Beranda / Romansa / Istri Kedua Tuan Stefan / Kejutan untuk Stefan dan Andini

Share

Kejutan untuk Stefan dan Andini

Penulis: Respaty legacy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-31 14:53:44

season 1

Bab 25

“Biarkan saya bicara dengan Bu Liana.”

Nada bicara Andini dingin seperti tidak peduli lagi dengan apa yang akan dilakukan oleh Bu Liana.

Aska menghela napas.

“Berani-beraninya kamu mengusir Aska, dia ini orang kepercayaan anak saya. Punya hak apa kamu di sini?” omel Liana sambil bertolak pinggang.

“Ya, dia memang semena-mena sejak jabatannya jadi dirut,” timpal Aska. Lalu berseekap menatap tajam Andini. “Dia juga menurunkan jabatan saya, memecat asisten saya.”

Andini tersenyum lebar, “Kalau Anda bertanya punya hak apa. Saya adalah dirut di sini, walau hanya untuk sementara. Saya menurunkan jabatan Pak Aska atas persetujuan Pak Winata dan Pak Stefan.”

“Walau kamu sudah dapat persetujuan mereka, kamu harus mendapat persetujuan saya, paham!?”

Andini tersenyum, “Paham.”

Walau dalam hatinya cemas tak karuan, gelisah dan takut.

“Kamu tidak perlu macam-macam di sini, kamu hanya pelakor. Mana sangka bekas pembantu seperti kamu mengincar suami anak saya?” perkataan Ibu Liana s
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Disuap untuk Bisnis

    Season 1Bab 26Mr. Thenon tersenyum puas begitu melihat Stefan melirik amplop yang disodorkan.Stefan mengambil amplop itu, lalu memberikannya kepada Felix.“Harusnya, semua urusan yang berhubungan dengan muatan adalah tanggung jawab klien saya. Kami bisa membantu kalau Anda juga membantu kami menjelaskan apa yang ada dalam muatan Anda.”Mr. Thenon menatap Stefan tajam.Namun, Stefan sudah terbiasa diintimidasi seperti ini. Dia lalu menoleh ke arah Felix, selesai menghitung uang yang ada dalam amplop.Stefan menerima uang itu, dan dengan sopan dia kembalikan kepada Mr. Thenon.“Jadi, saya sarankan, dokumen ini, bisa diperbaiki. Mungkin nanti ketika kita bertemu lagi Anda bisa menjelaskan barang apa yang akan dikirim. Saya baru bisa membantu Anda,” ucap Stefan pelan.Mr. Thenon tetap tidak terima, dia membuang pandangan dari Stefan. Tersenyum tipis.“Saya pikir, Anda bisa membantu kami di sini. Karena kredibilitas dan etos kerja Anda yang mengagumkan.”“Saya memang mengangumkan sepert

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Muncul Niswara

    Season I Bab 27 “Sampai kapan kita main kucing-kucingan begini?”Benino berinisiatif, “Ayo, aku antar kamu pulang,” ajaknya dengan cepat. Tidak akan cukup waktu kalau banyak debat.Ketika Nia diantar pulang, wajahnya bersungut-sungut.Benino memaklumi apa yang Nia rasakan saat ini.“Semua wanita ingin menjadi nomor satu dihati lelaki-nya,” kata Benino membuka obrolan.Nia mendengus, tidak suka, lalu mendelik dan bersedekap. “Udah tahu itu yang aku tuntut. Meski aku ini hanya gundik, apa salahnya meminta kejelasan? Apa salahnya kalau dia menyediakan waktu untukku seharian saja?”Benino tersenyum tipis, “Bapak saat ini sibuk. Tahu sendiri, kan, anaknya sedang koma. Dan keadaan perusahaannya genting. Bukan hanya perusahaan dia yang sedang di ujung tanduk. Tapi juga perusahaan anaknya.”“Itu, kan bukan urusanku,” omel Nia.Seiring dengan omelannya, mobil yang Benino kendarai berhenti tepat di depan rumah minimalis serba putih.Benino tidak menanggapi apa pun. Setelah Nia keluar dari mob

