Share

Istri Kedua Majikan Arogan
Istri Kedua Majikan Arogan
Author: Quora_youtixs

Permintaan

Author: Quora_youtixs
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Maaf ... apakah Kiara boleh tanya, Tuan?”

Usai bertanya, Kiara memilin jari.

Jelas sekali, gadis itu takut bertanya pada Andra--sang majikan yang juga akan menjadi suaminya sebentar lagi.

Di sisi lain, Andra tampak mengehentikan sarapannya. “Apa?"  tanya pria itu dingin.

Seketika saja, gadis yang hanya lulusan SMA itu tertunduk merasa sudah salah bicara.

Namun, dia tak bisa menahannya lagi! Ini kesempatannya bertanya pada Andra--mumpung istri pria itu sedang pergi sebentar.

Sejak kemarin, dia sungguh penasaran.

Sebagai CEO tampan dari perusahaan ternama, Andra telah memiliki istri yang cantik.

Keduanya tampak saling mencintai. Namun anehnya, kenapa Kiara harus menjadi madu di antara mereka?

“Kenapa harus saya yang menjadi madu untuk Nyonya, Tuan?” tanya Kiara pada akhirnya.

Pria tampan itu bersidekap tangan di dada. “Sederhana. Aku menginginkan anak, tetapi itu tidak dapat Mimi wujudkan." 

"Tapi, jangan berharap lebih dari itu. Jika anak itu lahir, kamu hanya akan menjadi pengasuhnya saja," ucap Andra lagi, “Jadi sekarang kamu makan dan jangan sampai sakit. Itu akan menyusahkan.”

Ruang makan itu seketika sunyi mendadak.

Hampir semua pembantu mengintip dari balik jendela sekat dapur--melempar tatapan satu sama lain.

Kiara sendiri merasa jantungnya mencelos.

Posisinya ternyata tidak lebih dari mesin pencetak anak yang siap dipecat sewaktu-waktu.

Namun, dia tak berdaya.

Kabur pun tak mungkin.  Gaji 5 tahunnya bekerja sebagai pembantu sudah dibayar muka oleh Andra dan sang istri untuk membayar utang, kontrakan, dan biaya pengobatan sang ayah. 

Bisa-bisa penolakannya akan berakibat fatal untuk keluarganya.

Dalam diam, Kiara pun melanjutkan makannya bersama Andra.

Hanya denting sendok, garpu, dan piring yang terdengar di sana.

Cukup lama.

Kesunyian itu baru berhenti kala Andra yang telah menyelesaikan sarapan, tiba-tiba berkata, “Ikut ke taman belakang. Ada yang ingin dibicarakan.”

Kiara sontak mengangguk.

Diikutinya langkah Andra yang lebar.

Namun sesampainya di taman, ternyata Mimi sudah menunggu duduk di kursi kayu.

Andra menghampiri istri pertamanya dan mencium lembut rambut yang tergerai sebahu.

Pemandangan yang entah mengapa membuat Kiara merasa campur aduk.

Apakah dia akan menjadi orang ketiga di antara pasangan serasi ini?

“Kalian kenapa saling diam?” tanya Mimi seketika menoleh ke arah Kiara. 

“Nggak ada apa-apa, Sayang. Tapi, kurasa Kiara sepertinya butuh penjelasan kembali."

Mimi menatap Kiara sinis. “Baiklah, akan aku jelaskan.”

“Setelah nanti kamu melahirkan anak kami, kamu dan Andra akan bercerai," jelas wanita itu.

"Ingat! Kami hanya menginginkan anak darimu. Jadi, tidak boleh ada rasa di antara kalian. Bila kamu melanggar, maka aku akan tuntut kamu!” ancam Mimi.

Tangan Kiara sontak mengepal, menahan emosinya. “Maaf lancang, Tuan dan Nyonya. Jika hanya anak, bukannya Tuan bisa dengan menggunakan bayi tabung, mengapa harus dengan saya?”

“Apa ini caramu untuk mangkir dari utang keluargamu?” sarkas Mimi, “Kami bisa saja melakukan bayi tabung, tapi apakah kau bisa menjamin melunasi utangmu?”

"Justru, ini kami lakukan untuk kebaikanmu."

Kali ini, Mimi tampak emosi.

