Share

Bab 59 - Pelarian

Author: Ute Glider
last update Last Updated: 2025-02-26 23:42:48
[Tuan Luciano, saudara Anda sudah muncul di hadapan Nyonya Karissa]

Sebuah pesan yang tertulis di kertas kecil di antara gundukan nasi putih itu berhasil Luciano baca. Mata tajamnya berpindah ke depan, sebuah pintu besi dengan sekotak tralis di atasnya. Satu-satunya sumber cahaya dari luar yang menerangi ruangan gelap nan lembab itu.

Penjara bawah tanah Klan Luther. Lebih tepatnya di markas utama milik musuh utama Klan Blackwood, di sinilah Damian disembunyikan.

“Beginikah caramu menyapaku, Damian?”

Luciano tersenyum kecut. Pria itu entah harus senang atau sedih, setelah mengetahui kalau saudara kembarnya masih hidup. Bahkan Damian yang disangka sudah meninggal itu, kini nampak begitu sehat dan kuat untuk mengibarkan bendera perang padanya.

Malam saat di rumah duka, Luciano begitu cepat mendapatkan banyak informasi dari ponsel Ben yang dia sadap. Setelah gagal membuka identitas Damian saat adegan kejar-kejaran, Luciano sengaja menyerahkan diri. Menunjukkan dia begitu lemah tak sadarkan
Ute Glider

Karena Damian asli sudah muncul. Mulai sekarang aku ubah narasi Damian palsu menjadi Luciano yaaa .... Semoga aku gak salah ngetik karena jemari biasa ngetik nama Damian hehehe.

| 22
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Knapa damian asli ga pulang sih emuin kakek dan ibunya. Kan urusan bs diselwsaikan , tdk hrs dgn kekerasan. Kan ibunya damian asli sangat sayang sm damialn yg asli ,bkn sm luciano. Tp tetap Luciano juga di hargai. Juga Damian asli sdh mempunyai anak sm si emma .
goodnovel comment avatar
Netty Tya
Okay siap dengan LucianoNya Thor Hahahahaha
goodnovel comment avatar
Susy Arfianti
nah kannn...bingung sendiri kan makkk..ang..ang .. ang..ang
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 60 - Kerinduan yang Menyakitkan

    Luciano tersenyum kecut begitu melihat Damian berdiri di lantai dua. Ini adalah pertemuan pertama setelah tiga tahun lebih terpisah.Seharusnya mereka saling berpelukan, bukan? Saling menanyakan kabar dan bercerita apa yang telah terjadi. Namun, sayangnya kerinduan Luciano terhadap Damian dibayar dengan ekspresi datar dari pria dengan wajah yang sangat mirip itu. Damian di sana hanya diam, menautkan kedua tangannya ke belakang.Seolah pemandangan Luciano yang terkepung dibawah sana adalah sesuatu yang sudah ditunggu olehnya.“Angkat kedua tangan Anda!” teriak musuh perlahan mendekat tanpa menurunkan senjatanya dan tetap waspada.Luciano menurut tanpa melepas tatapannya dari Damian. Dia mengangkat kedua tangannya perlahan.“Kami akan membawa Anda ke Tuan Jacob!”Belum sampai musuh bergerak terlalu dekat. Asap tebal berisi gas air mata mendadak muncul dari empat titik pintu masuk. Kabutnya begitu cepat menutup area pandang aula hingga menimbulkan kekacauan.“Aarrgh! Pedih!”“Tangkap mus

    Last Updated : 2025-02-27
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 61 - Sentuhan Perkenalan

