Share

Bab 33

Author: Ipak Munthe
last update Last Updated: 2024-07-16 15:09:41

"Hey, kenapa kamu terkejut? Atau kamu sudah tahu pembantu baru di rumah Raka?!" tebak Oma Mala.

Gio pun membuat senyuman meskipun terlihat kaku tapi paling tidak Oma Mala tak tahu jika dirinya sedang syok berat.

"Kalau kamu menikahi dengan Salsa, Oma akan menjadi donatur. Pernikahan kalian akan Oma buat megah," ujar Oma Mala makin semangat.

Gio pun menggaruk kepalanya yang tidak gatal setelah mendengar ucapan Mala yang semakin menjadi-jadi.

"Bagaimana kalau dia sudah punya suami?" ungkap Gio tiba-tiba sambil melihat wajah Raka.

Mata Raka pun melebar sempurna mendengar ucapan Gio. Tapi, hanya keduanya yang tahu dari apa yang dikatakan oleh Gio.

"Tidak, Oma sudah bertanya waktu kami senam. Dia masih single, santai aja. Terus dia juga belum punya pacar, kalau pun punya pacar, masih pacaran, sebelum janur kuning melengkung masih ada kesepakatan untuk menikung," Oma Mala pun cekikikan karena ucapannya sendiri.

Sedangkan Raka dan Gio hanya bisa diam dalam pikiran mereka masing-masing.

"Gari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 34

    "I--iya," jawab Salsa singkat meski bingung.Pernikahan mereka bukan sungguhan, kan?Mereka hanya menjalin kerja sama meski Salsa tahu dirinya mulai nyaman dengan pelukan hangat Raka.Hanya saja dia harus bisa menerima kenyataan bahwa dirinya tidak berarti apa-apa untuk Raka.Di sisi lain, rahang Raka mengetat.Sial.Mendadak Raka merasa panas jika sudah bersama dengan istri keduanya ini.Dengan cepat, dia pun mulai melumat bibir merah merekah milik Salsa.Hingga akhirnya Salsa pun mendesah. Sentuhan Raka tak lagi membuatnya trauma.Justru membuatnya menjadi nyaman. Gilanya lagi Salsa sangat menyukainya!Hanya saja, kenapa Raka menghentikannya?Mengusap bibir Salsa yang basah akibat sisa saliva, pria itu menatapnya tajam.Debaran jantung Salsa menggila.Hanya saja, mengapa dia dapat mendengar debaran jantung Raka juga?"Kamu sudah makan?" tanya Raka untuk membuat suasana tak canggung lagi."Belum.""Saya ingin makan, tapi masakan kamu," pinta Raka."Baik."Raka sudah meminta sepasang

    Last Updated : 2024-07-16
  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 35

    "Tuan, saya lapar." Mendengar ucapan, Raka sontak tersadar.Segera, pria itu melepaskan Salsa dari pelukannya. Bisa-bisanya dia lupa bahwa keduanya belum makan. Salsa bahkan masih memasak! Untungnya, istri keduanya itu tak banyak proses dan melanjutkan kembali proses memasaknya.Sementara itu, Raka memilih duduk di kursi meja makan sambil mengamati gerak-gerik Salsa yang jelas menyadarinya.Bagaimana tidak? Tatapan pria itu intens sekali, sampai Salsa sedikit tidak nyaman.Salsa berusaha tenang dan mulai menghidangkan makanan sederhana.Ya, dia sudah lapar dan tak ingin lebih lama menjadi pusat perhatian Raka!Hanya saja, kala Salsa hendak duduk di kursi yang saling berhadapan, tiba-tiba saja Raka berbicara, "Duduk di sini!"Pria itu memintanya untuk duduk saling bersebelahan! "Saya di sini saja, Tuan." "Salsa." Jantung Salsa berdegup kencang.Baiklah.Salsa tak ingin mendapatkan amukan pria ini dan memilih untuk menurut. Keduanya pun duduk saling bersebelahan.Salsa mula

    Last Updated : 2024-07-16
  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 36