Andra bahkan sampai menarik tangan wanita itu untuk menenangkannya.

Namun, istri pertama Andra itu tampak masih kesal.

“Baiklah, memang ada rahasia yang harusnya kamu tahu. Dan ini baru kami ketahui. Sebenarnya kamu bukanlah anak kandung dari kedua orang tua kamu. Lebih tepatnya kamu anak pungut yang ditaruh di bak sampah. Mereka tidak akan merasa kehilangan kamu sedikitpun,” jawab Mimi tanpa beban.

Deg!

Bak petir di siang bolong, Kiara bingung dengan ucapan Mimi.

Tidak  mungkin kedua orang tua membohongi dirinya selama bertahun-tahun!

Sejak kecil, Kiara diasuh oleh mereka dengan penuh kasih sayang. 

“Jangan bohong, katakan jika ini tidak benar?” sanggah gadis itu dengan napas memburu.

“Buat apa  kami bohong kepadamu? Apalagi kamu sebentar lagi akan menjadi maduku dan akan tinggal di sini selamanya,” ucap Mimi dengan tersenyum sinis, "Kau sebenarnya sudah dijual kepada kami. dan pada akhirnya kamu akan tahu, yang mereka lakukan sekarang. Mereka kanya ingin bersenang-senang dengan uang dari kami.”

Mimi terdiam sejenak menatap Kiara dengan tajam, “Buka mata kamu, Kiara! Jangan hanya sekedar menyalahkan kami saja.”

“Tidak ... ini tidak mungkin!” ucap Kiara menggelengkan kepala. 

“Silakan jika kamu tidak percaya, Mas tolong kamu ambil bukti dan tunjukkan kepadanya,” pinta Mimi mendongak ke arah Andra.

Pria yang sedari tadi diam itu lantas mengeluarkan ponsel dari saku.

Andra menelpon seseorang dan sesaat kemudian datang dengan map di tangan.

Dia menyerahkannya kepada Kiara dengan senyum sinisnya.

Kiara membaca dengan teliti, matanya melebar sempurna dengan tangan menutup bibir.

“A-aku … jadi selama ini ….”

Seketika mata Kiara terbuka lebar melihat kenyataan yang ada.

Ucapan Mimi benar.

Dia  bukan anak kandung dari ayah dan ibu yang selama ini merawatnya.

Berkas pernyataan yang dilihat, bahkan sudah dibubuhkan dengan tanda tangan yang sudah hafal milik ayah dan dan ibunya.

“Sudah! Kamu tidak usah pikirkan lagi. Sekarang yang terpenting kamu sudah ada di sini dan siap melayani kami dengan status baru kamu nanti. Oh ya, satu lagi, kamu besok sebaiknya belajar melayani Andra dan aku dengan baik. Ingat status kamu sekarang sudah milik kita!” kata Mimi--meninggalkan ras sakit begitu mendalam di hati Kiara.

Comments (3)
goodnovel comment avatar
Hanny Abbarlah
kasian bgt hidup mu kiara
goodnovel comment avatar
Alya 2929
nyesek banget jadi Kiara. jadi penasaran gimana kehidupan kiara selanjutnya.
goodnovel comment avatar
Pena Ilusi
Hadir, Kak. keren banget 🤍...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kedua Majikan Arogan   Ketukan di Pintu

    Bibir Kiara terkunci.Setelah percakapan itu, kakinya melangkah dengan berat menuju ke dalam kamar.Membayangkan jika nanti menjadi istri Andra yang terlihat dingin dan sangar, sungguh menakutkan.Dibaringkan tubuhnya di ranjang yang empuk dan mematikan lampu. Kamar yang gelap, segelap hati Kiara kuat menghadapi cobaan. Namun ketika mata terpejam, Kiara justru teringat dengan kedua orang yang selama ini mengasihi dan menyayanginya. Ternyata semua itu hanya palsu.Setetes air mata mengalir pelan membasahi pipinya yang putih mulus. Meskipun tidak memiliki wajah cantik namun tubuhnya tidak dapat dipungkiri, menarik perhatian para lelaki yang mengenalnya.Ceklek!Tiba-tiba terdengar pintu kamarnya terbuka. Suara langkah kaki mendekat ke ranjang. Namun sayang Kiara tidak dapat melihat siapa yang datang karena lampu sudah ia matikan. Tubuhnya juga terasa sangat berat untuk diajaknya bangun. Hanya diam itu yang dia lakukan, karena mulutnya dibungkam oleh kedua tangan yang kekar.“Belum tidu

