Masih di hari ke-830 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku akhirnya bisa kembali ke istana kekaisaran dengan selamat karena Taylor.
Aku segera masuk ke istanaku. Aku langsung bisa melihat dan mendengar Cedric memarahi Lucy dan beberapa kesatria di lobi. Ah, aku jadi merasa bersalah pada mereka karena kelalaian yang aku perbuat. Mereka jadi kena marah karena aku menghilang secara tiba-tiba.
"Berisik. Kau bisa membangunkan anak-anak," kataku.
Cedric langsung berhenti marah-marah begitu mendengar suaraku. Cedric menoleh ke arahku lalu berjalan ke arahku. Cedric menghentikan langkahnya di hadapanku lalu memelukku dengan sangat erat.
"Dari mana saja kau?" tanya Cedric.
"Diculik Andreas," jawabku.
"Andreas, kau bilang?!" tanya Cedric.
Cedric melepaskan pelukannya lalu menatap wajahku sebentar. Setelah itu dia mundur beberapa langkah lalu menatapku dari ujung kepala hingga ujung kaki.
“
"Stella, kau terpilih menjadi istri kedua kaisar," kata ayah. Apa yang baru saja aku dengar? Aku? Orang yang jarang mengikuti acara sosial ini terpilih menjadi istri kedua kaisar? Kenapa bisa aku? Apa kaisar tidak bisa memilih wanita lain saja? Ada banyak wanita lajang yang lebih layak menjadi istri kaisar dari pada aku. Kenapa harus aku? Aku belum siap menikah. Aku bahkan selalu menolak lamaran yang datang padaku. Menikah dengan bangsawan biasa saja aku tidak siap. Bagaimana aku siap untuk menikah dengan kaisar?Apakah ini karma karena aku membicarakan tentang kaisar dan permaisuri tadi siang? Sepertinya ini benar-benar karma. Sialan. Mari kita reka ulang kejadian siang tadi. Kejadian saat aku membicarakan kaisar dan permaisuri dengan ibu. Saat ini aku sedang berada di kamar ibuku. Aku berbaring di sofa dengan paha ibu sebagai bantal, membaca novel edisi terbaru dari penulis favoritku."Ada lamaran yang dikirimkan untukmu lagi, Sayang," kata ibu. Saat ini ibu sedang memilah surat
Hari ini benar-benar melelahkan. Sampai kapan aku harus berdiri di aula pesta ini? Cedric, sang kaisar, sama sekali tidak memandangku bahkan sejak upacara pernikahan hingga sekarang. Kami tidak berbicara satu sama lain sepatah katapun. Aku hanya berdiri di sampingnya seperti patung dan dia mengabaikan keberadaanku. Cedric sialan. Kau seharusnya tidak memilih aku bila kau hanya akan mengabaikan aku seperti ini.Setelah satu jam berada di aula pesta, Cedric pergi entah kemana meninggalkan aku tanpa berpamitan. Sial. Dia benar-benar sialan. Rasanya aku ingin mengumpat langsung di hadapannya tapi pasti aku akan langsung dipenggal.Aku keluar dari aula pesta sementara para tamu undangan masih menikmati pestanya. Aku sudah tidak peduli lagi.Aku memutuskan untuk pergi kamar yang disiapkan untuk malam pertama kami. Aku masuk ke kamar itu dan mendapati dua orang pelayan sendang menaburkan bunga mawar di atas tempat tidur."Selamat datang, Ratu. Kami akan membantu Anda untuk membersihkan diri,"
Istana Mawar. Istana ini dulunya ditempati oleh Ratu Elena. Ratu Elena adalah istri kesayangan kaisar terdahulu, Kaisar Alexander.Kaisar Alexander memiliki tiga istri. Permaisuri Laura adalah istri pertama sekaligus ibu Cedric. Ratu Layla adalah istri kedua sekaligus ibu dari Pangeran Andreas. Ratu Elena adalah istri ketiga dan istri kesayangan Kaisar Alexander. Ratu Elena memiliki dua putra yaitu Pangeran Orion dan Pangeran Cassius.Ada rumor yang mengatakan bahwa Cedric sangat membenci Elena hingga saat ini. Bagaimana tidak? Kaisar Alexander lebih memilih untuk pergi liburan bersama Elena saat Laura sedang meregang nyawa melahirkan anak keduanya. Laura meninggal saat melahirkan, begitu pula anak yang dilahirkannya. Setelah itu, Elena diangkat menjadi Permaisuri.Ya, kurang lebih seperti itulah rumitnya keluarga kekaisaran dulunya. Lagipula itu tidak ada hubungannya denganku.Tapi kenapa Cedric meletakkan aku di Istana Mawar? Apa dia sangat membenciku? Entahlah. Yang penting aku bisa
