Beranda / Romansa / Istri Figuran Presdir Arogan / Bab 61 - Sentuhan Perkenalan

Share

Bab 61 - Sentuhan Perkenalan

Penulis: Ute Glider
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-28 07:30:38

“D-Damian?” bisik Karissa menatap tak percaya ada pria itu di sana.

Tubuhnya masih bergetar karena melihat mayat dan darah yang terus mengucur. Hanya saja, kenapa rasa rindunya pada sang suami lebih mendominasi?

Padahal kemarin dia baru bertemu kan?

Jemari lentik itu saling memilin, jantungnya pun berdebar kencang ketika melihat Luciano berjalan ke arahnya dengan ekspresi datar seperti biasa. Seolah rasa rindu itu terbalas, Karissa melihat langkah suaminya makin melebar kemudian menariknya ke dalam pelukan hangat.

“Karissa,” lirih Luciano serak, memeluk erat sampai perut istrinya nyaris terjepit.

“Damian, perutku,” cicit Karissa.

Pria itu segera melepas. Dia menahan kedua lengan Karissa dan meneliti wanita cantik itu dari atas sampai bawah. “Dia menyentuhmu?”

Karissa menggeleng kaku dengan netra tak lepas dari wajah yang nampak sedikit berantakan kali ini. Meski begitu ketampanan suaminya tak pernah pudar.

“Kau dari mana? Lama tak pulang.”

Luciano tersenyum samar, nyaris tak terlihat.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Rich Mama
Luciano sekarang kak ,hehehe
goodnovel comment avatar
Netty Tya
Aduuuuh Thor lagi Puasa ni akuNya mah Malah Luciano...........aaaaaaah sudahLaah Hahahahaha
goodnovel comment avatar
Vie Vien
mampir kesini ternyata blm lanjut ,ya sdh bobo lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 62 - Hot Daddy

    “Bahkan rasa lidah dan aroma napasku, kamu harus menghapalnya,” bisik Lucian tepat di telinga Karissa. Membuat bulu halus wanita hamil itu menegang akibat sapuan aroma mint membelai manja di sekitar area sensitif belakang telinganya.Hidung mancung Lucian mulai bergerak samar menyentuh kulit pipi, membentuk garis lurus menuju bibir. Demi apa, jantung Karissa berdebar, pikirannya berubah liar dan hasrat yang lama tidur mulai menggelepar. Dia menanti setiap detiknya tentang apa yang akan suaminya lakukan selanjutnya.Hingga satu kecupan mendarat di bibir peach itu sesaat. “Kau menunggu?”Karissa menatap tegang mata hitam Luciano yang berjarak tak sampai satu satu telapak. Detik selanjutnya, pria itu sudah langsung melumat tanpa ragu. Apalagi saat Karissa membuka, dia langsung membelit dan menyesap, mengais, menikmati meski sang istri membalasnya dengan kaku dan canggung.“Bagaimana rasanya?” bisik Luciano saat menjeda ciuman itu sejenak.Mata sayu Karissa reflek menjawab, “Panas.”Bibir

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 63 - Bercinta Setiap Hari

    “Damian?” panggilnya mengangkat sedikit tubuhnya sambil melihat sekitar.Sepi.Hanya tersisa aroma parfum maskulin khas sang penguasa itu. “Dia meninggalkanku usai bercinta?” gumamnya sedikit kecewa.Namun, begitu netranya mendongak menatap jam di dinding, bola matanya terbuka. “Jam sepuluh? Yang benar saja!”Mungkin jamnya rusak. Wanita itu beralih meraih ponsel di nakas samping ranjang. Benar. Padahal selelah-lelahnya Karissa, alam bawah sadarnya pasti membangunkannya kurang dari jam tujuh pagi.Dia menghela napas lalu menjatuhkan lagi kepalanya ke bantal. “Pantas saja dia sudah berangkat.”Selama seminggu ini, setiap kali suaminya di rumah sudah pasti menggoda dan lagi-lagi menaklukkan dengan sentuhan panasnya. Sialnya Karissa tak pernah sanggup menolak sentuhan itu. Sentuhan yang memabukkan. Dan sepertinya kali ini sudah di ambang batas tenaga Karissa. Jadi dia tidur cukup lama usai lelaki itu menggempurnya semalam.“Aku ada jadwal ke rumah sakit.”Karissa beranjak dari ranjang, me