  • Istri Kedua Majikan Arogan   Salah Kamar

    Andra tersenyum tidak menanggapi amarah Mimi. Mendekati istinya dan mulai memberikan sentuhan di bibir Mimi pudar warnanya. Selama beberapa menit tidak ada yang bicara. Mereka terlalu sibuk dengan aktifitasnya hingga terdengar ketukan di pintu.Pelayan memberitahu jika semua persiapan pernikahan sudah selesai. Keduanya lantas bergegas merapikan diri. Andra yang belum siap secepat kilat mandi dan berganti pakaian. Jantungnya berdegup kencang, menantika momen pernikahannya hari ini.Berbeda dengan Mimi, wajahnya terlihat cemberut tidak bersinar sama sekali. Andra mendekati istrinya.“Sayang, kamu kenapa? Seperti tidak suka dengan acara ini. Ini kan permintaan kamu, bisa kita batalkan kalau kamu tidak setuju.”“Entahlah, aku mempunyai firasat tidak enak.”“Aku tidak mungkin berkhianat darimu, Sayang? Sudahlah, jangan banyak pikiran. Ingat kesehatan kamu, aku sayang kamu,” ucap Andra memeluk Mimi dengan erat.“Aku takut. Takut sekali jika kamu tinggalin aku, Mas,” ucap Mimi hampir terisak

  • Istri Kedua Majikan Arogan   Terjerat

    Tidak ada kesempatan untuk gadis yang baru beranjak dewasa itu melepas belitan Andra. Bahkan semakin berontak semakin Andra seperti cacing kepanasan. Hingga pada puncaknya.“Shittt … kenapa kamu tidak bilang sejak tadi kalau sedang palang merah?” ucap Andra dengan napas memburu.“Tadi saya mau bilang, tapi Tuan ….”“Agrh … sudahlah! Sial betul aku hari ini,” ucap Andra seraya membereskan pakaiannya yang berantakan dan pergi dari kamar Kiara tanpa menutup pintu dengan keras. Kiara yang ditinggal sendiri bengong tanpa dapat berbuat apapun. Setelah tersadar akhirnya merapikan pakaian yang sudah kusut. Menghempaskan tubuh yang berkeringat ke atas ranjang dibiarkan kering terkena sapuan AC di dalam kamar.Sementara Andra sudah keluar dari rumah, dan pergi ingin menuntaskan hasratnya bersama wanita bayaran. Tetapi belum sempat dia menjamah wanita yang dipesan, dia teringat dengan kedua istrinya yang ada di rumah. Selama ini hasratnya tertahan karena Mimi baru sembuh pasca operasi pengangka

  • Istri Kedua Majikan Arogan   Masuk Perangkap

    “Sory, gue kagak kenal ama suara lo di telpon. Emang dapat nomer dari mana?”“Ada deh,” jawab Ferdi tetawa membuat Kiara merasa tersanjung.Merekapun ngobrol hingga berjam-jam lamanya, hingga tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Kiara berusaha mengakhiri pembicaraan namun ditahan oleh Ferdi.“Ke, boleh gue ketemu ama lo? Ada yang mau gue sampein, penting banget!”“Apa? Ngomong aja di sini, bisa kan?” ucap Kiara“Kagak bisa, Ke. Lo sekarang jahat banget sih! Mentang-mentang udah nikah ama CEO.”“Oke-oke, kita ketemu di mana? Tapi gue kagak bisa lama, Fer. Nanti gue cerita juga, gimana posisi gue di keluarga suami sekarang.”“Oke, Cantik. See you tomorrow, gue tunggu di tempat biasa kita nongkrong dulu. Kafe depan sekolah kita, oke!”Kiara menarik napas panjang, hatinya berdebar kencang kembali. Mengingat masa-masa SMA dulu bersama Ferdi. Cowok yang selalu mengejarnya dan menjanjikan macam keindahan dunia. Rasa sesak mengingat Kiara tidak berani menerima cinta Fer