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-05
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Beda Kasta

    Season 1 Bab 28Stefan menatap Andini lekat, entah berapa lama. Seperti mengintimidasi dan Andini membenci itu. “Saya tadi bilang, Bu Rara akan memperlakukan saya seperti sampah. Dan ketidak sukaan ini akan menjadi bahan berita untuknya,” tekan Andini, lalu mendesah.Sesak rasanya ditatap Stefan seperti itu.Stefan melengos, apa yang Andini katakan ada benarnya.“Aku akan bicara dengan Nismara,” jawab Stefan kemudian. Suaranya berat, juga ada keraguan. “Kamu ikut dengan saya,” tambah Stefan lagi. “Saya akan jadwalkan makan malam sekarang.”Andini mengangguk setuju saja, rasanya nanti Stefan yang bicara.Di antara sahabat Anya, ada beberapa yang Andini enggan menyapanya, salah satunya Nismara. Katanya anak ningrat, jadi selalu memandang rendah orang lain. Angkuh, Andini dianggap ber-kasta rendah. “Asisten, kan, sama seperti pembantu!” Nismara pernah berkata seperti itu.Dan, Andini tersinggung habis-habisan.***“Hai, Stef!” sapa Nismara lalu menyodorkan tangan untuk berjabat dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-07
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Pertama Kali

    Season I Bab 29 StefanAndini terpaku beberapa saat, tidak mengedip. “Apakah saya harus melawan?” tanyanya kemudian, setelah beberapa saat diam dan membeku.Stefan tidak menatap Andini—yang sebenarnya salah tingkah ditatap dengan mata bundar nan bening Andini.Sial! Makinya dalam hati.Stefan berkomitmen selama hidupnya tidak mau berhubungan romantis. Kalau demgan Anya, itu adalah kewajiban sebagai suami.Lagi pula, setelah Anya bangun, dia harus menceraikan Andini. Jadi, perempuan itu menghela napas, jengkel. Ruang kabin mobil menjadi sesak.Durasi perjalanan kembali ke rumah malam ini terasa lebih lama dari pada biasanya.“Kamu cerdas, saya pikir kamu tahu apa yang harus kamu lakukan,” cetus Stefan.Tidak ada yang meminta jalan keluar yang mengambang seperti ini, pikir Andini.Andini berpaling tidak menatap Stefan. Dalam hati menggerutu dan mencibir perkataan Stefan. Kapan sampai rumah? Pekik hati Andini.Apa itu cerdas? Dan tahu apa yang harus dilakukan? Cibir Andini dalam hati. M

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Menyelinap ke Kamar Andini

    Season IBab 30 Stefan“Apa?” mata Stefan membesar, tubuhnya membeku.“Anu … tadi Non Andini sudah kembali ke kamarnya. “Kalau tuan cari dia. Maaf, bikin tuan kaget.”“Saya cuma mau lihat Rayan,” jawab Stefan datar dan berlalu meninggalkan si asisten rumah tangga.Namun, si asisten itu tidak buta, dia mengulum senyuman tatkala melihat wajah Stefan yang bersemu merah.Lucu. Selama si asisten itu bekerja dengan Stefan dan Anya, tidak pernah dia melihat majikan lelakinya itu salah tingkah seperti ini. Apalagi sampai wajahnya merah.“Pasti rasane anget,” si asisten itu berkata lalu menutup mulutnya dan tertawa.Andini memang ada di kamarnya. Mandi lalu ganti baju, dia sempat menelepon ayahnya. Beberapa hari tidak bertemu rasanya asing.Sebenarnya Andini hanya mau membicarakan kejadian tadi di mobil Stefan.Namun, dia bingung sendiri mau cerita kepada siapa?Apakah ke adik sendiri?Malam ini, Andini memakai baju tidur putih, kesukaan Stefan? Paling tidak itu yang dia katakan secara langsun

