“Jadi, kapan kalian akan pergi?” Yuriel menyilangkan tangannya di depan dada dengan ekspresi masam menatap pria di depannya.
Bisa dimengerti jika Yuri tidak mau lepas darinya dan melekat padanya. Gadis kecil itu mengira Yuriel adalah ibunya dan mengikutinya ke mana-mana seperti anak ayam.
Tetapi haruskah Papa Yuri juga ikut-ikut melekat padanya?
Mengapa mereka tidak kembali ke Capital dan malah mengikutinya tinggal di hotel yang telah di berikan pihak tim produksi “Tiga Kecantikan Surgawi”.
Yuriel sekarang sudah menjadi salah satu bintang dalam program “Tiga Kecantikan Surgawi” yang diproduksi oleh Star Entertainment.
Direktur Fred yang bertanggung jawab dalam program tersebut telah memberi Yuriel kamar hotel eksklusif.
Karena partisipasi Yuriel terlalu mendadak, dia tidak bisa kembali ke pusat kota dan memilih tinggal selama tiga hari untuk mengikuti program “Tiga Kecantikan Surgawi” ses
Sebuah ciuman tiba-tiba mendarat di bibir merah Yuriel.Dia membeku untuk beberapa saat. Matanya membelalak menatap wajah Aleandro memenuhi seluruh penglihatannya. Mata lelaki itu terpejam saat dia menciumnya. Napasnya yang hangat menyapu hidung Yuriel dan bibirnya menginvasi bibirnya menggebu-gebu.Aleandro meletakkan tangannya di belakan di kepala Yuriel dan menariknya untuk semakin menempel di ke wajahnya.Dia menciumnya dengan keras seolah dia ingin melahap bibir wanita itu. Hasrat yang terpendam dan kerinduannya tersalur dalam ciuman itu hingga membuat Yuriel tidak bisa bernapas.Dia tersadar dari transnya dan mulai memberontak.“Mmmph … lepaskan!” Dia meletakkan tangan mungilnya di dada bidang Aleandro yang telanjang dan mendorongnya sekuat tenaga.Namun ada perbedaan kekuatan antara laki-laki dan perempuan. Dia tidak bisa mendorongnya. Aleandro seperti gunung yang tak tergoyah.Sensasi kulit telanjang n
Yuriel merasa wajahnya terbakar saking malu tertangkap basah oleh Yuri. Dia mendorong Aleandro dengan keras hingga menyingkir dari tubuhnya dan berlari ke kamar mandi. Aleandro tersenyum kecil melihat pipi Yuriel memerah sesaat sebelum berlari ke kamar mandi.“Papa, Papa, Papa, apa yang kamu lakukan dengan Kakak Riel.”Papa saat itu Yuri kecil melompat-lompat di ranjang dan menyerbu ayahnya dengan pelukan erat di leher dengan antusias. Suara lucu kekanak-kanakannya bagai cicitan burung merdu di telinga Aleandro .Aleandro memeluk putrinya dan mencium pipi gemuknya dengan penuh kasih sayang. “Yuri, apa kamu tau apa artinya berciuman?”“Tau, tau, tau, Yuri pernah melihat orang dewasa tidak memakai baju saling tindih di atas ranjang dan berciuman di ponsel Paman Marvin.”Aleandro bagai tersambar petir mendengar ucapan gadis kecil itu.Putrinya melihat film porno dari ponsel Marvin?Wajah Aleandro
Yuriel baru saja selesai melakukan syuting dan berencana mencari restoran untuk makan malam. Dia ingin memanggil taksi saat mobil Rolls-Royce berhenti di sampingnya.Pintu mobil terbuka dan sosok gadis kecil melompat keluar. Dia memeluk paha Yuriel dengan erat.“Kakak Riel, ayo makan malam bersama.”Yuriel dengan cepat mengalihkan pandangannya ke dalam mobil. Pintu mobil masih terbuka dan sosok Aleandro duduk di dalam dan menatap dengan senyum di wajahnya.Wajah Yuriel dengan cepat berubah cemberut. Dia masih belum memaafkan kejadian tadi pagi di dalam kamar hotelnya. Yuriel menurunkan tatapannya pada gadis kecil yang menempel di kakinya.Dia sedikit membungkuk dan berkata dengan lembut, “Yuri, Kakak tidak bisa. Kamu harus pergi bersama papamu saja, oke.”Wajah gadis kecil itu segera berubah muram dan kecewa. “Kakak Riel, apa tidak menyukai Yuri? Karena itu Kakal Riel tidak ingin bersama Yuri?”Di m
Yuriel memandang rendah Aleandro yang sudah berumur 33-an tahun.Mereka akan cepat tua dan masa andropause lelaki itu sudah hampir dekat.Mengapa dia ingin membuang masa mudanya yang cantik untuk bersama lelaki yang sama sekali tidak akan memuaskannya.Ada banyak pria di usia muda yang mengejar-ngejarnya, pikir Yuriel dengan percaya diri.Tersenyum miring menatap Aleandro, dia maju dan mencondongkan tubuhnya ke depan dan berbisik mengejek, “Tuan Gilren, permintaan maafku, aku tidak tertarik padamu.”Ekspresi Aleandro jatuh mendengar penolakan Yuriel. “Mengapa?”“Karena aku tidak suka bersama pria yang sudah beristri,” ujar Yuriel menyeringai lalu menatap ke bawah perut Aleandro dengan tatapan provokatif.“Dan kamu sudah tua. Kamu sudah berumur dan akan mencapai masa andropasuse. Tuan Gilren, sebagainya kamu periksa ginjalmu untuk mencegah andropause dini dan lebih baik kamu menghabiskan
