Home / Romansa / Istri Kedua Tuan Elvan / Pernikahan Kontrak

Share

Pernikahan Kontrak

Author: Miss Secret
last update Last Updated: 2023-12-21 18:54:13

Kepulan asap dari chamomile tea di atas cangkir menyeruak ke indra penciuman Elvan. Vera yang duduk di sampingnya mengusap bahu putranya dengan lembut. Dia tahu, Elvan masih diselimuti amarah, tapi bagaimanapun juga dia harus bisa mengendalikan amarahnya itu, dan harus bisa berpikir dengan tenang.

"Minum dulu tehnya, tenangkan dirimu dulu.""

Elvan tak menyahut, hanya menatap nanar ke arah depan. Sorot matanya, penuh emosi berselimut luka. Lelaki itu, tak henti-hentinya merutuki dirinya sendiri tentang kebodohan di atas sebuah kata cinta.

Aileen, bukanlah sosok yang baru dikenalnya. Sudah belasan tahun mereka menjalani hubungan, tapi tak lantas membuat dia benar-benar mengenal sosok istrinya. Dulu, Elvan selalu dibutakan rasa cintanya pada Aileen, bahkan sampai mengabaikan istrinya yang lain, demi Aileen semata.

Apapun akan Elvan lakukan untuk Aileen, meskipun rasa cinta itu juga sempat memudar, dan sedikit tersisih ketika dia mulai merasakan cinta pada Neya. Namun, Elvan masih mau men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Kedua Tuan Elvan   Nama yang Terucap

    "A-aku hanya sekedar bertanya. Maafkan aku," sahut wanita yang saat ini berdiri di hadapan Dewa. Kepala wanita itu, menunduk ke bawah, tak sanggup melihat kilatan amarah di mata suaminya."Ingat Luna, aku sudah menolong dan menutup aibmu. Jadi, kau tidak berhak untuk mencampuri urusanku, bahkan hanya sekedar bertanya, kau juga tidak berhak sama sekali. Kau cukup berpura-pura menjadi istriku, dan merawat anak itu. Apa kau mengerti?"Luna menganggukkan kepala, lalu menjawab, "Ya." Dengan suara yang begitu lirih, hampir tidak terdengar sama sekali. Dia menyesali kebodohannya di malam ini yang menunggu Dewa pulang, bahkan sampai menanyakan hal yang seharusnya tabu dalam hubungan mereka. Padahal, seharusnya dia sadar diri bagaimana posisinya di mata suaminya tersebut. Memang pernikahan mereka hanyalah sebatas pernikahan kontrak. Namun, sayangnya Luna selalu berharap jika suatu saat nanti, Dewa akan mencintainya. Meskipun, dia pun tahu, berharap Dewa jatuh cinta padanya sungguh mustahil, k

    Last Updated : 2023-12-22
  • Istri Kedua Tuan Elvan   Episode Berikutnya

    Sebuah mobil sedan mewah berhenti di depan gedung perusahaan yang ada di pusat kota Sydney. Pintu sebelah kanan mobil itu pun terbuka, kemudian seorang laki-laki berparas tampan yang usianya sudah memasuki kepala empat, keluar. Lalu, memutari mobil dan membuka pintu mobil sebelah sebelah kiri.Setelah itu, seorang wanita cantik keluar dari mobil tersebut. Keduanya, kini bergandengan tangan masuk ke dalam gedung. Sepanjang memasuki gedung tersebut, beberapa orang karyawan yang melihat keduanya tampak menatap mereka dengan tatapan penuh tanda tanya.Sayup-sayup juga mulai terdengar bisik-bisik dari beberapa orang karyawan tersebut. Celotehan mereka sebenarnya didengar oleh pasangan suami istri yang merupakan pemilik perusahaan itu. Namun, keduanya tetap melangkah dengan tenang, tak menghiraukan semua itu, dan justru tersenyum ramah pada beberapa orang karyawan yang menyapanya.Tanpa mereka tahu, di balik salah satu tembok gedung tersebut, tampak seorang laki-laki sedang tersenyum simpul