Belum genap dua hari aku berada di istana tapi aku sudah terlibat dalam drama istana. Aku dituduh telah meracuni Permaisuri. Aku tertangkap basah sedang melakukan sesuatu di dapur istana utama. Ya, memang aku mengakui bahwa aku sedang mencoba mencuri makanan di dapur. Tapi aku tidak meracuni makanan atau apapun itu. Aku hanya ingin makan.Para penjaga yang menangkapku, membawaku ke ruang kerja Cedric. Sesampainya di sana, aku dipaksa untuk berlutut di hadapan Cedric."Aku tidak menyangka ini. Baru kemarin kau mengancamku, sekarang kau sudah ingin merebut posisi Permaisuri dari Alicia," kata Cedric dengan penuh amarah. Aku bisa melihat wajahnya benar-benar marah."Saya tidak tertarik untuk merebut posisinya. Lalu kenapa saya ditangkap seperti ini?" tanyaku."Omong kosong. Kalau begitu apa yang kau lakukan di dapur kalau tidak meracuni bahan makanan di dapur?" kata Cedric."Saya lapar, Yang Mulia. Di istana saya tidak ada makanan yang tersisa. Jadi saya—""Lapar?! Omong kosong apa lagi i
Masih di hari ke enam setelah aku menikah dengan Cedric. Matahari mulai terbenam. Sudah ketiga kalinya aku berpindah tempat untuk tinggal. Mungkin bisa dibilang ke empat kalinya apabila penjara dihitung. Aku lelah. Aku sangat amat lelah tiada tara. Aku ingin pulang ke rumah ayah. Jangan bilang bahwa aku tidak bisa bersyukur. Sejak awal hidupku berbeda dengan rakyat jelata yang sejak lahir sudah hidup susah. Maaf saya beda kasta. Seorang pelayan membawakan beberapa piring makanan di lengkapi dengan hidangan penutup juga. Pelayan itu meletakkan makanan itu di meja kemudian berjalan keluar. Aku langsung berjalan menuju meja dan memakan makanan itu. Kali ini, makanannya normal. Tidak ada bau aneh di maknan ini. Aku melahap seluruh makanan itu tanpa sisa. Rasanya benar-benar nikmat dan memuaskan untuk sesaat. Kemudian aku teringat tentang Cedric sialan itu. Aku benar-benar membencinya. Entah apa lagi yang akan dia lakukan padaku besok. Sial. Aku ingin pulang. Aku merindukan ibu.
Masih di hari ketujuh setelah aku menikah dengan Cedric. Baru satu minggu aku menikah dengan Kaisar Kekaisaran Eqara dan aku sudah menjadi topik berita utama dalam surat kabar kekaisaran. Ini adalah pencapaian terbesar dalam hidupku. Aku yakin mereka semua sedang membicarakan aku. Aku membaca berita tentangku yang mengamuk di persidangan. Mereka menulis semua kata-kata yang aku ucapkan di persidangan. Termasuk kata-kataku yang menghina anggota dewan dan menghina kaisar itu sendiri. Aku tertawa saat membaca ini. "Semua orang sedang membicarakan tentang berita itu, Yang Mulia," kata Lucy. "Ya, itu cukup lucu untukku," kataku sambil tertawa. "Apa Anda tidak takut, Yang Mulia?" tanya Lucy. Aku tertawa terbahak-bahak karena mendengarkan pertanyaannya. "Takut? Takut dengan apa? Takut dengan gunjingan orang-orang? Apa kau benar-benar menanyakan itu pada orang yang berani menghina kaisar di depan dewan?" tanyaku balik. Lucy tersenyum mendengar pertanyaanku. Entah apa yang dia pikirkan.