Wajah Aleandro melembut menatap putri kecilnya. Dia membungkuk dan meraih Yuri ke dalam pelukannya. Yuri memeluk leher ayahnya dengan erat. Kepalanya terkulai di Pundak Aleandro dengan lesu. “Papa, Yuri mau pulang.” “Ada apa? Katakan pada Papa siapa yang menggertak Yuri?” Aleandro bertanya sambil mengelus rambut hitam Yuri dan mencoba untuk melihat raut wajah putrinya. Tetapi Yuri tidak mau melepaskan pelukannya dari leher ayahnya dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia semakin membenamkan wajahnya di leher Aleandro. “Yuri ….” Aleandro sangat ingin melihat wajah putrinya. Katherine berjalan mendekat dan melihat Yuri dalam gendongan Aleandro. Raut wajahnya tampak tidak senang. “Yuri, cepat turun dari gendongan ayahmu. Jangan merepotkan ayahmu. Kamu sudah berumur lima tahun dan masih saja bersikap manja. Coba liat Deon, dia seumuran denganmu tetapi tidak semanja kamu. Kamu anak perempuan cuma tahu merepotkan orang tuamu. Cepat
Dia kemudian menatap Katherine. Raut wajahnya sangat buruk, “Ibu, jika kamu melakukan sesuatu untuk membawa Yuri paksa sekali lagi, aku tidak punya pilihan lain memindahkan pekerjaanku dan pindah ke luar negeri bersama Yuri.” Setelah mengatakan itu Aleandro berbalik meninggalkan ruang makan. “Alendro!” Raut wajah Cain menegang dan dia menatap Katherine dengan kesal. Tanpa memedulikan semua orang di meja makan, dia mengangkat tangannya dan memukul Katherine dengan keras. “Sekarang kamu senang mengacaukan keluarga ini!” Cain sangat menyukai putra bungsunya yang paling membanggakan dan Yuri merupakan satu-satunya putri yang memiliki darah daging keluarga Gilren. Dia tidak tahan berpisah dengan kedua orang itu. Jika Kakek Gilren masih hidup, dia akan bahagia mendengar kelahiran Yuri. Cain tidak mengerti dengan otak Katherine, yang sangat tidak menyukai Yuri. Keluarga Gilren selalu mendambakan seorang anak perempuan lahi
Tetapi dia tidak menangis, dia bangkit dengan marah dan mendorong Novan.“Yuri bukan anak yang dibuang! Ibuku benar-benar mencintaiku!” Dia meraih tangan gemuk Novan dan menggigit dengan keras.“Arrrggg sakit! Ibuuu!” Novan menangis keras dan memukul kepala Yuri dengan kepala tangannya yang gemuk.Yuri tidak peduli kepalanya dipukul. Dia tidak melepaskan mulutnya dari tangan Novan dan menggigitnya semakin keras hingga anak itu menangis meraung.“Ibuuuu! Huaaa! Yuri mengggigitku!”Seorang wanita gemuk yang berjalan di ujung lorong mendengar tangisan anaknya dan bergegas menghampiri putranya. Dia meraung marah melihat Yuri menggigit putra kesayangannya.“Anak nakal, beraninya kamu menggigit anakku!” Wanita gemuk itu dengan marah mencuit tangan kecil Yuri dan mendorongnya menjauh.Untuk ketiga kalinya gadis kecil terjatuh di lantai dengan keras. Mata Yuri memerah dan berkilau oleh air mata.
Ibu Novan tampak bersalah. Tetapi tidak mau mengaku.“Aku mengkhawatirkan anakku karena mendengarnya menangis keras. Yuri tidak mau melepaskan gigitannya sampai aku harus mendorongnya dan mencubitnya karena dia melawan.”“Walaupun begitu, kamu sebagai orang dewasa tidak seharusnya menyakiti anak kecil dan anakmu yang duluan mendorong dan menghina Yuri,” ujar Yuriel menatap Ibu Novan dingin.Ibu Novan kehilangan kata-kata.“Terus apa, apa kamu mau ganti rugi. Baik, katakan berapa harganya dan lupakan masalah ini. Aku akan menanggung biaya perawatan rumah sakit.” Dia mendengus sombong dan berkata arogan.Guru mengerutkan keningnya dan menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Ibu Novan.Dia kemudian menatap Novan dengan ekspresi tegas, “Novan, kamu salah karena sudah mendorong dan menghina Yuri duluan. Kamu harus minta maaf pada Yuri sekarang.”Novan merasa dirugikan dan menatap ibunya memi