Beranda / Romansa / Istri Kedua Tuan Kaya / 3 | Istri Kedua Hanya Sebagai Formalitas

Share

3 | Istri Kedua Hanya Sebagai Formalitas

Penulis: limabersaudara
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-22 09:14:55

Dia berbohong. Dia berjanji akan kesini 2 hari lagi, tapi ini sudah dua minggu lamanya dia tidak pulang ke rumah ini. Aku tentu tidak terlalu mengharapkan kedatangannya. Toh juga nantinya dia akan meninggalkanku dalam keadaan yang sama seperti sebelumnya. Setelah ia mendapatkan apa yang dia inginkan, dia akan pergi meninggalkan coretan luka untukku.

Sama sekali aku belum pernah mengelilingi rumah ini. Seputar kamar dan dapur, itu saja. Tentu saja aku masak, aku tidak mungkin membuat diriku sendiri sia-sia saja di sini. Oke, dia memang membayar 1 Milyar, tapi dia tidak bisa membeli harga diriku dengan uang sebanyak itu. 

Sebenarnya ada satu ruangan yang sangat membuatku penasaran. Ada di pojok sana. Terlihat menarik perhatian, seakan memang tujuannya seperti itu. Aku takut berani mencoba masuk ke sana. Takutnya, itu adalah privasi Ryan. Terlebih, ruangan itu terkunci. 

"Long time no see, baby girl."

Suara itu kembali terdengar. Padahal baru saja aku menggerutu ketidakhadirannya di rumah ini. Aku menggenggam erat pisau yang aku pegang sekarang, menyudahi memotong sayuran yang sudah berapa hari ada di kulkas dapur ini. 

Tangannya mematikan kompor. Mengambil pisau ini pula. Aku tidak bergerak sama sekali, seakan-akan aku dihipnotis untuk tidak melakukan apapun saat ini. Ia membalikkan badanku, menghadapnya. Seperti biasa, aku akan menutup mataku. Ia tidak memintaku untuk menatapnya, jadi membuta lah.

Entah kenapa, dia mengangkat tubuhku ke meja makan, memeluk pinggangku. Sayangnya, aku tidak bisa melihat bagaimana raut wajahnya menatapku saat ini. 

Pahaku terbuka, tentu saja. Aku hanya bisa memakai bajunya saja, pakaian dalam pun tak ada, dan celananya tidak muat padaku. Aku hanya memakai boxernya yang terasa sangat pas saat aku memakainya. 

Tangannya sudah mulai menjalar, dari bawah naik ke punggungku. Sentuhan yang membuatku ingin meminta lebih, tapi terhalang oleh segala peraturannya. Jari Ryan sudah mulai meraba wajahku, mataku, hidungku, bibirku, hingga ke leherku. Aku seakan terlempar sebab sentuhannya. Hampir saja aku melenguh. 

"Kamu bisa melihatku, baby girl."

Perlahan, aku membuka mataku saat perintah itu keluar dari mulutnya. Hal pertama yang aku lihat darinya adalah kekacauan. Ia terlihat seperti kelelahan, garis mata yang menghitam, rambut yang urakan, dasi yang tidak teratur hingga kemeja yang sudah tidak bisa dikatakan rapi lagi. Apakah dia bekerja terlalu keras?.

"Ada apa denganmu?" Tanyaku spontan. Aku bodoh, seharusnya aku tidak mengatakan itu. Seharusnya aku diam saja, memendam rasa ini sendiri.

"Kalau kamu khawatir padaku, kamu bisa melakukan sesuatu untuk membuatku kembali relax." Ujarnya. Ia menyeringai tipis.

Tidak. Aku paham maksudnya apa. Dia hanya menginginkan tubuhku.

"Bisakah kita tidak melakukannya? Sekali saja." Ucapku pelan.

Hal yang aneh aku dapatkan. Dia melepas tangannya dari pinggangku, tertawa tidak jelas, dan tiba-tiba saja melepas dasi dan kemejanya. Aku bingung, dia mau melakukan apa.