  • Istri Kedua Majikan Arogan   Hukuman

    Tubuh Kiara yang kecil dipapah Ferdi masuk ke mobilnya. Semua orang yang ada di dalam kafe, tidak memperdulikan semua kejadian itu, hanya memandang sekilas. Demikian juga dengan pelayan kafe. Mereka sudah pernah menjadi pelanggan kafe tersebut, hanya bertanya seperlunya.Ferdi dengan mudah membawa dan melajukan kendaraan dengan tujuan ke tempat kost-nya. Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Kiara yang masih dalam keadaan setengah sadar memegang tangan Ferdi.“Kita mau ke mana? Ka-kamu tidak racun aku kan, Fer?” tanya Kiara setengah sadar.“Kiara … Kiara. Mana bisa aku racun kamu? Ada-ada saja, aku mau anterin kamu pulang, atau mau ke kost-an aku dulu?” tanya Ferdi tertawa menutupi kebohongannya.“Nanti kalau aku pulang, pasti majikanku marah. Lebih baik aku ke kost-an kamu aja dulu, Fer. Bentar aku tiduran, biar kepalaku nggak pusing lagi.”“Kamu yakin mau ke kost-an aku? Serem loh, kagak takut?” tanya Ferdi bersorak kegirangan.Kiara sudah tidak dapat lagi menahan pusing di kepalan

  • Istri Kedua Majikan Arogan   Penasaran

    Tanpa melihat Kiara yang sedang tidur pulas dia, menanggalkan pakaian dan langsung merengkuh tubuh mungil tersebut.Hampir setengah jam Kiara tidak juga terbangun. Bahkan tubuhnya yang sudah tidak mengenakan kain selembar pun berada di dalam rengkuhan suaminya. Saat Andra akan melakukan pelepasan terakhir, merasakan sesuatu yang menggajal di bagian bawah tubuh gadis itu.“Shitt … aku lupa, dia lagi halangan. Kamu beruntung Kiara. Lain kali tidak akan aku lepaskan!” ucap Andra mengusap wajahnya dengan kasar.Sejenak dia pandangi tubuh molek yang berada di depannya. Matanya menyeringai puas, melihat hasil cetakan merah berada di kulit gadis yang berwarna coklat itu. Kemudian dia rengkuh kembali dan membuat tanda merah pada leher gadis itu, hingga Kiara menggeliat terbangun.“T-Tuan Andra?” Kiara hampir melompat dari tempat tidur. Matanya membulat sempurna meski tubuhnya belum bisa tegak. Kepalanya masih terasa pusing. Kiara meringis kesakitan saat Andra mencengkeram lengannya dengan

  • Istri Kedua Majikan Arogan   Bisnis

    “I-iya … i-ya, Nyonya. Aku ngerti , tadi yang minta kan ….”Mimi menatap Kiara dengan tajam, amarah membakar di matanya. "Banyak omong kamu!" bentaknya. "Bisa 'kan, kamu kasih alasan tidak mau anter ke depan. Emang dasar, gadis gatel, mau cari perhatian Mas Andra!"Kiara menundukkan kepalanya, berusaha menahan air mata yang menganak di pelupuk matanya. Dia tidak mengerti mengapa Mimi sebegitu marahnya. Dia hanya ingin menerima permintaan Andra mengantar hingga di pintu.Mimi semakin menjadi-jadi. "Jangan sampai aku lihat lagi kejadian seperti ini terulang, ingat itu!" lanjutnya sambil menabrak bahu Kiara dengan kasar. Kiara tersentak, merasakan sakit di bahunya. Dia meringis kesakitan, namun tidak berani melawan.Mimi pun berlalu dengan langkah lebar, meninggalkan Kiara yang masih terdiam di tempatnya. Rasa sakit di bahunya bercampur dengan rasa sedih dan kecewa. Dia tidak menyangka bahwa Mimi akan bersikap sekasar itu padanya.Kiara hanya menarik napas panjang. Bingung apa yang sehar

