Home / Romansa / Istri Jaminan sang Konglomerat / Bab 6 Makan Siang Bersama

Share

Bab 6 Makan Siang Bersama

Author: Lemongrass
last update Last Updated: 2023-11-24 10:00:01

Hening kembali menyeruak, Alexandra  memandang keluar jendela mobil dengan berpangku tangan.

Dari spion tengah David mengintip kondisi Alexandra, memastikan bahwa istri bosnya itu dalam keadaan baik-baik saja.

Mobil melesat membelah jalanan yang cukup lengang, entah berapa lama berada di jalanan, hingga mereka telah tiba di sebuah restoran.

"Nyonya, kita telah sampai." David mencoba membangunkan Alexandra yang tertidur.

Alexandra membuka mata, lalu menggapai sisa-sisa kesadarannya.

"Di mana kita?" Alexandra bingung, sebab saat ini dirinya tak berada di apartemen.

"Pak Chris meminta Anda untuk makan siang bersama, Nyonya. Mari saya akan mengantar Anda ke dalam."

Alexandra berjalan mengikuti David, pria itu mempersilakan dirinya untuk masuk ke dalam ruangan privat. Di sana masih kosong, tak ada siapapun.

"Silakan tunggu sebentar, Nyonya. Pak Christian sedang dalam perjalanan." Alexandra tersenyum lalu mengangguk dan mengucapkan terima kasih.

Alexandra berjalan menuju jendela, pandangannya menerawang jauh entah kemana, hingga sepasang lengan dewasa memeluknya dari belakang.

Alexandra berjingkat, jantungnya berdetak tak karuan. Kaget, itu sudah pasti, dirinya bahkan tak sadar ada orang yang membuka pintu.

Alexandra menoleh, melihat siapa si pelaku. Pria itu menatap lurus ke depan tanpa membalas pandangannya.

"Mas." Panggilan yang begitu lembut di pendengaran Christian.

"Apa yang kamu pikirkan, hingga tak menyadari ada seseorang yang masuk ke dalam ruangan? Bagaimana jika orang jahat yang datang mengincarmu." 

Meski pelukan pria itu terasa hangat, tapi  nada dingin yang keluar dari mulutnya.

"Maafkan aku, Mas."

Untuk beberapa saat, keduanya menikmati keadaan itu dalam keheningan.

"Ayo, kita segera pilih menu makanan, aku tak memiliki banyak waktu."

Christian melepas pelukannya, dan menggandeng lembut tangan istrinya.

"Pilihlah, kamu bebas memesan apapun yang kamu mau."

Alexandra melihat buku menu yang gambarnya sangat menggugah selera.

Alexandra akhirnya memilih menu wagyu sirloin steak dengan kematangan medium well sebagai menu makan siangnya.

Christian sendiri memilih menu wagyu tenderloin steak dengan tingkat kematangan medium.

"Apakah kamu sudah mengambil semua buku-bukumu?"

"Sudah, Mas."

"Apa terjadi sesuatu di rumah?"

"Tidak ada, Mas." Christian menelisik melalui pandangan matanya.

"Kamu tidak sedang berbohong?" Alexandra menggeleng. 

"Besok kamu bisa berangkat kuliah, David akan mengantarmu."

"Iya, Mas." 

Alexandra hanya mengiyakan, protes pun pasti tak akan menang.

Menu yang ditunggu akhirnya datang. Christian mengambil piring milik Alexandra, kemudian memotong-motong steak tersebut. Setelah semua terpotong, pria itu mengembalikan piring itu pada Alexandra.

Perhatian kecil yang membuat hati Alexandra menghangat. 

"Terima kasih, Sa-yang," ucap Alexandra dengan ragu-ragu.

Christian hanya melirik Alexandra, seakan tak peduli, lalu memotong steak miliknya.

Sedangkan, Alexandra merutuki dirinya sendiri karena panggilan yang baru saja dia katakan.

"Aku suka!" ucapan Christian.

Alexandra yang belum mencicipi steak tersebut langsung mengambil satu potong dan memakannya, menikmati makanan yang begitu nikmat di mulutnya.

"Aku juga suka, Mas. Steak ini enak sekali," ujar Alexandra dengan polosnya.

"Bukan steaknya, tapi panggilan tadi."

Mendengar kata-kata itu membuat Alexandra nyaris tersedak, wajahnya memerah karena malu dan  salah tingkah. Kenapa suaminya sangat pandai mempermainkan hatinya.

