Share

81. Kekuatan Cinta

Author: Caramelly
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Erica menatap dalam-dalam mata Leonel, lalu mengalihkan penglihatannya.

“Ah, paling juga sesuatu yang menyulitkan aku,” jawab Erica.

Leonel tertawa kecil seraya mencubit wajah istrinya. Membuat Erica menoleh kepada Leonel.

“Gampang kok syaratnya, kamu hanya perlu mencium saya setiap pagi, bagaimana?”

Seketika wajah Erica memerah setelah mendengarnya.

“Kamu … sudah aku duga, pasti kamu menginginkan hal yang aneh-aneh.”

Setelah beberapa menit berlalu, mereka telah tiba di rumah sakit. Erica dan Leonel berjalan ke ruangan rawat inap VIP.

“Loh, kita enggak ke ruangan ICU?” tanya Erica.

“Pagi ini Mama sadarkan diri. Dan sudah dipindahkan. Saya sengaja tidak memberitahu kamu,” kata Leonel.

Erica mengerutkan bibirnya.

“Dasar menyebalkan.”

Mereka pun masuk ke dalam kamar itu dan melihat ada keluarga Leonel yang sekarang sedang mengobrol di ruangan utama.

“Nah, itu mereka,” kata Sarah tersenyum.

Natalie melirik kepada Erica dengan senyuman tipis.

“Bagaimana kondisi Mama?”

“Sekarang Mama sedan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Lin Kamer Mamaghe
bagus ceritanya tp hanya sp ke jilid 82. tdk asyik kr ceritanya tdk sp tamat..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kecil Kesayangan Bos Arogan   82. Tapi, Aku Mau!

    Natalie menepuk jidatnya dan memutar matanya terlihat tidak begitu senang. Leonel juga mengomentari perkataan kakak keduanya.“Kemesraan bukan untuk dipamerkan. Selain itu kisah rumah tangga saya bukan untuk konsumsi publik, cukup Tuhan, Erica dan saya yang tahu,” kata Leonel.Sarah menepuk paha Erica pelan.“Lihat, Leo memang selalu serius. Wajar saja kalau dia sedikit membosankan,” kata Sarah.Erica melirik suaminya, dia bahkan sedikit cemas untuk mengulas senyum melihat tatapan Leonel yang penuh peringatan.“Jadi, sudah sepakat, ya, Mama akan tinggal dengan Leo dan Erica,” kata Archer.“Serahkan saja Mama pada saya,” kata Leonel.“Tidak menutup kemungkinan, aku akan sering berkunjung bahkan menginap. Mama sudah seperti orang tua kandung, jadi aku harap kalian tidak keberatan,” kata Natalie menatap Erica dan Leonel secara bergantian.“Selama Kakak ipar tidak merepotkan istri tercinta. Saya sama sekali tidak keberatan,” jawab Leonel dingin, seraya menatap Erica dengan tajam.Erica t

  • Istri Kecil Kesayangan Bos Arogan   83. Tanda Merah

    Leonel terkejut dengan jawaban Erica. Kelopak mata Erica gemetar, dia merasa konyol, dia tidak tahu apa yang dikatakannya barusan benar, atau malah merendahkan dirinya di hadapan Leonel. Leonel tersenyum lembut, dia meraih wajah Erica lalu mendekatkan wajahnya. “Kamu ingin? Katakan sekali lagi?” Erica meneguk salivanya. “Tidak. Tadi, kamu salah dengar,” jawab Erica yang saat itu juga menurunkan pandangannya. Leonel pun meraih dan mencium bibir Erica dengan sangat lembut dan hangat. Dia memagutnya begitu lembut, membuat tubuh Erica bergejolak dan bergetar hebat, dan dalam beberapa detik celana tidurnya sudah terlepas. Saat itu juga Leonel mengangkat paha Erica, dan melepaskan pengait bra istrinya. Dari dalam pakaian tidur sang istri, jemari tangannya berjalan membuat Erica geli. Ciuman hangat itu terlepas dan Leonel mencium leher Erica dengan hangat. Leonel menarik pelan penghalang yang menikmati kenikmatan di bawah sana. Saat itu juga dia langsung menerobos masuk ke dalam milik