  • Istri Kedua Majikan Arogan   Tersulut Emosi

    Ferdi mengedikkan bahunya. "Ah, rahasia dong," jawabnya sambil tertawa kecil.Kiara mendengus kesal. Dia tahu bahwa dia tidak akan mendapatkan jawaban yang memuaskan dari Ferdi.“Beruntung sekali lo, Fer. Beda ama nasib gue, yang harus bayar utang dan nggak jelas asal usulnya.”Ferdi terdiam, melirik ke arah Kiara sejenak. Terbersit rasa kasihan pada gadis yang ada di hadapannya sekarang. Selama ini dia mengenal Kiara gadis yang tidak pernah bertingkah macam-macam. Sekarang menjadi target pundi-pundi rupiahnya. Persetan, segera dia tepis rasa kasihan kepada gadis yang ada di depannya tersebut.“Udah, nggak perlu dipikirin. Rejeki orang beda-beda, mungkin sekarang lagi gue yang hoki, besuk elo, besoknya lagi nggak tahu.”Kiara terdiam mencoba meresapi apa yang dikatakan Ferdi adalah benar. Sambil meminum jus kesukaannya Kiara menanyakan kembali kejadian kemarin saat dirinya sudah berada di rumah dan bergumul dengan suaminya. Teringat pergulatan tadi malam, tubuh gadis itu terasa menggi

Latest chapter

  • Istri Kedua Majikan Arogan   Kedatangan Tamu tak terduga

    Setelah beberapa saat berpelukan, Andra dan Kiara duduk di sofa. Mereka mulai berbincang-bincang tentang masalah yang mereka hadapi. Kiara mendengarkan dengan seksama semua keluhan Andra. Ia memberikan semangat dan dukungan penuh pada suaminya.Mata Kiara bertemu dengan tatapan penuh harap Andra. Ia mengulurkan tangannya, menggenggam jemari suaminya erat."Aku yakin kita bisa melewati semua ini bersama-sama, Mas," ujarnya lembut, suaranya bagai belali yang menenangkan. "Kita harus tetap kuat dan saling mendukung."Andra mengangguk pelan. Ia merasa sangat beruntung memiliki istri seperti Kiara. Di tengah badai kehidupan yang sedang mereka hadapi, kehadiran Kiara bagaikan oase di tengah gurun. Namun, kekhawatiran masih menghantui pikirannya."Aku tahu, Sayang," jawabnya, "Tapi aku khawatir kalau Mimi akan melakukan hal-hal yang tidak terduga. Dia tidak akan menyerah begitu saja."Kiara tersenyum pahit. Ia pun merasakan kegelisahan yang sama. "Aku juga khawatir," akunya, "Tapi kita tidak

  • Istri Kedua Majikan Arogan   Kekesalan Andra

    Andra merasa detak jantungnya semakin cepat saat dia mencoba membujuk Mimi. Darah mengalir dari luka di tangan Mimi, dan perban yang Andra pasang terlihat kurang rapi.“Mimi,” bisik Andra, “kita harus segera ke klinik. Lukamu perlu diperiksa lebih lanjut.”Mimi menatap Andra dengan mata yang penuh ketakutan, tapi akhirnya mengangguk setuju. Mereka berdua berjalan pelan menuju mobil, Andra memastikan Mimi tetap tenang. Di dalam hati, Andra berdoa agar luka Mimi tidak terinfeksi.Mimi memandang Kiara dengan mata tajam, senyumnya menyiratkan kepuasan. Andra merasa jantungnya berdebar.“Kiara,” ucap Andra dengan suara bergetar, “aku akan mengantar Mimi ke klinik. Tapi setelah itu, kita harus bicara.” Kiara hanya mengangguk, dan Andra membantu Mimi berdiri.Mereka berdua keluar dari rumah, Andra memandang Kiara dengan ketegangan. Mimi berhasil membuat Andra meninggalkan Kiara sendirian. Ia merasa puas dengan keberhasilannya. Dengan begitu, ia bisa lebih leluasa untuk menjalankan rencana jah

