Home / Romansa / Istri Jaminan Sang Laksamana / Bab 1. Pernikahan Rahasia

Share

Istri Jaminan Sang Laksamana
Istri Jaminan Sang Laksamana
Author: Kalendra

Bab 1. Pernikahan Rahasia

Author: Kalendra
last update Last Updated: 2023-08-29 10:48:34

“Nona, biar aku saja yang membersihkannya ya,” ujar seorang pelayan paruh baya pada Kiran. Tangan lembutnya sedang membersihkan sebuah grand piano di ruang bersantai di sebuah rumah mewah. Ia adalah Kiran Kanishka, putri bungsu Yousef Kanishka yang cantik jelita. Kiran berpenampilan sangat sederhana jika di rumah. Tapi jangan memandangnya remeh, ia adalah salah satu Jaksa Muda Penuntut Umum yang baru berusia 24 tahun.

“Jangan Bibi, aku bisa melakukannya,” jawab Kiran terus mengelap grand piano itu dengan tersenyum.

“Tapi bukankah Nona bilang mau keluar hari ini?” Kiran menoleh pada Pelayan itu dan tersenyum menggelengkan kepalanya.

“Ayah akan pulang hari ini, jadi aku tidak boleh kemana-mana dulu. Nanti aku baru berangkat jika Ayah sudah pulang.” Kiran masih tersenyum cantik dan berhati-hati membersihkan piano tersebut sampai tuntas. Pelayan yang dipanggil Bibi itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Ibunda Kiran adalah warga negara Inggris. Tapi sayangnya ia tidak menikah dengan Yousef, melainkan hanya menjadi kekasih gelapnya saja. Lebih tepat disebut kekasih gelap karena Yousef memiliki banyak kekasih. Ia menikah dengan wanita India yang memberinya dua putra. Tapi di luar ia memiliki seorang putri dari salah satu simpanannya.

Putri kecil beserta ibunya yang hampir terlunta-lunta itu dibawa Kanishka ke salah satu rumahnya di Boston. Bukannya istri sah Kanishka tak mengetahuinya tapi ia melakukan hal lain untuk menyingkirkan para kekasih suaminya.

Kiran dan ibunya tak pernah diijinkan menginjakkan kaki mereka di mansion milik keluarga Kanishka yang mewah. Sehingga mereka hanya tinggal di salah satu rumah kecil yang dibeli Kanishka. Kiran sangat mensyukuri tidak perlu menjadi pengemis meski ibunya hanya menjadi simpanan sampai akhir hayatnya.

Sampai setelah ibunya meninggal, sang ayah membawa Kiran masuk ke dalam rumah mewahnya. Saat itu Kiran baru berusia 17 tahun, cantik, lugu dengan wajah separuh India-Inggris yang jelita.

Tapi ia tak diperlakukan baik disana. Istri pertama Ayahnya memperlakukannya seperti pembantu bahkan sampai ia meninggal, Kiran tak pernah diperlakukan selayaknya anggota keluarga. Dua pria yang menjadi Kakaknya juga sama. Hanya Ramdash, anak tertua yang tak ikut menyiksa Kiran. Sementara Rohan, tak pernah mau satu atap dengan Kiran.

Ketika Kiran masuk ke rumahnya, Rohan langsung pergi meninggalkan rumah. Dan Kiran hanya bisa menelan semua kepahitan untuk dirinya. Tapi dia anak yang pintar. Di balik sifatnya yang pendiam dan lembut, ia belajar dengan baik sampai menjadi Jaksa.

Tak lama, pintu ruangan tengah itu terbuka dan Fernando Lopez nampak masuk ke dalamnya. Ia tersenyum dan berjalan ke arah Kiran yang ikut memalingkan wajah ke belakang ingin tau siapa yang masuk.

“Apa kabar, Nona?” tanya Fernando dengan senyuman nakalnya seperti biasa. Kiran hanya tersenyum tipis dan menjawab seadanya.