    Last Updated : 2023-12-25
  • Istri Kedua Tuan Elvan   Setelah Lima Tahun

    Ciuman Elvan terasa begitu mendesak bersama lumatan kuat, ada sebuah rasa rindu yang ingin dia sampaikan melalui sentuhannya pada Neya. Awalnya Neya tak membalas ciuman itu karena di sadar. Saat ini mereka sedang di kantor. Neya hanya diam, tapi ada air mata yang mengalir dari kedua sudut matanya, dia pun merasakan kerinduan yang sama, seperti Elvan. Lima tahun keduanya terbelenggu dalam cinta dan benci yang begitu dalam.Elvan terus memagut bibir Neya, hingga membuat wanita itu terengah. Akhirnya, kedua bibir Neya pun terbuka dan Elvan kembali melumat belahan bibirnya secara bergantian atas dan bawah. Tangan pria itu bergerak ke di depan kemeja Neya, lalu melepas satu per satu tautan kancing itu.Neya yang kian hanyut, dan tak mampu lagi membendung perasaannya, akhirnya perlahan membalas ciuman Elvan. Pada akhirnya, Neya pun pasrah, mengikuti kemauan Elvan, dan lebih mengikuti keinginan hatinya dengan pertimbangan jika saat ini mereka sedang ada di kantor.Pupus sudah logikanya yang

    Last Updated : 2023-12-30
  • Istri Kedua Tuan Elvan   Jadi Gelandangan

    Aileen terus-menerus berlari sambil sesekali menengok ke arah belakang. Dia tidak ingin anak buah Elvan mengejarnya. Dia tidak ingin pulang ke Indonesia, dan diceraikan oleh Elvan. Aileen ingin bebas, meskipun dia tak tahu harus ke mana.Setelah dirasa cukup aman, langkah wanita itu pun terhenti. Dia melihat ke arah sekeliling, dan rupanya tempat tersebut sudah cukup jauh dari hotel, tempat dia tinggal.Aileen juga merasa tempat itu cukup aman karena jaraknya lumayan jauh dari mansion keluarga Elvan. Wanita itu menghela napas lega, lalu mendudukkan tubuh lelahnya di atas trotoar. Terus-menerus berlari membuat betisnya terasa begitu pegal."Sepertinya di sini aman, aku istirahat di sini saja!"Wanita itu melihat ke sekeliling, tiba-tiba Aileen baru menyadari jika saat ini dia benar-benar tidak memiliki tujuan. Di saat seperti ini, rasanya tidak ada yang bisa dia percaya. Bahkan, mungkin hanya ada satu nama yaitu Dewa, tapi bersamaan itu pula, sialnya Aileen baru menyadari jika dia tida

    Last Updated : 2024-01-01
  • Istri Kedua Tuan Elvan   Pindah

    Luna memelintir cincin yang melingkar di jari manisnya. Dia masih mengingat bagaimana Dewa menyematkan cincin itu saat mereka menikah dulu. Pernikahan kontrak yang mereka jalani, tapi sialnya telah menumbuhkan rasa yang dalam bagi dirinya. Namun, tidak bagi Dewa.Ketika awal pernikahan mereka, sikap Dewa begitu lembut dan perhatian pada dia, dan putranya, Denis. Sikap perhatian Dewa, akhirnya meninggalkan jejak yang mendalam di relung hati terdalam Luna. Namun, semuanya berubah satu tahun terakhir ini, dan Luna tak tahu mengapa.Dalam benaknya, mungkin saja Dewa sudah tahu jika dirinya mencintai laki-laki itu, tapi Luna tak peduli. Dia hanya ingin mencintai, tanpa ingin mendapatkan balasan. Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 malam, dan sepertinya belum ada tanda-tanda jika Dewa akan pulang ke rumah.Mungkin saja ....Mungkin saja ....Mungkin saja .... Dewa masih marah pada Luna yang tadi siang menemuinya ke kantor. Padahal, kedatangannya ke kantor tersebut untuk membawakan ponsel Dewa