    Setelah tidur beberapa saat, Salsa merasa lebih baik. Hanya saja, ia merasa ada yang aneh.Seperti ada sesuatu yang berat di perutnya.Oleh karena itu, Salsa perlahan mulai mengintip ke dalam selimut dan ternyata ... benar! Tangan Raka kini melingkar di perutnya.Salsa sontak merasa tegang. Bayangan percintaan mereka yang sebelumnya terjadi di dapur tiba-tiba kembali. "Kamu sudah bangun?" tanya Raka dengan suaranya yang serak dan tentunya membuat tubuh Salsa meremang sempurna. Nafas pria tampan itu terasa hangat pada tengkuknya. Gilanya lagi kini keduanya pun tanpa sehelai benang pun di bawah selimut tebal yang menutupi keduanya. Rasa malu bercampur tegang membuat Salsa memilih untuk memejamkan matanya kembali. Namun, Salsa malah dibuat semakin meremang kala merasakan kecupan di bagian tengkuknya tanpa henti. 'Rasa apa ini?' batin Salsa bertanya-tanya karena tubuhnya tak mampu untuk tidak terbuai dengan sentuhan Raka. Sepertinya pria ini benar-benar kehausan dan kelapar

    Last Updated : 2024-07-18
  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 37

    Meski Raka sangat malas untuk pulang, ada beberapa alasan dia tak bisa melakukannya.Satu, nanti sore, Indri juga sudah sampai di rumah.Sebenarnya, yang ini tak terlalu berat. Raka masih bisa berpikir bagaimana caranya untuk tetap berada di Vila bersama Salsa.Tapi, yang kedua dan yang ketigalah yang tersulit.Besok adalah hari ulang tahun Oma Mala dan juga Salsa sangat khawatir dengan keadaan sang adik setelah 2 hari ini tidak pulang ke rumah.Jadi di sinilah mereka, dalam perjalanan pulang. Salsa memilih diam sambil memperhatikan jalan yang mereka lalui, sementara Raka yang mengemudikan mobilnya sambil sesekali melihat wajah Salsa. Hanya saja, tiba-tiba Raka menepikan mobilnya. "Ada apa, Mas?" tanya Salsa yang tampak sangat penasaran mengapa mobil Raka berhenti. "Nggak papa, kita makan jagung bakar dulu bagaimana?" Raka pun menunjuk ke arah luar dimana ada seorang penjual jagung bakar di sisi jalan yang mereka lintasi. Benar. Di sana memang ada penjual jagung.Salsa pun

    Last Updated : 2024-07-19
  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 38

    "Kak!" Salsa pun tersentak saat mendengar suara adiknya. Mungkin karena isi pikirannya yang sedang tidak baik-baik saja? "Kamu ngagetin aja!" kesal Salsa. "Ihh, kok nyalahin Dara? Kakak, yang aneh. Dara di sini dari tadi nggak dilihat." "Begitu dipanggil malah marah," kesal Dara. Benarkah?Salsa pun tersenyum mendengarnya.Tapi sungguh ia tak menyadari keberadaan sang adik. Ini karena pikirannya yang terkuras hanya pada perlakuan manis Raka. "Lah, melamun lagi," gerutu Dara yang melihat Salsa kembali larut dalam pikirannya. "Kamu nggak aneh-aneh 'kan selama Kakak nggak pulang?" tanya Salsa dengan serius. "Nggak, Dara tidur sama Mita, Kak," jelas Dara. "Iya, sepertinya dia teman yang baik walaupun kita orang baru di sini." "Iya."Hanya saja, saat kakak-beradik itu tengah berbincang-bincang, tiba-tiba terdengar suara ponsel Salsa. Ternyata Mayang yang menghubungi dirinya! "Halo, May," jawab Salsa. "......" Sesaat panggilan selesai Salsa pun kembali menatap

    Last Updated : 2024-07-21
  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 39

    Salsa kini memasuki kamarnya, kemudian dia pun menatap paper bag yang baru saja diberikan oleh Oma Mala. Bahkan tadi Oma Mala sampai mengatakan ingin menjodohkan dirinya. Bagaimana mungkin? Huuuufff. Salsa pun membuang nafas kasar karena kebingungan harus melakukan apa untuk menolak keinginan Oma Mala. "Heh!" pekik Indri. Seketika saja Salsa dikejutkan dengan kehadiran Indri yang tiba-tiba. Secepat mungkin Salsa memasukkan kembali gaun yang baru saja dia keluarkan dari paper bag. "Nyonya," Salsa pun meremas bajunya karena takut. Tatapan mata Indri penuh intimidasi, dia menatap remeh seakan merasa jijik terhadap Salsa. "Sudah 30 hari kontrak kerja sama kita berjalan, bagaimana? Apakah kamu sudah hamil?" Degh! Hamil? Pertanyaan Indri sungguh mengejutkan Salsa, tetapi juga tidak salah. Karena, keberadaannya di sana memang untuk mengandung. Namun, entah mengapa saat ditanyakan hal seperti ini seakan ada rasa yang tak dapat dijelaskan olehnya. Rasa takut yang

    Last Updated : 2024-07-22
  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 40