"Makanlah, Sayang." Christian membalas panggilan sayang Alexandra.

Alexandra menjadi semakin salah tingkah, baru sehari bersama Christian tapi pria dingin itu sudah berhasil mengacak-acak hatinya.

'Lemah kamu, Alexa!' Alexandra memaki dirinya sendiri dalam hati.

Keduanya makan dalam keheningan dengan sesekali saling mencuri pandang.

"Jika kamu membutuhkan apapun, bisa menghubungiku atau David. Dia yang akan selalu berada di sekitarmu."

"Baik, Sayang."

Christian mengelap bibirnya usai menyelesaikan makan siangnya. Dia melirik pada piring Alexandra yang juga sudah tandas, dengan begitu dirinya tak perlu lama menunggu.

Biasanya wanita akan lebih lama saat menyantap makanan ketimbang pria. Tapi berbeda dengan Alexandra yang selalu dituntut untuk melakukan sesuatu dengan cepat, membuatnya terbiasa makan dengan cepat.

"Terima kasih, Sa–Mas. Hati-hati di jalan." Karena malu didengar anak buah suaminya, Alexandra mengganti sayang menjadi mas.

Tak ada tanggapan apapun dari Christian, pria itu hanya menatap datar pada istrinya lalu  masuk ke dalam mobil. 

"Mari, Nyonya." David mengajak Alexandra untuk segera masuk ke dalam mobil.

"Silakan Nyonya simpan nomor saya, jika ada apa-apa Anda bisa meminta bantuan pada saya."

Alexandra mengeluarkan ponselnya dari tas, lalu menulis nomor yang disebutkan oleh David.

"Bisakah kamu tak memanggilku Nyonya? Umurku bahkan baru menginjak angka 2," protes Alexandra.

"Kalau begitu saya akan memanggil Anda dengan sebutan Nona."

Alexandra tersenyum, panggilan Nona masih lebih baik daripada harus dipanggil Nyonya.

Mobil yang dinaiki Alexandra telah sampai di parkiran basement sebuah gedung apartemen mewah.

Dengan membawa barang Alexandra, mereka bertiga berjalan menuju lift. Tak berapa lama kemudian ketiganya telah sampai di lantai yang dituju.

Saat keluar dari lift, Alexandra melihat  ada seseorang yang sedang menunggu di depan pintu.

Alexandra ingat betul siapa orang yang berdiri di depan pintu apartemen suaminya itu. Orang yang tak menyambutnya dengan ramah di hari pernikahannya dengan Christian.

Amanda Hoover, ibunda dari Christian Hoover, ibu mertuanya.

Alexandra segera berjalan mendekat ke arah wanita paruh baya yang masih terlihat sangat bugar dan cantik itu.

"Selamat siang, Nyonya Hoover. Apa Anda sudah lama menunggu, maafkan saya—."

"Cepat buka pintunya." Amanda memotong kalimat Alexandra.

Tanpa berbasa-basi lagi, Alexandra segera membuka pintu apartemen itu.

"Silakan, Nyonya."

Amanda masuk lebih dulu diikuti oleh Alexandra, David dan anak buahnya yang membawa barang-barang milik Alexandra.

Setelah meletakkan barang-barang itu di depan kamar Alexandra, David segera undur diri.

"Saya akan buatkan minum lebih dulu, Nyonya."

"Tidak perlu, kita langsung ke intinya saja." ketus Amanda. 

Amanda menyuruh Alexandra untuk segera duduk. Sangat tidak sabaran sama seperti Christian.

"Kamu tahu kenapa aku sampai harus datang kemari?"

"Tidak, Nyonya."

"Aku yakin kamu tak benar-benar mencintai anakku, pasti kamu hanya menginginkan hartanya saja, bukan? Aku sudah menyelidiki latar belakangmu, bisnis keluarga yang bangkrut dan terlilit hutang Bank. Apa keluargamu menjualmu pada anakku? Murahan sekali!" cibir Amanda.

Data yang didapatkan oleh Nyonya Amanda adalah data lama keluarga Alexandra. 

Alexandra bergeming mendengar cibiran dari ibu mertuanya. Benar. Keluarganya memang menjualnya pada Christian untuk membayar hutang.

"Kalau begitu berapa uang yang harus aku bayarkan untuk membuatmu pergi dari kehidupan anakku? Mari kita buat kesepakatan!" seru Amanda.