    Last Updated : 2024-01-06
  • Istri Kedua Tuan Elvan   Hotel

    Elvan tampak menggandeng Neya dengan begitu mesra, saat memasuki sebuah pesta. Di pesta tersebut, hampir semua pasang mata tertuju pada keduanya, terutama pada Neya yang malam ini terlihat begitu cantik. Semua orang kagum padanya, tak terkecuali seorang laki-laki yang kini mengamati keduanya."Tuan Elvan beruntung banget ya dapat istri cantik dan masih muda kaya Neya.""Iya, biarpun jarak mereka jauh, tapi tetep cocok aja sih. Habis Tuan Elvan juga ganteng, keliatan masih muda.""Namanya juga jodoh.""Pasangan ter-oke yang ada di sini deh."Sayup-sayup pujian pada Elvan dan Neya pun mengudara di telinga Dewa. Hal tersebut tentu saja membuat laki-laki itu tersulut emosi di tengah kecemburuan yang sedang dihadapinya sekarang. Raut amarah di wajah suaminya tentu saja diketahui oleh Luna, tapi wanita itu hanya bisa menatap suaminya dengan tatapan nanar. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan karena apapun yang dia perbuat, seolah semua salah di mata Dewa."Ini istri anda?" tanya seorang

    Last Updated : 2024-01-11
  • Istri Kedua Tuan Elvan   Mengundurkan Diri

    "KBRI? Memangnya ada apa tiba-tiba pihak KBRI menghubungiku?""Ini tentang Mba Aileen, Mas. Mba Aileen ditemukan tidak sadarkan diri di bawah fly over. Ada warga yang membawa Aileen ke rumah sakit, dan menghubungi KBRI. Untungnya, salah satu staf KBRI ada yang mengenalmu. Jadi, setelah itu mereka langsung menelponmu.""Astaga ...!""Dia sekarang ada di rumah sakit. Kita ke sana sekarang ya, Mas."Elvan pun mengangguk, lalu memutar balik arah mobilnya menuju ke rumah sakit yang disebutkan oleh Neya. Setibanya di sana, keduanya menuju ke ruang emergency, tempat Aileen saat ini dirawat."Di mana pasien atas nama Aileen, Sus?" tanya Neya pada seorang perawat jaga."Di sana, Tuan, Nyonya. Nyonya Aileen, menderita dehidrasi akut sekaligus mal nutrien. Bahkan HB di tubuhnya juga sangat rendah," ujar perawat tersebut saat mengantar Neya dan juga Elvan ke bilik di ruangan emergency tempat Aileen dirawat.Ketika keduanya masuk ke bilik tersebut, Aileen tengah tidur di atas brankar dengan raut w

    Last Updated : 2024-01-15
  • Istri Kedua Tuan Elvan   Ayo Pergi

    "Apa maksudmu, Wa? Apa ada sesuatu yang mengganggumu? Apa ada sesuatu yang bikin kamu nggak nyaman?" 'Yang ganggu aku, sama bikin aku nggak nyaman, itu justru kamu, Elvan,' batin Dewa. Laki-laki itu pun menggelengkan kepala, lalu berkata, "Mertuaku ingin kami memegang anak perusahaan mereka di Singapura. Jadi, mau tidak mau, aku harus menuruti mereka. Kau ...." Belum sempat Dewa melanjutkan kata-katanya, Elvan sudah menepuk bahu pria itu. "Mereka lebih membutuhkan kalian, aku nggak mau egois. Sudah waktunya kalian membangun perusahaan mereka. Kapan kau akan keluar, Dewa?""Secepatnya, mungkin hari ini," jawab Dewa yang sebenarnya tak rela jika harus berpisah dengan Neya.Elvan pun mengangguk. "Tolong urus surat pengunduran dirimu! Oh iya, tolong lakukan tugas terakhirmu sebelum kamu pergi. Kau ingat, 'kan?""Tentu saja.""Terima kasih untuk semuanya, Wa. Kami pasti akan sering berkunjung. Aku pergi dulu, aku harus mengurus surat ceraiku dan kepulangan Aileen ke Indonesia.""Kapan Ai