“Baik Tuan Lopez. Terima kasih sudah bertanya,” jawab Kiran dengan sopan. Pelayan yang masih berada di ruangan itu bersama Kiran lantas memicingkan matanya menatap Fernando dengan pandangan tak suka.

“Ayahmu sudah pulang Nona. Dia ingin kamu menemuinya,” ujar Fernando lagi. Kiran lalu mengangguk mengerti dan berjalan melewati Fernando. Mata Fernando menyisiri tubuh Kiran yang memakai pakaian panjang sari khas India yang panjang dan menutupi tubuhnya.

Fernando mengikuti Kiran dari belakang sampai ia masuk ke ruang kerja ayahnya. Ia baru berhenti dan menutup pintu agar keduanya bisa bicara.

“Kemarilah, Nak!” ajak Yousef pada anak bungsunya itu. Kiran lalu mengikuti ayahnya duduk di sofa ruang kerja itu. Yousef tersenyum dan membelai rambut panjang dan indah milik Kiran dengan lembut.

“Aku pulang karena ingin memberitahukanmu sesuatu. Kamu akan menikah lusa. Jadi mulai malam ini kamu tidak boleh kemana-mana,” ujar Yousef dengan nada datar biasa. Kiran perlahan mengernyitkan keningnya tak mengerti.

“M-maksud Ayah?”

“Kamu akan menikah besok lusa. Apa kamu keberatan?” Yousef balik bertanya. Dia tau persis seperti apa Kiran. Ia takkan pernah menolak apapun yang diberikan padanya terutama dari Ayahnya.

“T-tapi kenapa buru-bur? Maksudku, apa yang terjadi sebenarnya?” tanya Kiran dengan nada lembutnya yang tak berubah.

“Tidak ada. Aku sudah menyetujui pernikahanmu dengan seorang pria. Kalian akan bertemu saat pernikahan nanti.” Kiran masih terdiam dan tengah mencerna satu persatu apa yang sedang dikatakan Ayahnya.

“Kamu mau menurut pada Ayah kan?” Yousef menambahkan dan tak memberi Kiran pilihan lagi.

“Kita akan melewatkan beberapa ritual karena pernikahannya akan dilakukan besok lusa, besok malam kamu hanya akan menjalani Mehndi saja. Setelah itu kamu akan menjalani ritual pernikahannya keesokan harinya,” tambah Yousef menjelaskan. Kiran hanya bisa diam dan menurut meski ia tak tau siapa pria yang akan dinikahkan dengannya.

“Siapa pria itu, Ayah?” Kiran akhirnya bertanya setelah diam beberapa saat.

“Seorang pejabat tinggi militer US. Dia seorang Admiral.” Kiran menundukkan wajahnya dan tak menjawab.

“Malam ini semua perlengkapan untuk pernikahanmu akan dipasang. Setelah itu kamu akan ikut dia tinggal di rumahnya.” Yousef hanya tersenyum tipis dan membelai lagi rambut anaknya. Kiran tak menolak karena ia tak berani membantah Ayahnya.

Kiran dibesarkan dalam adat India yang kental meski Ibunya orang Inggris. Tapi ia selalu menjalani norma-norma seperti wanita India kebanyakan. Tak ingin membantah, Kiran pun hanya bisa mengangguk.

“Tapi Kiran, pernikahanmu tak boleh diketahui oleh siapapun. Jadi tidak ada yang boleh tau jika kamu sudah menikah, ini demi karirmu,” tambah Yousef lagi membohongi Kiran. Kiran pun mengangguk lagi.

Malamnya Kiran dipakaikan Mehendi satu malam sebelum pernikahannya besok sore. Ia akan memakai Henna atau pacar yaitu sejenis tumbuhan yang diolah untuk membuat tato sementara yang menghiasi kulit tangan dan kaki sang calon pengantin.

Keesokan harinya pernikahan tanpa perkenalan itu pun dilakukan. Pengantin prianya adalah Admiral Shawn Miller yang mengikat perjanjian dengan Yousef Kanishka, ayah Kiran. Sayangnya, Shawn mengira jika pernikahannya hanyalah soal menandatangani perjanjian saja.

