Wajah Yuna dan Jason kini tampak lebih ceria. Dokter cantik itu tak perlu lagi merasa malu atau merasa terbebani. Ya, Yuna tak perlu lagi menentang dan menahan hatinya untuk tak menyukai Jason. Dengan cara ini, ia bisa melihat senyuman Jason yang tulus. Begitu juga dengan Jason, lega sudah mengungkapkan semua isi hatinya. Rasa penyesalannya dulu, kini terobati dengan senyuman Yuna yang tulus.Selesai sarapan dan sesuai jadwal pertemuan dengan para investor, Jason langsung memasuki ruangan rapat guna mempresentasikan perusahaannya. Sementara Yuna menunggu di luar sembari mempelajari metode pengobatan untuk Jason. Ya, Yuna harus fokus dengan tugas utamanya.“Sepertinya ini adalah alamat surelnya dokter Liam Demos, dokter spesialisnya,” gumam Yuna dengan senyuman lebar. “Aku akan mencoba menghubunginya ... siapa tahu dia mau berbagi ilmu denganku,” imbuhnya tetap fokus pada layar ponselnya.Tangannya tampak piawai bermain dengan benda pipih tersebut di ruang tunggu. Yuna segera mengirim
Kemudian ia menoleh pada lelaki yang tadi memfitnah Jason. “Tuan Lee, saya boleh bertanya ... dari mana Anda mendapatkan gosip tentang Tuan Jason? Jika ucapan Anda salah, saya dan Tuan Jason bisa menuntutmu, paham!”Wajah lelaki yang ditunjuk oleh Vicky tampak tegang dan sedikit pucat. Terlihat jakun bergerak, menelan saliva panik. Tuan Lee menoleh pada Michail Wang yang berada tepat di sampingnya.Tatapan Michael Wang menatap lurus dan tepat pada kedua netra Vicky. Sesaat Jason mulai sadar bentuk rahang serta kelopak mata mereka sama. Sedikit tak terlihat jelas sebab Michael Wang memakai kacamata.“Mereka anak dan ayah,” tebak Jason dalam hati.“Bagaimana? Apa kalian masih ragu?” tanya Vicky memutuskan kontak dengan Michail Wang.Lelaki tua yang menjadi pemimpin para investor itu pun tersenyum sinis. “Anda bisa bertanggung jawab dengan ucapanmu?” tanya Michael Wang menyelidik.“Tentu saja! Saya akan bertanggung jawab dengan ucapan saya. Tuan-tuan semuanya tak usah cemas, sebab saya s
“Apa? Jason berhasil mendapatkan hati tuan Wang dan investor lainnya?” Arka memekik keras seraya menatap kesal pada wanita cantik di hadapannya, Tamara.“Kamu bilang bisa menggagalkan rencana Jason, hah? Tapi, apa?” cecar Arka lagi semakin murka. “Jangan-jangan kamu berpihak pada Jason, Tamara?” selidiknya curiga.Sontak saja, Tamara mendesis kesal. Tak terima dengan tuduhan lelaki di hadapannya. Wanita membalas tatapan penuh amarahnya Arka.“Hai, masih untung aku memberitahumu, Brengsek! Jika tidak, kamu akan syok dengan keberhasilan saudara tirimu!” geram Tamara sembari menggertakan giginya. “Aku sudah menghasut para investor itu dengan menjelekkan Jason, itu sudah jelas menunjukkan kalau kita berada di pihak yang sama,” pungkasnya kesal.