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Keintiman Andini dan Stefan

    Season I Bab 31 StefanDi lapangan bola sekolah Prayan.Ya, tentu saja Andini tahu di mana anak itu bersekolah.Andini berjalan pelan ke arah lapangan, sudah banyak orang tua murid, dan anak-anak yang akan bermain sedang bersiap. Pemanasan, dan pelatihnya melakukan pengarahan.Mereka masih lima tahun, tentu saja pertandingan ini hanya untuk bersenang-senang.Langkahnya lambat, tapi ada senyuman pahit di wajahnya.Wanita itu ingat sering menyaksikan Anya dan Stefan di pinggir lapangan.Berpegangan tangan, saling menatap dengan senyuman, sambil memerhatikan Rayan main bola. Tersenyum penuh ke arah anak satu-satunya, dan berpelukan ketika tim Rayan berhasil cetak gol.Apakah, hari ini, Andini akan mengalami apa yang Bu Anya alami?Seiring dia melangkah lebih jauh, banyak mata menatap ke dirinya. Sebagian dari mereka berbisik, ada juga yang tersenyum.Membuat Andini tidak nyaman ada di tempat itu. Ragu melingkupi dirinya sekarangHatinya makin berdebar, walau dengan balutan pakaian yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Pergi Sekarang?

    Season I Bab 32 “Apakah tujuan kalian malam ini ingin membatalkan pesanan?”“Tidak,” jawab Topan.Thenon menggeleng dan ikutan menjawab, “No. Ofcourse not.”Aska menghela napas, ada kelegaan sedikit dalam hati. Kalau memang Topan dan Thenon mau membatalkan pesanan, Joshua yang sudah susah-susah membuat barang itu bisa marah besar.“Kami hanya ingin membicarakan ini. Barang kali kalian ada solusinya,” papar Topan. “Terus terang, Mr. Thenon sudah kesal dengan pihak pengimpor. Tapi, CEO itu masih sopan menolaknya.”Aska lagi-lagi hanya mengangguk ada rasa simpati meliputi hatinya. “Kalau boleh tahu, siapa pengimpor itu? Kalau kalian langsung ditolak oleh CEO-nya berarti ….”Topan mengeluarkan kartu nama dari dompetnya. “Ini.”Aska langsung terpaku begitu melihat kartu nama itu. Dalam pikirannya makin geram, “Stefan Kawasa,” ucapnya berulang-ulang. “Rasanya saya bisa membantu pengiriman ini.”“Apa Anda yakin?” tanya Topan menatap Aska lurus. Seolah sangsi dengan perkataan Aska. “Ini ada

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Malam Pertama di Rumah Pantai

    Season I Bab 33 “Saya tidak bisa bicara sepanjang perjalanan denganmu, Andini. Karena ada Rayan. Mungkin kalau berduaan saja di mobil, kejadian kemarin akan terulang. Tapi, kali ini bukan hanya bibir kamu, mungkin semua bagian tubuh kamu akan menjadi santapan saya.”—Stefan—***Andini melihat Stefan sudah duduk di mobil bersama Prayan.“Hai, Rayan,” sapa Andini ramah.Rayan tentu saja memanggil balik Andini dan memeluknya.Mata Andini lalu tertuju ke arah Stefan yang dengan tenang memegang ponsel dan mengetik. Entah mengetik apa, membalas email atau percakapan.Dia berdecak dalam hati, sambil geleng-geleng kepala. Stefan …. Stefan ….Namun di detik lain, Andini tidak peduli sama sekali.Sementara, waktu beranjak makin malam. Perjalanan dua jam belum cukup, ditambah, kabin mobil tidak ada percakapan sama sekali antara Stefan dan Andini.Seperti sedang ada perang dingin antara mereka.Hanya Prayan yang berceloteh, itu pun hanya setengah jam. Dan akhirnya, Prayan tertidur di sisa perja