    "Kamu menangis?"Salsa pun kembali dikejutkan dengan kehadiran Raka.Dia pikir Indri kembali. Tapi, kali ini Raka ternyata hanya sendiri. "Jangan pikirin ucapan Indri." Seolah tahu kekhawatiran Salsa, Raka mengusap wajahnya yang basah. Salsa sendiri hanya terdiam dalam pikirannya. Ia benar-benar tidak baik-baik saja. Sebelumnya Raka terlihat dingin saat Indri juga berada di sana. Tetapi saat ini sangat jauh berbeda, pria ini terlihat sangat hangat terhadap dirinya. Bahkan menangkup wajah Salsa dan mencium keningnya. Deg! Jantung Salsa kembali berdetak kencang karena perlakuan Raka yang begitu hangat. "Ayo tidur. Sudah malam." Salsa pun mengangguk sebagai jawaban.Hanya saja, Salsa bingung karena Raka tampak berbaring di atas ranjang, tidak mungkinkan Raka tidur di kamarnya?Jika benar itu terjadi, sama saja Salsa berada di ujung tanduk.Indri bisa marah besar padanya. "Mas ngapain di sini?" "Tidur," jawab Raka dengan santainya. "Iya, tapi, Mas nggak di sini ju

    Last Updated : 2024-07-23
  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 41

    Pesta ulang tahun ke-75 Oma Mala dirayakan di Hotel Bintang 5 milik Keluarga Januartha. Meski demikian, penampilan Oma Mala masih sangat segar.Kulitnya memang tampak mulai mengeriput. Akan tetapi, dia masih begitu cantik.Mungkin karena jiwa muda yang dia miliki masih bergelora danj tentunya perawatan kulit dengan harga fantastis!Yang jelas, itu bukan masalah untuk seorang Mala Januartha. Sebab, kekayaannya saja mencapai triliunan rupiah.Hal serupa juga berlaku bagi anggota Keluarga Januartha lainnya yang tengah hadir di sana.Mereka semua tampak sangat elegan dengan gaun berharga fantastis! "Selamat ulang tahun, Bu," ucap Rama Januartha yang tak lain adalah putra satu-satunya Mala Januartha. Mala pun tersenyum dan menyuapi putranya itu sepotong kue ulang tahun yang baru saja dia potong. Rama memilih menjadi seorang dokter. Awalnya, Oma Mala sedih. Untungnya, Rama miliki 3 orang anak; Raka Januartha, Fika Januartha, dan Intan Januartha. Dan Raka Januartha ternyata jenius bis

    Last Updated : 2024-07-23

Latest chapter

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 122

    Salsa merasa sedih karena Indri telah memutuskan untuk pergi. Tapi apa yang bisa dia lakukan untuk mencegahnya, meskipun telah berusaha untuk meyakinkan Indri tapi hasilnya tetap sia-sia. *** Kini Salsa telah menjadi istri satu-satunya, pernikahannya pun tak lagi menjadi rahasia, semua orang juga telah mengetahui bahwa Salsa lah istri Raka yang sah. Hingga beberapa bulan kemudian Salsa pun melahirkan seorang anak perempuan, keluarga besar Januartha sangat berbahagia menyambutnya. Salsa juga tidak lagi merasa takut, jelas terlihat semua anggota keluarga suaminya menerima anaknya penuh kehangatan. Salsa melahirkan anaknya secara normal, tapi Raka merasa kasihan terhadap istrinya tersebut karena menyaksikan sendiri bagaimana sebelumnya Salsa menahan sakit sendirian. Andai saja rasa sakit itu bisa dibagi dia mau mengurangi rasa sakitnya. "Terima kasih," ucap Raka sambil menggenggam tangan Salsa dengan sangat erat. Salsa pun tersenyum sebagai jawaban, dia merasa sempurna

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 121

    "Kak Indri," ucap Salsa sambil berjalan masuk ke kamar Indri. Krang! Piring di tangannya seketika terjatuh dari tangganya, tak menyangka melihat Indri telah berdiri tegak. Dirinya seperti sedang dikejutkan dengan apa yang kini dia lihat. "Salsa," panggil Indri. Saat itu Salsa pun mulai tersadar dari keterkejutannya. Dia tak menyangka jika kini Indri bisa berdiri sendiri. "Salsa, ada apa?" tanya Sinta yang menyusul masuk setelah mendengar suara pecahan. Sinta takut jika saja Salsa yang terpeleset, bagaimana dengan keadaan janinnya? Bahkan Sinta juga sangat mengkhawatirkan keadaan Salsa. Semua pikiran buruknya benar-benar membuatnya panik bukan main. Tapi dia pun dibuat terkejut melihat Indri sudah bisa berdiri. Rasanya tak percaya dengan apa yang telah dia lihat saat ini. Ini seperti tidak mungkin, tapi itulah yang terjadi. "Indri?" Sinta menatap tidak percaya tapi inilah kenyataannya. Matanya membulat sempurna tanpa bisa berkedip sama sekali, sekarang dia men