    Last Updated : 2024-01-16

Latest chapter

  • Istri Kedua Tuan Elvan   Berdamai Dengan Keadaan

    Tiga Bulan Kemudian ....Luna berdiri di balkon kamar. Netra coklatnya menatap lekat laki-laki yang saat ini tengah berdiri di depan pintu rumah, di bawah temaram cahaya lampu dalam pekatnya malam.Sudah tiga bulan lamanya, Luna tak mau bertemu, dan berbicara pada laki-laki itu. Sejak pertama kali dia sadarkan diri dari kecelakaan yang menimpanya, Luna begitu muak pada Dewa yang telah membuatnya kehilangan janin yang dia kandung.Sudah tiga bulan lamanya pula, Dewa selalu melakukan apapun untuk meminta maaf padanya. Namun, Luna tak peduli. Hatinya sudah begitu sakit, teramat amat sakit. Bahkan, rasa cinta yang menggebu kini telah pupus, berganti amarah yang bergejolak di dalam dada.Sebenarnya sudah dua minggu ini, Dewa tidak datang. Luna pikir, Dewa sudah menyerah, tapi sepertinya tidak. Malam ini, dia kembali datang, masih dengan raut wajah sendunya, dan Luna benci itu.Cahaya temaram lampu memantul di wajahnya yang pucat, menciptakan bayangan-bayangan yang berdansa di ruangan yang

  • Istri Kedua Tuan Elvan   Jangan Mendekat

    "Neya, Elvan? Kalian di sini?""Iya Tante, kami mengambil hasil test kesehatan Papa yang tertinggal. Dewa, kamu kenapa?" balas Elvan beri menatap Dewa dengan tatapan penuh tanda tanya. Wajah Dewa tampak begitu sendu dan tidak bersahabat.Dewa pun mengangkat wajah, dan melihat Elvan dan Neya yang saat ini berdiri di depannya. Lelaki itu hanya diam, tak menjawab sama sekali. Hanya ada gurat sendu di wajahnya."Luna mengalami kecelakaan, dan bayi yang ada di kandungnya tidak bisa diselamatkan.""Astaga ...." Kedua pasangan suami istri itu, menatap Dewa iba. Elvan kemudian duduk di samping Dewa, dan menepuk bahunya."Semua orang pernah pernah berbuat salah. Kau bahkan pernah menjadi saksi mata kesalahan fatal yang kulakukan, bukan?"Dewa tak menjawab, tapi hati terdalamnya membenarkan perkataan Elvan. "Minta maaflah dengan kesungguhan hatimu. Jika Luna belum bisa memaafkanmu, teruslah berusaha sampai pintu maaf terbuka untukmu."Laki-laki itu pun mengangguk. "Terima kasih, Elvan."Beberap

  • Istri Kedua Tuan Elvan   Ruang ICU

    "Kami harus segera melakukan operasi, lebih baik Tuan segera mengurus persyaratan administrasinya," sambung dokter tersebut. Dewa pun mengangguk lemah sambil memejamkan mata. Sekuat tenaga dia mencoba menata hati dan kembali pada kewarasannya."Tolong selamatkan istri saya ....""Saya akan berusaha semaksimal mungkin, Tuan."Setelah itu, Luna dikeluarkan dari bilik ruang emergency. Mereka membawanya ke ruang operasi, sedangkan Dewa menunggu di luar ruangan tersebut.Dewa menunggu dengan gelisah. Saat ini, laki-laki itu tampak berjalan mondar-mandir. Sesekali dia mengucapkan doa. Hingga tiba-tiba terdengar suara seorang wanita yang memanggilnya."Dewa ...!" Laki-laki itu pun menoleh, melihat Santi, ibunya yang saat ini sedang berjalan cepat ke arahnya. Dewa memang memberi kabar pada Santi, jika Luna mengalami kecelakaan. Hanya pada Santi saja, karena dia pikir satu-satunya orang yang dia percaya adalah ibu kandungnya sendiri."Bagaimana keadaan Luna?""Untuk saat ini, aku nggak tau, Ma

