Share

44. Sebentar Saja

**

Rachel memicingkan mata ke arah pintu ruang rawatnya yang baru saja tertutup. Ia mendesis, lantas mengusap air mata yang masih menyisakan jejak basah pada kedua pipinya.

“Memuakkan,” sebutnya lirih. Ia berdecih, memalingkan wajah kemudian. “Aku nggak tahu kenapa harus melakukan ini hanya untuk mengemis perhatianmu, Willy. Sungguh, ini sangat memuakkan.”

Perempuan cantik itu meraih ponsel yang tergeletak di atas nakas, di samping brankarnya. Kemudian membuka aplikasi mobile banking dengan bibir masih menggerutu pula.

“Begitu saja aku harus membayar sampai berjuta-juta rupiah. Dasar dokter gadungan! Anak balita saja tahu kalau aktingmu payah! Sialan!”

Tidak lama kemudian, ponsel Rachel berdering. Ia kembali berdecak muak, namun tetap mengangkat panggilan masuk itu.

“Sudah aku transfer ke rekeningmu! Jumlahnya aku kurangi karena aktingmu payah sekali! Mereka semua hampir nggak percaya kalau aku terluka parah!”

“Ini tidak sesuai kesepakatan–”

“Persetan kesepakatan! Kerjamu mengecewakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status