Share

Seseorang di Kolam

Penulis: Writergaje23_
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-14 14:28:16

Sejak semalam, Aileen tidak bisa tidur karena menemani Arsen begadang. Karena tidak ingin terlalu lama lembur dan meninggalkan rumah, pria itu membawa pekerjaan kantornya ke rumah.

Lalu, demi mengosongkan jadwalnya di esok hari agar bisa liburan full time bersama sang istri dan putranya, Arsen memutuskan menyelesaikannya malam tadi. Tentu saja Aileen menemaninya sambil sesekali berbincang, meminum kopi juga sambil menonton TV.

Sampai pekerjaan kantor Arsen selesai tepat pukul 3 malam, Aileen terlanjur tidak bisa tidur di saat suaminya bahkan sudah mendengkur. Perempuan pendek itu kemudian memilih mengeksekusi dapur.

Lalu, setelah pukul 5 pagi, selesai sholat subuh dan menyiapkan sarapan, Aileen malah baru bisa terlelap. Arsen yang berniat akan pergi liburan pagi ini jadi tidak tega membangunkan istrinya.

"Aileen belum keluar kamar juga, Ma?" tanya Arsen untuk kesekian kalinya dari ruang tengah begitu melihat Namira turun dari tangga.

Namira menggeleng sebagai jawaban. Kemudian, peremp
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Arsen yang Lain

    Sejak kembali dari kolam renang, Aileen menyadari Arsen lebih banyak diam. Suaminya terlihat seolah tengah memikirkan sesuatu yang begitu berat. Aileen beberapa kali bertanya apa ia butuh sesuatu, akan tetapi Arsen terus diam dan hanya membalas sekenanya saja."Mama nggak asik ah, masak pas di kolam malah tidur. Aku kan jadi pulang cepet karena disuruh Papa," protes Ayres cemberut begitu siang ini mereka tengah duduk sambil nonton TV di ruang tengah.Aileen meringis merasa bersalah. Perempuan itu menggaruk tengkuk. "Ya maaf, Sayang. Lagian kan kamu punya kolam di belakang, kenapa harus ke kolam renang di luar segala?" tanya Aileen tidak mengerti."Beda, Mama! Di rumah kolamku enggak ada perosotannya. Jadi enggak seru," sanggah Ayres yang hanya diangguki saja oleh perempuan itu.Pikirnya, yang penting bocah sipit itu senang."Mama Ai, aku lapar." Ayres merengek lagi begitu channel televisi yang kerap menayangkan kartun favoritnya malah dijeda iklan.Ketika bosan menunggu iklan yang lum

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-15
  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Mama Ayres Sebenarnya

    "Seharusnya kamu cerai saja sama dia! Rumah aja dia masih numpang sama Mamanya. Gimana mau kasih tempat tinggal buat anak saya?" sindir Almira---mertua Arsen tepat di depan pria itu.Meski tersinggung dengan ucapan sang Mama mertua, Arsen tetap menunduk dalam. Pria itu tidak mengatakan apapun kecuali memasang senyum terbaiknya.Tapi, Kanaya terlalu memahami suaminya. Masalahnya, memarahi orang tuanya juga bukan pilihan yang benar. Karena Almira memang ada benarnya juga.Sejak dinyatakan mengandung anak pertama mereka, Kanaya yang kandungannya cukup lemah jadi lebih sering keluar masuk rumah sakit. Karena Arsen tidak punya cukup biaya juga rumah yang terbilang sangat sempit, Almira memilih membawa sang anak ke rumahnya dan meninggalkannya sementara di sana.Ayah Kanaya---Gio sebenarnya tidak menyetujui hal itu. Karena pria itu tahu menantunya tampak keberatan. Dia juga yakin Arsen bisa merawat putrinya dengan baik. Tapi, pada akhirnya Gio hanya mengalah karena tidak ingin berdebat pan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Kekecewaan Aileen

    Sejak Ayres ngambek setelah sang Mama lupa mengantarnya berangkat sekolah, bocah sipit itu sudah tidak banyak berbicara dengan Aileen lagi. Dia hanya akan meminta bantuan dan bermain bersama Arsen saja.Tentu saja Aileen merasa kesepian. Karena selama ini, jika bukan mengurus Ayres, dia tidak punya kegiatan lain. Aileen benar-benar merasa sendirian di rumah besar ini.Apalagi beberapa hari belakangan, Arsen juga banyak berubah. Pria itu jadi lebih banyak diam dan tidak pernah memulai pembicaraan dengan Aileen lebih dulu kecuali jika memang sedang perlu."Mas, ini kan hari minggu." Aileen memberi kode sambil membantu Arsen memasang kemejanya.Tapi, Arsen tidak merespon apa-apa. Pria sipit itu hanya diam sambil terus memandang penampilannya lewat cermin besar di depan.Aileen yang merasa diabaikan akhirnya hanya bisa menghela kecewa. Dia tidak tahu kesalahannya apa sehingga sepasang ayah dan anak ini bersikap seolah tidak menginginkan Aileen berada di sampingnya.Seingat Aileen, dia tid