"Maksud, Nyonya?"

"Tidak perlu berpura-pura polos Alexandra, aku yakin kamu butuh uang. Kamu sebutkan saja berapa yang kamu inginkan."

Nyonya Amanda membuka tasnya, mengeluarkan selembar kertas yang sudah tertempel materai dan meletakkannya di atas meja, kemudian menyuruh Alexandra untuk membacanya.

Jantung Alexandra berdegup tak karuan, sebelum akhirnya mengambil selembar kertas itu. 

"Apa ini, Nyonya?" Alexandra membaca selembar kertas bertabur tinta hitam itu.

Related chapters

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 7 Kunjungan Ibu Mertua

    Nyonya Amanda memandang remeh pada Alexandra."Itu adalah surat pernyataan yang harus kamu tanda tangani. Pergilah dari kehidupan Christian sekarang juga dan jangan pernah muncul lagi di depannya. Sebagai gantinya aku akan memberimu banyak uang, kamu tak akan kesulitan untuk memenuhi biaya hidupmu."Alexandra terperangah mendengar ucapan ibu mertuanya. Dia tidak menyangka jika ibu mertuanya akan begitu merendahkannya. Jika memang ibu mertuanya tidak setuju dengan pernikahan itu, kenapa tidak datang lebih awal sebelum pernikahan itu terjadi, itulah yang ada dalam pikiran Alexandra saat ini.Nyonya Amanda mengambil sebuah kertas cek dari dalam tasnya."Berapa yang kamu inginkan? Satu Milyar, dua milyar, atau lebih dari itu? Aku akan menulisnya sekarang." Nyonya Amanda berkata dengan sangat enteng, tanpa memikirkan hati Alexandra yang koyak karena harga dirinya terinjak-injak.Situasi macam apa ini? Kenapa kehidupannya begitu dramatis seperti di novel-novel rumah tangga yang pernah Al

    Last Updated : 2023-11-24
  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 8 Mari Perankan Peran dengan Baik

    Christian kembali menatap Alexandra."Maafkan aku, Mas. Hanya kata itu yang terbesit dalam otakku.""Tidak masalah, alasan yang tidak terlalu buruk. Kamu cukup bisa diandalkan rupanya!"Alexandra terdiam, tak tahu harus menanggapi seperti apa. Perkataan itu terdengar seperti pujian, tapi hatinya tak merasa senang."Hanya itu? Aku tidak yakin Ibuku hanya mengatakan hal itu saja!" Christian kembali menelisik.Ada kegelisahan yang terpancar dari air muka Alexandra."Katakan!""Nyonya Amanda memberikan syarat jika aku ingin tetap bersamamu.""Syarat? Apa itu?""Ki-ta harus memberikan cucu laki-laki untuk keluarga Hoover dalam waktu satu tahun, jika tidak aku harus meninggalkanmu. Bukankah waktunya pas sekali dengan masa perjanjian kita?" Alexandra tersenyum getir.Tidak ada perjanjian seperti itu di antara Christian dan kakeknya. Christian yakin Nyonya Amanda hanya ingin memisahkannya dengan Alexandra, kemudian menikahkannya dengan wanita pilihannya."Kamu benar sekali. Waktu yang sangat

    Last Updated : 2023-11-24
  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 9 Makan Malam Romantis

    Alexandra dan Christian kompak melihat ke arah sumber suara.Erinna!Erinna menatap nanar pada sepasang tangan yang saling mengikat. Erinna segera merubah air mukanya dan tersenyum semanis mungkin pada Christian."Sedang apa kamu di sini?" tanya Erinna, suaranya terdengar lembut."Kamu tidak lihat? Aku sedang bersama istriku, sudah pasti kami akan makan malam bersama," jawab Christian terdengar begitu dingin.Erinna menyelipkan rambut ke daun telinganya, merasa mati kutu dengan jawaban Christian. Namun, wanita itu tak habis akal untuk bisa bersama Christian."Kebetulan kalau begitu, aku juga ingin makan di sini, bagaimana kalau aku bergabung dengan kalian?"Christian mengeratkan tubuhnya pada Alexandra, kemudian memeluk tubuh ramping istrinya dari samping. Menciptakan kemesraan di antara keduanya.Meski canggung, Alexandra mencoba mengikuti permainan suaminya."Aku tidak yakin kamu akan kuat melihat kemesraan kami, Erinna.""Benar begitu, Sayang? Kamu pasti tidak setuju jika ada orang

