“Presdir Gilren, itu tidak benar! Wanita itu memfitnah saya! Tolong jangan percaya padanya!” Dia memohon di bawah kaki Aleandro, tanpa peduli pandangan semua orang.
Siapa yang peduli dengan martabatnya saat hidupnya di ujung tanduk. Tidak baik menyinggung bos besar sekelas Aleandro Gilren.
Aleandro menarik kakinya menjauh dari wanita itu, dan tersenyum dingin saat dia berkata, “Mengapa aku tidak boleh percaya pada istriku sendiri?”
“Presdir Gilren ....” Wanita itu terbata-bata dengan pandangan putus asa. Mengapa Aleandro tidak seperti yang dirumorkan tidak menyukai istrinya.
“Presdir Gilren, istri Anda sudah berselingkuh dari Anda, mengapa Anda masih membelanya?” Dia putus asa dan menggunakan skandal perselingkuhan istri Aleandro untuk jatuhkan Yunifer di depan Aleandro.
Tetapi ucapannya menyentuh garis bawah seorang Aleandro Gilren.
Siapa yang tidak akan marah ketika skandal dia diseling
Aleandro mau tak mau teringat dengan perselingkuhannya. Video yang dia lihat kemarin bahwa Yuriel berkata dia lebih suka mencari pria lain memicu kemarahan Aleandro. Beberapa bulan dia tidak akan peduli, tetapi saat ini merasa seperti ada duri menggerogoti hatinya. “Katakan, apa kau akan menemui pria lain di belakangku?” Dia mendesis dengan suara berbahaya, menyudut Yuriel ke pintu. Yuriel mengerang kesakitan ketika punggungnya menabrak pintu. Dia memelototi Aleandro dengan marah “Bagaimana kalau iya, apa yang kau lakukan?!” Mata Aleandro menyipit. “Yunifer ....” Dia menyebut namanya dengan suara rendah. “Aku bisa mentolerir kekasaran dan perselingkuhanmu. Tapi aku juga punya batas kesabaran. Jangan mengujiku berkali-kali. Aku tidak sebaik itu.” “Oh, apa yang akan kau lakukan padaku? Mencincangku?” Dia menatapnya dengan ekspresi mencemooh. “Kau ingin tahu?” Sudut bibir Aleandro melengkung, menatap Yuriel penuh makna. Yuriel tiba-tiba merasa kritis ketika wajah Aleandro mendek
Sayang sekali dia tidak bisa melanjutkan kegiatan panas semalam. Saat ini dia ingin melahapnya sekarang juga. Namun ketukan di pintu menghapus khayalannya. “Tuan Gilren, waktunya meeting.” Suara Cindy terdengar hati-hati mengingatkan Aleandro dari luar. Dia tidak berani masuk dan mengganggu bos bersama istrinya. Dia mendengar jeritan Yuriel beberapa saat yang lalu ketika menunggu di luar. Siapa pun bisa menebak apa yang terjadi dalam kantor. Aleandro dengan menyesal menurunkan rok gaun Yuriel. Yuriel segera bangun ketika Aleandro tidak lagi menekannya dan menjauhinya. Dia menutup bagian dadanya yang terbuka dan menatap Aleandro dengan tatapan permusuhan. Dia tidak lagi berani memprovokasinya. “Tetaplah di sini, aku masih belum selesai denganmu. Jangan membuat ulah lagi.” Aleandro berdiri dan mengancingkan kembali kemejanya. Dia menatapnya dengan tatapan memperingatkan sebelum berbalik keluar dari kantor. “Hmph.” Yuriel mencebikkan bibirnya di belakang punggung Aleandro. Cin
Yuriel terbangun di tengah malam, tenggorokan kering. Dia tidak bisa menahan dehidrasi dan turun ke dapur.Mansion ini sangat besar, termasuk ruang makan. Lampu kuning di tiap sudut ruangan membuat ruangan tampak remang-remang. Sekarang larut malam, para pelayan pasti sudah tertidur.Tanpa menghidupkan lampu utama, Yuriel menghampiri kulkas besar di dapur dan mengambil botol air dingin di dalam kulkas. Saat dia meneguk air dari botol, Yuriel merasakan pergerakan di belakangnya. Dia hampir menyemburkan air dari mulutnya ketika sebuah lengan kekar melingkari perutnya. Dia memberontak panik untuk melepaskan diri.“Siapa!”“Sstt ....” desah laki-laki di belakangnya.Jantung Yuriel berdegup. Dia mematung ketika merasakan napas hangat menerpa lehernya. Dia dengan cepat menoleh dan wajah tampan Aleandro menyambutnya.Yuriel merasa lega, namun beberapa detik kemudian dia mengamuk.“Aleandro Gilren, beraninya kamu