    “D-Damian?” bisik Karissa menatap tak percaya ada pria itu di sana.Tubuhnya masih bergetar karena melihat mayat dan darah yang terus mengucur. Hanya saja, kenapa rasa rindunya pada sang suami lebih mendominasi?Padahal kemarin dia baru bertemu kan?Jemari lentik itu saling memilin, jantungnya pun berdebar kencang ketika melihat Luciano berjalan ke arahnya dengan ekspresi datar seperti biasa. Seolah rasa rindu itu terbalas, Karissa melihat langkah suaminya makin melebar kemudian menariknya ke dalam pelukan hangat.“Karissa,” lirih Luciano serak, memeluk erat sampai perut istrinya nyaris terjepit.“Damian, perutku,” cicit Karissa.Pria itu segera melepas. Dia menahan kedua lengan Karissa dan meneliti wanita cantik itu dari atas sampai bawah. “Dia menyentuhmu?”Karissa menggeleng kaku dengan netra tak lepas dari wajah yang nampak sedikit berantakan kali ini. Meski begitu ketampanan suaminya tak pernah pudar.“Kau dari mana? Lama tak pulang.”Luciano tersenyum samar, nyaris tak terlihat.

    Last Updated : 2025-02-28
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 62 - Hot Daddy

    “Bahkan rasa lidah dan aroma napasku, kamu harus menghapalnya,” bisik Lucian tepat di telinga Karissa. Membuat bulu halus wanita hamil itu menegang akibat sapuan aroma mint membelai manja di sekitar area sensitif belakang telinganya.Hidung mancung Lucian mulai bergerak samar menyentuh kulit pipi, membentuk garis lurus menuju bibir. Demi apa, jantung Karissa berdebar, pikirannya berubah liar dan hasrat yang lama tidur mulai menggelepar. Dia menanti setiap detiknya tentang apa yang akan suaminya lakukan selanjutnya.Hingga satu kecupan mendarat di bibir peach itu sesaat. “Kau menunggu?”Karissa menatap tegang mata hitam Luciano yang berjarak tak sampai satu satu telapak. Detik selanjutnya, pria itu sudah langsung melumat tanpa ragu. Apalagi saat Karissa membuka, dia langsung membelit dan menyesap, mengais, menikmati meski sang istri membalasnya dengan kaku dan canggung.“Bagaimana rasanya?” bisik Luciano saat menjeda ciuman itu sejenak.Mata sayu Karissa reflek menjawab, “Panas.”Bibir

    Last Updated : 2025-03-01
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 63 - Bercinta Setiap Hari

    “Damian?” panggilnya mengangkat sedikit tubuhnya sambil melihat sekitar.Sepi.Hanya tersisa aroma parfum maskulin khas sang penguasa itu. “Dia meninggalkanku usai bercinta?” gumamnya sedikit kecewa.Namun, begitu netranya mendongak menatap jam di dinding, bola matanya terbuka. “Jam sepuluh? Yang benar saja!”Mungkin jamnya rusak. Wanita itu beralih meraih ponsel di nakas samping ranjang. Benar. Padahal selelah-lelahnya Karissa, alam bawah sadarnya pasti membangunkannya kurang dari jam tujuh pagi.Dia menghela napas lalu menjatuhkan lagi kepalanya ke bantal. “Pantas saja dia sudah berangkat.”Selama seminggu ini, setiap kali suaminya di rumah sudah pasti menggoda dan lagi-lagi menaklukkan dengan sentuhan panasnya. Sialnya Karissa tak pernah sanggup menolak sentuhan itu. Sentuhan yang memabukkan. Dan sepertinya kali ini sudah di ambang batas tenaga Karissa. Jadi dia tidur cukup lama usai lelaki itu menggempurnya semalam.“Aku ada jadwal ke rumah sakit.”Karissa beranjak dari ranjang, me

    Last Updated : 2025-03-01
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 64 - Tidak Lagi Pura-Pura