    Last Updated : 2023-11-27
  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 10 Kembali ke Mode Awal

    Malam semakin beranjak, alunan musik klasik yang menggema ke seluruh sudut restoran menambah suasana di ruangan privat itu kian romantis. Setelah menghabiskan seluruh hidangan yang ada, Christian memutuskan mengakhiri sesi makan malam itu."Ada tempat yang ingin kamu kunjungi sebelum kita pulang?" tanya Christian pada istrinya."Apa boleh kita mampir ke supermarket sebentar? Bahan makanan di kulkas sudah tak ada lagi.""Tentu saja, kenapa tidak?" balas Christian.Christian melajukan kendaraannya menuju supermarket yang tak jauh dari apartemen.Sepanjang perjalanan itu, Christian kembali ke mode awal, diam dan dingin. Kemana hilangnya kehangatan yang tadi tercipta saat di restoran? Entahlah, hanya pria itu sendiri yang tahu.Melihat suaminya yang kembali menjadi papan kayu, Alexandra hanya mengikuti alur yang suaminya ciptakan, dia memandang gemerlap dan padatnya kota dari jendela kaca di samping kirinya."Kapan kamu akan berangkat kuliah?" Perta

    Last Updated : 2023-11-28
  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 11 Malam Pertama (21+)

    Di sinilah sekarang Alexandra berada, di balkon kamarnya. Dengan menyilangkan kedua tangannya, Alexandra memandang keramaian kota dari ketinggian. Udara malam kota tak seberapa dinginnya dibandingkan dengan suasana apartemen mewah itu.Setelah pulang dari supermarket, Christian langsung berganti pakaian dan pergi entah kemana, tanpa sempat Alexandra bertanya.Bertanya? Bolehkah Alexandra melakukan hal itu? Entahlah. Christian benar-benar tidak bisa ditebak, pria itu terkadang hangat dan terkadang dingin.Alexandra masuk dalam lamunannya. Memikirkan bagaimana nasibnya nanti setelah menjadi janda dari seorang Christian Hoover. Kehidupan percintaan setelah dia menyandang gelar janda."Janda, ya?" Gumam Alexandra, kemudian menertawakan dirinya sendiri.Alexandra menghela nafas, berat. Alexandra melakukan peregangan agar tubuhnya lebih terasa santai."Hah." Alexandra mengeluarkan nafas sambil mengayunkan tangannya. Kemudian memegang pembatas balkon, melihat ke bawah, dan bergidik ngeri."T

    Last Updated : 2023-11-29
  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 12 Melanjutkan Kegiatan

    Menjelang pagi, Alexandra terbangun dari tidurnya, tubuhnya terasa remuk redam bagai orang yang baru saja mengalami sebuah kecelakaan, lelah masih merajai hingga enggan membuka mata.'Aduh, kenapa badanku pegal-pegal. Apa semua orang mengalami hal yang sama denganku setelah melakukannya?' monolog Alexandra dalam hati.Alexandra mengangkat tangan suaminya yang melingkar di tubuhnya."Ssss." Alexandra mendesis, saat merasakan bagian inti tubuhnya terasa nyeri."Apa sakit sekali?" tanya Christian, mengejutkan Alexandra.Wanita itu menoleh pada suami yang matanya masih tertutup rapat itu"Iya, Mas. Apa aku membangunkanmu?" jawab Alexandra dengan malu-malu.Christian memeluk erat tubuh istrinya,  mendaratkan kecupan di pipi Alexandra. Kecupan itu berpindah ke bibir dan menjadi sebuah ciuman hangat."Tunggu sebentar, aku akan siapkan air hangat untuk mandi."Christian bangkit dari tidurnya, berjalan menuju lemari khusus untuk keperluan mandi, mengambil

    Last Updated : 2023-11-30
  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 13 Kekasih Christian

