yang bilang kamu tidur dengan Pak Gading. Itu nggak benar, kan?”“Itu nggak benar. Siapa yang nyebarin aku tidur dengan Pak Gading? Apa ada yang lihat aku tidur dengan Pak Gading?” desis Dhara menggertakkan gigi.Rekannya tertawa kaku. “Itu hanya rumor, jangan marah. Tapi yah, ada yang bilang kamu keluar dari kamar president suite tengah malam dengan penampilan berantakan. Lalu Fahron ... dia bilang semalam kamu ke kamar Pak Gading untuk mengantar dokumen. Jadi yahh ada rumor yang tersebar kalau kamu dan Pak Gading ….” rekannya tidak melanjutkan kalimatnya dan menatap Dhara dengan tatapan in

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Istri Kedua yang Dirahasiakan   Bertanggung Jawab

    Dia yang seharusnya memimpin Djaka Group karena dia lebih tua. Tapi ayahnya tidak berguna karena tidak memiliki suara di dewan direksi dan hanya tahu berfoya-foya hingga kepemimpinan perusahaan utama jatuh di tangan Baskara setelah orang tuanya meninggal kecelakaan.“Kenapa datang ke kantorku?” Gading bertanya sambil tersenyum menahan rasa kesal di hatinya.Baskara berdeham dan memasukkan tangannya di saku berpura-pura acuh tak acuh. “Aku datang untuk melihat kinerjamu.”Baskara tidak bisa mengatakan bahwa dia datang karena mendengar Dhara dipanggil oleh Gading dan rumor yang beredar di antara para karyawan.“Apa kinerjaku jelek?” Gading menggertak gigi.Baskara duduk di sofa yang disediakan di ruang kantor Gading. Gading menyusul dan duduk di sofa lain.“Hotel Alam Garden nggak mengalami peningkatan pesat sejak setelah tiga tahun kamu mengambil ahli. Bahkan cenderung menurun dibandingkan tahun-tahun sebelum kamu mengambil ahli. Jika kamu nggak mengelola dengan baik, Hotel Alam Garden

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Istri Kedua yang Dirahasiakan   Pindah ke Perusahaan Djaka Group

    Dhara mengambil tiga hari cuti dari tempat kerjanya. Pada hari ketiga, Dhara masuk kerja dan untunglah dia mendengar dari gosip karyawan lain bahwa CEO Djaka Group sudah meninggalkan hotel dan kembali ke Jakarta.Sebelum mulai kerja Dhara dipanggil ke kantor Pak Sarman.“Maaf Dhara, kamu nggak bisa bekerja hari ini. Kamu sudah diberhentikan,” ujar Pak Sarman menatap Dhara sambil menghela napas.Dhara terkejut dan cemas. “Kenapa Pak? Apa saya membuat kesalahan?”Proposalnya baru saja diterima dan akan menerima bonus, mengapa dia tiba-tiba dipecat?“Ini perintah Pak Gading karena masalah rumor kemarin membuat gaduh di antara para karyawan hotel dan merusak nama baik hotel. Ada yang bilang kamu menggunakan koneksi dengan Pak Gading untuk naik jabatan. Banyak para karyawan yang protes.”“Tapi itu kan nggak benar, Pak! Saya nggak dekat dengan Pak Gading dan kejadian malam itu nggak benar dan kesalahpahaman yang dibuat Fahron ....” Dhara panik dan hampir menangis.“Aku tahu dan aku menger

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-24
  • Istri Kedua yang Dirahasiakan   Pertemuan di Lift

    “Kamu benar ... kenapa juga aku harus hindari dia,” gumam Dhara merenung. Berarti selama empat tahun ini sia-sia dia selalu menangis dan mengingat rasa sakit yang diberi Baskara setelah dicampakkan demi menikahi wanita lain.Temannya menghela napas di ujung telepon. “Kamu harus move on Dhara. Jangan gamon terus. Cowok di dunia nggak cuma si Baskara doang.”Dhara berkata sedih. “Kamu nggak pernah ngerasain mencintai seseorang begitu dalam dan menjalin hubungan selama tiga tahun, tiba-tiba dicampakkan dan dia menikah dengan orang lain.”Dhara rasanya ingin kembali menangis mengingat masa-masa pahit saat itu. Empat tahun belum cukup untuk mengobati hatinya.“Oke, oke, aku nggak mau bertengkar dengan orang yang gamon banget.”Rara sudah sering menjadi tempat curhat Dhara. Awalnya bener-benar merasa ikut sakit sampai dia ingin memukul kepala si Baskara. Tapi kelamaan juga bisa membuat orang muak.“Kalau pun kamu masih sakit hati, kamu bisa balas si Baskara. Rayu dia dan buat dia cerai dari

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-24
  • Istri Kedua yang Dirahasiakan   Wawancara

