"Kak Ziea," panggil Kina pelan, menatap ke arah Ziea dengan penuh harap. Kina menguping pembicaraan Kakak iparnya dengan Zayyan, tak banyak yang Kina bisa dengar. Tetapi Kina mendengar mereka menyebut jika Kina masih punya harapan untuk sembuh. "Iya, Kin?" Ziea menoleh ke arah Kina. Dia dan suaminya datang ke tempat ini untuk sekedar berkunjung, melihat kondisi Zayyan maupun Kina. Sekaligus mempertemukan putrinya dengan Zana. "Aku ingin bertanya pada Kakak." Kina mendekat ke arah Ziea yang sedang mengupas buah, "kakak pasti tahu, aku punya penyakit apa?" tanya Kina kemudian, menatap Ziea semakin penuh harap. Dia yakin, Ziea tahu apa penyakitnya karena Ziea dekat dengan Zayyan dan Ziea juga selalu mengurus masalah Zayyan. Ziea mendadak gugup, tersenyum kaku sembari menatap kaget pada Kina. Dia terdiam, tak tahu harus menjawab apa. "Aku … mendengar Kak Reigha membahas penyakit ku pada Mas Zayyan. Aku yakin Kak Ziea juga tahu …." Nada bicara Kina bergetar. "Mungkin, hanya aku yang
Kina hanya merasa jika dia pernah memakai seragam high school tetapi dia tidak ingat satupun siapa temannya, bagaimana pengalamannya dan seperti apa masa sekolah menengah ke atas."Aku tidak ingat?" Kina mengambil posisi duduk, baru sadar dan merasa aneh dengan dirinya yang lupa pada masa tersebut. Sejujurnya ada kilasan seperti dirinya tinggal dengan neneknya, dia ke kantin dengan temannya dan dia sering terlambat ke sekolah. Namun, ingatan tersebut membuat Kina merasa bingung–benarkah Kina pernah melakukan itu atau … itu hanya sekedar delusi yang Kina ciptakan di kepalanya sendiri? ***Karena kejadian kemarin, Kina lebih banyak diam. Dia tidak mengobrol dengan Zayyan dan memilih mengurung diri dalam kamar. Yang Kina sesali adalah satu, kenapa dia baru sadar jika banyak ingatan yang hilang dari memorinya. Seperti masa high school, kenapa Zayyan dan Sheila dulu bisa berteman, atau seperti apa pernikahan awal Sheila dan Zayyan dulu? Kina baru sadar jika dia tak mengingat itu. "Apa ak
Kina membuka pintu kamar misterius tersebut, sudah lama Kina penasaran dengan isi kamar tersebut. Namun, baru saat ini Kina punya keberanian untuk masuk kedalam. Kebetulan maid tak ada di lantai ini, mereka semua sibuk di lantai bawah. Begitu juga dengan bodyguard. Zayyan masih di kantor dan Zana sudah ke sekolah. Ceklek' Jantung Kina berdebar kencang kala berhasil membuka pintu tersebut. Anehnya, meskipun semua orang dilarang masuk ke kamar ini akan tetapi pintu tak dikunci. Mungkin karena seorang maid membersihkan ruangan ini akan tetapi lupa menguncinya. Kina masuk dengan langkah gugup, mengunci kamar dari dalam supaya tak ada yang tahu jika dia memasuki kamar terlarang ini. Kina menyalakan lampu, kemudian menatap penjuru kamar yang tak begitu luas tersebut. Kamar Sheila di rumah mereka jauh lebih luas dibandingkan kamar ini. Bukan ingin mengatakan Zayyan suami jahat, tetapi bagaimana bisa Sheila bertahan hidup di kamar ini? Sheila terbiasa dimanjakan bak princess, kamar luas
Hingga Kina mendadak ingat jika sang kakak sangat suka menulis diary. Kakaknya punya kebiasaan mencurahkan hati lewat sebuah buku harian. Jangan-jangan Sheila memiliki buku harian dan isinya tentang kekejaman Zayyan. Sedangkan Zayyan, dia tidak tahu buku itu disimpan di mana oleh Sheila sehingga dia melarang siapapun masuk ke dalam kamar ini. "Masuk diakal," gumam Kina, seketika dengan semangat mencari buku tersebut. Dia membongkar semua yang ada di sana. Kamar yang rapi tersebut kini seperti kapal pecah, akan tetapi Kina masih belum menemukan buku tersebut. Mata Kina menatap ke arah boneka pemberiannya. "Kenapa hanya ada boneka ini?" tanyanya entah pada siapapun, meraih boneka tersebut lalu mengamatinya secara lekat. "Ini boneka pemberianku. Apa karena boneka ini dariku makanya Mas Zayyan tidak membuangnya? Tapi-- ada yang aneh dengan boneka ini." Kina memicingkan mata, merasa aneh karena boneka beruang tersebut menggunakan baju. Seingatnya boneka ini tak memakai baju. Atau … S