    Melihat siapa yang datang, membuat dada Alexandra mendadak sesak. Bagaimana tidak wanita itu adalah wanita yang mengantar suaminya di malam pengantinnya dalam kondisi mabuk. Lalu, saat di restoran ketara sekali jika wanita itu ingin bersama suaminya.Alexandra tak berminat untuk membukakan pintu, lalu memutar tubuhnya, berjalan meninggalkan pintu, namun suara bel itu kembali berbunyi. Kali ini, terdengar seperti tak sabar dan menuntut untuk segera dibukakan pintu.Alexandra menghembuskan nafas dengan cepat. Dengan berat hati dia membuka pintu untuk orang yang menekan bel seperti orang kesetanan itu."Ada perlu apa, Nona? Tidak bisakah Anda menekan bel dengan lebih sopan?" tanya Alexandra.Ya, Alexandra adalah penghuni apartemen ini sekarang, maka dia berhak melakukan apapun demi kenyamanannya.Tanpa permisi wanita itu mendorong Alexandra lalu berjalan masuk ke dalam apartemen. Alexandra hanya bisa menghembuskan nafas pelan.Dengan wajah yang tak ramah, w

    Last Updated : 2023-12-01
  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 14 Tertangkap Basah

    Christian berjalan menuju ke kamar mandi, lalu membersihkan diri.Selama suaminya berada di kamar mandi, Alexandra bergegas menuju dapur untuk sekedar membuat minuman hangat.Christian keluar dari kamar dengan rambut yang basah dan acak-acakan seperti anak kecil yang baru selesai mandi."Aku buatkan teh hangat, Mas."Alexandra membawa dua cangkir teh dan kudapan ke meja yang berada di depan televisi, tempat di mana suaminya berada.Pria itu tak menanggapi ucapan Alexandra dan sibuk dengan tablet pintarnya.Keheningan terjadi, karena bosan, Alexandra menyalakan TV dan memilih channel yang sekiranya menarik untuknya."Apa itu masih sakit?" tanya Christian dengan wajah datar.Alexandra hanya diam, wajahnya bersemu merah saat mendapat pertanyaan seperti itu. Sekilas Christian melirik pada suaminya, lalu tersenyum tipis."Mas, boleh aku bertanya sesuatu?""Hhmm," jawab Christian.Alexandra memainkan bajunya, ragu-ragu untuk melontarkan per

    Last Updated : 2023-12-02

Latest chapter

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 117 Ekstra Part 2

    Gagal sudah rencana Alexandra untuk pulang ke rumahnya dan juga berpesta bersama Fiona. Terlihat jelas dalam guratan wajah wanita itu jika saat ini dia sedang kesal.“Apa seperti itu wajah yang seharusnya kamu tunjukkan pada suamimu setelah lima tahun tidak bertemu!” protes Christian. Alexandra hanya diam dan melirik pada pria yang masih berstatus sebagai suaminya itu.Pria itu sibuk menyiapkan minuman di dalam Limousine mewahnya.Tak ubahnya dengan sang ibu, Aldrich pun berwajah tak bersahabat, tangannya menyilang di dada dan menatap ayahnya dengan tajam sama persis seperti Christian.Kini Aldrich ingat jika pria tampan berwajah tegas itu adalah pria sukses yang ada di televisi, yang membuat ibunya bahkan tidak berkedip memandangnya, namun ketika di dalam kesunyian ibunya menangis karena teringat dengan pria itu.Pria itu juga yang fotonya berada dalam dompet kesayangan ibunya. Aldrich tahu karena pernah sengaja mencari tahu tentang ayahnya.Alexandra bukan tak pernah memberi tahu se

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 116 Ekstra Part 1

    Lima tahun kemudian. Alexandra dapat melewati waktu lima tahun ini hidup bertiga dengan ayah dan juga anaknya. Pria kecil yang tampan, lincah, dan juga cerdas itu dia beri nama Aldrich Tian. Aldrich yang artinya laki-laki bangsawan yang berkarakter dan berbudi luhur, sedangkan Tian diambil dari penggalan nama ayahnya, Christian. Lima tahun yang lalu Alexandra dan ayahnya memutuskan untuk meninggalkan kota itu dan memilih menetap di kota tanah kelahiran sang ayah. Meninggalkan semua kenangan pahit yang pernah mereka lalui, memulai hidup baru dan juga bisnis baru di tempat tinggal yang baru. Lima tahun berlalu Alexandra dan Aldrich baru saja menginjakkan kaki di tanah kelahirannya lagi. Alexandra akan menghadiri sebuah pertemuan besar dalam dunia bisnis, perusahaannya masuk dalam undangan khusus di acara tersebut. “Jadi ini kota kelahiranmu, Ma? Lebih semrawut dari dugaanku,” kata Aldrich. Alexandra membulatkan mata. “Kamu berkomentar terlalu pedas Al, jangan sampai orang l