    Dhara menahan napas gugup melihat sosok Baskara yang berdiri di depannya dengan begitu mengintimidasi.Dia mengangkat kepala mencoba terlihat berani.“Saya sudah bilang sedang wawancara di sini. Pak Sarman merekomendasikan saya ke perusahaan pusat.”“Benarkah? Bukan karena kamu sengaja kerja di sini untuk merayuku?” cemooh Baskara.Dhara marah mendengar ucapan Baskara. Dia ingin mendamprat pria itu tapi kemudian ingat bahwa Baskara bos besar perusahaan ini sementara dia sedang mencari pekerjaan di perusahaannya.Dia mencoba tersenyum sopan.“Tolong jangan merendahkan saya. Saya akan melupakan kejadian bapak pernah melecehkan saya karena Bapak CEO di perusahaan ini.”Baskara tersenyum datar mendengar ucapan Dhara. Dia tiba-tiba menekan Dhara ke dinding lift dan menunduk berbisik di telingannya. ““Baiklah, lagipula aku sudah menikah dan punya istri. Jangan mencoba merayuku,” bisiknya dengan suara rendah menatap Dhara intens.Gadis itu menatapnya dengan mata berkaca-kaca dan menggigit

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Istri Kedua yang Dirahasiakan   Hampir Tertabrak

    “Kalau nggak salah itu karyawan laki-laki. Hanya ada dua kandidat yang wawancara. Tampaknya mbak yang di lift tidak lulus wawancara. ”Baskara terdiam. Sayang sekali.Baskara mendesah dan melambaikan tangannya pada sekretarisnya. “Kamu bisa kembali bekerja.”Terdengar suara ketuka dari pintu kantor Baskara.“Masuk.”Pintu terbuka dan sosok pria lain masuk yang tak lain adalah asisten Baskara, Rio Sanjaya yang berbicara dengan ramah pada Dhara di lift.“Pak, Karen kecelakaan mobil. Dia tidak masuk pagi ini. Suaminya baru saja menelpon minta cuti untuk istrinya,” ujar Rio berdiri di sebelah Hadi.Baskara dan Hadi terkejut.“Bagaimana keadaan Karen?” tanya Hadi bersimpati.Baskara memiliki satu sekretaris yaitu Hadi Prayoga serta dua asisten, Rio dan Karen. Karen baru saja menikah tiga bulan lalu.Rio meringis. “Mobilnya menabrak pembatas karena pengendara motor yang melanggar aturan lalu lintar. Suaminya bilang Karen syok hingga keguguran dan patah kaki. Suami Karen minta cuti tiga bul

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29

Bab terbaru

  • Istri Kedua yang Dirahasiakan   Diseret Pergi

    Dhara memandang barang-barang yang sudah dikemas. Setelah pertemuannya dengan Baskara tadi malam, dia jadi ragu-ragu harus pergi atau tidak. Baskara bersedia melepaskannya dan tidak mengambil anaknya serta mendukung finansialnya sampai anak mereka lahir.Jika Dhara pergi begitu saja tanpa memberitahu Baskara, dia pasti marah dan berubah pikiran mengambil anaknya.Tapi jika Dhara tetap di Jakarta, dia akan menghadapi kecemburuan Veera serta ancamannya. Hidupnya tidak akan tenang.“Apa aku bicara saja dulu dengan Baskara biar dia tahu aku pergi dari Jakarta?” “Dhara! Cepat keluar kamu anak nggak tau untung!”Saat Dhara sedang berpikir dia dikagetkan dengan suara pintu yang digedor-gedor. Dia menegang mendengar suara Mayang, mama tirinya di luar pintu.Kenapa Mayang ada di sini? pikirnya bingung.Setelah Joni memblokir nomornya dan memutuskan hubungan mereka, Dhara juga memblokir semua nomor keluarganya.“Dhara! Keluar sekarang!”Selain Mayang, Joni ikut-ikutan memanggilnya dan memukul-

  • Istri Kedua yang Dirahasiakan   Dukungan Finansial

    “Kamu ngapain sih.” Wajah Dhara memerah dan buru-buru mendorong dada Baskara. Dia tidak terbiasa dipeluk oleh pria selama ini. Tapi sejak bertemu dengan Baskara sudah beberapa kali pria itu berbuat intim padanya.Jantung Dhara berdegup kencang. Dia takut Baskara akan merasakan detak jantung yang berdebar.“Baskara lepasin, nanti ada yang liat ....” Dhara mendorong cemas karena Baskara tidak melepaskan pelukannya.Baskara mengeratkan pelukannya enggan melepaskan Dhara. Tubuh Dhara sangat mungil dan lembut di pelukannya.“Baskara ....”“Hanya sebentar saja,” bisik Baskara menyandarkan kepalanya di pundak Dhara.Dhara mengepalkan tangannya dan menyerah membiarkan Baskara memeluknya. Dia merasa geli di lehernya karena napas pria itu. Tubuh Baskara keras dan berbau maskulin yang menyegarkan. “Dhara ....” Baskara menarik napas dalam-dalam berbicara di pundak Dhara tanpa melepaskan pelukannya.“Aku akan menuruti keinginanmu. Kamu nggak perlu menikah denganku jika kamu nggak mau. Aku hanya