Hari kesembilan setelah aku menikah dengan Cedric. Seingatku hari ini, adalah hari ulang tahun Lucy. Aku ingin memberikan hadiah untuknya karena dia sudah bekerja sangat baik dalam dua hari ini. Tapi aku tidak memegang uang sepeser pun. Perhiasanku juga sangat terbatas."Yang Mulia, bolehkah saya masuk?" tanya Lucy dari luar. "Masuklah," jawabku. Lucy masuk dengan membawa troli berisi makanan. Dia menghidangkan makanan itu di meja seperti biasanya. "Lucy," panggilku sambil berjalan ke meja. "Apa kau pernah keluar istana?" tanyaku. "Tentu saja, Yang Mulia. Saya keluar istana sesekali ketika saya bosan berada di dalam istana ketika saya libur," jawabnya. "Ini hari ulang tahunmu kan?" tanyaku. Tiba-tiba dia menangis. Oh, ayolah. Dia terlalu emosional. Aku hanya menanyakan ulang tahunnya. "Tidak ada yang pernah mengingat ulang tahun saya selain ibu saya. Maaf Yang Mulia, saya merasa sangat terharu," kata Lucy sambil menghapus air matanya. "Oh, begitu ya. Ngomong-ngomong pergilah ke
"Kau tahu kan, apa tujuanku ke sini. Aku yakin kau bukan tipe gadis bangsawan yang polos," kata Cedric dengan tatapan anehnya. Sial! Apa yang harus aku lakukan?!"Aku tidak mengerti apa maksudmu," kataku. Untuk sekarang mari pura-pura bersikap polos."Aku tahu kau tidak polos. Kau bahkan tidak merasa malu menggunakan pakaian seperti itu di depanku. Jangan-jangan kau sudah terbiasa berpenampilan seperti itu di depan pria," katanya. Dia jelas-jelas sedang merendahkan aku."Apa maksudmu?" tanyaku sambil menahan emosi."Apa aku harus memperjelasnya? Aku hanya menebak bahwa kau sudah terbiasa 'bermain-main' dengan banyak pria karena kau sama sekali tidak malu berpakaian seperti itu di depanku," kata Cedric."Aku bukan wanita murahan seperti itu," kataku."Oh ya? Aku meragukannya," kata Cedric. Cedric bajingan!"Ya, anggap saja seperti itu kalau itu yang ingin kau percaya. Lagipula kau tidak akan pe
Masih di hari ke-830 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku akhirnya bisa kembali ke istana kekaisaran dengan selamat karena Taylor.Aku segera masuk ke istanaku. Aku langsung bisa melihat dan mendengar Cedric memarahi Lucy dan beberapa kesatria di lobi. Ah, aku jadi merasa bersalah pada mereka karena kelalaian yang aku perbuat. Mereka jadi kena marah karena aku menghilang secara tiba-tiba."Berisik. Kau bisa membangunkan anak-anak," kataku.Cedric langsung berhenti marah-marah begitu mendengar suaraku. Cedric menoleh ke arahku lalu berjalan ke arahku. Cedric menghentikan langkahnya di hadapanku lalu memelukku dengan sangat erat."Dari mana saja kau?" tanya Cedric."Diculik Andreas," jawabku."Andreas, kau bilang?!" tanya Cedric.Cedric melepaskan pelukannya lalu menatap wajahku sebentar. Setelah itu dia mundur beberapa langkah lalu menatapku dari ujung kepala hingga ujung kaki.“
Hari ke-830 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku baru saja mendapatkan perintah palsu untuk pergi ke ruang kerja Cedric. Bagaimana aku bisa tahu ini palsu? Karena sekarang ada orang yang mencoba untuk menculikku. Mulutku disumpal, tanganku diikat di belakang, dan aku dimasukkan ke dalam sebuah karung besar yang cukup untuk menampung seluruh tubuhku. Sialan. Tidak seharusnya aku buru-buru pergi sendirian seperti ini. Kenapa aku tidak curiga bahwa ada yang salah? Sepertinya aku terlalu menurunkan kewaspadaanku. Baiklah, mau dibawa ke mana aku sekarang? Astaga, ini sangat tidak nyaman. Aku harap mereka tidak membawaku pergi terlalu jauh. Ternyata karung ini lumayan transparan jika dilihat dari dalam. Aku bisa melihat situasi di luar dari dalam seperti ini. Para penculik ini berjumlah sekitar lima orang. Dua orang membawaku bersama seperti membawa karung berisi muatan berat sungguhan. Aku turus berusaha untuk melihat ke arah luar untuk melihat rute pelarian mereka. Ternyata mereka m