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 115 Perpisahan

    Alexandra akhirnya membuka suara dengan sebuah pertanyaan.Christian tersenyum samar mendengar pertanyaan dari istrinya itu.“Kita bahas itu besok saja, kita tidak perlu buru-buru. Silakan kamu coba susu almond buatanku, kalau enak aku akan rajin buatkan untukmu.”Alexandra menghela nafas pelan, kemudian mengambil gelas yang berisi susu almond itu. Aromanya sungguh menggoda.Alexandra menyeruput susu tersebut, rasanya sangat segar berbeda dengan susu hamil pada umumnya yang membuat eneg.Sedangkan Christian menatap Alexandra dengan antusias menunggu wanita itu berkomentar.“Bagaimana rasanya?”“Enak,” jawab Alexandra singkat.“Kamu suka?” Alexandra hanya mengangguk dengan senyuman setipis tisu.“Baiklah aku akan rajin membuatkannya untuk,” seru Christian.Alexandra tersenyum tipis kemudian kembali meminum susu itu lagi.“Setelah ini kita makan malam, aku sudah buatkan sup salmon untukmu.”Mereka menikmati makan malam bersama dengan menu spesial buatan Christian.Bagaimana Alexandra ti

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 114 Rumah Impian

    Seraya menggiring Alexandra ke mobil, Christian menghubungi seseorang.“Dave, berhentilah bermain-main, dia sudah bersamaku sekarang!” titah Christian.“Tanggung, Tuan. Aku ingin sedikit membuatnya tergores,” balas Dave.“Terserah kamu saja!” Christian langsung memutus panggilan tersebut.Di dalam mobil mewah itu begitu sunyi, baik Alexandra maupun Christian tak ada yang membuka suara.Alexandra tidak tahu akan dibawa ke mana yang dia tahu jalan itu tidak menuju ke apartemen Christian.Sedangkan Christian mati-matian menahan diri agar tidak kelepasan, dia ingin sekali memeluk Alexandra, mengucapkan kata rindu, mengecup bibirnya, dan juga menyapa janin dalam kandungan Alexandra, tapi egonya masih begitu tinggi.Setelah melewati perjalanan yang cukup memakan waktu, mereka akhirnya tiba di sebuah rumah mewah berlantai dua yang berada di dekat pantai.Saat keluar dari mobil Alexandra bisa mencium aroma pantai yang khas. Alexandra menghentikan langkah kemudian menghirup dalam-dalam udara d

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 113 Manjemput Alexandra

    David menyeringai, dengan sigap dia menghalau tangan Dave, sebuah tembakan melayang entah ke mana.Doorrr!!!Buuugghhh!!!Satu sikutan keras menghujam tepat perut Dave. “Uugghhh!!!”David langsung mengambil alih senjata itu dari tangan Dave.Dave memang ahli dengan senjata api, tapi tak setangkas David dengan tangan kosongnya.“Jangan membuat keributan, Dave. Aku sedang tidak ingin meladenimu!” David mengulang kalimatnya memberi penegasan.Dave meringis, serangan David ternyata cukup kuat, beberapa saat kemudian Dave menegakkan tubuhnya dan bertepuk tangan pelan.“Hebat! Kecepatanmu memang tidak ada tandingannya!” puji Dave.“Ayo kita sedikit bermain-main, aku sudah menantikan pertarungan ini sejak lama!” ungkap Dave.“Tidak denganku, Dave! Aku tidak memiliki banyak waktu,” David langsung masuk ke dalam mobil dan memacu kendaraannya menuju ke rumahnya.Entah mengapa perasaannya menjadi tidak enak, David merasa Dave datang hanya ingin mengulur waktunya saja. Dalam perjalanan David

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 112 Kedatangan Amanda

    David masuk ke dalam ruang rawat inap Alexandra dengan membawa makanan kesukaan Alexandra seperti biasanya.“Aku ada kabar gembira untukmu!” Ucap David pada Alexandra.“Apa itu?”“Jika sore ini hasil pemeriksaanmu bagus semua, dini hari kita bisa keluar dari sini.”“Benarkah?” tanya Alexandra dengan wajah semringah.“Tentu saja, aku tidak pernah berbohong padamu. Tapi….” David menjeda ucapannya.“Tapi apa?”“Tapi aku butuh tahu persiapanmu.”“Persiapan?” tanya Alexandra bingung.“Iya, persiapan. Cepat atau lambat Christian pasti akan menemukan kita. Aku ingin kamu juga bersiap secara fisik dan mental jika tiba-tiba dia menemukan kita, terutama kamu. Aku sendiri tidak yakin akan bisa melindungimu sepenuhnya kali ini,” jujur David.David sendiri juga sedang mempersiapkan diri andai saja Christian melakukan serangan. “Iya, aku sudah mempersiapkan diri, David. Kamu tak perlu khawatir. Justru aku mengkhawatirkanmu, dia orang yang tidak memiliki hati, aku takut gara-gara aku, kamu send