“Berhenti.”Langkah Yuriel berhenti di undakan tangga. Dia menoleh memandang Aleandro menatapnya dingin di ruang tamu. Beberapa pelayan juga menatapnya dengan pandangan aneh melihatnya mengendap-endap di atas tangga seperti pencuri.Yuriel menegak punggungnya dan balik memandang ke bawah dengan dagu terangkat.“Apa?”Aleandro menatapnya tajam. Wanita itu sangat tidak sopan.“Segera bersiap, kita akan makan malam bersama keluargaku.”“Makan malam? Mengapa jauh-jauh ke sana. Aku tidak mau pergi.”Aleandro menatapnya dengan wajah tanpa ekspresi. Dia memberikan jasnya pada Butler Greyson, menjawab Yuriel dengan tenang.“Tidak masalah kalau kau tidak pergi, karena keluarga Kindle akan hadir.”Yunifer akan selalu menderita cemoohan Celine dan Katherine setiap kali mereka makan malam bersama. Dia akan selalu mencari alasan untuk tidak pergi. Aleandro tidak akan heran j
Yuriel mengangkat dagu semakin sombong, menatap Sherly dengan provokatif terang-terangan.Sherly menggigit bibir bawahnya, matanya penuh kecemburuan dan kebencian.“Alen, bagaimana dengan keluargamu, apa kau akan meninggalkan ibumu?”Katherine marah dengan sikap Aleandro pada Yuriel, tampak ditenangkan oleh ucapan Sherly.Aleandro menatap Sherly datar. “Ada Marvin dan Rachel yang menemani ibu. Dia tidak akan sendirian. Lagi pula makan malam ini kalian yang atur, tapi kalian tidak memperlakukan tamu dengan hormat.” Dia menatap Celine dengan ekspresi dingin.“Aku tidak melupakan penghinaan pada istriku.”Sherly hanya menatap ibunya dengan pandangan menyalahkan.Sadar dengan situasi semakin runyam, Gerard mulai gelisah.Cain hampir pensiun dan membiarkan Aleandro menjalankan perusahaan Gilren. Dialah yang membuat hampir setiap keputusan di perusahaan, jika mereka menyinggungnya, takut kerja sama
Ekspresi Aleandro menggelap melihat tampang jijik di wajahnya. Dia diingatkan saat Yuriel bersama Leon dan tidak bisa menahan kemarahan di dadanya. Wanita selalu menolaknya, tetapi tidak keberatan dengan pria lain.Mengingat perselingkuhannya, kemarahan Aleandro seperti letusan gunung merapi. Dia ingin menghancurkan sesuatu. Menahan kemarahannya, dia menatapnya dengan menyipit tajam.“Apa dia pria itu?”“Maksud kamu apa?” Yuriel menatapnya bingung dan kesal.Aleandro terdiam dengan rahang mengeras. Dia ingat Yuriel hilang ingatan dan itu membuatnya frustrasi.Bagaimana wanita itu begitu mudah melupakan perselingkuhannya, sementara dia memikirkannya seperti menelan duri.Aleandro tidak tahu siapa pria itu yang tertangkap bersamanya di ranjang hotel.Tidak ada berita yang memuat wajah pria itu koran, dan mencari tahu hanya akan membuatnya semakin marah dan cemburu.Dia melepaskan tangan Yuriel, dan k
Di kantor Leon, Yuriel dan Ariana duduk di sofa saling berhadapan. Sementara Leon menjelaskan situasinya pada kepala yang baru datang.Kepala sekolah itu seorang pria paruh baya hampir botak, berusia 50 tahun. Dia manggut-manggut mengerti mendengar penjelasan Leon, yang merupakan seorang profesor sekaligus pengajar di jurusan Yuriel.“Anda tidak perlu khawatir kepala sekolah. Saya akan membuat mereka menulis esai refleksi agar kejadian ini tidak akan terulang,” ujar Leon meyakinkan kepala sekolah.Dia agak bingung pada awalnya dengan kedatangan kepala sekolah ke kantornya setelah mendengar perkelahian Yuriel dan Ariana.Kepala sekolah menggelengkan kepalanya, tidak setuju dengan ucapan Leon.“Karena kasus ini melibatkan kekerasan dan perkelahian yang merusak reputasi sekolah. Karena itu, saya sudah berdiskusi dekan lain, untuk mengeluar Yunifer Jenkins dari kampus.”Keheningan jatuh di kantor berukuran minimalis. Yuri
Sementara Leon .... Kepala sekolah menatapnya dengan penuh harap. Namun, Leon membuang muka dan tidak memberikan kursinya pada kepala sekolah. Kepala sekolah sudah menyinggungnya karena mengeluarkan Yunifer tanpa mendiskusikan dengannya. Kepala berdiri dengan canggung. Dia berdiri di sebelah kursi Aleandro seperti seorang pesuruh. Tidak ada orang yang memberinya kursi untuk duduk. “Jadi ....” Suara Aleandro memecahkan keheningan. Dia menatap kepala sekolah dengan tajam. “Mengapa kau mengeluarkan istriku dari kampus?” “Itu ....” Kepala sekolah berkeringat dingin. Jika dia betulan mengeluarkan Yunifer sesuai dengan permintaan keluarga Grinn, maka dia akan menyinggung Aleandro. Tapi, dia juga akan menyinggung keluarga Grinn jika tidak mengeluarkan Yunifer, dia juga tidak bisa menyebutkan kesepakatannya dengan keluarga Grinn. Itu sama saja mengakui bahwa dia menerima uang sogok. Kepala sekolah berada di posisi sulit, dia tida