"Apa yang akan kamu lakukan? Jangan macam-macam denganku!"

Dia tidak mendengarkan ku. Aku hendak turun, berlari. Namun dia menahan pahaku dengan himpitan pahanya. Ini lah kesalahanku yang duduk di meja ini. Aku semakin mudah dikendalikan olehnya.

"Tidak. Jangan!"

Dia mengikat dasinya untuk menutupi mataku. Aku sudah memberontak, tapi sepertinya sia-sia saja. Dan ternyata kemejanya itu ia gunakan untuk mengikat tanganku. Aku tidak bisa melakukan apapun, hanya bisa menyumpahinya saja.

"Sama sekali, aku tidak pernah di perlakukan seperti seorang istri. Kamu memper--"

"Hmmph..."

Ryan menutup mulutku dengan tangan besarnya itu.

"Dari awal, status istri kedua itu hanya sebagai formalitas saja. Yang sebenarnya adalah, kamu hanya sebagai budak ranjangku saja. Kamu mengerti?"

Aku memberontak. Mengigit tangan Ryan yang menutup mulutku. Dia sampai meringis. 

"Shit!"

Tubuhku diangkat seperti karung. Kepalaku di bawah, sedangkan kaki ku menjuntai bebas. Aku berteriak, tapi percuma. Toh Ryan hanya berambisi untuk memanfaatkan diriku saja.

Plakk...

Ryan memukul bokongku. Tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Sepertinya ia masuk ke kamar. Tentu saja, memangnya dimana dia melakukannya?. 

Dia melempar tubuhku ke ranjang dengan kasar. Bahkan sampai membuat kepalaku sakit. Kesakitan yang aku rasa tidak hanya di satu titik saja. Entah karena pusing dengan perlakuan Ryan dan sakit hati diperlakukan tidak layak oleh suamiku sendiri. 

"Aku paling tidak suka di bantah-bantah, baby girl. Jadi, nikmati saja. Tubuhmu tidak bisa berbohong padaku." Bisiknya.

Ia membalik tubuhku dengan sangat mudah. Melepas ikatan di tanganku, tapi malah ia gunakan untuk menutup mulutku. 

"Seharusnya aku tidak meninggalkan bajuku di rumah ini supaya kamu bisa telanjang setiap hari di depanku." Bisiknya.

Astaga, dia gila. Sangat gila. Sayangnya, aku tidak bisa melakukan apapun sekarang. Dia sudah menduduki ku, tanganku yang sudah di lepas pun percuma saja. 

"Sekarang, nikmati saja permainanku, baby girl!" Serunya. Membalik badanku lagi dan melakukan hal yang kasar demi mencapai puncak kenikmatannya sendiri.

🍃🍃🍃

Sudah dua kali, aku tak berdaya lagi. Ryan sudah melepaskan penutup mataku, melepaskan bungkaman mulutku. Aku tidak mau melihatnya saat mengagahiku. Ini bukanlah kenikmatan yang digapai bersama. Dia egois, ingin menang sendiri. Aku sama sekali tidak menikmatinya.

Bagaimana tidak? Dia memperlakukanku bagaikan makhluk tak bernyawa. Menyakitiku dengan segala perlakuan kasarnya. Menamparku, memukulku, bahkan ia menyakitiku dengan gerakannya yang cepat.

"Dasar pelacur!"

Aku terus saja menangis, tapi dia tidak mendengarkan ku. Aku sudah menyuruhnya untuk berhenti melakukan ini, dia sengaja tidak mendengarkannya. Dia menyakitiku perlahan. 

"Ahhh..."

Aku mendorong tubuh Ryan untuk tidak di atasku lagi. Terserah, aku tidak perduli lagi. Dengan keadaan tubuh tanpa penutup sama sekali, aku masuk kamar mandi. Mengunci pintu, menghidupkan shower dan duduk menangis di bawahnya. 