Shawn sempat tertegun melihat sebuah rumah kecil berbentuk kubus yang akan menjadi tempatnya menikah didirikan di tengah-tengah ruangan besar.

“Ini adalah pernikahan dua minggu, bukan untuk selamanya!” ujar Shawn berbalik dan menggeram marah pada Yousef yang berdiri tak jauh darinya.

“Lalu kenapa? ini kan hanya ritual apa salahnya?” balas Yousef dengan santai. Shawn menggelengkan kepalanya.

“Ini proses pernikahan yang sebenarnya!” protes Shawn lalu menunjuk ke arah pelaminan.

“Ini adalah pernikahan dengan adat Hindu. Dan yang kamu nikahi adalah wanita India, Admiral. Jangan lupa itu!” sahut Yousef separuh berbisik.

Shawn mendengus kesal dan menoleh pada Blue Handerson, ajudannya yang ikut mendampingi. Blue mendekat lalu berbisik pada Shawn agar dia lebih tenang.

“Ini hanya ritual, Admiral. Jangan cemas aku akan menjagamu!” bisik Blue meyakinkan. Shawn menarik napas panjang sekaligus kesal dan terpaksa melakukan pernikahan itu untuk memenuhi perjanjian dari jaminan yang telah disetujuinya.

Shawn lalu dibawa ke altar pernikahannya masuk ke dalam rumah kubus itu lalu dipakaikan topi. Setelah itu Shawn menuju panggung kecil yang dikenal dengan mandap, di mana akan disambut oleh keluarga pengantin wanita dalam ritual mala var. Karena itu adalah pernikahan yang rahasia maka tak ada iring-iringan pengantin. Pengantin Shawn dibawa dari dalam dengan kerudung yang menutupi seluruh kepalanya.

Pengantin wanita itu juga dibawa ke panggung tersebut namun Shawn tak bisa melihat wajahnya sama sekali. Shawn lalu diminta untuk memberikan karangan bunga yang akan dipakaikan di leher. Begitu pula dengan pengantin wanita kemudian memakaikan karangan bunga itu. Sementara imam terus melantunkan lagu-lagu pujian keagamaan. Setelah itu keduanya bertukaran bunga yang merupakan Var atau Jai Mala-Mala yang menandakan penerimaan mereka terhadap satu sama lain sebagai suami istri.

Shawn hanya ikut saja saat ia diikatkan selendang pada pengantin wanita dan mengitari api suci sebanyak tujuh kali. Setelah ritual itu selesai maka sahlah pernikahan tersebut di mata agama. Oleh karena Shawn beragama Katolik, ia juga menandatangani surat-surat pernikahan dengan wanita yang tak ia kenal.

Related chapters

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 2. Tersembunyi Di Mansion

    Dalam semalam, hidup Kiran Kanishka berubah. Ia yang tak punya pacar ataupun kekasih dulunya kini malah memilik seorang suami dalam beberapa jam saja. Usai sah menjadi suami istri, kini Kiran harus ikut Shawn untuk dibawa ke rumahnya.Penutup kepala Kiran bahkan tak dibuka saat ia dibawa masuk ke dalam sebuah mobil bersama seorang pelayan yang sudah dianggapnya sebagai Bibinya. Sementara Shawn hanya melihat saja seorang wanita yang tidak ia kenal dimasukkan ke dalam mobil dan dibawa pergi menuju mansionnya.“Jika daftar itu palsu aku akan membatalkan pernikahan ini, Admiral!” ujar Yousef pada Shawn yang akan menuruni tangga rumahnya. Shawn yang masih memakai pakaian pengantin lalu berbalik dan menaikkan ujung bibirnya.“Jika kamu menipuku dan tidak menyerahkan rudalnya. Aku akan membunuhmu!” ancam Shawn balik pada Yousef. Shawn lalu berbalik dan masuk ke dalam mobilnya dan segera pergi dari lobi mansion Kanishka. Ramdash, anak tertua Yousef lantas mendekati ayahnya dan sedikit berbidi