  • Istri Kedua Majikan Arogan   Tamu Tak Diundang

    Suara Mimi memecah keheningan di apartemen itu. Kiara dan Andra saling pandang dengan tatapan was-was. Jantung mereka berdebar kencang. Dengan langkah ragu, Andra melangkah maju. Di ruang tamu, berdirilah Mimi dengan senyum merekah di wajahnya. Tatapan matanya menusuk tajam ke arah Kiara.Mimi dengan nada mengejek. “Oh, ternyata kalian berdua ada di sini. Lama tidak bertemu, Andra. Kau terlihat segar sekali.Andra tergagap. “Mi... Mimi, apa yang kau lakukan di sini?”Mimi mendekati mereka. “Hanya ingin menyapa suami tercinta. Sudah lama kita tidak bertemu, bukan?”Kiara berdiri di belakang Andra, tubuhnya gemetar. Ia merasa seperti sedang berada dalam sebuah mimpi buruk.Kiara berusaha tenang.” Apa maksudmu datang ke sini?”Mimi tertawa kecil. “ Maksudku? Tentu saja ingin bertemu dengan orang-orang yang kucintai.”Mimi melirik ke arah perut Kiara, lalu kembali menatap Andra.“Oh ya, selamat ya. Sepertinya kau akan segera menjadi seorang ayah.”Nada bicara Mimi terdengar penuh sindiran

  • Istri Kedua Majikan Arogan   Kebahagiaan Kiara Dan Andra

    Kiara memeluk erat Andra, suaminya, di ambang pintu rumah mereka. Senyumnya tak henti mengembang, melupakan semua kesedihan yang pernah merundunginya. Menjadi istri kedua karena paksaan memang pahit, tapi Andra telah membawa kebahagiaan baru dalam hidupnya.Pernikahan mereka memang tak lazim. Andra, pengusaha kaya raya. Kontrak pernikahan mereka jelas: Andra menginginkan bayi dari rahim Kiara, dan Kiara akan diceriakan Andra setelah melahirkan. Tak ada cinta di awal pernikahan mereka, hanya rasa saling membutuhkan. Kiara menikah demi menebus hutang keluarganya.Namun, seiring waktu, benih-benih cinta mulai tumbuh di hati Kiara. Andra yang dingin dan kaku ternyata penyayang dan perhatian. Dia selalu meluangkan waktu untuk Kiara, mendengarkan ceritanya. Perhatian kecil Andra yang tulus itu menghangatkan hati Kiara yang dingin.Kiara pun berusaha menjadi istri yang baik bagi Andra. Dia menemaninya, dan selalu ada saat dia membutuhkan. Perlahan tapi pasti, Andra pun mulai luluh hatinya. Di

  • Istri Kedua Majikan Arogan   61. Kembali Bersama

    Hangatnya pelukan Andra menyelimuti Kiara, mengusir hawa dingin yang menyelimuti malam itu. Air mata mereka telah mengering, digantikan oleh perasaan cinta dan kasih sayang yang kembali mekar di antara mereka."Maafkan aku, Kiara," bisik Andra, suaranya bergetar. "Aku tidak pernah bermaksud untuk menyakitimu."Kiara menggelengkan kepalanya, matanya berkaca-kaca. "Aku tahu, Mas Andra. Aku tahu kau sangat perhatian denganku dan bayiku. Bukannya dia yang kalian tunggu sejak awal?"Andra tersenyum, senyum yang tulus dan penuh penyesalan. "Ya, kamu benar. Aku berjanji, Kiara. Aku akan menebus semua kesalahanku. Aku akan menjadi suami dan ayah terbaik untukmu dan anak kita."Kiara tersenyum, hatinya dipenuhi dengan kebahagiaan. Dia tahu bahwa Andra tulus dalam penyesalannya, dan dia ingin memberinya kesempatan kedua."Aku percaya padamu, Mas Andra," bisiknya.Andra memeluk Kiara lebih erat, merasakan detak jantungnya yang berdebar kencang. Dia bersyukur karena Kiara masih mau memberinya kese

  • Istri Kedua Majikan Arogan   60. Kedatangan Andra

    Kiara yang diliputi rasa ingin tahu, memutuskan untuk menggali lebih dalam tentang asal-usulnya yang selama ini menjadi rahasia. Dia beralih ke media sosial milik adiknya, Alex, sebagai sumber informasi. Namun, karena sudah lama tidak aktif di media sosial, Kiara mengalami kesulitan dalam menemukan akun Alex yang menggunakan nama samaran.Meskipun terkendala, Kiara tidak menyerah. Dengan semangat yang kuat, dia terus mencari dan menelusuri akun demi akun. Upayanya tak sia-sia. Berkat kerja keras dan keteguhannya, Kiara akhirnya berhasil menemukan akun Alex. Rasa lega dan bahagia menyelimuti dirinya saat dia membuka profil Alex dan mulai menjelajahi kehidupan digital sang adik angkat.Kiara mulai menjelajahi postingan dan foto-foto Alex, mencari petunjuk apa pun yang bisa mengantarkannya pada informasi tentang asal-usulnya. Dia berharap bisa menemukan jawaban atas pertanyaan yang selama ini menghantuinya, siapa orang tuanya? Mengapa dia ditinggalkan? Dan apa rahasia di balik masa lalun