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-17
  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Bukan Sesuatu yang Penting

    Aileen tidak tahu sejak kapan ingatannya kembali seperti semula. Tapi, yang membuat perempuan itu sedikit tidak senang, adalah kebohongan yang selama ini ditutupi Arsen rapat-rapat.Sadar tidak sadar, sekarang Aileen mengetahui semua. Tentang tabrakan di mall, juga status Aileen yang sebenarnya.Dia bukan kekasih Arsen. Mereka tidak pernah berpacaran selama dua tahun, apalagi sampai merencanakan pernikahan. Aileen murni hanya seorang ART yang selama kurang lebih dua bulan tinggal di rumah pria itu sebelum akhirnya tragedi tabrakan itu terjadi.Yang menjadi pertanyaan di benak Aileen, kenapa Arsen harus berbohong sampai sejauh itu? Apa hanya karena pria itu ingin menikahinya dan menjadikan Aileen Mama untuk Ayres? Tapi ... karena kebohongan itu, mereka akhirnya menikah.Dan tanpa Aileen sadari, ia sudah terperangkap terlalu dalam pada dunia Arsen. Dia sudah terlalu menyayangi Ayres, juga suaminya sendiri.Jadi ketika fakta itu mulai diketahuinya, Aileen kehilangan makian yang sudah ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18
  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Orang yang Penting

    Pagi ini, Ayres bangun terlalu cepat. Padahal bocah itu bahkan hanya baru beberapa jam tertidur. Arsen tidak tahu sang putra akan melakukan apa. Tapi, begitu melihat Ayres berjalan cepat menuju rumah lama Mamanya, ia mulai mengerti akan kemana bocah itu pergi."Enggak sarapan dulu?" tanya Arsen begitu melihat bocah itu hanya meminum susu kemudian turun dari kursi meja makan yang tinggi.Ayres menggeleng yakin. Bocah itu menengok ke lantai atas sekali lagi sebelum kemudian berlari menaiki undakan tangga.Mendadak, begitu sampai di tengah-tengah, bocah itu berhenti. Beberapa saat kemudian ia berbalik dan berlari turun menuju meja makan lagi."Aku mau bawa ini," ucap bocah sipit itu sambil membawa sepiring makanan beserta lauk bagiannya.Ayres kemudian berlari menuju lantai atas lagi. Begitu sampai di depan pintu kamar lama sang Mama, Ayres menggeleng-gelengkan kepala. Kentara sekali kalau ia tengah mencoba menghalau gugup."Mama ... aku boleh masuk?" tanya Ayres setengah berteriak yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-22
  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Ceraikan Aku Saja

    "Papa kamu kira-kira pergi kemana ya, Res?" tanya Aileen sore ini pada putranya.Ayres yang tengah bermain mobil-mobilan di samping bawah ranjang sang Mama hanya mengangkat bahu. Pertanda tidak tahu. Aileen cemberut.Padahal tadi Arsen hanya bilang akan pergi sebentar; ada urusan. Tapi pria itu bahkan tidak memberitahukan Aileen urusannya apa, dimana dan dengan siapa."Kayaknya Papa ketemu Mama, Ma." Ayres menjawab sekali lagi sambil membongkar bagian baterai di mobil-mobilannya. Padahal, benda berukuran sedang itu baru dibelikan Arsen kemarin."Mama siapa maksud kamu?" tanya Aileen merasa janggal dengan jawaban Ayres."Ya Mama Aya. Tiap hari minggu Papa pasti ngajak aku buat ketemu dia. Kata Papa, dia Mama kandung aku." Ayres menjawab polos tanpa mengalihkan pandangan dari mainannya.Berbanding terbalik dengan reaksi Aileen yang mendadak termenung di tempatnya. Perempuan itu memandang Ayres sekali lagi."Jadi selama ini ... tiap hari minggu kamu sama Papa kamu ketemu dia?" tanya Aile