    “Apa yang sudah ada di tanganku, tidak akan pernah aku lepas,” jawab Luciano pasti.Rosetta menarik napas panjang lalu membuangnya. “Kalau begitu pertemukan mama dengan istrimu.”Luciano tersenyum smirk. Dia memilih duduk di sofa single, kemudian melipat kaki kanannya, bertumpu di atas lutut kaki kiri. Kedua tangannya pun bersandar di atas bahu sofa kanan dan kiri.“Mama sepertinya sudah sangat sehat untuk berdebat,” ucap Luciano yang langsung mengikuti seperti apa lawan bicaranya. Tidak pura-pura lembut, tidak pula mengkhawatirkan kondisi kesehatan ibunya.Ya, setidaknya sekarang dia tidak perlu menyamar lagi. Dia akan kembali menjadi diri sendiri yang dominan dan tak bisa diatur oleh siapapun.“Bertemu istrimu kamu bilang berdebat?”“Urus saja anak mama. Dia baru kembali, kan? Perkara perhiasan yang mama beri, tenang saja. Aku tidak akan membuangnya. Benda itu sudah berada di tangan yang tepat.”Rosetta terdiam sejenak menatap putranya ini. “Kamu cemburu pada saudaramu?”Lagi-lagi L

    Last Updated : 2025-03-02
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 65 - Saling Jambak

    “Aku akan adukan perbuatanmu pada Damian,” ancam Aubrie menaikkan dagunya seolah menantang.Bukan hanya Karissa, tapi Aiden juga ikut bereaksi ketika nama ayahnya disebut.“Aunty,” panggil Aiden menarik ujung jas putih Karissa. “Dia siapa?”“Aku? Aku kekasih Damian, pemilik rumah sakit ini,” jawab wanita dengan lipstik merah tajam itu.Tak ingin keributan ini ditonton oleh anak kecil, Karissa pun sedikit membungkuk untuk berinteraksi dengan si kecil. “Aiden, kamu sama Bibi Martha pergi ke ruang Pak Dokter, ya? Aunty nanti menyusul.”Martha mengerti. Dia membujuk Aiden, barulah mereka pergi dari sana.“Bahkan kamu tidak mengajarkan kata maaf darinya setelah melakukan kesalahan,” sinis Aubrie.Karissa yang semula sedang memperhatikan kepergian Aiden pun menoleh. Dia teliti wanita di depannya dari atas sampai bawah. Tinggi mereka kurang lebih sama. Bedanya, Aubrie memakai sepatu hak tinggi dan tubuhnya lebih ramping.“Karissa, apa yang baru kamu berbuat? Kamu cari gara-gara dengan nona i

    Last Updated : 2025-03-03
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 66 - Mirip Seseorang

    Mata Karissa melebar ketika cengkeraman di rambut Aubrie terlepas lalu tubuhnya terhuyung ke belakang akibat dorongan Hannah.“Aaakh!” pekiknya saat dia benar-benar hilang keseimbangan.Namun, seseorang tiba-tiba menangkapnya dari belakang. Meski orang itu juga ikut sedikit oleng, setidaknya tubuh Karissa tidak jadi menghantap lantai marmer rumah sakit.Karissa buru-buru membetulkan posisinya untuk kembali berdiri sempurna dan berbalik. Dia mendapati seorang wanita paruh baya berpakaian rapi dan mahal berdiri di hadapannya.“Nyonya! Maaf!” Karissa membungkuk dua kali. “Juga terimakasih,” lanjutnya setelah menegakkan posisinya lagi.Belum sempat wanita itu menjawab, Aubrie sudah lebih dulu bicara.“Tante ....” Nada manja itu membuat netra wanita paruh baya itu bergeser.Dilihatnya rambut perempuan itu yang berantakan dan kacau.“Harusnya tante tidak menolong jalang itu!” tunjuk Aubrie kesal.“Apa yang terjadi sampai kamu bertengkar dengan ibu hamil? Dan –“ Perempuan bernama Carmela mel

    Last Updated : 2025-03-04
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 67 - Ingin Menggigit Damian