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 120

    Salsa pun tersenyum bahagia karena hari ini dirinya telah menjadi seorang sarjana, tidak ada yang menyangka bahwa dirinya mampu untuk menyelesaikan pendidikan. Bahkan dirinya sendiri sekalipun merasa ini adalah sebuah hal yang mengejutkan, siapa sangka ternyata disaat dirinya merasa terjatuh-sejatuh-jatuhnya ternyata ada setitik cahaya yang membawanya sampai di hari ini. Hari dirinya menjadi salah satu dari mereka yang menyelesaikan pendidikan seperti yang diinginkan oleh sang Nenek. Ya, air mata Salsa juga menetes haru seiring mengenang kembali wajah mending sang Nenek yang telah menghadap sang illahi. Semua ini juga tak lepas dari peran penting dalam proses pencapaian pendidikannya. Mendukungnya dalam segala hal, sayang kini Neneknya tak bisa mengucapkan selamat padanya. Padahal Salsa juga ingin mengucapkan selamat juga pada sang Nenek karena perjuangan Neneknya tidak sia-sia. Kini hasilnya dirinya telah seperti ini, bahagia rasanya tak dapat terucap oleh kata-kata.

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 199

    Salsa langsung mengambil ponselnya dia tidak lagi menggunakan ponsel lamanya, karena kata Raka sudah butut. Lagi pula ponsel seharga 1 m nya juga harus digunakan, sebab dia sudah membayarnya mahal tadi malam. Tentu saja mahal karena dirinya harus bergoyang seperti orang gila, ah sudahlah. Salsa pun tidak lagi bisa berkata-kata. Dan ketika panggilan telepon tersambung dia langsung saja berbicara. "Abang, Salsa mau kasih tahu hal yang penting," ucap Salsa dengan cepat. "Kamu sakit? Mau melahirkan?" tanya Raka panik. Dia takut terjadi sesuatu pada istrinya tersebut. "Kok melahirkan? Hamil juga masih 6 bulan," gerutunya. "Jadi berapa bulan baru bisa melahirkan?" tanya Raka dengan bodohnya. Inilah Raka jika sudah berbicara dengan Salsa otaknya tak akan bisa bekerja dengan baik lagi. "Sembilan bulan, Abang!" kesal Salsa. "Oh iya, lupa," ucap Raka sambil menggaruk kepalanya. Dia sendiri bingung kenapa bisa bodoh seperti ini, tapi sudahlah saat ini dia ingin berbicar

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 198

    Salsa pun tersenyum sambil melangkahkan kakinya, dia tak dapat menahan kebahagiaan yang tengah dia rasakan. Bahkan tidak menyangka jika hari ini keluarga suaminya begitu menyayangi dirinya. Hingga akhirnya langkah kakinya pun terhenti saat melihat Indri tengah berjemur di halaman. Segera Salsa pun melangkah mendekati Indri.Dia ingin melihat bagaimana keadaan Indri, semoga saja ada kemajuan. "Nyonya Indri, apa kabar?" tanya Salsa. Sebab, kemarin tidak bertemu dengan Indri sama sekali. Rasanya ada banyak hal yang harus dia tanyakan, terutama apakah sudah ada kemajuan.Meskipun sadar Indri tidak bisa menjawab pertanyaannya, tidak apa yang terpenting adalah kesehatan Indri baik. "Sa, aku ke toilet bentar ya," kata Mayang yang bertugas membantu Indri untuk melakukan segala sesuatunya. Termasuk berjemur juga. "Iya, nggak papa aku juga pengen berjemur dulu. Kamu istirahat dulu aja sekalian, nanti kalau ada sesuatu aku panggil kamu ya," jawab Salsa. "Siap, makasih Nyonya