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Mantan Istri Arsen

    "Karena kamu udah bahagia sama Kanaya, ceraiin aku aja!"Teriakan bernada amarah yang Aileen layangkan mendadak membuat Arsen terpaku di tempat. Tidak menyangka Aileen akan berani mengatakan itu padanya."Kamu serius bilang gitu sama saya?" tanya Arsen begitu beberapa lama hanya diam.Aileen tidak menjawab lagi. Perempuan itu memilih mengusap air matanya dan bangkit dari ranjang.Perempuan pendek itu kemudian berlari keluar kamar dan masuk ke kamar mereka. Arsen mengekori dalam diam. Berharap semuanya berakhir baik-baik saja.Tapi, melihat sang istri yang mulai mengeluarkan tas kemudian mengemasi barang-barangnya, Arsen mendengkus frustasi. Arsen pikir Aileen sudah menyerah dan memilih berbaikan."Kamu bakal nyesel kalau udah keluar dari sini, Aileen! Karena kamu enggak bakal bisa balik lagi," ancam Arsen sambil menahan tangan Aileen yang memindahkan baju-bajunya.Seketika, Aileen terdiam. Arsen pikir perempuan itu akan berhenti. Tapi, perempuan itu hanya melempar tas di depannya ke s

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Orang yang Pantas Dicintai

    "Pakaian Bunda udah dibawa?" tanya Aileen sambil menggelar tikar tipis di lantai dekat ranjang Namira.Arsen menoleh linglung. "Hah? Eh ... iya. Udah udah." Pria sipit itu menjawab cepat.Aileen mengangguk. Tanpa menatap wajah suaminya lagi. Perempuan itu kembali meraih bantal di atas sofa panjang yang diduduki Arsen.Dua bantal ia letakkan di bawah. Sedang satu bantal lainnya ia biarkan di atas sofa. Hari ini, mereka akan menginap di sini. Menunggu Namira bangun sekaligus menjaganya.Tidak banyak percakapan antara Aileen dan Arsen selepas Namira dilarikan ke rumah sakit. Arsen lebih banyak panik dan bingung. Aileen melakukan apa saja yang bisa ia lakukan tanpa banyak bicara.Orang-orang yang melihatnya mungkin mengira mereka baik-baik saja. Tapi, siapa yang tahu di dalam benak Aileen masih ada banyak amarah yang ingin ia keluarkan sekarang juga."Kamu lapar? Mau saya beliin makan malam ke kantin rumah sakit?" tanya juga tawar Arsen yang tidak ditanggapi Aileen sama sekali.Beberapa s

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09

Bab terbaru

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Orang yang Pantas Dicintai

    "Pakaian Bunda udah dibawa?" tanya Aileen sambil menggelar tikar tipis di lantai dekat ranjang Namira.Arsen menoleh linglung. "Hah? Eh ... iya. Udah udah." Pria sipit itu menjawab cepat.Aileen mengangguk. Tanpa menatap wajah suaminya lagi. Perempuan itu kembali meraih bantal di atas sofa panjang yang diduduki Arsen.Dua bantal ia letakkan di bawah. Sedang satu bantal lainnya ia biarkan di atas sofa. Hari ini, mereka akan menginap di sini. Menunggu Namira bangun sekaligus menjaganya.Tidak banyak percakapan antara Aileen dan Arsen selepas Namira dilarikan ke rumah sakit. Arsen lebih banyak panik dan bingung. Aileen melakukan apa saja yang bisa ia lakukan tanpa banyak bicara.Orang-orang yang melihatnya mungkin mengira mereka baik-baik saja. Tapi, siapa yang tahu di dalam benak Aileen masih ada banyak amarah yang ingin ia keluarkan sekarang juga."Kamu lapar? Mau saya beliin makan malam ke kantin rumah sakit?" tanya juga tawar Arsen yang tidak ditanggapi Aileen sama sekali.Beberapa s

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Mantan Istri Arsen

    "Karena kamu udah bahagia sama Kanaya, ceraiin aku aja!"Teriakan bernada amarah yang Aileen layangkan mendadak membuat Arsen terpaku di tempat. Tidak menyangka Aileen akan berani mengatakan itu padanya."Kamu serius bilang gitu sama saya?" tanya Arsen begitu beberapa lama hanya diam.Aileen tidak menjawab lagi. Perempuan itu memilih mengusap air matanya dan bangkit dari ranjang.Perempuan pendek itu kemudian berlari keluar kamar dan masuk ke kamar mereka. Arsen mengekori dalam diam. Berharap semuanya berakhir baik-baik saja.Tapi, melihat sang istri yang mulai mengeluarkan tas kemudian mengemasi barang-barangnya, Arsen mendengkus frustasi. Arsen pikir Aileen sudah menyerah dan memilih berbaikan."Kamu bakal nyesel kalau udah keluar dari sini, Aileen! Karena kamu enggak bakal bisa balik lagi," ancam Arsen sambil menahan tangan Aileen yang memindahkan baju-bajunya.Seketika, Aileen terdiam. Arsen pikir perempuan itu akan berhenti. Tapi, perempuan itu hanya melempar tas di depannya ke s

