Share

Bab 226

"Iya, nanti aku manggil kamu Ayah. Manggil Kinan, Bunda," seloroh Renata.

"Ahahahhaha," Tawa kian menggelegar setelah ucapan sederhana yang di lontarkan Renata.

Lama sekali tidak bertemu dan bertutur sapa seperti saat ini, setelah pernikahan terjadi semua hilang tidak seperti saat bersahabat dulu.

"Aku kok geli ya di panggil kamu Bunda," Kinanti pun menimpali sering dengan tawa kecil.

"Aku yang juga aneh mendengarnya," ujar Ferdian, yang dari tadi hanya diam saja.

"Ya, kan, lucu aja. Masa iya aku jadi mertua kamu, aku jadi mertua jahat aja entar," imbuh Kinanti.

"Fikri!" Seru Mentari dari kejauhan.

Mentari yang menaiki kursi roda mulai ikut bergabung, seorang perawat yang mendorong kursi rodanya sesuai arahan Mentari.

"Zahra kamu di sini?" Kinanti melihat Zahra yang menjadi perawat untuk Mentari.

"Aku sekarang udah jadi asisten Dokter Zidan, tugas aku sekarang merawat anaknya," jelas Zahra.

Zahra tentu setuju menjadi asisten Zidan, selain gaji yang menggiurkan juga bekerja lebih santa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (30)
goodnovel comment avatar
Delfiana Mangkuto
Novelnya udah terbit belom
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
thor ko g ada dokte Zidan juga disitu kumpul .kemana dokter Zidan nya ..
goodnovel comment avatar
Nurul Komariyah
fikri kenan ada ada aja tuh anak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status