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 64 - Tidak Lagi Pura-Pura

    “Apa yang sudah ada di tanganku, tidak akan pernah aku lepas,” jawab Luciano pasti.Rosetta menarik napas panjang lalu membuangnya. “Kalau begitu pertemukan mama dengan istrimu.”Luciano tersenyum smirk. Dia memilih duduk di sofa single, kemudian melipat kaki kanannya, bertumpu di atas lutut kaki kiri. Kedua tangannya pun bersandar di atas bahu sofa kanan dan kiri.“Mama sepertinya sudah sangat sehat untuk berdebat,” ucap Luciano yang langsung mengikuti seperti apa lawan bicaranya. Tidak pura-pura lembut, tidak pula mengkhawatirkan kondisi kesehatan ibunya.Ya, setidaknya sekarang dia tidak perlu menyamar lagi. Dia akan kembali menjadi diri sendiri yang dominan dan tak bisa diatur oleh siapapun.“Bertemu istrimu kamu bilang berdebat?”“Urus saja anak mama. Dia baru kembali, kan? Perkara perhiasan yang mama beri, tenang saja. Aku tidak akan membuangnya. Benda itu sudah berada di tangan yang tepat.”Rosetta terdiam sejenak menatap putranya ini. “Kamu cemburu pada saudaramu?”Lagi-lagi L

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 65 - Saling Jambak

    “Aku akan adukan perbuatanmu pada Damian,” ancam Aubrie menaikkan dagunya seolah menantang.Bukan hanya Karissa, tapi Aiden juga ikut bereaksi ketika nama ayahnya disebut.“Aunty,” panggil Aiden menarik ujung jas putih Karissa. “Dia siapa?”“Aku? Aku kekasih Damian, pemilik rumah sakit ini,” jawab wanita dengan lipstik merah tajam itu.Tak ingin keributan ini ditonton oleh anak kecil, Karissa pun sedikit membungkuk untuk berinteraksi dengan si kecil. “Aiden, kamu sama Bibi Martha pergi ke ruang Pak Dokter, ya? Aunty nanti menyusul.”Martha mengerti. Dia membujuk Aiden, barulah mereka pergi dari sana.“Bahkan kamu tidak mengajarkan kata maaf darinya setelah melakukan kesalahan,” sinis Aubrie.Karissa yang semula sedang memperhatikan kepergian Aiden pun menoleh. Dia teliti wanita di depannya dari atas sampai bawah. Tinggi mereka kurang lebih sama. Bedanya, Aubrie memakai sepatu hak tinggi dan tubuhnya lebih ramping.“Karissa, apa yang baru kamu berbuat? Kamu cari gara-gara dengan nona i

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 66 - Mirip Seseorang

    Mata Karissa melebar ketika cengkeraman di rambut Aubrie terlepas lalu tubuhnya terhuyung ke belakang akibat dorongan Hannah.“Aaakh!” pekiknya saat dia benar-benar hilang keseimbangan.Namun, seseorang tiba-tiba menangkapnya dari belakang. Meski orang itu juga ikut sedikit oleng, setidaknya tubuh Karissa tidak jadi menghantap lantai marmer rumah sakit.Karissa buru-buru membetulkan posisinya untuk kembali berdiri sempurna dan berbalik. Dia mendapati seorang wanita paruh baya berpakaian rapi dan mahal berdiri di hadapannya.“Nyonya! Maaf!” Karissa membungkuk dua kali. “Juga terimakasih,” lanjutnya setelah menegakkan posisinya lagi.Belum sempat wanita itu menjawab, Aubrie sudah lebih dulu bicara.“Tante ....” Nada manja itu membuat netra wanita paruh baya itu bergeser.Dilihatnya rambut perempuan itu yang berantakan dan kacau.“Harusnya tante tidak menolong jalang itu!” tunjuk Aubrie kesal.“Apa yang terjadi sampai kamu bertengkar dengan ibu hamil? Dan –“ Perempuan bernama Carmela mel

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 67 - Ingin Menggigit Damian