  • Istri Kecil Kesayangan Bos Arogan   84. Kebohongan Juan

    Tidak ingin menjadi pusat perhatian, Erica menarik Siksa menjauh ke tempat yang sepi. Saat ini mereka ada di sebuah taman yang tidak masih terhubung dengan area kampus.“Siksa, kamu sangat keterlaluan. Semakin dewasa, bukannya kamu semakin berpikir caranya mendapatkan uang yang halal, bukan dengan cara memeras orang lain!” kata Erica.“Lah, suka-suka, aku donk. Jadi orang enggak usah pelit, beritahu suamimu, harusnya bukan si Juan bapakmu yang tidak bertanggung jawab itu, yang suamimu berikan uang. Tapi keluargaku, sebagai seorang ayah, Juan tidak pernah menafkahimu dan Lucio, tapi Bapakku Erica! Ini sangat tidak adil!” kata Siksa.Erica terkejut mendengarnya. “Oh, sepertinya kamu tidak tahu kalau suamimu memberikan uang sebanyak 1 miliar kepada Juan, ayahmu yang tidak berguna itu. Entah pelet apa yang dilakukan ayahmu sampai suamimu itu memberikan uang kepadanya, dan si pelakor Davina menikmati uang pemberian suamimu itu.”Erica tercengang hingga tidak bisa berkata-kata.‘Sejak kap

  • Istri Kecil Kesayangan Bos Arogan   85. Dalam Penderitaan!

    Tidak perlu menunggu lama, panggilan tersambung dengan pak Yuda.“Ya, Pak.”“Kalian ada dimana? Apa Erica sedang mampir ke suatu tempat?” tanya Leonel di seberang telepon.“Ya Pak. Ibu sedang mampir di rumah orang tuanya.”Leonel yang mendengar itu terdiam sesaat.‘Kenapa Erica tiba-tiba mendadak pergi ke sana. Apa mungkin dia menemui ayahnya?’“Oke, terima kasih Pak Yuda.”Saat itu juga Leonel mengambil kunci mobil. Bibi melihatnya pergi,tapi tidak menanyakan apapun.Saat itu juga Leonel langsung mengendarai mobilnya menuju lokasi Erica berada.“Erica, harus Bapak akui, kalau Bapak bukanlah sosok sempurna seperti Bapak di luar sana. Tapi, Bapak sayang kamu. Bagaimana kamu bisa berpikir begitu.”Erica meneteskan air mata. Matanya melirik kepada adik-adiknya dengan tatapan tidak nyaman.“Bibi selalu bilang kalau Bapak ini pembohong, tukang selingkuh. Dan sekarang aku semakin yakin kalau ucapan Bibi benar.”Juan mengepal tangannya dan berbicara seraya membentak Erica.”Kamu jangan dengar

  • Istri Kecil Kesayangan Bos Arogan   86. Anak Emas

    Erica terkejut. Namun, dia merasa senang mendengarnya. Dia langsung memeluk Leonel.“Terima kasih banyak, Leonel.” Erica meneteskan air mata.Leonel mengelus punggungnya.“Mulai sekarang, kamu jangan melangkah sendiri lagi,” kata Leonel.“Ya.”Erica memejamkan mata.’Sekarang aku tahu tidak semua lelaki di luar sana bajingan seperti Bapak. Leonel, aku harap kamu tidak seperti Bapak. Tolong jangan kecewakan aku!’ ucapnya dalam hati.Leonel melepaskan pelukan, memegangi wajah Erica.“Jangan menangis ayah seperti dia. Air matamu terlalu berharga, Erica.”Setelah perasaan Erica lebih tenang. Akhirnya Leonel kembali mengendarai mobilnya dan tiba di rumah jam 8 malam.“Kamu mandi saja, saya akan minta Bibi siapkan makan malam.”“Terima kasih,” kata Erica yang saat itu juga naik ke atas.Saat melepaskan pakaian di tubuhnya, Erica menatap cermin wastafel. Matanya masih sembab, dia menghela napas. Dia masih tidak percaya kalau dirinya akan bertengkar dengan Juan. Meskipun ini bukan kali pertama