“Dokter Yuna!” Yuna refleks menoleh ke arah suara. Ia tampak familiar dengan suara tersebut. Tak lama wajahnya berubah sedikit terkejut.“Tuan Vicky?” tanya Yuna memastikan pemilik suara yang memanggilnya.Akan tetapi, bukan karena artis muda itu yang membuatnya terkejut. Ia melihat Jason keluar dari ruangan dengan artis yang diselamatkannya. Wajahnya diselimuti tanya, tetapi saat melihat wajah gagahnya tuan Wang, Yuna memilih menunduk hormat. Tahu dialah investor untuk perusahaannya Jason.“Ini Dokter Yuna, Papa … dokter pribadinya Tuan Jason yang menyelamatkanku saat di pesawat.” Vicky memberi penjelasan pada tuan Wang.“Tuan Jason pintar mencari dokter yang cantik dan berbakat,” sahut tuan Wang.Dokter cantik itu tampak syok. Tampaknya ia belum mengerti sikap Vicky dan reaksi tuan Wang. Yuna lantas menoleh dan menatap penuh tanya pada Jason, tetapi lelaki tampan itu hanya mengangguk tanpa memberi isyarat jawaban.“Halo, Tuan. Saya dokter Yuna, dokter pribadinya Tuan Jason.” Yuna m
Sontak saja Jason mengerutkan keningnya dan sedikit terkejut. “Jangan sekarang?” Kedua pipi Yuna memerah. Tampaknya ia salah mengartikan reaksi Jason. Lelaki itu terus menatapnya penuh selidik dan menggoda. “Jangan sekarang atau sekarang?” Jason menggoda seraya menaikkan kedua alisnya. “Ish! Tolong jangan aneh-aneh, Tuan! Ini masih siang,” cicit Yuna menahan malu. Dokter cantik itu bahkan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Jason kembali tertawa. Wajah cantiknya Yuna tampak menggemaskan. Tanpa sadar, Jason melepaskan tangannya dari pinggang Yuna tak bisa menahan dirinya dari tertawa. Tentu saja Yuna tak ingin menyiakan kesempatan tersebut. Segera ia melompat dari pangkuan Jason lalu berlari ke kamarnya. “Oh, kamu mau kita bermain di kamarmu?” seru Jason mengiringi larinya Yuna. Akan tetapi, Jason tak mengejar. Lelaki itu memilih ke kamarnya untuk bertukar pakaian yang lebih santai. Ia juga perlu memberi ruang agar Yuna mengendalikan hatinya. Benar saja, Yuna tengah mengat
Yuna tersentak panik. Wajahnya langsung salah tingkah. Secepatnya ia mengalihkan pandangannya dari wajah Jason, terutama bibirnya yang sedang dibayangkannya. Majalah fashion yang berada di meja kecil sudut sofa menarik perhatiannya. Lebih tepatnya alasan agar ia punya alasan menutupi rasa salah tingkahnya. Secepatnya ia menyambar majalah itu dan membukanya selebar mungkin lalu menutupi wajahnya.Jason terkikih. Namun, Yuna tidak peduli. Wajahnya memerah menahan malu dan hatinya menggerutu, merutuki kebodohannya.“Duduklah di sofa sebelahku! Kamu boleh memandangi wajah tampanku tanpa harus malu!” seru Jason dengan percaya diri.Yuna menggerutu dalam hati. “Sejak kapan Tuan Jason jadi sok keren! Biasanya sikapnya acuh.” Tentu saja, ia hanya berani mengungkapkannya dalam hati. Wajahnya masih memerah menahan malu. Perlahan ia menurunkan majalah tersebut, ia dapat merasakan Jason masih memandanginya.Lelaki tampan ini melirik sofa tunggal di sampingnya, isyarat agar Yuna segera berpindah
Suara desahan Vina memenuhi kamar apartemennya diikuti desahan nikmat dari Ryan. Keduanya mendapatkan pelepasan di waktu yang sama. Tubuh wanita itu terasa remuk, tetapi tetap saja masih bisa menikmati permainan Ryan.Puas dengan permainan lelaki itu, ia lantas membaringkan tubuhnya dan menutupi tubuh polosnya di samping Ryan. Begitupun dengan lelaki itu, ikut membaringkan tubuhnya di atas ranjang yang sama. Deru napas kelelahan yang nikmat masih terasa.“Tuan Jason berhasil mendapatkan investor di Hongkong,” ucap Ryan setelah merasa napasnya sudah teratur.“Benarkah?” Vina tersentak, hingga ia mengangkat kepalanya, memastikan ekspresi lelaki di sampingnya.“Pantas saja tadi siang tuan Arka terlihat murka dan permainannya brutal. Pasti dia kesal karena berita itu,” batin Vina menahan kesal.Hari ini ia harus menjadi tempat pelampiasan dua lelaki dengan alasan yang sama. Ingin menolak, tetapi tak akan bisa. Vina menikmatinya, tetapi kesal setelahnya.“Menyebalkan!” keluh Vina kesal. Ta
“Kita harus bersiap agar tak terlambat ke pestanya tuan Wang! Kamu adalah tamu spesialnya.” Yuna mengingatkan seraya menatap penuh perintah.Jason memasang wajah meringis. Persis seperti anak kecil yang susah dipaksa untuk mandi pagi dan berangkat sekolah, pikir Yuna. Lelaki itu benar-benar terlihat berbeda dan sangat menggemaskan, hingga Yuna memilih mengecup bibirnya sebentar untuk membujuknya.“Kita masih punya banyak waktu, okeh!” ucap Yuna membujuk.Jason pun tersenyum lalu mengangguk setuju. Yuna lantas bergegas turun dari pangkuannya. Keduanya langsung memasuki kamar masing-masing bersiap bertukar pakaian untuk menghadiri pestanya tuan Wang.Tak membutuhkan waktu lama untuk keduanya bertukar pakaian. Yuna semakin cantik dan anggun dengan gaun merah satin yang dipesan Jason, sesuai keinginan dokter cantik itu dari majalah. Sementara Jason tak kalah menawan dengan tuxedo hitam dan dasi kupu-kupu merah.Tak perlu memuji dengan kalimat, tetapi tatapan saling mengagumi dengan senyum