    Sergio, pria dengan rambut coklat itu tersenyum tipis ketika menemukan sosok yang dicarinya.“Dia tersenyum padaku?” bisik Shiena penuh percaya diri ada orang ganteng mencarinya.“Nyonya,” sapa Sergio pada Karissa.Shiena memperhatikan dua orang itu bergantian. “Kamu mengenalnya?”“Dia asisten Tuan Damian,” jawab Karissa.Shiena pun segera menjepit bibirnya rapat, tak berani berkomentar lagi. Dia bahkan menggeser tubuhnya satu langkah menjauh, memberi akses untuk dua orang itu bicara.“Nyonya, apa Anda sudah selesai praktek? Tuan Damian –““Aiden? Aku diminta menjaganya?” Karissa melirik ke kanan dan kiri, di mana ada beberapa tenaga medis di sana. Salah bicara saja bisa-bisa gosip makin menggila.Sergio tersenyum lagi dan mengangguk. “Ada yang ingin saya sampaikan.”“Shiena, sebentar ya.” Karissa mencolek pinggang sahabatnya ketika dia pergi menjauh.Setelah berada di lokasi aman, barulah dia mempersilahkan Sergio bicara.“Tuan Damian meminta saya menemani Anda pergi ke butik dan mem

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 68 - Bawa Saja

    “Aaakh!”Karissa nyaris melempar botol vitamin ibu hamil di tangan, karena terkejut pada sosok tinggi besar yang tiba-tiba berdiri tepat di saat dia berbalik. Rasanya melihat hantu saja karena memang Karissa buru-buru pulang sebab ingin kabur dari Sergio.“Tuan Damian!”“Damian!”Shiena dan Karissa memanggil bersamaan. Hanya saja penyebutan dan nadanya berbeda. Satu bernada kesal satunya bernada hormat. Hingga keduanya pun saling melirik.“T-Tuan Damian.” Karissa pun segera meralat panggilannya sambil membungkuk samar sebagai tanda hormat.Hening beberapa detik, lelaki di sana mengamati Karissa yang sedang menunduk. Dan Shiena pun memahami sesuatu.“Kau pulang dengannya?” tanya Luciano datar.Karissa mengangguk cepat. “Iya, saya –““Tidak!” Lagi-lagi jawaban Shiena berbeda. Dia meringis lebar. “Tidak, Tuan Damian. Dia bohong. Jika ada urusan, bawa saja teman saya ini. Bawa.” Gadis itu sambil mendorong ringan punggun Karisssa supaya mendekati lelaki gagah itu.Karissa menoleh sambil me

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-06
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 69 - My Hot Husband

    “D-Damian ....” Tangan Karissa berpegangan pada kaca di ruang ganti, sedangkan tatapan sayunya melihat apa yang sedang suaminya lakukan padanya.“Kau lupa? Aturan mainnya, jangan sebut nama itu saat kita sedang bercinta.”“My hot husband ....”Luciano menyeringai senang. Terserah memanggil apapun, asal jangan sebut Damian di saat mereka sedang menikmati penyatuan.Sejak saudara kembarnya mengibarkan bendera perang, Luciano bertekad. Di mana pun dan kapanpun, pria itu akan memperbanyak memori panas di ingatan Karissa.“Aku pastikan kamu tidak akan pernah bisa melupakanku, Karissa ....”Semua yang telah berada di genggaman seorang Luciano King Wilbert, kepemilikannya adalah mutlak! Kecuali memang dia sendiri yang membuang.***Suara risleting terdengar pelan di telinga Karissa ketika Luciano membantunya memakai salah satu gaun yang dipilih.“Aku mau yang ini,” ucap pria itu seraya mengecup bahu terbuka Karissa.“Kamu gila!” gerutu Karissa teringat bagaimana Luciano benar-benar memakanny

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-06

Bab terbaru

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 99 - Ada Penolong? Atau,

    “Kau mau ke mana? Dan itu, kenapa wajahmu tertutup?” tanya penjaga itu curiga.Karissa menundukkan kepala sedikit, menyesuaikan suaranya agar terdengar seperti pelayan asli. “Maaf, Tuan. Saya harus mengganti bed cover di lantai satu. Dan saya memakai masker karena sedang flu. Tidak ingin menulari siapa pun.”Penjaga itu masih terlihat ragu, matanya menyipit. Namun, akhirnya dia bergumam singkat dan mengangguk. “Cepat lakukan tugasmu!”Karissa menahan napas sebelum melanjutkan langkahnya. Begitu dia berhasil turun ke lantai satu, dia langsung menuju kamar Vincent. Tangannya berkeringat saat dia membuka pintu dengan cepat.Di dalam dia terkejut menemukan bukan hanya ayahnya, tapi juga ada Darla yang sedang mengobati luka cambuk di lengan Vincent.“Daddy, apa yang terjadi?” Karissa meletakkan sembarang bed cover dan mendekat.“Karissa?” Vincent memperhatikan wajah pelayan yang masih tertutup masker.Karissa pun segera membuka. “Iya, Dad.”“Apa yang kau lakukan di sini dengan pakaian sepe