  • Istri Kecil Kesayangan Bos Arogan   87. Tidak Bersyukur

    Para karyawan yang mendengar itu terkejut. Mereka semakin mengira kalau Erica memang menggoda Leonel. Bahkan menjual dirinya kepada bos mereka.“Bu Alya, yang bener, kok bisa?” tanya seorang pelayan perempuan.Bu Alya tersenyum kepada mereka.“Hari gini, apa sih, yang tidak bisa.”Bu Alya mengambil minuman, setelah itu dia pergi meninggalkan bar, setelah selesai membuat kehebohan di tengah-tengah karyawan.Alex, yang selama ini mengagumi Erica, hampir tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Bu Alya.“Itu, kan bener.Erica open Bo. Kata aku juga apa, tidak mungkin tiba-tiba dia berubah drastis seperti itu, kalau tidak ada backingan!”“Sudah. Kalian jangan bergosip, kita tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya.Kalau kalian penasaran, kenapa tidak tanya Erica langsung,” kata Alex yang saat itu langsung pergi.Nuna, baru saja mendengar ucapan Bu Alya. Dia nyaris tidak percaya dengan apa yang dia dengar barusan.‘Apa benar Erica seperti ini sekarang? Apa demi uang Erica seperti itu.’S

  • Istri Kecil Kesayangan Bos Arogan   88. Leonel Cemburu

    Sudah waktunya Erica pulang dari kafe. Namun, ternyata Leonel menunggunya di bawah. Dia memang sengaja dan ingin melihat reaksi orang di sekitar.Selama ini tidak ada yang menyangka kalau Leonel adalah bos mereka. Mengingat Leonel sangat arogan dan kerap kali mengajukan komplain kepada beberapa karyawannya.Leonel terlihat sedang menatap laptopnya. Erica berjalan dengan hati-hati, dan menjadi pusat perhatian para bawahannya, tetapi Alex tersenyum kepadanya.“Bu Caca sudah mau pulang?” sapa Alex.“Ya. Kamu shift satu, kan?”“Ah, iya. Saya juga sedang berganti shift. Mau pulang bareng tidak? Sudah lama kita tidak pulang bareng,” kata Alex.Erica mulai merasa ada orang yang memperhatikannya. Dia menoleh ke arah meja nomor 28. Sepasang mata dingin kini telah mengawasinya. Tatapan Leonel, sangat mengerikan, seperti ingin memakan orang.“Ah, aku ada janji sama teman kampus. Jadi, sepertinya tidak bisa.”“Begitu ya, sayang sekali. Padahal aku ingin mengajak kamu makan bakso Pak Ujang.”Erica

  • Istri Kecil Kesayangan Bos Arogan   89. Jangan Menyesal

    Leonel menatap mata Erica yang menyala. Keduanya saling menatap dalam diam sesaat. “Tentu. Jika itu bisa membuat kamu percaya,” kata Leonel. Erica mengangguk.”Buat jaga-jaga saja. Paling penting kamu selalu mencintaiku, itu sudah lebih dari cukup.” Setelah itu Leonel menarik Erica membawanya ke ruangan kerja. Leonel menyuruh Erica untuk duduk di kursi. Setelah itu Leonel mengambil sebuah berkas yang berada di dalam brangkasnya. Leonel meletakkan di atas meja. “Kamu bisa mengeceknya kembali,” kata Leonel. Erica melihat perjanjian pernikahan yang telah dibuat oleh mereka. Setelah itu dia mengambil milik Leonel. “Aku akan menyimpannya.” “Menyimpan untuk apa?” “Takut kamu ingkar dan tidak memberikan nafkah kepadaku.” Leonel menyentil kening Erica. Lalu dia mengambil sebuah map. Lalu menyerahkannya kepada Erica. “Apa ini?” “Baca saja, kamu akan segera tahu apa itu.” Ia segera membuka map itu, dan dilihatnya sebuah dokumen tertulis atas namanya. “Apa ini, Leonel?” “Untukmu. Ta