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14

Bab terbaru

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Ekstra Part II: Keluarga Berencana

    Season IIBab 122 (Ektra Part)Aska menyampaikan semua maksudnya dengan tenang, semata demi Anya. Agar dia percaya lagi kepadanya.“Demi anak kita, Prayan. Aku ingin menebus semua kesalahan-kesalahanku dulu.”Anya menghela napas perih dalam hatinya. Semua yang dia lakukan bersama Aska adalah kesalahan.Beberapa saat tidak ada yang bicara, hanya helaan napas Anya.“Aku tidak tahu, sejak kamu dipenjara, aku tidak pernah bicara apa pun soal ayah kepada Prayan. Hubungan aku dan papi juga tidak terlalu baik satt ini.”Aska mengangguk-angguk, “Aku mengerti. Aku tidak akan memaksakan apa yang aku inginkan. Hanya satu hal aku ingin minta tolong. Sampaikan semua barang ini untuk Prayan.”Anya melirik semua barang yang ada di meja yang memisahkan kursi mereka. Ada senyuman tipis di bibir Anya.“Aku tidak tahu apa yang anak itu suka,” kata Aska ikutan tersenyum, kalau aku hitung, usianya sudah sebelas tahun, kan? Jadi, aku pikir, dia pasti menyukai semacam mesin permainan.”“Ya, dia suka. Aku ak

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Siapa yang Simpati kepada Mantan Napi

    Season IIBab 121 (Ekstra Part)Beberapa tahun kemudianAska bebas setelah berkelakuan baik dalam sel tahanan.“Sekarang, keinginanku hanya satu,” ucapnya kepada Joshua yang duluan bebas satu tahun lalu.“Apa?” tanya Joshua, tidak ada teman, musuh yang dulu rasanya dekat, sekarang juga menjauh. Jadi, Joshua pikir tidak ada salahnya menjemput Aska dihari dimana dia dibebaskan.“Mantan napi tidak punya tempat di masyarakat,” sambung Joshua lagi, lalu mendesah putus asa.Aska memerhatikan raut wajah Joshua yang muram.“Bagaimana kalau kita memulai usaha?” cetus Aska. “Aku punya tabungan, tidak banyak. Mungkin hanya cukup untuk membeli bahan baku.”Tatapan mata Aska berbinar cemerlang, menatap keluar beranda apartemen Joshua.“Bagaimana?” tanyanya sambil menatap Joshua—yang diam.“Entah,” Joshua mengedikkan bahu, “Sekarang aku hanya ingin praktek lagi. Susah sekali rasanya dapat kepercayaan orang lain. Gagal.”Aska menghela napas, dia tahu persis bagaimana perasaan Joshua.“Aku hanya ingi

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kejutan untuk Andini

    Season IIBab 120“Dan sekarang karena kesalahan kecil, Joshua ada di sini dianggap aib, kalian mau membuang saya begitu saja?” sentak Joshua, menghapus air matanya dengan cepat.Sebagai seorang ibu yang pernah melahirkannya, mama Joshua tentu terpukul. Nuraninya sebagai seorang ibu, tidak mampu membiarkan anaknya menderita dipenjara.Mama Joshua menoleh ke belakang.“Josh selalu ikuti apa yang mama dan papa mau. Jadi juara kelas, sampai masuk kuliah kedokteran dengan nilai sempurna.”Namun, papa Joshua berkata lain, “Biarkan saja. Biar dia kapok. Jangan sekali-kali kamu lemah terhadap anak itu.”Papa Joshua tidak mau lagi mendengar atau menyaksikan drama anaknya. Jadi, dengan cepat lelaki itu meninggalkan ruangan jenguk para narapidana.Mama mau tidak mau mengikuti papa. Selama ini papa yang mengatur semua kehidupannya. Dan selalu benar, jadi apa pun yang papa lakukan kali ini, mama yakin ini pasti benar.“Maafkan Mama, Joshua,” bisik mamanya sambil meninggalkan ruangan itu dengan ha