Aku memeluk diriku sendiri di bawah mancuran air dingin ini. Sebenarnya satu tujuanku, menyembunyikan luka dan tangis tiada tara. 

Bab terkait

  • Istri Kedua Tuan Kaya   4 | Hamil

    Hanya menggunakan handuk, aku keluar dari kamar mandi. Aku pikir, dia akan sama seperti sebelumnya. Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan, mendapatkan kenikmatan yang menjadi alasannya ke rumah ini, dia akan pergi meninggalkanku. Malah, yang aku lihat, dia bersandar santai dan menghadap ke arah kamar mandi. Tepatnya ke arahku. Aku menatapnya nanar, dia terlihat tenang. Memperlihatkan tubuhnya yang begitu kuat. Tapi maaf, perlakuannya pada wanita sangat lah buruk."Wow…" Ucapnya, memperhatikanku dari atas sampai bawah. Pria ini hanya menginginkan tubuhku saja.Mengabaikannya, bahkan tangisku pun belum bisa aku redakan. Melengos begitu saja, aku keluar dari kamar ini. Menutup pintu dengan tidak sabaran hingga menimbulkan suara yang keras.Berlari, aku menuju dapur. Untung saja dapur ini tertutup, aku bisa menguncinya dari dalam. Aku mena

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-24
  • Istri Kedua Tuan Kaya   5 | Hanyalah Seorang Gadis Seharga 1 Milyar

    Satu jam kemudian, dia sudah kembali ke rumah ini. Aku pikir, dia akan ke sini 2 minggu lagi. Entah, ia terlihat begitu tampan di mataku sekarang ini. Tidak terlihat sama sekali kalau dia punya hati bak iblis, memperlakukanku dengan kasar. Tapi maaf, perasaanku sudah tidak ada untuknya. Untuk dirinya yang selalu menyakiti diriku.Aneh. Dia begitu aneh. Dia langsung ikut berbaring denganku, memelukku bak tidak pernah terjadi apapun. Kenapa dia harus seperti ini? Aku bahkan lebih nyaman dengan perlakuan kasarnya sekarang."Butuh sesuatu, baby girl?" Tanyanya, padahal matanya masih tertutup rapi.'Iya, aku butuh kamu melepaskan ku dari status pembodohan ini. Istri kedua? Hey! Ini bahkan penyiksaan batin.' batinku.Aku mengabaikannya, melepaskan tangannya dari pinggangku. Entah kapan aku m

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-24
  • Istri Kedua Tuan Kaya   6 | Hitam Menggoda

    Aku menganga melihat semua baju yang ada di depanku. Bukan lagi baju kaos kebesaran milik Ryan, melainkan baju dari butik terkenal yang sudah pasti aku ketahui labelnya. Butik dengan baju desain keinginan banyak wanita. Harga mahal, menjadi ciri khasnya, akan tetapi kualitasnya tidak main-main."Coba lah satu per satu. Aku tidak tahu yang mana kesukaanmu, baby girl." Ujar Ryan, sedikit berbisik padaku. Menghempas tangannya yang memainkan rambutku."Ada apa dengan semua ini? Kenapa begitu banyak baju yang ada di kamarku?!""Memangnya kenapa? Kamu membutuhkannya, babi girl. Lagi pula, ini juga kamarku. Kalau kamu malu dilihat oleh mereka, biar aku yang membantumu memakainya."Aku menatapnya tajam. Berani-beraninya dia menyentuh tubuhku lagi. Dia tidak tahu kalau aku sangat membencinya dan ingin menusukkan pisau dapur itu pada seringaian tipisnya."Mari, saya bantu mencobanya."