Latest chapter

  • Istri Kecil Kesayangan Bos Arogan   Menjadi Protektif

    Tiara terbelalak mendengarnya. Dia tidak menyangka kalau Leonel akan bersikap keras terhadapnya. Hingga membentaknya di hadapan Kenzo, saat itu juga Tiara tidak bisa menyembunyikan air matanya. Dia menangis di hadapan Kenzo.“Sejak menikahi Erica, Paman sudah banyak berubah. Bahkan sekarang membentakku hanya untuk orang asing seperti dia. Jangan-jangan anak yang dikandung Erica bukan anak Paman, tapi anak dia!” tuduh Tiara kepada Kenzo.Kenzo terkejut mendengarnya.”Kau! … Tiara, aku memang masih mencintai Erica, tetapi tuduhanmu terhadapku sangat keterlaluan.”Leonel mengepal tangannya. Darahnya mendidih, jika saja bukan keponakannya. Mungkin Tiara sudah mendapatkan tamparan dari Leonel.“Tiara, saya peringatkan padamu sekali lagi. Jangan membuat masalah dengan Erica, kedua jangan membuat ulah yang merugikan Erica, ketiga Erica bukan orang asing, dia istri saya. Keluarga saya, ibu anak saya. Saya lebih tahu anak siapa yang dikandung Erica, karena saya yang menghamilinya!” dengus Leon

  • Istri Kecil Kesayangan Bos Arogan   Kamu Harus Menghormatinya

    Leonel terkejut mendengarnya. Melihat reaksi suaminya Erica tertawa, perlahan kedua tangannya menyentuh kedua pipi Leonel.“Leonel, aku bercanda. Aku mencintaimu!” ucap Erica dengan wajah tersenyum.Tanpa sebuah kalimat Leonel langsung mencium bibir Erica dengan sangat lembut dan penuh kehangatan. Tidak ada sebuah kalimat yang bisa menggambarkan kebahagiaan Leonel saat ini. Kalimat pun tidak cukup, kalimat yang begitu sederhana, tetapi membuatnya sangat bahagia.Lalu kecupan hangat itu terlepas dan keduanya sama-sama mengukir sebuah senyuman yang hangat.“Erica, saya sangat-sangat mencintaimu dan juga anak kita. Akhirnya aku akan menjadi seorang ayah, kamu harus sehat. Mulai sekarang jangan pikirkan apapun lagi, apapun yang kamu inginkan, kamu hanya perlu memberitahu saya. Anak kita dan kamu tidak boleh kekurangan apapun.”“Aku tahu. Sejak kecil aku hidup penuh dengan kekurangan, sekarang aku tidak akan lagi seperti itu. Terutama anakku dan Lucio, masa depan mereka harus cerah. Dan ti

  • Istri Kecil Kesayangan Bos Arogan   Hadiah Dari Leonel

    Erica meraih tangan Leonel sembari mengukir sebuah senyuman.“Tidak apa-apa,” sahutnya yang kemudian meraih tubuh Leonel dan memeluknya.Erica menepuk-nepuk pundak Leonel. Dan keduanya saling memeluk satu sama lain.“Kamu tidak ingin bertanya siapa perempuan tadi?”Erica menghela napas secara perlahan dan menghembuskannya.“Masa lalu tidak perlu diungkit. Semua orang memiliki masa lalu, termasuk aku. Kisah kita memang terlalu pelik, tetapi kita berdua berjalan untuk masa depan. Dan aku tidak mau sedih terus menerus, aku tidak ingin kehamilanku juga terganggu.”“Aku sudah melupakannya. Apa kamu percaya?”“Kamu sudah dengar tadi, kalau aku percaya padamu. Jadi, aku juga berharap kamu juga percaya dengan masa laluku. Saat ini yang aku cintai hanyalah kamu, Leonel.”Pelukan itu melonggar, mata-mata yang sayu menyapu kesedihan. Tatapan hangat pada malam penuh ujian. Keduanya berusaha bersikap kuat, Leonel mengelus rambut Erica lalu mengecup keningnya.“Caca, saya berjanji. Saya tidak akan