    Sergio, pria dengan rambut coklat itu tersenyum tipis ketika menemukan sosok yang dicarinya.“Dia tersenyum padaku?” bisik Shiena penuh percaya diri ada orang ganteng mencarinya.“Nyonya,” sapa Sergio pada Karissa.Shiena memperhatikan dua orang itu bergantian. “Kamu mengenalnya?”“Dia asisten Tuan Damian,” jawab Karissa.Shiena pun segera menjepit bibirnya rapat, tak berani berkomentar lagi. Dia bahkan menggeser tubuhnya satu langkah menjauh, memberi akses untuk dua orang itu bicara.“Nyonya, apa Anda sudah selesai praktek? Tuan Damian –““Aiden? Aku diminta menjaganya?” Karissa melirik ke kanan dan kiri, di mana ada beberapa tenaga medis di sana. Salah bicara saja bisa-bisa gosip makin menggila.Sergio tersenyum lagi dan mengangguk. “Ada yang ingin saya sampaikan.”“Shiena, sebentar ya.” Karissa mencolek pinggang sahabatnya ketika dia pergi menjauh.Setelah berada di lokasi aman, barulah dia mempersilahkan Sergio bicara.“Tuan Damian meminta saya menemani Anda pergi ke butik dan mem

    Last Updated : 2025-03-04

Latest chapter

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 96 - Ketakutan

    “Akh!”Karissa memekik menutup mulut dengan telapak tangan. Tubuhnya berdiri kaku dengan tangan lainnya menggenggam erat tralis balkon.Tatapannya bergetar, melihat bagaimana Hector begitu mudah memecahkan kepala seseorang di sana dengan satu tembakan. Padahal pagi ini dia ingin mencoba menghirup udara segar setelah semalaman terkurung di kamarnya sendiri. Namun, yang dia lihat justru adegan mengerikan di sana.“Ampun, Tuan! Ampun! Saya akan mengabdi pada Anda. Saya mengaku salah. Ampuni saya, Tuan!”Suara teriakan minta ampun itu terdengar samar di telinga Karissa yang berdiri di balkon lantai tiga. Padahal tubuh pria itu sudah penuh darah karena cambukan tanpa ampun. Rupanya permintaan ampun tidak digubris.DOR!Satu peluru kembali dikeluarkan untuk pria lain yang sejak tadi berdiri ketakutan.Seolah ini adalah tontonan yang sengaja Hector perlihatkan pada Karissa, pria tua itu mendongak ke balkon sembari menyerahkan pistol itu ke samping.Jantung Karissa berdetak tidak semestinya.

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 95 - Seperti Terpenjara

    "Maaf, Nyonya. Anda tidak boleh keluar.”Karissa terhenti di depan lift karena dua pengawal menghalangi jalannya. Lalu apa tadi? Tidak boleh keluar? Dia bahkan sudah memakai baju kerja yang rapi. Sebuah tas dokter dan jas putih juga menggantung di tangannya."Sejak kapan aku butuh izin untuk keluar rumah sendiri?" Bukan bersikap sombong, tapi dia heran pada atmosfer yang berbeda sore ini.“Tuan Damian melarang Anda keluar dari area ini, Nyonya.”Ah, Damian. Itu juga ingin Karissa tanyakan. Setelah sarapan sampai sore begini dia belum melihat suaminya. Lelaki itu tidak pamit sama sekali. Mengirim pesan pun tidak.“Jangan bercanda. Aku ada jadwal praktek sore ini.” Karissa tetap maju, berniat menerobos.Segera dua pengawal merapatkan badan, tidak memberi celah. Bahkan salah satu dari mereka berani mendorong ringan lengan majikannya.“Nyonya, jangan paksa kami bersikap kasar,” ucapnya sedikit lebih tajam dari sebelumnya.Dengan dahi berkerut tajam, manik mata wanita hamil itu bergerak men

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 94 - Jangan Jadi Ancaman

    “Cucuku dan anakku belum tau kalau ada musuh di sangkar mereka.”Hector berucap ketika Vincent masuk ke ruangan beraroma tembakau. Tadi, setelah sarapan dengan atmosfer menegangkan di setiap suapan makanan. Kini Vincent diminta datang ke salah satu ruangan tertutup di mansion itu.Pria paruh baya yang berdirinya sudah tidak setegak dulu, juga tubuhnya tidak seatletis dulu, kini dia tengan berdiri di ruangan. Mata Vincent waspada menatap Hector yang duduk di kursi besar dengan sikap santai. Senyum pria tua itu ramah, tapi tidak dengan matanya yang penuh manipulasi dan intimidasi."Sudah lama sekali sejak terakhir kali kita bertemu, Vincent."Vincent mengepalkan tangannya di samping tubuh. Dia tak berdaya, tapi juga tak mau terlihat lemah."Dan saya berharap kita tidak akan pernah perlu bertemu lagi."Hector tertawa kecil, seakan menganggap ucapan Vincent sebagai lelucon."Kau masih setia pada keluarga Luther, rupanya. Sampai-sampai rela memperrtaruhkan nyawa untuk melindungi keturunann