Hari ke-830 setelah aku menikah dengan Cedric. Belum ada kemajuan untuk mendapatkan informasi tentang siapa orang yang mengincarku. Orang-orang yang berhasil kami tangkap dalam keadaan tak sadarkan diri waktu itu, bunuh diri dengan menggigit lidah mereka hingga putus. Sehingga kami tidak bisa mendapatkan informasi apa-apa dari mereka.Bagaimana dengan Davis dan Orion serta para antek-anteknya? Mereka semua masih mendekam di penjara yang terpisah-pisah agar mereka tidak bisa berkomunikasi satu sama lain. Kami belum menghukum mereka secara resmi karena kami masih harus mengorek informasi lain dari mereka.Saat ini aku berada di kamar seperti biasanya. Aku duduk di atas tempat tidur sambil bersandar pada sandaran tempat tidur. Aku membaca novel sambil memeluk Arion yang tidur dengan posisi bersandar di dadaku. Sementara itu, Brandon tidur di tempat tidur bayinya yang berada di sebelah kiri tempat tidurku.Tiba-tiba pintu kamarku terbuka. Itu pasti Cedri
Hari ke-824 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku baru menyadari ada yang janggal dengan penyerangan yang terjadi kemarin. Jadi aku menyuruh Taylor untuk mengawasi orang-orang menyerang kamarku dan tak sadarkan diri waktu itu. Namun, orang-orang itu masih belum sadar hingga hari ini. Jadi kami belum bisa mengorek informasi dari mereka.Siang ini aku sedang berada di kamarku, duduk di sofa, dan melakukan kegiatanku seperti biasanya yaitu mengawasi Arion. Arion sedang mengayun-ayunkan Brandon yang tidur di ayunan bayi.Lalu, tiba-tiba pintu kamarku diketuk oleh seseorang dari luar. Mungkin itu hanya Lucy."Masuk," kataku.Pintu terbuka dan menampakkan orang yang ada di balik pintu. Ternyata itu bukan Lucy, melainkan Alicia. Apakah dia datang bersama ibunya? Sepertinya tidak. Baguslah kalau begitu.Aku melihat wajahnya terlihat pucat. Kenapa dia malah datang ke sini? Bukankah seharusnya dia istirahat saja?"Kau pu
Aku tenggelam di dalam air yang sangat dalam. Aku tidak bisa berenang atau bernapas. Sial, aku benar-benar tidak bisa bernapas. Aku membuka mataku dan ternyata itu hanya mimpi.Hari ke-823 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku terbangun dari tidurku karena aku tidak bisa bernapas. Kenapa aku tidak bisa bernapas? Karena Arion menutup kedua lubang hidungku menggunakan jari-jarinya. Ada-ada saja tingkah anak satu ini.Aku menarik tangan Arion dengan lembut agar jari-jari keluar dari lubang hidungku. Akhirnya aku bisa bernapas dengan normal lagi."Ibu," panggil Arion."Apa, Sayang?" tanyaku."Bangun," kata Arion."Ibu sudah bangun," kataku sambil mengelus kepalanya."Itu," kata Arion.Arion yang duduk di sebelah kananku menujuk sesuatu di sebelah kiriku. Aku pun menoleh ke arah kiri untuk melihat apa yang ditunjuk oleh Arion. Ternyata Arion penasaran dengan sosok baru yang ada di sin