  • Istri Kecil Kesayangan Bos Arogan   Merusak Hari Bahagia

    Tiara menggelengkan kepala seraya menyeka air matanya.“Tidak Ma, Tiara sedikit sedih saja melihat Paman terlihat bahagia. Aku harap Erica perempuan baik, dan bukan perempuan matre yang hanya menginginkan uang dari Paman!”Natalie terkejut mendengarnya. Biasanya Tiara tidak akan memanggil Erica dengan sebutan nama langsung. Natalie merasa ada yang aneh, di sisi lain dia tidak melihat keberadaan Kenzo dan Dahlia.Saat ini Dahlia sedang menarik Kenzo yang sudah mabuk. Dia berada di balkon.“Bisa-bisanya kamu mabuk di saat seperti ini. Ayo pulang dengan Mama, jangan sampai kamu berkata yang tidak-tidak.”Saat itu juga Dahlia menyuruh ajudannya untuk membawa paksa Kenzo yang sudah mulai melantur. Sementara Erica dan Leonel menikmati pesta resepsi mereka, berbagai acara terus berlangsung.Teman-teman yang bekerja di restoran juga datang ke pesta, mereka masih tidak percaya karena Erica memang menikahi Leonel. Bahkan saat ini sedang mengandung putra dari Leonel.Pesta resepsi pun selesai. K

  • Istri Kecil Kesayangan Bos Arogan   Aku Percaya Padamu!

    Erica yang sama sekali tidak mengenali Jasmine tersenyum dengan begitu ramah. Mauren langsung berjalan menarik gaunnya dan buru-buru mengarah ke arah pelaminan. Namun, semua itu terlambat. Karena Jasmine sudah lebih dulu mengulurkan tangannya kepada Leonel dengan wajah tersenyum.“Leo, selamat atas pernikahan dan kehamilan istrimu!” kata Jasmine yang perlahan tatapan matanya berubah menjadi sorot kesedihan, kerinduan.Leonel meraih tangan Jasmine, keduanya berjabat tangan. Tatapan Leonel datar, lalu Jasmine mendekatkan tubuhnya ke wajah Leonel.“Biarkan aku memelukmu untuk terakhir kalinya,” bisik Jasmine memeluk Leonel tanpa ragu. Dia juga mencium pipi Leonel di hadapan Erica, setelah itu dia langsung memutar tubuhnya dan turun dari pelaminan.Erica yang melihat semua itu tertegun. Dia tidak bisa berkata-kata, beberapa tamu yang melihatnya juga tercengang.“Erica, nanti aku akan menjelaskan padamu.”Erica mengangguk pelan.”Aku percaya padamu!”Jawaban Erica mengejutkan Leonel, karena

  • Istri Kecil Kesayangan Bos Arogan   Kamu Boleh Melupakanku

    Mendengar kabar bahagia itu membuat Eleanor dan Philip terkejut dalam kebahagiaan. Karena pada akhirnya yang diinginkan mereka terkabul. Tiara juga tampak bahagia, begitu juga dengan sang ayah Archer, Sarah dan Henry benar-benar terkejut dalam kebahagiaan.“Ternyata benar Erica sedang hamil, sejak awal Mama curiga kalau Erica hamil,” kata Eleanor seraya memegang tangan suaminya.“Baguslah. Keinginanmu sekarang sudah tercapai,” kata Philip dengan wajah tersenyum.Namun, tidak dengan Natalie yang terdiam bersama dengan Dahlia dan juga Kenzo. Sedangkan Jasmine yang mendengar kabar itu benar-benar syok, sampai gelas di tangannya terjatuh ke lantai, saat itu juga dia langsung membalikkan badan meneteskan air mata.“Kita pulang saja, yuk.” Mauren mengelus punggungnya.Jasmine menggelengkan kepalanya.“Aku masih ingin melihatnya di sini. Aku ingin melihat kebahagiaan mereka,”jawab Jasmine yang saat itu pergi ke toilet.Mauren menghela napas, dia tahu tidak akan mudah membujuk Jasmine Mauren