    Last Updated : 2023-08-29
  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 3. Admiral Sombong Itu Suamiku

    Blue Handerson mungkin hanyalah ajudan Shawn Miller tapi ia juga tak tega melihat ada seorang wanita yang disimpan atasannya itu di rumahnya tanpa dikunjungi sama sekali.Berbekal beberapa kue buatan kekasihnya Emma Webster, Blue datang ke mansion Shawn yang sedang memimpin misi untuk mengamankan rudal yang hilang itu. Sudah satu minggu lebih, Shawn tak pulang ke rumahnya. Ia sibuk di kapal induk dan memimpin skuadron tempur untuk latihan dan misi rahasianya.Tanpa ijin dan sepengetahuan atasannya, Blue datang dengan sebuah tentengan untuk Kiran Kanishka, sebagai tanda perkenalan. Wanita itu akan diceraikan Shawn dalam beberapa hari ke depan. Tak ada salahnya menyapa selain ia juga penasaran seperti apa wajah sang wanita jaminan.“Selamat pagi Bibi Shimla, aku membawakan kue untuk Nyonya Kiran dari kekasihku. Sebagai hadiah,” ujar Blue dengan ramah memberikan bungkusan kue kering buatan rumah pada Shimla Sharma.“Wah ini pasti sangat enak.” Blue tersenyum saja pada pujian pelayan itu

    Last Updated : 2023-08-29
  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 4. Bukan Jaminan Berharga

    Dua hari sebelum perjanjian usai, ajudan Shawn yaitu Blue berjalan dengan cepat masuk ke dalam ruangan Shawn untuk melapor. Shawn langsung mengangkat matanya dan hendak bertanya namun berita yang dibawa oleh Blue lebih mengejutkan.“Daftar itu palsu!” ujarnya singkat dengan wajah menggeram.“Apa!”“Daftar yang diberikan oleh Menteri Baker padamu adalah palsu, Admiral!” lanjut Blue dengan nada tegas yang sama. Shawn langsung berdiri dan membesarkan matanya.“Aku sudah memeriksa daftarnya dan dia memberikan kita daftar yang palsu. Tim ahli sudah memeriksanya. Dan kita membuat daftar palsu pada daftar palsu!” sambung Blue lagi.BAM- tangan Shawn dengan cepat meninju meja kerjanya dengan wajah menggeram kesal.“Dia menipuku, dasar brengsek!” umpat Shawn dengan napas sedikit tersengal marah.“Apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Blue kemudian. Shawn masih bernapas sedikit lebih cepat dan tampak berpikir.“Lalu kenapa Kanishka diam saja? Dia tidak memberiku kabar apa pun sama sekali

    Last Updated : 2023-08-29
  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 5. Tidak Sudi Dilayani

    “Admiral, aku sudah memeriksa daftar itu dan semuanya asli. Sekarang, aku meminta putriku kembali!” ujar Yousef tanpa memulai sedikit basa basi dengan Shawn kala menghubunginya.Shawn mendengus sambil menyandarkan punggung dan kepalanya ke sandaran kursi penumpang sambil menyengir sinis.“Kamu pikir aku bodoh, Kanishka? Apa kamu pikir aku akan jatuh pada perangkapmu?” jawab Shawn dengan nada rendah dan dalam. Suara husky dan sedikit serak milik Shawn seakan membungkam Yousef yang sedikit terdiam.“Kenapa diam? Jika daftar di tanganku ini palsu, aku akan membunuhmudengan tanganku sendiri!” geram Shawn dengan suara makin rendah.“Hahahaha!” Yousef tertawa mengejek Shawn dan itu membuat Shawn jadi makin menggeram kesal.“Admiral, aku salut dengan kepintaran ajudanmu mencari tahu soal aku. Katakan padaku, jika Mahkamah Militer mengetahui apa yang kamu lakukan selama ini, apa mereka akan melepaskanmu?” Yousef balik bertanya dengan nada mengejek. Shawn makin menggeram karena kartu truf-nya

    Last Updated : 2023-08-29
  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 6. Tanpa Belas Kasih