  • Istri Kedua Tuan Elvan   Maafkan Aku, Luna

    Mata Dewa mengerjap tatkala mendengar dering ponsel yang berbunyi. Dengan malas, laki-laki itu pun menghela napas, lalu duduk dan mengangkat panggilan tersebut.[Ya halo.] Sejenak, Dewa mengedarkan pandangan dan melihat apartemennya kini tampak begitu rapi. Namun, dia tak memedulikan itu, karena di ujung sambungan telpon, suara wanita yang menelponnya terdengar asing.[Halo, dengan Tuan Dewa?][Ya, benar.][Begini, Tuan. Apa benar Nyonya Luna adalah istri Anda?][Ya, ada apa?][Saya mendapatkan nomer Anda dari ponsel Nyonya Luna. Tadi siang, dia mengalami kecelakaan di Jalan Pahlawan. Sekarang, dia berada di Rumah Sakit Harapan Indah, dan kondisinya saat ini kritis.]Seketika ponsel yang dipegang Dewa pun terlepas begitu saja. Bahkan, tak menghiraukan wanita yang masih berbicara di ujung sambungan telpon. Laki-laki itu justru sibuk dengan pikirannya sendiri."A-apa? Luna ada di Jakarta?" gumam Dewa sembari meneguk saliva dengan kasar."Argh sial ... apa tadi dia bilang? Kecelakaan?Rum

  • Istri Kedua Tuan Elvan   Waktu Yang Tepat

    Satu Bulan Kemudian ....Singapura 11.00 am ...Luna tampak menyunggingkan senyum manis saat keluar dari sebuah gedung, tapi tiba-tiba saja tubuhnya terasa begitu lunglai. Kepalanya juga terasa berat hingga semuanya menjadi gelap.Entah berapa lama matanya terpejam dalam keadaan tidak sadarkan diri, Luna pun tak tahu. Yang dia tahu saat membuka kelopak matanya, Luna sudah terbaring di atas brankar di dalam sebuah ruangan dengan cat keseluruhan berwarna putih. Detik itu juga, Luna menyadari jika saat ini dia sedang berada di rumah sakit. Saat tengah bergelut untuk kembali pada kesadarannya, tiba-tiba sebuah suara berbariton rendah terdengar di samping Luna."Kau sudah bangun?" sapa suara itu. Luna pun menoleh, dan melihat seorang laki-laki yang wajahnya tidak asing.Melihat Luna yang tampak menautkan kedua alisnya, laki-laki tersebut pun menyadari jika wanita itu pasti terkejut dengan kehadirannya."Maaf, tadi kau pingsan, dan kebetulan aku berada di tempat yang sama denganmu. Jadi, ak

  • Istri Kedua Tuan Elvan   Menyelesaikan Masa Lalu

    Elvan mamasuki sebuah kamar, dan di balkon kamar itu tampak seorang wanita berdiri, menatap halaman mansion dengan tatapan sendu. Dia mengamati setiap sudut mansion sembari mengingat semua kenangannya. Karena mungkin, setelah ini dia tidak akan kembali lagi. 'Jika aku masih bisa menyelipkan kata mungkin, bukankah itu artinya aku masih berharap? Padahal aku sudah tidak sepantasnya berharap apapun,' batin Aileen. Dia kemudian menghela napasnya kasar, seolah ingin menghilangkan rasa sesak di dada."Apa kau sudah siap?" Suara bariton rendah Elvan membuat wanita itu menoleh. Lalu, membalikkan tubuh dan mengangguk."Kita pergi sekarang!" ajak Elvan. Laki-laki itu kemudian memegang koper yang ada di samping tempat tidur. Namun, sebelum dia melangkah tiba-tiba Aileen mencekal tangan Elvan."Tunggu dulu, Mas. Kasih waktu aku buat bicara sebentar sama kamu."Elvan mengernyit. "Bicara tentang apa, Aileen? Bukankah kau sudah berjanji untuk tidak ikut campur kehidupan kami lagi."Aileen menunduk.