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 111 Kucing-kucingan Lagi

    Christian menyeringai mendengar ucapan ayah mertuanya.“Benar Ayah Mertua, aku memang tidak butuh perusahaanmu itu. Kalau begitu jaminkan saja nyawa Anda,” ucap Christian dengan dingin dan tanpa belas kasih.“A-apa?” Harry Davendra pun terkejut. Isi tempurung kelapanya baru saja berpikir seperti itu, lalu pria mengerikan di depannya ini berkata hal yang sama.“Apa Anda tuli?” Christian pun berdiri tanpa menunggu jawaban dari ayah mertuanya, kemudian memerintahkan anak buahnya untuk membawa Harry dengan paksa.Harry tak bisa berbuat apa-apa, memangnya dia bisa berbuat apa? Dalam hati Harry hanya bisa berdoa semoga Alexandra dalam keadaan baik-baik saja setelah ini.Bisa dikatakan hidupnya begitu sial bisa berurusan dengan Christian Hoover.Harry digelandang keluar dari rumahnya.“Tuan Christian, Anda tidak bisa membawa ….”Belum sempat anak buah David itu selesai bicara sebuah tembakan melesat ke tubuh itu. “Merepotkan sekali!” kesal Christian.Sedangkan tubuh Harry mulai gemetar,

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 110 Jaminan Lagi

    Mendengar panggilan Anna, David pun menghentikan langkahnya dan menoleh.“Ya?”“Kembalilah dengan selamat. Melawan Pak Chris dan Tuan Dave pasti tidak akan mudah,” pesan Anna dengan nada khawatir.“Kamu tak perlu khawatir. Aku tidak akan bertengkar dengan mereka,” balas David lalu kembali melanjutkan langkahnya.“Sayangnya aku tak percaya ucapanmu, Tuan David,” gumam Anna. Lalu masuk ke dalam kamar inap Alexandra.“Anna!”“Ya, Nona?”“Apa David akan baik-baik saja karena melindungiku?” tanya Alexandra dengan nada khawatir. Baik Christian dan David sama-sama manusia tidak mempunyai hati, bedanya Christian masih memiliki kekuatan yang lain, sedangkan David tidak.“Percaya pada Tuan David, Nona. Dia pasti akan baik-baik saja,” Anna mencoba menenangkan Alexandra, kendati dirinya sendiri tidak yakin.“Aku hanya tidak ingin ada pertumpahan darah di antara mereka. Mereka adalah partner dan juga sahabat, aku tidak ingin hanya karena wanita sepertiku mereka terpecah belah,” ujar Alexandra.An

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 109 Pergi

    “Aaarrggghhh!!!!” Christian mengerang kesal. Dia meluapkan emosi dengan meluluh lantakkan kamar itu.“Brengsek! Bajingan! David sialan!” Maki Christian.“Alexandra, jadi kamu lebih memilih bersama David setelah mengetahui semua fakta yang ada? Hahahah!” Christian tertawa frustasi.“Hanya orang bodoh yang tetap mau bersama orang yang telah membunuh ibu kandungnya sendiri, ya, orang bodoh. Kamu harus sadar diri Christian, lihatlah semua ini akibat dari ulahmu sendiri,” Christian bermonolog setelah memporak-porandakan kamar tersebut.“Alexandra!” gumam Christian.“Aku ingin menjadi orang egois yang ingin terus bersamamu walaupun kamu tak akan pernah memaafkanku. Sungguh aku mencintaimu, Alexandra!” Monolog Christian lagi kemudian tertawa seperti orang gila.Ya, Christian telah gila. Gila karena kebenciannya telah berbalik arah menjadi cinta, dan sebaliknya untuk Alexandra.Menyesal? Tentu saja dia menyesal, andai dia tahu lebih awal, pasti tidak akan seperti ini jadinya. Dari mana Davi

DMCA.com Protection Status