    Dua Hari Sebelumnya,Hongkong sebenarnya juga terkenal dengan surganya hiburan malam dan para penghiburnya. Tapi Shawn tak pernah sembarangan memakai wanita untuk menjadi teman tidurnya.Ia tahu resikonya menjalani seks bebas. Jadi, ia tak mau ambil resiko dengan tidur dengan sembarangan wanita. Sudah dua malam Shawn berada di Hongkong dan ia berusaha tak kelepasan untuk memesan wanita. Maka agar bisa mengalihkan pikirannya, ia berlatih menembak dan fisik di pangkalan militer US di Hongkong.Shawn tak bisa pulang sebelum mendapatkan daftar rahasia itu dari Jayden Lin, pemimpin gengster Golden Dragon yang ia ajak bekerja sama. Dan ia baru mendapatkan kabar saat tengah berlatih menembak. Blue datang dengan sebuah ponsel dan menyampaikan pesan yang diberikan oleh Jayden Lin padanya."Aku sudah mendapatkan Lupen, kapan kita bertemu?" tanya Jayden tanpa mengucapkan salam apapun sama sekali."Sekarang, aku harus dapat daftar itu sekarang

    Last Updated : 2023-09-09
  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 7. Mengejar Daftar Rahasia

    "Aku tidak punya obat bius, Dubrey. Aku sudah menghabiskannya untukmu tadi!" sahut Shawn masih dengan nada datar yang sama. Sementara Josh sibuk menahan rasa sakit dan darah yang sudah mengalir deras. "Aku tidak tau..." "Aku tau kamu orang Kanishka. Katakan padaku di mana rudalnya atau aku benar-benar akan mematahkan tulangmu sekarang!" ancam Shawn dengan nada rendah dan menakutkan. Josh mencoba bernapas diantara rasa syok yang menghampiri tubuhnya. "Delaware... sungai croocks...!" Josh menangis kesakitan sementara Shawn lalu menoleh pada Blue yang mengangguk mengerti. Ia segera menghubungi seorang perwira yang ditugaskan Shawn untuk membawa kembali rudal tersebut. Sepuluh prajurit angkatan laut kemudian bersiap naik ke dalam salah satu helikopter dan berangkat ke tepi sungai yang dimaksud. Shawn menunggu beberapa saat sampai ada laporan bahwa rudak tersebut di temukan. Sementara tangan Josh diletakkan dalam kubangan es untuk meredakan sakitnya. Tapi

    Last Updated : 2023-09-09
  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 8. Sisi Gelap

    "Kalau begitu kita ke dalam saja!" ujar Shawn mengajak Jayden untuk masuk ke dalam klub sambil menikmati pemandangan pesta 24 jam tanpa jeda. Shawn tersenyum pada beberapa gadis seksi yang menyapanya. Mereka akhirnya memutuskan untuk duduk di salah satu sudut konter bar sebelum menemui Fernando."Aku masih penasaran apa masalahmu dengan Kanishka? Kenapa sepertinya kamu sangat bernafsu membunuhnya?" tanya Jayden iseng sembari menunggu dengan minumannya."Dia mertuaku, Jay!" Jayden hampir tersedak jika saja ia tak ingat bahwa minuman ringan itu hampir masuk tenggorokannya."Apa!!" Shawn yang meminum Scotch hanya bisa mendengus tersenyum sinis sekaligus miris."Jadi putrinya Kanishka bersama mu sekarang?" tanya Jayden. Shawn mengangguk."Dia membuat kontrak denganku akan menyerahkan daftar itu dengan menjaminkan putrinya. Sekarang dia ada di rumahku di Boston," jawab Shawn sambil minum dengan santai."Gila... aku kira jaminan hanya uang atau ba

    Last Updated : 2023-09-09
  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 9. Ingin Punya Kekasih