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Ceraikan Aku Saja

    "Papa kamu kira-kira pergi kemana ya, Res?" tanya Aileen sore ini pada putranya.Ayres yang tengah bermain mobil-mobilan di samping bawah ranjang sang Mama hanya mengangkat bahu. Pertanda tidak tahu. Aileen cemberut.Padahal tadi Arsen hanya bilang akan pergi sebentar; ada urusan. Tapi pria itu bahkan tidak memberitahukan Aileen urusannya apa, dimana dan dengan siapa."Kayaknya Papa ketemu Mama, Ma." Ayres menjawab sekali lagi sambil membongkar bagian baterai di mobil-mobilannya. Padahal, benda berukuran sedang itu baru dibelikan Arsen kemarin."Mama siapa maksud kamu?" tanya Aileen merasa janggal dengan jawaban Ayres."Ya Mama Aya. Tiap hari minggu Papa pasti ngajak aku buat ketemu dia. Kata Papa, dia Mama kandung aku." Ayres menjawab polos tanpa mengalihkan pandangan dari mainannya.Berbanding terbalik dengan reaksi Aileen yang mendadak termenung di tempatnya. Perempuan itu memandang Ayres sekali lagi."Jadi selama ini ... tiap hari minggu kamu sama Papa kamu ketemu dia?" tanya Aile

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Orang yang Penting

    Pagi ini, Ayres bangun terlalu cepat. Padahal bocah itu bahkan hanya baru beberapa jam tertidur. Arsen tidak tahu sang putra akan melakukan apa. Tapi, begitu melihat Ayres berjalan cepat menuju rumah lama Mamanya, ia mulai mengerti akan kemana bocah itu pergi."Enggak sarapan dulu?" tanya Arsen begitu melihat bocah itu hanya meminum susu kemudian turun dari kursi meja makan yang tinggi.Ayres menggeleng yakin. Bocah itu menengok ke lantai atas sekali lagi sebelum kemudian berlari menaiki undakan tangga.Mendadak, begitu sampai di tengah-tengah, bocah itu berhenti. Beberapa saat kemudian ia berbalik dan berlari turun menuju meja makan lagi."Aku mau bawa ini," ucap bocah sipit itu sambil membawa sepiring makanan beserta lauk bagiannya.Ayres kemudian berlari menuju lantai atas lagi. Begitu sampai di depan pintu kamar lama sang Mama, Ayres menggeleng-gelengkan kepala. Kentara sekali kalau ia tengah mencoba menghalau gugup."Mama ... aku boleh masuk?" tanya Ayres setengah berteriak yang

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Bukan Sesuatu yang Penting

    Aileen tidak tahu sejak kapan ingatannya kembali seperti semula. Tapi, yang membuat perempuan itu sedikit tidak senang, adalah kebohongan yang selama ini ditutupi Arsen rapat-rapat.Sadar tidak sadar, sekarang Aileen mengetahui semua. Tentang tabrakan di mall, juga status Aileen yang sebenarnya.Dia bukan kekasih Arsen. Mereka tidak pernah berpacaran selama dua tahun, apalagi sampai merencanakan pernikahan. Aileen murni hanya seorang ART yang selama kurang lebih dua bulan tinggal di rumah pria itu sebelum akhirnya tragedi tabrakan itu terjadi.Yang menjadi pertanyaan di benak Aileen, kenapa Arsen harus berbohong sampai sejauh itu? Apa hanya karena pria itu ingin menikahinya dan menjadikan Aileen Mama untuk Ayres? Tapi ... karena kebohongan itu, mereka akhirnya menikah.Dan tanpa Aileen sadari, ia sudah terperangkap terlalu dalam pada dunia Arsen. Dia sudah terlalu menyayangi Ayres, juga suaminya sendiri.Jadi ketika fakta itu mulai diketahuinya, Aileen kehilangan makian yang sudah ber