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 197

    Pagi ini rasanya sangat melelahkan karena malam panjang yang terlalu panas. Namun, meskipun sedemikian Salsa juga harus bangun pagi-pagi karena perutnya terasa lapar. Tentunya setelah dia mandi pagi. "Lho, kamu sudah sarapan pagi?" tanya Sinta ketika melihat Salsa sudah selesai sarapan. Padahal dirinya baru saja bangun dan sarapan pun tengah disiapkan oleh para Art. Sepertinya Salsa membuat sarapannya sendiri dan untuk dirinya sendiri saja agar lebih cepat prosesnya. "Iya, Ma. Maaf ya, Salsa sarapan duluan. Soalnya laper banget," ucap Salsa dengan perasaan tidak enak karena biasanya sarapan pagi bersama. "Tidak masalah, bahkan itu sangat bagus karena cucu Mama butuh nutrisi juga," balas Sinta. Kemudian dia pun segera duduk di samping Salsa Tentu saja karena ingin memegang perut buncit Salsa. "Cucu, Oma," katanya dengan senyuman penuh kebahagiaan. "Ma," panggil Salsa dengan ragu, dia ingin tahu apakah benar Sinta sudah tahu jenis kelamin calon anaknya seperti yan

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 196

    Dengan terpaksa Salsa pun harus menuruti keinginan Raka. Bukan, mungkin lebih tepatnya dia harus memenuhi janji yang telah dia ucapkan sendiri dengan penuh kesadaran. Jika mungkin waktu bisa diputar kembali maka dia akan menarik ucapannya. Sayangnya itu tidak mungkin. Karena kenyataan kini Raka terus menagih janjinya. Malu rasanya tidak terkira dan tidak dapat terucapkan oleh kata-kata. Lihatlah kini dirinya harus memakai lingerie, warnanya begitu kontras dengan warna kulitnya. Dan membuat Raka semakin bersemangat untuk melihatnya. "Mana goyangannya?" pinta Raka sekaligus menggoda Salsa. Semakin Salsa merasa malu maka semakin membuatnya merasa gemas. "Aku tidak bisa gerak," ucap Salsa memberi alasan. "Benarkah?" tanya Raka lagi. "Hu'um," Salsa pun mengangguk cepat. Berharap Raka memintanya untuk segera menghentikan semua kekonyolan ini. "Coba dulu," ucap Raka. Ah! Batinnya pun mendesah pasrah karena ternyata Raka tidak memintanya untuk menghentikan semu

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 195

    "Salsa." "Ya, Oma," jawab Salsa. Salsa pun merasa bahagia karena kedatangan Oma Mala cukup membantunya. Artinya dia bisa lolos dari Raka. "Ini Oma bawakan rujak, barusan Oma dan yang lainnya ngerujak," Oma Mala pun tersenyum sambil berjalan ke arah Salsa. "Wah terima kasih, Oma. Melihatnya saja udah ngiler," kata Salsa. Bertempat dengan Raka yang keluar dari kamar mandi, tentunya setelah menyelesaikan mandinya. "Kalau gitu Oma keluar dulu," pamit Oma Mala. "Lho, kok buru-buru?" tanya Salsa dengan panik. Padahal sebelumnya sudah begitu bersemangat karena merasa mendapatkan bantuan. Sayangnya tidak. "Memangnya kenapa?" Oma Mala terlihat bingung dengan pertanyaan Salsa. Salsa pun tersenyum kecut sambil menatap wajah Raka dengan horor. Padahal pria tampan itu hanya diam saja menyaksikan dirinya dan Oma Mala tengah berbicara. Tapi kenapa dia merasa bulu kuduknya berdiri? "Oma, jadikan ngajakin Salsa masak?" tanya Salsa tiba-tiba. Membuat sang Oma pun bingung

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 194

    Perlahan Salsa pun mulai tersadar dari ingatannya, dia pun mengedarkan pandangannya untuk mencari ponsel yang telah dia jatuhkan. Hingga akhirnya menemukan ponsel tersebut. Kakinya pun kembali melangkah dan tangannya pun bergerak untuk meraih ponsel tersebut. Namun, karena perutnya yang sudah begitu membuncit membuatnya kesulitan untuk berjongkok. Raka yang dari tadi hanya berdiri di ambang pintu sambil memperhatikan seperti apa reaksi Salsa pun kini mulai melangkah lebih maju. Dengan cepat membantu Salsa untuk mengambil ponsel tersebut. Tapi Salsa yang dibuat sok bukan main, bukan karena takut pada Raka. Namun, ada ingatan yang membuatnya menjadi sulit untuk bernafas sekalipun. Bahkan untuk menerima ponsel yang diberikan Raka padanya pun sulit rasanya untuk menerimanya. "Ambil," kata Raka sambil menggerakkan ponsel di tangannya. Glek! Salsa dibuat meneguk saliva dengan begitu pahitnya, padahal Raka tidak marah, apa lagi suka memukulnya. Namun, tetap sa

DMCA.com Protection Status