  • Istri Kecil Kesayangan Bos Arogan   Leonel Mengumumkan

    Jasmine mengulas senyum kepada Leonel, dia juga tidak segan-segan mengangkat gelasnya mengajak Leonel bersulang. Di waktu yang sama manik mata Erica dan Jasmine bertemu.‘Perempuan itu sangat cantik.’Erica sama sekali tidak mengenali Jasmine, dan beberapa tamu Leonel. Natalie dan Archer menyadari kehadiran Jasmine bersama dengan Mauren.“Sekarang kamu sudah melihat wanita yang dinikahi Leonel, apa kamu sudah puas?” kata Mauren.“Cantik dan masih muda. Tapi, tetap saja aku yang lebih mengenal Leo dari dia, aku juga yang pertama kali bertemu dengannya. Dia hanyalah gadis kecil yang beruntung dinikahi pria yang aku cintai.”Mauren menghela napas.”Jangan berulah di pernikahan mereka.”“Aku tidak sebodoh itu. Meskipun hatiku tidak rela, apa yang bisa aku perbuat saat ini. Menghancurkan pesta pernikahan mereka tidak akan membuat Leonel kembali kepadaku, bukan?”Mauren mengelus punggung Jasmine dengan wajah tersenyum.Kini Leonel dan Erica berada di kursi pernikahan mereka tersenyum kepada

  • Istri Kecil Kesayangan Bos Arogan   Resepsi Pernikahan

    “Ca, tenangkan dirimu. Hari ini, hari baik. Tidak boleh berpikiran yang tidak-tidak, oke.”Erica mangut-mangut. Dia duduk di sofa.“Kamu pergi saja temui Mama dan yang lainnya, aku ingin istirahat sebentar. Jam berapa penata rias mulai meriasku?”“Saya meminta merias kamu jam 6 saja, acaranya jam 7. Cukup untuk merias kamu,” kata Leonel.“Oke. Aku tidur sebentar,” kata Erica.Leonel mengecup kening Erica.”Jika kamu butuh sesuatu hubungi aku langsung.”Leonel pergi menemui orang tuanya yang berada di kamar khusus. Mereka semua berkumpul di sofa, di sana juga ada Lucio yang cukup canggung berada di tengah-tengah keluarga dari Leonel.“Jadi, ini Lucio. Akhirnya aku melihatmu juga, selama ini kita tidak berkesempatan bertemu. Cukup tampan juga, tetapi pemalu. Wajar saja masih SMA, kalau dipoles sedikit pasti lebih menarik.”Lucio tersenyum tipis.“Kamu juga pas awal masuk SMA masih buluk,” kata Sarah.“Bibi —” Tiara mengerutkan keningnya dan menghela napas.Natalie tersenyum dan menggoda

  • Istri Kecil Kesayangan Bos Arogan   Mantan Kenzo

    “Tidak. Saya sangat bersyukur bisa menemukanmu di tengah keramaian wanita di luar sana, meskipun usia kita jauh berbeda. Tapi, saya tidak pernah menyesal bertemu denganmu. Karena saya tahu, ini jalan hidup saya.”Erica menatap mata suaminya yang tampak teduh. Dia memeluk Leonel, dalam hati kecilnya, ia berharap kalau Leonel tidak pernah mengecewakannya. Bagaimanapun, dia sudah mengorbankan masa mudanya untuk sebuah pernikahan dan rela hamil di saat dia sedang kuliah.“Bagaimana, apa kamu sudah siap? Jika kamu sudah siap kita akan pergi ke hotel, acaranya jam 7 malam. Kamu bisa istirahat sampai sore di sana,” kata Leonel.“Ayo kita pergi sekarang. Keluarga kita sudah berada di sana,” kata Erica.Leonel mengangguk, dia meraih tangan Erica mereka menuruni lift dan menaiki mobil menuju hotel milik keluarganya. Di seberang sana, Catalina saat ini sedang membeli sayur di tukang sayur yang ada di mobil. Dia melihat ibu-ibu seperti biasa tengah berkerumun bersama dengan ibu penjual sayur.“E

DMCA.com Protection Status