Di halaman berikutnya, Kina membaca rencana busuk Sheila. Kina tersenyum tipis, tatapan kosong dengan mata berkaca-kaca. Sejenak terdiam lalu dia terkekeh sendiri, menggelengkan kepala sembari buru-buru menyekat bulir kristal yang sempat jatuh. Dia sangat tak menyangka jika kakak yang dia bangga-banggakan ke semua orang, kakak yang dia sangat sayangi dan lindungi, ternyata sangat jahat. Jahat sekali! Dalam halaman tersebut, Sheila mengungkap dirinya yang nekat menjebak Zayyan. Dia menaruh sebuah obat terlarang pada minuman yang akan dia suruh orang memberinya pada Zayyan. 'Aku memberi obat ke minuman Zayyan dan berharap setelah itu aku akan berakhir di ranjang bersamanya, tanpa busana dan merasakan nikmatnya surga duniawi. Harapanku semakin dekat, Zayyan lengah dan dengan gampang meminum minuman itu tanpa curiga. Tapi … kenapa si anak bodoh itu muncul?!' Ungkapan Sheila dalam bentuk tulisan. Anak bodoh yang ia maksud adalah Kina. Dijelaskan di sana Kina datang untuk mengantar
Bukan hanya jahat, tetapi Sheila juga keji dan playing victim. Dia salah tetapi bisa membalikkan fakta sehingga Kina yang terlihat salah. Benarkah dia kakak yang Kina sayangi? Merasa sedikit lebih baik, Kina membaca kembali diary tersebut. Setelah kejadian itu Sheila menuliskan jika dia terus menekan Kina. Dia menyuruh Kina meminum pil, sering memakan nanas dan suka mendesak Kina supaya keluar untuk melakukan aktivitas lebih padat. Sheila sengaja supaya Kina tidak hamil, ia tidak rela Kina mengandung anak dari pria yang dia sukai. Sheila juga berpikir Zayyan tak tahu atau tak sadar setelah melecehkan Kina, setelah kejadian itu Zayyan tak pernah muncul. Mengabari pun tidak. Hingga suatu hari Zayyan dan keluarganya datang. Sheila sangat gugup karena dia tahu Zayyan datang untuk melamar Kina. Dan ternyata itu benar. Sedangkan Kina, melihat keluarga Zayyan datang, dia kabur dari halaman belakang. Perasaan takut menyelimuti dirinya, takut dicemooh oleh semua orang. Dia hanya gadis p
Kina merasa lebih baik hanya karena mengingat dirinya saat itu mengambil keputusan untuk menerima lamaran Zayyan. Dia senang dan terhibur. Tapi tunggu! Jika dia menikah dengan Zayyan, kenapa Sheila yang menjadi istri Zayyan? Kina lanjut membaca, masih ada banyak pertanyaan dalam benaknya dan dia harus menjawab semua itu. Lembaran berikutnya, Sheila menulis jika dia menghasut orang tuanya supaya membatalkan pernikahan Kina dan Zayyan. Dia memanfaatkan penyakitnya serta menyebut Kina telah menggoda Zayyan. Orangtuanya terpengaruh dan mengirim Kina ke rumah sang nenek yang berada di luar kota. Handphone Kina dihancurkan dan cincin pertunangan yang Zayyan pasang di jarinya, dirampas oleh Sheila. Halaman berikutnya, kabar Kina menghilang terendus oleh Zayyan. Dia datang ke rumah untuk mencari Kina. Sheila memfitnah Kina, mengatakan jika Kina telah kabur dengan kekasihnya. Bahkan menyebut Kina melempar cincin pertunangan mereka ke tong sampah. Namun, dihari yang masih sama tiba-tiba
Namun, perjuangan Kina untuk mengejar orangtuanya sia-sia. Beberapa bodyguard suruhan ayahnya menangkap Kina dan mengurung Kina di gudang rumah. Kebohongan Sheila terungkap. Dia tidak pernah drop dan itu hanya akal-akalannya supaya Zayyan mau menikah dengannya. Di sisi lain, keluarga Jabier menemukan donor yang jantung untuk Jabier. Zayyan sangat marah, tetapi lagi-lagi dia kalah karena bayinya ternyata sudah berada di cengkeraman Sheila. Di sisi lain Zayyan semakin tertekan karena tak menemukan Kina. Mereka juga menyembunyikan sang istri. Sheila memperalat bayi ditangannya, mengancam agar Zayyan segera menceraikan Kina dan menikah dengannya. Jika tidak, maka bayi itu akan Sheila bunuh. Untungnya berkat bantuan Reigha, bayi tersebut berhasil Zayyan selamatkan. Namun, tidak dengan istrinya. Berhasil ditemukan, tetapi …- saat Kina ditemukan di gudang, Kina sudah dalam keadaan memprihatinkan. Kina mengigit tangan sendiri, mencakar wajah dan terus meminta bayinya kembali. Kina dep