  • Istri Kedua yang Dirahasiakan   Jatuh di Pelukan

    Dia bahagia memikirkan kemungkinan itu. Gading ingin balas dendam pada Baskara yang selalu meremehkan dan merendahkannya. Dia puas balas dendam dengan berselingkuh dengan istri Baskara, dan jika Veera mengandung anaknya ... Baskara pasti merasa sangat terhina jika mengetahui kebenaran itu. Gading bahagia membayangkan hal itu.Veera mendengus jijik tapi pura-pura mengeluh dengan manja. “Aku juga mau itu, tapi kamu terlalu sering bermain-main dengan wanita dan para PSK. Bagaimana jika salah dari mereka menularkan penyakit padamu? Aku juga kena dong.” “ Jika aku sampai kena penyakit manular, Baskara bakal curiga dan menyelidiki hubungan kita. Semua rencanakan kita selama ini akan hancur. Kamu dan aku nggak akan dapat apa-apa dari Djaka Group.”Gading juga gagal membuatnya hamil. Veera juga takut Gading memiliki penyakit kelamin karena terlalu sering bermain-main dengan wanita.“Apa maksudmu aku mengidap penyakit begitu?!” Gading marah mendengar kata-kata Veera.“Kamu sudah sering berm

  • Istri Kedua yang Dirahasiakan   Apa yang terjadi di Masa Lalu

    “Bukan itu maksud aku Gading. Teman-temanku mulai curiga kita ada hubungan karena Lina pernah melihat kita bersama. Aku nggak mau kita sampe ketahuan lagi,” Veera mencoba bersabar meladeni Gading.Dia muak dan jengkel pada Gading. Gading dulu adalah pacarnya sebelum menikah dengan Baskara. Veera bahkan berselingkuh dengannya bukan karena Gading lebih tampan dari Baskara. Tapi karena Gading memegang kelemahan Veera yang membuat hubungannya dengan Baskara bakal terancam.Gading semakin keterlaluan menuntutnya untuk memenuhi semua keinginannya dan mengancam Veera membeberkan hubungan mereka.Veera sangat ingin menyingkirkan Gading agar dia tidak terus mengganggunya. Membunuhnya lebih baik. Dengan begitu kebenaran di ‘masa lalu’ terkubur dan Veera akan terus hidup sebagai istri Baskara.Memikirkan Dhara sedang mengandung anak dari suaminya membuat amarah Veera mendidih. Setelah menyingkirkan Gading, dia juga akan menyingkir cewek murahan itu! Tidak ada yang boleh menganggangu hubungannya

  • Istri Kedua yang Dirahasiakan   Dasar Orang-Orang kaya

    Sudut bibir Veera melengkung dengan ekspresi mencibir melihat ekspresi tenang Dhara. “Sudah berapa lama kamu hamil? Bagaimana kamu bisa dekat dengan suami aku?” Veera langsung menanyainya tanpa basa-basi. “Kami nggak dekat tapi suamimu yang mengambil kesempatan saat aku nggak sadar hingga aku hamil,” balas Dhara tenang. Veera tertawa dingin. “Maksudmu suamiku memperkosamu saat kamu nggak sadar? Kamu pikir Baskara orang macam apa? Bercermin dong! Wajahmu itu udah murahan banget, kamu jelas-jelas dekatin suami aku karena dia kaya dan membiusnya agar kamu bisa tidur dengannya kan? Orang macam kamu tuh banyak di sekitar. Murahan dan menjijikkan!” desisnya. Untungnya kafe itu cukup sepi dan mereka berada di lantai dua yang dikhususkan untuk VIP hingga tidak ada mendengar percakapan mereka. “Pada kenyataannya seperti itu. Kenapa nggak tanya sendiri ke suamimu,” balas Dhara datar, tidak mau bertengkar dengan Veera. Veera menggertak gigi. Dia tidak berani menanyakan hal itu pada Baskara