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-29
  • Istri Kedua Tuan Kaya   7 | Pelukan Hangat

    Sama sekali di luar kuasaku. Ketika aku bangun, kenapa aku malah memakai baju hitam menggoda yang kemarin?. Kenapa aku sampai tidak menyadarinya?. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Ryan.Ketika aku bangun, dia ada di sampingku. Aku pikir, dia akan pulang ke rumah istri pertamanya. Bermanja mesra dengan si Paramita itu. Nyatanya apa? Tangannya lekat di pinggang ku yang hanya terbalut kain tipis itu saja.Perlahan tapi pasti, aku mencoba melepaskan tangannya dari pinggangku. Ia sedikit terusik, membuatku semakin hati-hati. Baru saja terbebas darinya, ia langsung menarikku langsung."Mau kemana pagi-pagi, babi girl?" Tanyanya terdengar berbisik, dengan suara berat yang membuat duniaku bangkit, merinding.Ia memelukku erat, kembali menutupi tubuhku dengan selimut. Alhasil, kita berdua kembali di bawah selimut. Menjadikan lengannya sebagai bantalan ku, entah kenapa membuatku terasa nyaman. Apalagi detak jantun

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-31
  • Istri Kedua Tuan Kaya   8 | Sepiring Berdua

    Tok... Tok... Tok... Aku melihat Ryan masuk dengan membawa piring ditangannya. Ia tersenyum begitu manis menghampiriku dan duduk di sisi ranjang yang kosong. Aku sedikit menghindar darinya, memisahkan jarak. "Baby girl, ayo sarapan. Aku suapi, ya?" Tanyanya dengan suara yang terdengar begitu lembut. Saking lembutnya membuatku ingin mual. "Tidak. Kamu saja yang makan. Aku gak mau memakan makanan yang kamu buat. Bisa jadi kamu menaruh racun di sana." Ucapanku memang kelewatan, bahkan setelah aku mengatakannya pun juga memberikan sedikit penyesalan dalam hatiku. Terdengar helaan nafas darinya, "bukankah kamu menginginkan kematian?. Kalau kamu pikir aku menaruh racun di sini, makan lah." Ia kembali terdengar dingin. Aku terdiam. Tidak pula memberontak. Aku takut apa yang dia katakan

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-10
  • Istri Kedua Tuan Kaya   Pengumuman!!!

    Halo, semuanya.Aku mau mengucapkan terimakasih banyak buat yang sudah membaca cerita ini, aku senang banget. Tapi, aku sedih juga karena gak bisa lanjutin cerita ini karena sekarang aku hanya bisa berkarya di satu platform atau kata lainnya tuh aku jadi penulis ekslusif. Dimana Thor? Di aplikasi kuda poni ya guys...Untuk kalian yang mau terus baca cerita aku, silakan bisa cek di aplikasi ungu atau kuda poni. Di situ ada banyak cerita yang aku buat dan bisa kalian baca. Ada yang berbayar, ada yang gratis.Kalian bisa baca dan cari cerita aku dengan nama pena yang sama, yaitu limabersaudara.See you in another platform ya guys!!!Lopyuu!

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-15
  • Istri Kedua Tuan Kaya   1 | Sejatinya, Tidak Ada Kasih Sayang

    "1 Milyar!"Syok. Aku kaget. Saking kagetnya aku bahkan sampai menggebrak meja dan menunjuk pria yang menyeringai padaku, saat ini."Orangtuaku tidak mungkin punya hutang sebanyak itu!" Ucapku tidak percaya.Aku melihat mama dan papa yang terus saja menunduk, sama sekali tidak pernah mengucapkan apapun setelah kedatangan Tuan ini.Pulang kuliah, aku sudah mendapatkan Tuan ini bertamu. Aku pikir hanya tamu biasa saja, karena sebelumnya papa juga sering kedatangan tamu serupa. Nyatanya, tidak. Aku baru mendapatkan kabar kalau papa bankrut, dan mempunyai hutang yang besar pada Tuan yang satu ini. Papa sudah tidak punya apapun, bahkan rumah yang kamu pijak saat ini sudah digadaikan, tapi belum menutupi hutang mereka.Tuan ini berdiri, mengancingkan jasnya dan berjalan mendekatiku. Aku sangat tidak menyukai tatapannya itu, terlalu sombong bagiku."Tenang, baby girl. Jangan emosi seperti itu," ucapnya. Tangannya sudah mulai nakal denga