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 93 - Belati di Leher Karissa

    “Damian tidak ke ruang kerja? Dia ke mana?” bisik Karissa setelah pengawal di lantai dua mengatakan tidak melihat tuannya keluar dari lift.Karena penasaran dengan kegiatan Luciano di tengah malam begini, dia pun masuk lagi ke dalam lift lalu pergi ke lantai lainnya. Di sana sepi, padahal biasanya di setiap lantai ada pengawal.Karissa melangkah kakinya lalu berhenti di tengah ruangan terbuka sambil melihat ke kanan dan kiri. Hingga dia melihat ada bayangan bergerak di lorong sebelah kanan.“Damian? Dia sedang apa?”Kaki dengan sandal rumah berbulu tanpa suara itu mulai melangkah melewati lorong dengan penerangan yang minim. Jujur, tiga tahun tinggal di mansion sebesar ini memang tidak semua Karissa tau ada ruang apa saja.Contohnya lorong ini, Karissa tidak tau jalan ini akan membawanya ke mana.“Damian?” panggil Karissa dengan suaranya yang menggema.Tidak ada jawaban.Dia mulai melangkah waspada juga merinding. Sampai-sampai wanita itu memeluk diri sendiri dan mengusap lengannya ya

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 92 - Mulai curiga

    “Tolong jangan lakukan apapun. Jangan ceritakan ini pada suamimu. Aku takut dia mengatakan pada Luciano dan berakhir nyawaku yang melayang.”Karissa sangat ingat tangan Shiena yang gemetaran ketika mengatakan semua.Karissa membuka matanya saat mendengar napas suaminya yang tenang di sampingnya.“Dia sudah tidur, kan?” tanyanya dalam hati.Karissa menoleh perlahan. Cahaya remang dari lampu meja menerangi wajah lelaki itu. Luciano yang damai dalam tidur, namun tetap menyiratkan kegelapan yang tak pernah benar-benar hilang.Pelan, Karissa menyingkirkan tangan besar yang melingkar di perutnya.“Emh...” Luciano hanya merubah posissinya sedikit dan kembali terlelap.Karissa mulai bangkit, menahan napas agar tidak membangunkan pria itu. Tangannya terulur ke laci di sisi ranjang. Jari-jarinya menyentuh benda lalu mengeluarkan.Kalung hitam yang diberikan oleh Ben dengan liontin berbentuk kepala serigala dan logo "W" terukir di dalamnya.Hatinya berdebar saat menatap benda itu di tel

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 91 - Kembar?

    Langkah Karissa terhenti ketika mendengar nama Luciano disebut. “Siapa yang berani menyebut nama itu di sini?” gumamnya.Saat ini, dia hendak mengambil jalan pintas menuju ke paviliun barat melewati taman yang sepi karena dekat dengan kamar jenazah. Dia penasaran dengan obrolan yang samar terdengar, Karissa pun mendekat.Orang yang pertama lihat adalah suaminya tengah meniupkan asapnya perlahan, lalu menyeringai sinis ke arah lawan bicaranya. "Damian, kamu di sini?" tanya Karissa memecah memecah keheningan. Keterkejutannya rupanya belum usai. Matanya membesar, napasnya tersengal melihat dua wajah identik yang terpampang di hadapannya."D-Damian? K-Kenapa kalian ada dua?!" Damian hanya menyeringai lebih lebar. Mata birunya bersinar seperti menikmati keterkejutan yang tercetak jelas di wajah Karissa. "Permainan ini akan segera usai," bisik Damian rendah, terdengar berbahaya. Sebelum Karissa bisa bereaksi lebih jauh, sebuah bayangan bergerak cepat dari belakang. Sergio menghantam te