  • Istri Kedua Tuan Elvan   Ayo Pergi

    "Apa maksudmu, Wa? Apa ada sesuatu yang mengganggumu? Apa ada sesuatu yang bikin kamu nggak nyaman?" 'Yang ganggu aku, sama bikin aku nggak nyaman, itu justru kamu, Elvan,' batin Dewa. Laki-laki itu pun menggelengkan kepala, lalu berkata, "Mertuaku ingin kami memegang anak perusahaan mereka di Singapura. Jadi, mau tidak mau, aku harus menuruti mereka. Kau ...." Belum sempat Dewa melanjutkan kata-katanya, Elvan sudah menepuk bahu pria itu. "Mereka lebih membutuhkan kalian, aku nggak mau egois. Sudah waktunya kalian membangun perusahaan mereka. Kapan kau akan keluar, Dewa?""Secepatnya, mungkin hari ini," jawab Dewa yang sebenarnya tak rela jika harus berpisah dengan Neya.Elvan pun mengangguk. "Tolong urus surat pengunduran dirimu! Oh iya, tolong lakukan tugas terakhirmu sebelum kamu pergi. Kau ingat, 'kan?""Tentu saja.""Terima kasih untuk semuanya, Wa. Kami pasti akan sering berkunjung. Aku pergi dulu, aku harus mengurus surat ceraiku dan kepulangan Aileen ke Indonesia.""Kapan Ai

  • Istri Kedua Tuan Elvan   Mengundurkan Diri

    "KBRI? Memangnya ada apa tiba-tiba pihak KBRI menghubungiku?""Ini tentang Mba Aileen, Mas. Mba Aileen ditemukan tidak sadarkan diri di bawah fly over. Ada warga yang membawa Aileen ke rumah sakit, dan menghubungi KBRI. Untungnya, salah satu staf KBRI ada yang mengenalmu. Jadi, setelah itu mereka langsung menelponmu.""Astaga ...!""Dia sekarang ada di rumah sakit. Kita ke sana sekarang ya, Mas."Elvan pun mengangguk, lalu memutar balik arah mobilnya menuju ke rumah sakit yang disebutkan oleh Neya. Setibanya di sana, keduanya menuju ke ruang emergency, tempat Aileen saat ini dirawat."Di mana pasien atas nama Aileen, Sus?" tanya Neya pada seorang perawat jaga."Di sana, Tuan, Nyonya. Nyonya Aileen, menderita dehidrasi akut sekaligus mal nutrien. Bahkan HB di tubuhnya juga sangat rendah," ujar perawat tersebut saat mengantar Neya dan juga Elvan ke bilik di ruangan emergency tempat Aileen dirawat.Ketika keduanya masuk ke bilik tersebut, Aileen tengah tidur di atas brankar dengan raut w

  • Istri Kedua Tuan Elvan   Hotel

    Elvan tampak menggandeng Neya dengan begitu mesra, saat memasuki sebuah pesta. Di pesta tersebut, hampir semua pasang mata tertuju pada keduanya, terutama pada Neya yang malam ini terlihat begitu cantik. Semua orang kagum padanya, tak terkecuali seorang laki-laki yang kini mengamati keduanya."Tuan Elvan beruntung banget ya dapat istri cantik dan masih muda kaya Neya.""Iya, biarpun jarak mereka jauh, tapi tetep cocok aja sih. Habis Tuan Elvan juga ganteng, keliatan masih muda.""Namanya juga jodoh.""Pasangan ter-oke yang ada di sini deh."Sayup-sayup pujian pada Elvan dan Neya pun mengudara di telinga Dewa. Hal tersebut tentu saja membuat laki-laki itu tersulut emosi di tengah kecemburuan yang sedang dihadapinya sekarang. Raut amarah di wajah suaminya tentu saja diketahui oleh Luna, tapi wanita itu hanya bisa menatap suaminya dengan tatapan nanar. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan karena apapun yang dia perbuat, seolah semua salah di mata Dewa."Ini istri anda?" tanya seorang

DMCA.com Protection Status