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-18
  • Istri Kedua Tuan Kaya   2 | Bukanlah Istri Kedua yang Sesungguhnya

    Tak ada apapun yang bisa aku gunakan untuk berkomunikasi, sekedar menelpon mama. Ini sudah dua hari lamanya, aku sendirian di rumah ini. Tanpa ada siapapunun yang menemaniku, hanya bertemankan sepi.Sudah dua hari pula setelah malam pertama itu, Ryan tidak kelihatan batang hidungnya. Ia bak menghilang setelah mengambil keperawananku. Terlalu klise membuatku cepat bosan. Aku melakukan aktivitas yang itu-itu saja selama dua hari ini.Tidur, makan seadanya, melamun, mandi, tidur, bangun, dan mengulangi hal yang sama. Untungnya adalah Ryan telah mempersiapkan isi dapurnya, sehingga membuatku tidak kelaparan ada di rumah ini. Satu helai pakaian pun, aku tidak punya. Aku menggunakan baju kebesaran yang aku duga ialah milik Ryan.Biasanya, aku akan selalu disibukkan dengan tugas kampus, kini hilang sudah. Harapan cita-cita yang disusun rapi, sudah tidak ada gunanya lagi. Bahkan aku tidak tahu sampai kapan Ryan mengurungku di tempat i

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-21

Bab terbaru

  • Istri Kedua Tuan Kaya   Pengumuman!!!

    Halo, semuanya.Aku mau mengucapkan terimakasih banyak buat yang sudah membaca cerita ini, aku senang banget. Tapi, aku sedih juga karena gak bisa lanjutin cerita ini karena sekarang aku hanya bisa berkarya di satu platform atau kata lainnya tuh aku jadi penulis ekslusif. Dimana Thor? Di aplikasi kuda poni ya guys...Untuk kalian yang mau terus baca cerita aku, silakan bisa cek di aplikasi ungu atau kuda poni. Di situ ada banyak cerita yang aku buat dan bisa kalian baca. Ada yang berbayar, ada yang gratis.Kalian bisa baca dan cari cerita aku dengan nama pena yang sama, yaitu limabersaudara.See you in another platform ya guys!!!Lopyuu!

  • Istri Kedua Tuan Kaya   8 | Sepiring Berdua

    Tok... Tok... Tok... Aku melihat Ryan masuk dengan membawa piring ditangannya. Ia tersenyum begitu manis menghampiriku dan duduk di sisi ranjang yang kosong. Aku sedikit menghindar darinya, memisahkan jarak. "Baby girl, ayo sarapan. Aku suapi, ya?" Tanyanya dengan suara yang terdengar begitu lembut. Saking lembutnya membuatku ingin mual. "Tidak. Kamu saja yang makan. Aku gak mau memakan makanan yang kamu buat. Bisa jadi kamu menaruh racun di sana." Ucapanku memang kelewatan, bahkan setelah aku mengatakannya pun juga memberikan sedikit penyesalan dalam hatiku. Terdengar helaan nafas darinya, "bukankah kamu menginginkan kematian?. Kalau kamu pikir aku menaruh racun di sini, makan lah." Ia kembali terdengar dingin. Aku terdiam. Tidak pula memberontak. Aku takut apa yang dia katakan