    Jayden melemparkan Lopez tepat ke kaki Shawn Miller. Shawn memakai jaket palka besar dengan hoody yang menutupi kepala, ia tak boleh terlihat. Ia menyeringai jahat lalu menarik kerah jaket Lopez dan membawanya ke sebuah meja.Beberapa anak buah Jayden lantas memegang Lopez yang dipaksa terlentang di atas meja tersebut."Aah, lepaskan aku!" pekik Lopez terengah dengan suara yang hampir hilang. Jayden mendekat dan tertawa."Kau sudah membuatku capek Fernando Lopez. Aku rasa aku tidak akan melepaskanmu... aakhcuih!" ujar Jayden lalu meludah pada tubuh Lopez. Ia berjalan ke arah sofa dan menonton apa yang akan dilakukan oleh Shawn."Berbohong denganku... memiliki resiko yang sangat besar. Fernando Lopez." Shawn menyeringai jahat dan terlihat sangat menakutkan. Lopez menggelengkan kepalanya dengan cepat."Katakan dimana daftar nya?" tanya Shawn sambil mendekat. Lopez tetap menggeleng tidak tau."Masih tidak mau bicara?" Shawn lantas mendekatkan s

    Last Updated : 2023-09-10

Latest chapter

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 213. Akankah Kita Bertemu Lagi?

    Ares bahkan sempat mencegat Andrew tapi yang ditunjukkan sahabatnya itu hanyalah tatapan kebencian. Ia pergi tanpa ada siapa pun yang bisa mencegahnya. Andrew ternyata pulang ke Boston tapi The Seven Wolves terutama Jayden terus mengejar dirinya.Andrew pun tak lama menghabiskan waktunya di mansion sang Ayah, ia bahkan tak hadir saat pembacaan warisan yang memberikan seluruh harta milik Shawn Miller padanya. Andrew berhenti datang ke sekolah dan mulai menghilang. Ia lari dari asrama sekolah dan tak pernah kembali ke penthouse mewah di Belligers lagi.Andrew sempat menyelinap masuk ke dalam apartemen ayahnya yang dijaga oleh anggota Golden Dragon. Ia hanya ingin mengambil barang peninggalan ayahnya yaitu sebuah album lagu dalam bentuk vinil milik mendiang ibunya dan sebuah foto milik orang tuanya yang diambil oleh neneknya Kiriko Matsui.Setelah mendapatkan yang diinginkannya, Andrew hendak menyelinap lagi keluar sebelum ia melihat Nana Tantria ternyata tidur di

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 212. Amarah Terpendam

    "Waktu kematian … " begitu sakralnya kalimat tersebut saat seorang dokter menyatakan kematian seseorang. Kalimat itulah yang tak ingin di dengar oleh siapa pun. Itu termasuk Arjoona yang hanya duduk menyaksikan jasad temannya Shawn dinaikkan ke dalam ambulans dan dibawa.Semuanya hancur dalam sehari. Semuanya tanpa terkecuali. Dengan tubuh basah kuyup serta masih meneteskan air, Rei lantas menyelimuti ayahnya."Dad ... Daddy bisa pneumonia dan mati jika seperti ini!" ucap Rei dengan suara beratnya pada sang Ayah. Arjoona tak menjawab dan malah menengadahkan kepala menatap langit yang masih mendung. Hujan sudah berhenti dan membawa jiwa Shawn terbang ke angkasa. Mungkin saat ini, ia tengah bertemu Kiran dan berkumpul bersama James juga Delilah.Mata Rei lantas menoleh pada ambulans yang membawa Andrew. Ia tak sadarkan diri setelah tak mampu menangkap ayahnya Shawn yang memilih melompat dari ketinggian 15 meter lebih langsung ke lantai beton bersama Rohan K

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 211. Perang Terakhir; Kehilangan