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Jadi Narapidana

    Season IIBab 119 “Hm,” Sofia menggumam sambil bersedekap menatap tajam ke arah penyidik. Ada hal yang mencurigakan.“Tapi, Bu Andini bisa jadi tersangka kalau pernyataannya ada yang melenceng dari bukti yang ada. Jadi, untuk sementara waktu, Bu Andini kami sarankan tetap ada di dalam kota agar kami bisa berkoordinasi dengan mudah.”“Baik, saya akan menjamin itu,” ucap Sofia. “Adalagi yang bisa kami bantu?” tanya Sofia dengan ramah.Sebagai seorang pengacara dia tahu kalau koordinasi seperti ini akan meringankan Andini.“Kalau begitu, terima kasih atas waktunya, Bu Andini,” ucap si penyidik sambil berjabat tangan.Andini dan Sofia meninggalkan ruangan penyelidikan tanpa banyak kata. Tidak ada senyuman, napas Andini masih memburu. Badannya masih terasa kaku.Dia tidak bisa merasakan kakinya menapak di tanah.Stefan menepati janjinya menunggui Andini sampai selesai. Lelaki itu berdiri begitu melihat Andini dan Sofia keluar dari ruangan investigasi. Dan memberikan Andini pelukan hangat.

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Dijadikan Terdakwa!

    Season II Bab 118Tatapan mata Stefan ke arah Andini terasa begitu intens setelah menutup telepon. Ada getaran yang tidak biasa, Andini bisa merasakannya, hingga ruangan itu terasa begitu tegang.“Ada sesuatu di Jakarta, kita harus segera pulang.”Andini tidak kuasa menahan semua pertanyaan yang ada dalam benaknya. “Ada apa?”Stefan tidak menjawab, dia memasukan semua barang ke dalam koper. Dan Andini tidak bisa menolak, atau adu argumentasi. Dia mengikuti Stefan mengemas semua barang dengan cepat, lalu dalam waktu singkat, memasukkan barang bawaan ke mobil.Berpamitan kepada ayah dan ibu Stefan.Dan sudah ada di mobil, perjalanan ke Jakarta.“Polisi, menangkap Joshua,” Stefan membuka obrolan sambil fokus menyetir.“Joshua?” Andini mengulang perkataan Stefan. Rasanya sudah lama sekali tidak mendengar kabar apa pun dari lelaki itu. “Tunggu. Ditangkap? Maksudnya ditangkap polisi?”Seingat Andini, Joshua dulu adalah dokter dan dari keluarga yang terhormat. Mana mungkin kalau tetiba lela

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Cemburu Buta Andini

    Season IIBab 117“Mau beli apa?” tanyanya pedagang wanita itu dengan kasar.Stefan melirik Andini yang sedang salah tingkah, dia mengambil sembarang sayuran.Lelaki itu menahan tangan Andini.“Biasanya, pengasuh Adam membeli wortel, jagung dan brokoli untuk kebutuhan sehari-hari.”Andini terpaku dengan analisa Stefan, “Dari mana kamu ….”“Saya, kan, ayahnya, masa tidak tahu,: seloroh Stefan. “Walau saya sibuk bekerja, tapi, saya juga memperhatikan apa saja kebutuhan anak saya.”Andini tidak bisa menyimpan kebahagiaan yang ada di hatinya. Dia menggigit bibir bawahnya, lalu mencium pipi Stefan.“Kamu tahu, kan, kita ada di tempat umum,” peringat Stefan tetapi tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan. Pipinya menghangat.Andini menoleh ke arah penjual sayuran, wajahnya makin memerah. Napasnya berembus cepat.“Maafkan aku, aku hanya tidak menyangka kalau suamiku perhatian,” kata Andini malu-malu.“Jadi, tiga puluh ribu,” kata si penjual ketus. Lalu menaruh barang yang dibeli Stefan dengan k

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kekasih Lain Stefan?