  • Istri Kedua Tuan Kaya   7 | Pelukan Hangat

    Sama sekali di luar kuasaku. Ketika aku bangun, kenapa aku malah memakai baju hitam menggoda yang kemarin?. Kenapa aku sampai tidak menyadarinya?. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Ryan.Ketika aku bangun, dia ada di sampingku. Aku pikir, dia akan pulang ke rumah istri pertamanya. Bermanja mesra dengan si Paramita itu. Nyatanya apa? Tangannya lekat di pinggang ku yang hanya terbalut kain tipis itu saja.Perlahan tapi pasti, aku mencoba melepaskan tangannya dari pinggangku. Ia sedikit terusik, membuatku semakin hati-hati. Baru saja terbebas darinya, ia langsung menarikku langsung."Mau kemana pagi-pagi, babi girl?" Tanyanya terdengar berbisik, dengan suara berat yang membuat duniaku bangkit, merinding.Ia memelukku erat, kembali menutupi tubuhku dengan selimut. Alhasil, kita berdua kembali di bawah selimut. Menjadikan lengannya sebagai bantalan ku, entah kenapa membuatku terasa nyaman. Apalagi detak jantun

  • Istri Kedua Tuan Kaya   6 | Hitam Menggoda

    Aku menganga melihat semua baju yang ada di depanku. Bukan lagi baju kaos kebesaran milik Ryan, melainkan baju dari butik terkenal yang sudah pasti aku ketahui labelnya. Butik dengan baju desain keinginan banyak wanita. Harga mahal, menjadi ciri khasnya, akan tetapi kualitasnya tidak main-main."Coba lah satu per satu. Aku tidak tahu yang mana kesukaanmu, baby girl." Ujar Ryan, sedikit berbisik padaku. Menghempas tangannya yang memainkan rambutku."Ada apa dengan semua ini? Kenapa begitu banyak baju yang ada di kamarku?!""Memangnya kenapa? Kamu membutuhkannya, babi girl. Lagi pula, ini juga kamarku. Kalau kamu malu dilihat oleh mereka, biar aku yang membantumu memakainya."Aku menatapnya tajam. Berani-beraninya dia menyentuh tubuhku lagi. Dia tidak tahu kalau aku sangat membencinya dan ingin menusukkan pisau dapur itu pada seringaian tipisnya."Mari, saya bantu mencobanya."

  • Istri Kedua Tuan Kaya   5 | Hanyalah Seorang Gadis Seharga 1 Milyar

    Satu jam kemudian, dia sudah kembali ke rumah ini. Aku pikir, dia akan ke sini 2 minggu lagi. Entah, ia terlihat begitu tampan di mataku sekarang ini. Tidak terlihat sama sekali kalau dia punya hati bak iblis, memperlakukanku dengan kasar. Tapi maaf, perasaanku sudah tidak ada untuknya. Untuk dirinya yang selalu menyakiti diriku.Aneh. Dia begitu aneh. Dia langsung ikut berbaring denganku, memelukku bak tidak pernah terjadi apapun. Kenapa dia harus seperti ini? Aku bahkan lebih nyaman dengan perlakuan kasarnya sekarang."Butuh sesuatu, baby girl?" Tanyanya, padahal matanya masih tertutup rapi.'Iya, aku butuh kamu melepaskan ku dari status pembodohan ini. Istri kedua? Hey! Ini bahkan penyiksaan batin.' batinku.Aku mengabaikannya, melepaskan tangannya dari pinggangku. Entah kapan aku m

  • Istri Kedua Tuan Kaya   4 | Hamil

    Hanya menggunakan handuk, aku keluar dari kamar mandi. Aku pikir, dia akan sama seperti sebelumnya. Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan, mendapatkan kenikmatan yang menjadi alasannya ke rumah ini, dia akan pergi meninggalkanku. Malah, yang aku lihat, dia bersandar santai dan menghadap ke arah kamar mandi. Tepatnya ke arahku. Aku menatapnya nanar, dia terlihat tenang. Memperlihatkan tubuhnya yang begitu kuat. Tapi maaf, perlakuannya pada wanita sangat lah buruk."Wow…" Ucapnya, memperhatikanku dari atas sampai bawah. Pria ini hanya menginginkan tubuhku saja.Mengabaikannya, bahkan tangisku pun belum bisa aku redakan. Melengos begitu saja, aku keluar dari kamar ini. Menutup pintu dengan tidak sabaran hingga menimbulkan suara yang keras.Berlari, aku menuju dapur. Untung saja dapur ini tertutup, aku bisa menguncinya dari dalam. Aku mena