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 90 - Damian dan Luciano

    “Apa? Dokter Shiena diserang?”“Iya, Dok. Dia mengalami luka tusuk di perutnya. Wajahnya juga banyak memar karena dipukuli.”Pagi itu Karissa baru saja berangkat praktek. Siapa sangka pasien pertama yang menjadi tanggungjawabnya pagi ini adalah Shiena. Buru-buru dia memakai jas putih, diambilnya berkas yang diberikan oleh perawat untuk dia baca sebentar.“Tidak sampai operasi?” tanya Karissa membaca hasil tindakan kemarin.“Iya, Dok. Luka tidak sampai mengenai organ vital. Pendarahan juga bisa dihentikan. Jadi pasien cukup dijahit setelah pembersihan,” jawab perawat.Karissa mengangguk lalu bergegas pergi ke kamar rawat inap Shiena. Kedatangannya tentu membuat atensi Shiena dan Ben tertuju ke arah pintu.“Shiena ....” Karissa mempercepat langkahnya dan Ben reflek memundurkan kursi rodanya, memberi ruang untuk wanita itu mendekat.Di atas ranjang putih itu, Shiena terbaring dengan memar yang sangat kontras dengan kulit pucatnya. Selain memar, bibirnya sedikit sobek di sudut, dan ada pe

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 89 - Penyerangan

    “Dua mafia besar memperbutkan kalung dengan makna cinta abadi.” Karissa mengeja salah satu judul artikel yang dia temukan.“Aku benar-benar penasaran. Huh, lagian dari mana Damian mendapatkan kalung ini? Pasti sangat mahal harganya.”Karissa sedang bersandar santai di sofa sambil menunggu artikel yang dia temukan itu terbuka. Aneh, kenapa loading-nya terlalu lama.“Apa internet sedang error?” Dia keluar ke balkon. Siapa tau cuaca mendung membuat signal internet jadi lelet.Saat artikel hampir terbuka tiba-tiba muncul notifikasi. “Halaman yang Anda buka tidak ditemukan.”Dia menggigit bibirnya kemudian membuka artikel lain. Hasilnya sama saja, halaman tidak bisa dibuka.“Apa HP-nya yang murahan?” gerutu Karissa membolak balikkan benda pipih itu. sedetik kemudian dia tersenyum smirk, mana mungkin suami dengan pemilik perusahaan raksasa itu memberikan barang murahan.Karena kesal, Karissa pun menyerah. Bersamaan dengan itu, sebuah pesan muncul di notif bar layar benda pipih tersebut.[Ak

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 88 - Mengulik Identitas

    “Kau tak sanggup meninggalkannya karena terlalu mencintainya?” Vincent bisa melihat itu. Tatapan cinta Karissa terhadap suaminya nampak nyata.Sesungguhnya Vincent juga tidak tega. Namun bagaimana lagi. Pada akhirnya Karissa pun akan tersakiti. Bukan hanya hati, tapi juga fisik. Atau bahkan nyawa yang jadi taruhan.Karissa menunduk. “Aku pasti akan meninggalkannya,” jawabnya ragu.Pria paruh baya dengan beberapa keriput yang mulai nampak itu hanya menarik napas panjang, lalu membuangnya perlahan. Dia sudah mendengar jawaban yang dia inginkan, dan itu cukup untuk saat ini.Dia mengangkat tangannya lalu mengusap kepala putrinya. Hal itu cukup membuat hati Karissa kembali merasa sedikit lebih tenang dari sebelumnya.“Kau sangat cantik meski sedang mengandung. Persis seperti ibumu.” Vincent sengaja mengalihkan topik pembicaraan demi merubah suasana hati ibu hamil ini.Karissa mengangkat wajahnya lalu tersenyum tipis. “Benarkah?”Vincent mengangguk samar. “Mulai sekarang daddy akan selalu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status