    Jayden menggunakan tali pinggangnya sebagai alat bela diri dengan memanfaatkan tenaga lawan."Om Jay!" pekik Ares hendak menolong tapi ia salah jatuh dan hampir terjerembap ke lantai dua tempat dimana Jayden tengah dikeroyok. Andrew dengan cepat memegang tangan Ares sebelum ia terjatuh. Mata mereka saling menatap dengan ekspresi takut kehilangan. Punggung Andrew tiba-tiba dihantam oleh seseorang menggunakan kayu dan ia hampir saja melepaskan Ares.Mars yang berada di lantai satu melihat putranya bergelantung di lengan Andrew langsung membelalakkan matanya. Pertolongan bagi Andrew datang dari Aldrich dan Rei yang menghajar orang-orang yang memukul Andrew. Selagi Aldrich dan Rei sibuk berkelahi, Andrew menarik Ares kembali ke atas.Dengan mata terbelalak, Ares tak sempat bernapas selain memukul salah satu pria yang hendak memukul Andrew dari arah belakang. Mars di bawah sudah kalah telak karena kini dihajar oleh tiga orang bersenjata tajam. Salah satunya sudah men

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 210. Perang Terakhir

    Ares menatap horor ke arah Andrew yang hanya mendengus meliriknya sekilas."Ini bahaya!" gumam Ares lagi masih dengan pandangan horor yang sama."Dia Pamanku, Ares. Dia kakak dari ibuku!" gumam Andrew membuat Ares semakin membelalakkan matanya."Fuck!" kutuk Ares tanpa sadar. Ia lalu memandang dashboard mobil sport milik Andrew dan berpikir sementara Andrew terus mengebut dengan mobilnya. Ia memasukkan nama taman yang dimaksudkan oleh Elena pada mesin navigasi dan sebisa mungkin tiba lebih cepat. Ares lalu mengambil ponsel dan menghubungi Jupiter, Rei serta Aldrich bersamaan."Kamu mau apa?" tanya Andrew pada Ares yang menempelkan ponsel di telinganya."Menghubungi yang lain. Kita butuh bantuan!" aku Ares dengan jujur. Andrew menggelengkan kepalanya."Jangan ... mungkin tak akan terjadi apa pun!""Jangan gila kamu. Dia pria yang berbahaya!""Dia Pamanku, Ares!" bantah Andrew makin sengit."Tapi dia pembunuh Aunty Kiran.

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 209. Jangan Pergi

    Ares benar-benar menyebalkan. Ia terus menguntit Andrew bahkan sampai masuk ke dalam mobilnya. Ia hanya ingin Andrew bicara tentang apa yang membuatnya berubah tiba-tiba."Keluar!" sahut Andrew mengusir Ares yang ikut masuk ke dalam mobilnya."Tidak!" jawab Ares tak peduli. Andrew makin mendengus kesal lalu diam tak bicara maupun menekan pedal gas."Kenapa kamu pindah ke asrama sekolah? Memangnya kenapa jika tinggal di Bellingers?" tanya Ares begitu serius pada Andrew yang tiba-tiba memutuskan untuk masuk ke asrama sekolah dan tak mau lagi tinggal bersama ayahnya."Itu bukan urusanmu!""Aku temanmu, Andy!" Andrew terkekeh sinis dan menggelengkan kepalanya."Yang benar saja!" gumamnya makin sinis. Ares benar-benar mengernyitkan keningnya heran. Dalam satu hari ia bisa berubah drastis seperti seseorang yang tak pernah dikenal Ares sama sekali."Ada apa denganmu, Andy? Kenapa kamu bisa berubah seperti ini!" tukas Ares lagi dengan nada se

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 208. Kenangan Nada

    Shawn tak lagi masuk kerja usai pertengkarannya dengan Andrew tadi malam. Ia berdiri di depan jendela ruang kerjanya menunggu berita dari salah satu mata-matanya. Jemarinya terus menyentuh cincin pernikahan yang melingkari jemarinya.Alunan suara seorang wanita menyanyikan tembang Love Story mengisi relung ruangan yang sepi itu."With his first hello. He gave new meaning to this empty world of mine. There'd never be another love, another time. He came into my life and made the living fine. He fills my heart ... "Dengan merdunya rekaman suara nyanyian Kiran menggema ke seluruh penthouse tersebut. Seakan Kiran datang memeluk Shawn yang memejamkan matanya. Pipi Kiran dirasakan Shawn ditempelkannya dibalik pundaknya sambil terus menembangkan lirik lagu cinta yang dinyanyikan kembali olehnya.Dahulu, saat Andrew baru lahir dan masih berusia satu minggu, Andrew pernah mengalami sakit demam tinggi. Untuk menenangkan bayinya yang tengah sakit, Kiran ber