    Season IIBab 116Andini merasa asing, pagi ini terbangun di ranjang yang berbeda.Ah, terang saja ini masih di rumah mertuanya.Tidak seperti Andini yang merasa asing, Stefan malah masih tidur dengan pulas. Jadi, Andini memutuskan untuk ke kamar mandi, cuci muka, sikat gigi, dan mandi.Sekalian saja, karena dia juga tidak tahu apa yang harus dia lakukan.Jadi, apa yang harus dilakukan dihari pertama menginap di rumah mertua? Pikir Andini.Mungkin keluar dari kamar adalah ide yang tidak buruk.“Memangnya kamu mau ke mana?”Andini hampir melonjak mendengar pertanyaan Stefan yang tiba-tiba. Sejak kapan dia bangun?“Kamu …”“Saya sudah bangun dari tadi. Kamu saja yang tidak tahu.”Andini mengedikkan bahu. Acuh tak acuh, ini adalah balasan atas ketidak acuhan Stefan tadi malam.Ranjang mereka malam ini pun rasanya dingin. Sangat dingin.Memang, Stefan itu kenapa, sih, begini?Andini membatin, sambil becermin, matanya melirik ke arah suaminya yang perlahan bangkit, lalu ke kamar mandi.Apa

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Rahasia Stefan yang Terpendam

    Season II Bab 115Sepanjang perjalanan, Andini hanya bisa mengira-ngira akan ke mana.Arahnya, si, akan ke rumah pantai. Tapi, untuk apa Stefan bilang, katanya akan mengungkap masa lalunya.Apa masa lalunya dengan perempuan dekat pantai?Andini memicing menatap Stefan.Lagian, awas saja kalau Stefan ternyata punya pacar sebelum Andini.Stefan hari ini setir sendiri. Adam dengan pengasuhnya di jok belakang.“Mungkin, kamu akan kaget nanti kalau kita sudah sampai di tempat tujuan.”Andini makin curiga ketika Stefan berkata demikian.“Kamu belum pernah bertemu dengan orang tua saya, kan? Dan dua adik saya.”Andini membeku, menatap Stefan dari samping. Astaga! Jadi, selama ini Andini salah sangka.“Jadi ini adalah jalan ke ….” Andini tidak bisa meneruskan perkataannya.“Ya,” jawab Stefan singkat. “Selama ini, saya selalu minta cuti dalam satu bulan 2 atau 3 hari untuk mengunjungi orang tua. Apa kamu tidak memperhatikan?”Andini membuang pandangan ke arah jendela. Ternyata prasangkanya sa

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kecemburuan Mereka

    Season IIBab 114“Saya rasa, perlu bawa baju untuk kita, And,” kata Stefan tetiba sambil menatap ke laptop.Andini sudah menyiapkan keperluan Adam sejak malam. Karena Stefan mengubah jadwal kepergiannya menjadi besok.“Baju ganti untuk kita?” Andini sekadar mengkonfirmasi. “Sebenarnya kita mau ke mana?”Stefan menutup laptopnya, lalu menatap Andini. “Sudah saya bilang, kan, ini kejutan.”Andini menghela napas dan memutar bola mata.Stfena bisa melohat kejengkelan istrinya yang penasaran. Lelaki itu tersenyum tipis, lalu bangkit dari ranjang menghampiri istrinya.Berlutut, memperhatikan Andini yang sedang sibuk mengepak pakaian. “Apa yang kamu perlukan biar saya ambilkan,” tawar Stefan.Andini menggaruk kepala, “Baju yang kamu mau pakai selama di sana dan baju aku. Lalu pakaian dalam.”“Baik, saya akan ambilkan di lemari,” ucap Stefan sambil berjalan menuju lemari besar yang ada di kamar itu.“Terima kasih,” ucap Andini begitu Stefan memberikan beberapa pakaian untuk dimasukkan ke kop

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status