  • Istri Kedua Tuan Kaya   3 | Istri Kedua Hanya Sebagai Formalitas

    Dia berbohong. Dia berjanji akan kesini 2 hari lagi, tapi ini sudah dua minggu lamanya dia tidak pulang ke rumah ini. Aku tentu tidak terlalu mengharapkan kedatangannya. Toh juga nantinya dia akan meninggalkanku dalam keadaan yang sama seperti sebelumnya. Setelah ia mendapatkan apa yang dia inginkan, dia akan pergi meninggalkan coretan luka untukku.Sama sekali aku belum pernah mengelilingi rumah ini. Seputar kamar dan dapur, itu saja. Tentu saja aku masak, aku tidak mungkin membuat diriku sendiri sia-sia saja di sini. Oke, dia memang membayar 1 Milyar, tapi dia tidak bisa membeli harga diriku dengan uang sebanyak itu.Sebenarnya ada satu ruangan yang sangat membuatku penasaran. Ada di pojok sana. Terlihat menarik perhatian, seakan memang tujuannya seperti itu. Aku takut berani mencoba masuk ke sana. Takutnya, itu adalah privasi Ryan. Terlebih, ruangan itu terkunci."Long time no see, baby girl."Suara i

  • Istri Kedua Tuan Kaya   2 | Bukanlah Istri Kedua yang Sesungguhnya

    Tak ada apapun yang bisa aku gunakan untuk berkomunikasi, sekedar menelpon mama. Ini sudah dua hari lamanya, aku sendirian di rumah ini. Tanpa ada siapapunun yang menemaniku, hanya bertemankan sepi.Sudah dua hari pula setelah malam pertama itu, Ryan tidak kelihatan batang hidungnya. Ia bak menghilang setelah mengambil keperawananku. Terlalu klise membuatku cepat bosan. Aku melakukan aktivitas yang itu-itu saja selama dua hari ini.Tidur, makan seadanya, melamun, mandi, tidur, bangun, dan mengulangi hal yang sama. Untungnya adalah Ryan telah mempersiapkan isi dapurnya, sehingga membuatku tidak kelaparan ada di rumah ini. Satu helai pakaian pun, aku tidak punya. Aku menggunakan baju kebesaran yang aku duga ialah milik Ryan.Biasanya, aku akan selalu disibukkan dengan tugas kampus, kini hilang sudah. Harapan cita-cita yang disusun rapi, sudah tidak ada gunanya lagi. Bahkan aku tidak tahu sampai kapan Ryan mengurungku di tempat i

  • Istri Kedua Tuan Kaya   1 | Sejatinya, Tidak Ada Kasih Sayang

    "1 Milyar!"Syok. Aku kaget. Saking kagetnya aku bahkan sampai menggebrak meja dan menunjuk pria yang menyeringai padaku, saat ini."Orangtuaku tidak mungkin punya hutang sebanyak itu!" Ucapku tidak percaya.Aku melihat mama dan papa yang terus saja menunduk, sama sekali tidak pernah mengucapkan apapun setelah kedatangan Tuan ini.Pulang kuliah, aku sudah mendapatkan Tuan ini bertamu. Aku pikir hanya tamu biasa saja, karena sebelumnya papa juga sering kedatangan tamu serupa. Nyatanya, tidak. Aku baru mendapatkan kabar kalau papa bankrut, dan mempunyai hutang yang besar pada Tuan yang satu ini. Papa sudah tidak punya apapun, bahkan rumah yang kamu pijak saat ini sudah digadaikan, tapi belum menutupi hutang mereka.Tuan ini berdiri, mengancingkan jasnya dan berjalan mendekatiku. Aku sangat tidak menyukai tatapannya itu, terlalu sombong bagiku."Tenang, baby girl. Jangan emosi seperti itu," ucapnya. Tangannya sudah mulai nakal denga

DMCA.com Protection Status