Share

39. Berbagi Hasrat

**

Kedua mata Binar melebar, dengan alarm tanda bahaya yang seketika berbunyi keras di dalam kepala. Perempuan itu menelan saliva, merasa takut namun entah bagaimana juga seperti tidak sabar menunggu apa yang akan suaminya lakukan selanjutnya.

“Tu-Tuan, saya bilang ini masih sore. Dan ada Mbak Rachel di rumah, kan?”

“Ck!”

William bangkit dari tempat duduknya di hadapan Binar. Pada awalnya, Binar mengira sang tuan marah dan tidak jadi melanjutkan aktivitas mereka. Namun ternyata pria itu hanya berdiri untuk mengunci pintu kamar. Maka semakin ciut sajalah nyali Binar kini.

“Sudah. Pintunya sudah terkunci, jadi nggak ada yang perlu kamu khawatirkan lagi.”

“Maksud saya–”

Perempuan itu tidak punya waktu untuk beradu argumen. William sudah kembali datang dan meraihnya lagi ke dalam dekapan. Dalam waktu singkat saja, kamar yang rapi dan harum itu sudah dipenuhi suara decak basah dua bibir yang saling berpagutan.

Binar merasa pusing. Entah hanya perasaannya saja, atau sang suami belakangan in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status