  • Istri Kedua Majikan Arogan   Mencari Jejak

    Di ruang tamu, Kiara dan Bi Sumi sibuk dengan kesibukan baru mereka. Membuat rajutan yang didapat teorinya dari internet. Kiara terlihat antusias dengna kesibukan barunya. Bi Sumi berceritanya dengan senyum hangat.“Nyonya, orang tua saya adalah penggemar kerajinan tangan,” katanya. “Ayah saya pandai membuat ukiran kayu, sedangkan ibu saya ahli dalam merajut dan menjahit.”Kiara terkejut. Dia tidak pernah membayangkan bahwa Bi Sumi memiliki latar belakang keluarga yang kreatif. “Bagaimana mereka bertemu?” tanya Kiara.Bi Sumi mengambil napas dalam-dalam, matanya menerawang ke masa lalu. “Ayah dan ibu saya bertemu di sebuah pameran seni,” katanya. “Mereka berdua tertarik pada sebuah pameran kerajinan tangan di kota kecil tempat mereka tinggal. Ayah saya terpesona oleh ukiran kayu yang dibuat oleh ibu saya, dan ibu saya terkesan dengan kain rajutan buatan ayah saya.”Kiara merasa ada benang merah yang menghubungkan cerita Bi Sumi dengan hidupnya sendiri. Dia juga mencintai kerajinan tan

  • Istri Kedua Majikan Arogan   Kesibukan Baru

    Kiara berjuang untuk mempertahankan pernikahannya dengan Andra meski tahu jika hati andra sudah kembali kepada Mimi, istri pertama. Mimi sangat licik memanfaatkan kelemahan Andra dengan menjeratnya kembali ke dalam hubungan asmara. Kiara tidak punay pilihan lain, Mimi masih istri sahnya Andra, dan tidak mungkin dia memintanya berpisah sesuai janji Andra yang dulu. Meski tahu, jika Mimi sudah jahat kepada Kiara dan juga bayi yang dikandungnya.Kiara merasa terjebak dalam perasaan yang tak berujung. Pernikahannya dengan Andra, yang dulunya penuh cinta dan harapan, kini terasa seperti medan perang. Setiap hari, Kiara berusaha mempertahankan hubungan mereka, meski tahu bahwa Andra telah kembali ke pelukan Mimi, istri pertamanya.Andra, pria yang dulu pernah membuat hati Kiara berbunga-bunga, kini menjadi sosok yang terpecah di antara dua wanita. Mimi, wanita licik yang memanfaatkan kelemahan Andra, berhasil menariknya kembali ke dalam hubungan asmara. Kiara tahu bahwa Mimi tak akan berhen

  • Istri Kedua Majikan Arogan   Berdamai

    Mimi memanfaatkan situasi ini dengan cerdik. Dia tahu bahwa Andra memiliki hasrat yang tinggi ketika emosinya tidak stabil. Dengan rayuan dan perhatian yang konstan, dia perlahan-lahan menarik Andra kembali ke dalam pelukannya.Di tengah kekacauan batinnya, Andra menemukan secercah ketenangan dalam diri Mimi. Tawanya yang merdu dan sentuhan lembutnya bagaikan balsem yang meredakan luka hatinya yang tergores oleh pengkhianatan Kiara. Sejenak, Andra melupakan segala masalahnya dan tenggelam dalam perhatian Mimi yang tulus dan penuh kasih sayang.Mimi, dengan kejeliannya, melihat kesempatan ini untuk kembali merebut hati Andra. Dia tahu bahwa saat Andra dilanda emosi, hasratnya pun membara. Dengan rayuan yang menggoda dan perhatian yang tak henti-hentinya, Mimi perlahan menarik Andra kembali ke dalam pelukannya. Kata-kata manisnya bagaikan mantra yang membius Andra, membuatnya lupa akan rasa sakit yang ia alami.Andra, yang masih terluka dan rapuh, tak kuasa menolak godaan Mimi. Dia terb

DMCA.com Protection Status