Masih di hari ke-822 setelah aku menikah dengan Cedric. Saat ini sudah hampir tengah malam, ketubanku baru saja pecah dan ternyata Orion sudah berhasil menembus pertahanan istana kekaisaran. Aku baru saja menyuruh Cedric untuk pergi dari sini untuk menghadapi Orion. Semoga dia baik-baik saja.Iris membantuku untuk berbaring di atas tempat tidur untuk bersiap melakukan tahap selanjutnya dalam proses persalinan ini. Ya, aku harus mengejan untuk melahirkan bayiku ini.Tiba-tiba, aku teringat satu hal. Arion. Dia pasti sedang tidur di kamar sebelah. Aku tidak bisa tenang kalau dia tidak berada di sekitarku. Terlebih lagi di saat ada penyerangan seperti ini.“Lucy atau Mina, apa kau di sana?” tanyaku.“Saya di sini, Yang Mulia,” jawab Mina dari luar.“Bawa Arion ke sini. Cepat,” kataku.“Baiklah, Yang Mulia,” kata Mina.“Yang Mulia, Anda harus fokus untuk mengejan,” kata Iris.“Aku tahu!” ka
Hari ke-822 setelah aku menikah dengan Cedric. Sudah empat hari sejak Eva tinggal di sini. Aku sudah menceritakan pada Cedric dan Alicia tentang apa yang Eva katakan padaku. Sepertinya mereka sudah memberi Eva peringatan karena dia cukup tenang selama dua hari terakhir ini. Mari kita kesampingkan dia dulu. Aku sedang menghadapi masalah yang lebih besar saat ini. Masalah apakah itu? Aku sedang dalam proses persalinan saat ini. Aku sudah mulai merasakan kontraksi sejak tadi sore dan sekarang sudah hampir tengah malam. Namun, hingga sekarang aku belum diizinkan untuk mengejan oleh Iris karena pembukaan jalan lahirku belum lengkap. Iris sudah berada di kamar ini sejak tadi sore untuk memantau proses persalinanku. Cedric tadi juga langsung berlari ke sini setelah dia mendengar bahwa aku akan segera melahirkan. Aku dengar Cedric tadi sedang mengatur kesatrianya untuk ... apalah itu. Pokoknya dia sedang sibuk. Tapi dia langsung meluncur ke sini begitu mendengar berita tentang aku. Aku du
Hari ke-818 setelah aku menikah dengan Cedric. Sudah satu minggu sejak anggota keluarga Kerajaan Osea dihukum. Dengan tiadanya pemimpin kerajaan Osea, wilayah Osea kini benar-benar sudah menjadi bagian dari wilayah kami.Cedric memutuskan untuk membagi wilayah Osea menjadi beberapa bagian dan akan menempatkan beberapa bangsawan dari Eqara untuk menjadi pemimpin di setiap wilayah tersebut. Para bangsawan yang ditunjuk untuk itu baru saja berangkat kemarin. Mereka perlu menempuh waktu selama berminggu-minggu untuk sampai di Osea.Baiklah, mari kita kembali membicarakan tentang diriku. Usia kandunganku sudah hampir memasuki minggu ke empat puluh. Hanya tinggal menghitung hari sebelum aku melahirkan anak keduaku.Rasanya perutku sudah semakin besar. Aku jadi malas untuk bergerak karena perutku terasa berat.Saat ini aku duduk di sofa di ruang bermain Arion. Kenapa aku tidak duduk di karpet lagi? Karena aku akan kesulitan untuk berdiri
Masih di hari ke-810 setelah aku menikah dengan Cedric. Saat yang dinanti telah tiba. Persidangan untuk Zara akan segera dimulai.Cedric, Alicia, dan aku duduk di singgasana. Selain kami, di sini juga ada beberapa anggota dewan yang hadir dalam persidangan ini.Tak lama kemudian, Raja dan Ratu Kerjaan Osea tiba di ruangan ini. Setelah itu, Zara dibawa masuk juga oleh beberapa kesatria.Aku bisa melihat wajah Zara yang terbungkus oleh perban di bagian lukanya. Sepertinya lukanya cukup dalam.Raja dan Ratu Osea, serta Zara, berlutut di hadapan kami. Aku bisa melihat wajah Lena, sang ratu, terlihat dangat kesal dan wajah Edgar, sang raja, terlihat seperti sedang menahan rasa malu.Cedric mengisyaratkan pada William untuk memulai persidangan ini. William pun mengangguk lalu berdiri tepat berada di bawah singgasana kami."Raja dan Ratu Osea, Anda berdua telah melakukan kelalaian yang dilakukan dengan sengaja se