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Kekecewaan Aileen

    Sejak Ayres ngambek setelah sang Mama lupa mengantarnya berangkat sekolah, bocah sipit itu sudah tidak banyak berbicara dengan Aileen lagi. Dia hanya akan meminta bantuan dan bermain bersama Arsen saja.Tentu saja Aileen merasa kesepian. Karena selama ini, jika bukan mengurus Ayres, dia tidak punya kegiatan lain. Aileen benar-benar merasa sendirian di rumah besar ini.Apalagi beberapa hari belakangan, Arsen juga banyak berubah. Pria itu jadi lebih banyak diam dan tidak pernah memulai pembicaraan dengan Aileen lebih dulu kecuali jika memang sedang perlu."Mas, ini kan hari minggu." Aileen memberi kode sambil membantu Arsen memasang kemejanya.Tapi, Arsen tidak merespon apa-apa. Pria sipit itu hanya diam sambil terus memandang penampilannya lewat cermin besar di depan.Aileen yang merasa diabaikan akhirnya hanya bisa menghela kecewa. Dia tidak tahu kesalahannya apa sehingga sepasang ayah dan anak ini bersikap seolah tidak menginginkan Aileen berada di sampingnya.Seingat Aileen, dia tid

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Mama Ayres Sebenarnya

    "Seharusnya kamu cerai saja sama dia! Rumah aja dia masih numpang sama Mamanya. Gimana mau kasih tempat tinggal buat anak saya?" sindir Almira---mertua Arsen tepat di depan pria itu.Meski tersinggung dengan ucapan sang Mama mertua, Arsen tetap menunduk dalam. Pria itu tidak mengatakan apapun kecuali memasang senyum terbaiknya.Tapi, Kanaya terlalu memahami suaminya. Masalahnya, memarahi orang tuanya juga bukan pilihan yang benar. Karena Almira memang ada benarnya juga.Sejak dinyatakan mengandung anak pertama mereka, Kanaya yang kandungannya cukup lemah jadi lebih sering keluar masuk rumah sakit. Karena Arsen tidak punya cukup biaya juga rumah yang terbilang sangat sempit, Almira memilih membawa sang anak ke rumahnya dan meninggalkannya sementara di sana.Ayah Kanaya---Gio sebenarnya tidak menyetujui hal itu. Karena pria itu tahu menantunya tampak keberatan. Dia juga yakin Arsen bisa merawat putrinya dengan baik. Tapi, pada akhirnya Gio hanya mengalah karena tidak ingin berdebat pan

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Arsen yang Lain

    Sejak kembali dari kolam renang, Aileen menyadari Arsen lebih banyak diam. Suaminya terlihat seolah tengah memikirkan sesuatu yang begitu berat. Aileen beberapa kali bertanya apa ia butuh sesuatu, akan tetapi Arsen terus diam dan hanya membalas sekenanya saja."Mama nggak asik ah, masak pas di kolam malah tidur. Aku kan jadi pulang cepet karena disuruh Papa," protes Ayres cemberut begitu siang ini mereka tengah duduk sambil nonton TV di ruang tengah.Aileen meringis merasa bersalah. Perempuan itu menggaruk tengkuk. "Ya maaf, Sayang. Lagian kan kamu punya kolam di belakang, kenapa harus ke kolam renang di luar segala?" tanya Aileen tidak mengerti."Beda, Mama! Di rumah kolamku enggak ada perosotannya. Jadi enggak seru," sanggah Ayres yang hanya diangguki saja oleh perempuan itu.Pikirnya, yang penting bocah sipit itu senang."Mama Ai, aku lapar." Ayres merengek lagi begitu channel televisi yang kerap menayangkan kartun favoritnya malah dijeda iklan.Ketika bosan menunggu iklan yang lum

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Seseorang di Kolam

    Sejak semalam, Aileen tidak bisa tidur karena menemani Arsen begadang. Karena tidak ingin terlalu lama lembur dan meninggalkan rumah, pria itu membawa pekerjaan kantornya ke rumah.Lalu, demi mengosongkan jadwalnya di esok hari agar bisa liburan full time bersama sang istri dan putranya, Arsen memutuskan menyelesaikannya malam tadi. Tentu saja Aileen menemaninya sambil sesekali berbincang, meminum kopi juga sambil menonton TV.Sampai pekerjaan kantor Arsen selesai tepat pukul 3 malam, Aileen terlanjur tidak bisa tidur di saat suaminya bahkan sudah mendengkur. Perempuan pendek itu kemudian memilih mengeksekusi dapur.Lalu, setelah pukul 5 pagi, selesai sholat subuh dan menyiapkan sarapan, Aileen malah baru bisa terlelap. Arsen yang berniat akan pergi liburan pagi ini jadi tidak tega membangunkan istrinya."Aileen belum keluar kamar juga, Ma?" tanya Arsen untuk kesekian kalinya dari ruang tengah begitu melihat Namira turun dari tangga.Namira menggeleng sebagai jawaban. Kemudian, peremp

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status