  • Istri Kedua yang Dirahasiakan   Hampir di Tabrak

    Baskara dibuat terdiam melihat tatapan Dhara padanya seolah dia adalah pelaku pelecehan seksual. Dia batuh kecil dan berdeham.“Dhara, jangan membuatku habis kesabaran. Aku hanya ingin anakku dilahirkan dengan sehat dan selamat. Kamu nggak bisa menggugurkan kandungan di negara ini secara ilegal. Dan kamu juga nggak mau kan anak kita dilahirkan tanpa status? Jika begitu berat bagimu menjadi istri kedua, kamu bisa meminta cerai setelah melahirkan anak itu dan anak kita pun tetap mendapat status. Pikirkan tawaran aku baik-baik,” ujar Baskara dan menyerahkan kembali surat pengunduran Dhara ke wanita itu.Wajah Dhara cemberut sedih. Dia menghentak kaki kesal. “Kamu nggak bisa memaksaku menuruti semua yang kamu mau. Selama kamu menceraikan istrimu, aku akan melahirkan anak ini. Jika tidak, aku akan menggugurkan anak ini!” ancam Dhara berani.Salah Baskara karena mencampakkannya demi Veera dan tidak percaya bahwa istrinya berselingkuh. Salah Baskara juga karena membuatnya hamil dan mengambil

  • Istri Kedua yang Dirahasiakan   Kamu gila atau Psiko

    Jika mereka mengadopsi anak, Baskara tidak akan mengambil anak yang sedang dikandung Dhara.Rio menatapnya. “Kamu nggak masuk beberapa hari karena itu kamu nggak tahu selama hampir seminggu ini suasana hati Pak Baskara jelek. Banyak direktur yang dimarahi karena salah memberi laporan dan macam-macam lah. Pokoknya semua orang dimarahi, termasuk aku dan Pak Hadi. Pak Baskara sampai bertengkar dengan istrinya. Kamu sebaiknya berhati-hati saat bertemu Pak Baskara.”“Rio, kembali bekerja. Jangan mengobrol di jam kerja,” tegur Hadi memutuskan percakapan Dhara dan Rio.“Ah maaf Pak,” kata Rio lalu buru-buru kembali ke meja kerjanya.“Mbak Dhara, bukannya kamu mau bertemu dengan Pak Baskara? Sebaiknya kamu cepat temui Pak Baskara,” ujar Hadi pada Dhara.Dhara menggigit bibirnya bawahnya ragu-ragu. Baskara baru saja bertengkar dengan istrinya. Jika dia masuk sekarang saat bosnya sedang marah, dia takut Baskara akan langsung mengusirnya. Mereka juga sempat bertengkar beberapa hari yang lalu kar

  • Istri Kedua yang Dirahasiakan   Semua Orang Dimarahi

    Beberapa karyawan yang mendengar itu tidak berkomentar tapi melirik Dhara sinis.Dhara mengepalkan tangannya berpura-pura tidak mendengar dan menunggu pintu lift terbuka. Begitu lift terbuka semua karyawan berbondong-bondong masuk. Dhara terhuyung hampir jatuh ketika seorang karyawan menabraknya. Tubuh Dhara terdorong oleh beberapa karyawan entah disengaja atau tidak. Dhara meringis dan mundur ke samping agar tidak didorong lagi. Bagaimana pun dia sedang hamil. Jika ada orang yang mengaja mendorong dan membuatnya jatuh, dia bisa saja keguguran.Dhara menatap dengan sedih ke lift yang sudah penuh dan tertutup di depan matanya. Dia hanya bisa menghela napas dan menunggu lift berikutnya.Beberapa menit kemudian Dhara sampai ke kantor Baskara. Hadi dan Rio ada di meja mereka. Dhara datang tanpa memberi kabar hingga mereka terkejut melihat kedatangannya.“Dhara, bagaimana kabarmu?” Rio yang terlihat senang melihat kedatangan Dhara dan menghampirinya dengan cepat. “Kenapa nggak ngabarin ka

  • Istri Kedua yang Dirahasiakan   Surat Pengunduran Diri

    Dia tidak menyangka Miranda sangat berani dan jahat. Dia menggunakan namanya menjual data teknologi yang dia curi dan kabur begitu saja. Mengingat panggilan telepon terakhir dengan ayahnya Dhara sangat sakit hati. Ayah kandungnya lebih membela adik tirinya dan bahkan mengancam akan mengeluarkan Dhara dari kartu keluarga.Matanya memerah, air mata mengenang di pelupuk matanya. “Ya, PT. Nexus Tecnhology menggunakan alasan ini balik menuntut kami. Mbak Dhara kamu mungkin akan jadi tersangka kasus ini,” ujar Hadi.Dhara menarik napas dalam-dalam menenangkan sakit di dadanya.“Pak Hadi, saya bersumpah nggak pernah bekerja sama dengan adik saya atau memberi data proyek pada adik saya untuk dijual. Tapi semua ini salah saya karena nggak bisa menjaga data proyek. Saya siap datang ke pengadilan untuk membuktikan diri dan menerima sanksi dari perusahaan karena karena perilaku adik saya,” ujarnya dengan suara bergetar.Hadi mendesah tidak puas mendengar kalimat terakhir Dhara. Jika bukan karen

DMCA.com Protection Status