Share

Dipaksa Marah

Setelah berdebat dengan sahabatnya tersebut, pada akhirnya keduanya makan ketobrak bersama-sama. Tanpa mereka sadari, dua orang yang sedang menyamar sedang menguntit dan mengamati keduanya.

"Persahabatan kita harus backstreet, Kin. Kakakku melarang dan dunia pun …-"

"Sumpah yah, kamu drama banget." Kina memotong cepat. "Gini ajah, satu tambah satu berapa?"

Bintang mengerutkan kening. Perasaannya sudah tak enak karena bingung Kina tiba-tiba menanyakan hal tersebut.

"Dua." Meskipun bingung, Bintang tetap menjawab. "Memangnya kenapa?"

Kina tersenyum lebar. "Karena jawaban kamu benar, kamu yang bayar. Hehehe …," ucap Kina tanpa dosa, buru-buru beranjak dari sana karena dia sudah selesai makan.

"Anji--! Monyet! Kawan monyet lu, Kin," maki-maki Bintang. Firasatnya memang tidak salah, satu tambah satu dari Kina sama dengan bencana.

Sedangkan Kina, dia tertawa puas–berjalan santai dan tenang dari tempat tersebut. Dia sama sekali merasa bersalah, malah sangat gembira melihat Bintang kesal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
CacaCici
Betuls sekali, Kakakku. Nathalia belum mau tobat kayaknya, Kak. (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)
goodnovel comment avatar
CacaCici
toping nata de Coco emang nyebelin, Kak. Tapi kalau lagi puasa, Nata de Coco incaran sih, Kak. (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)
goodnovel comment avatar
CacaCici
Lagi ngidam suaminya marah-marah, Kak. Anak yang dia kandung titisan Zayyan soalnya, Kak. (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status