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 207. Ujung Dari Kewarasan

    Napas Andrew tersengal hebat dan wajahnya memerah. Ia benar-benar kesal karena niatnya dihalangi oleh ketiga sahabatnya. Begitu pula dengan Aldrich yang begitu terengah dan marah menatap Andrew. Andrew masih tak berpakaian hanya memakai celana jeans-nya saja."Apa yang kamu lakukan, Andy?" tanya Ares lagi dengan suara lebih rendah dan lebih tenang. Isakan Chloe masih terdengar dan Jupiter masih terus memeluk untuk melindunginya."Itu bukan urusanmu!""INI URUSANKU!" teriak Ares tak sabar dan terengah. Mata Andrew dan Ares kini beradu dalam amarah yang terbakar."Kamu sudah hampir melecehkan Chloe, Andy!" Andrew malah mendengus dengan sinis mengejek Ares yang benar-benar marah padanya."Kamu bilang aku melecehkannya! DIA ITU PACARKU!" balas Andrew berteriak bahkan sampai menunjuk Ares di depannya."BERANINYA KAMU BILANG DIA PACARMU!" sahut Aldrich ikut meledak marah dan menunjuk wajah Andrew."Apa! Apa urusanmu!" sahut Andrew membalas

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 206. Dosa Tak Termaafkan

    Shawn mulai memeriksa kamera pengawas dan hal-hal yang berhubungan dengan kedatangan Rohan ke penthouse-nya. Sebaliknya, ia tak lagi menaruh curiga pada Andrew dengan perubahan sikapnya yang tiba-tiba. Shawn terlalu fokus pada Rohan dan mulai meneruskan keinginannya untuk menyingkirkan pria itu."Hey, Andy! Apa kamu akan membuat pesta ulang tahun juga?" tanya Aldrich iseng menepuk pundak Andrew saat ia tengah menutup pintu loker. Andrew yang tak tersenyum lalu membanting pintu loker di depan Aldrich sampai membuat ia mengernyit."Kenapa memangnya?" sahut Andrew dengan rahang mengeras."Aku hanya bertanya. Apa kamu baik-baik saja?" tanya Aldrich lagi masih dengan wajah kebingungan dan tak mengerti. Andrew tak mau menjawab selain hanya memandangi Aldrich tajam lalu pergi begitu saja. Aldrich jadi berpaling dan melihat Andrew berlalu begitu saja.Andrew juga berpapasan dengan Jupiter di koridor yang sama dan melewatinya begitu saja."Andy?" panggil Ju

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 205. Ingin Melepaskan

    Erikkson menghela napasnya di depan Andrew usai menelepon Shawn dan melaporkan yang sudah terjadi."Sudah malam, saatnya kamu tidur!" perintah Erikkson pada Andrew tanpa tersenyum."Tidak ... jelaskan dulu padaku. Baru aku akan pergi!" sahut Andrew bersikeras. Erikkson menghela napas kesal sambil berkacak pinggang."Andy, jangan membuatku kesal. Masuk ke kamarmu dan istirahatlah. Aku akan menunggu Ayahmu pulang. Dia akan tiba dalam satu atau dua jam lagi!" Andy masih mengernyitkan keningnya dan menatap Erikkson dengan pandangan tidak suka."Aku ingin penjelasan Uncle!" Erikkson menggelengkan kepalanya."Apa yang ingin kamu tahu?""Siapa Rohan Kanishka?""Dia adalah penembak ibumu!" jawab Erikkson cepat. Namun ia kemudian membuang muka dan mengusapnya dengan rasa cemas."Apa yang kamu sembunyikan?""Tidak ada, Nak! Kumohon masuklah ke kamarmu!" Andrew masih mendelik pada Erikkson yang benar-benar mendelik padanya agar ia

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status