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 98 - Berusaha Kabur

    “Biasanya setelah dibiarkan di ikat begitu, kalian apakan ayahku?” tanya Karissa dengan kondisi tenggorokan yang masih pahit dan tak enak.“Tuan Vincent langsung dimasukkan lagi ke dalam kamar, Nyonya.”“Kamar sebelah?” Sebelumnya memang kamar Vincent ada di deretan kamar utama ini.Pelayan menggeleng. “Tuan ada di lantai satu. Kamar tamu yang ada di dekat ruang keluarga.”Karissa mengangguk tipis. Baiklah, dia sudah paham ke mana tujuan pertama kalau berhasil keluar dari kamar ini.Dia memikirkan step kedua. Karissa menuangkan air putih ke gelas lalu meminum sambil melirik ke arah pelayan itu.“Nyonya, saya akan bereskan ini lebih dulu.” Pelayan mendekat, membungkuk supaya bisa memindahkan piring kosong ke food cart.“Hkkkk!” Karissa tiba-tiba menutup mulut hingga hidungnya dengan telapak tangan. Wajahnya pucat, matanya berair.“Nyonya –“Karissa menahan supaya pelayan tidak makin mendekat. Dia mengambil tisu lalu mengisap mulutnya. Bahkan sampai menjauhkan tubuhnya ke belakang.“Ek

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 97 - Seperti Tawanan

    “Aku pergi sekarang,” ucap Luciano berjalan tanpa memutus panggilan telefonnya pada Sergio.“Saya akan memastikan kalau di sana Nyonya aman. Saya yakin kalau Tuan Hector tidak mungkin melukai calon penerus. Apalagi bayi di kandungan Nyonya Karissa adalah bayi kembar.” Sergio berupaya supaya Luciano bisa fokus bertugas supaya pikirannya tidak terbelah.“Hm, kalau sampai dia kenapa-kenapa maka –““Anda akan memotong leher saya.”Sergio di sana terkekeh sendiri begitu Luciano memutus panggilan usai dia meneruskan ancaman itu.“Mafia kejamku benar-benar jatuh cinta. Sangat menggemaskan.”Bertahun-tahun mengabdi pada keluarga Wilbert, dia yang biasa melihat Luciano begitu dingin pada wanita. Kali ini dia bisa menyaksikan sisi lain Luciano King Wilbert yang khawatir dan posesif pada perempuan.Ini sesuatu yang sangat langka!“Baiklah. Aku harus memastikan Nyonya Karissa aman di sana.” Sergio yang baru saja beberapa menit di kantor pun memilih beranjak pergi demi tugas negara dari si maha ra

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 96 - Ketakutan

    “Akh!”Karissa memekik menutup mulut dengan telapak tangan. Tubuhnya berdiri kaku dengan tangan lainnya menggenggam erat tralis balkon.Tatapannya bergetar, melihat bagaimana Hector begitu mudah memecahkan kepala seseorang di sana dengan satu tembakan. Padahal pagi ini dia ingin mencoba menghirup udara segar setelah semalaman terkurung di kamarnya sendiri. Namun, yang dia lihat justru adegan mengerikan di sana.“Ampun, Tuan! Ampun! Saya akan mengabdi pada Anda. Saya mengaku salah. Ampuni saya, Tuan!”Suara teriakan minta ampun itu terdengar samar di telinga Karissa yang berdiri di balkon lantai tiga. Padahal tubuh pria itu sudah penuh darah karena cambukan tanpa ampun. Rupanya permintaan ampun tidak digubris.DOR!Satu peluru kembali dikeluarkan untuk pria lain yang sejak tadi berdiri ketakutan.Seolah ini adalah tontonan yang sengaja Hector perlihatkan pada Karissa, pria tua itu mendongak ke balkon sembari menyerahkan pistol itu ke samping.Jantung Karissa berdetak tidak semestinya.

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 95 - Seperti Terpenjara

    "Maaf, Nyonya. Anda tidak boleh keluar.”Karissa terhenti di depan lift karena dua pengawal menghalangi jalannya. Lalu apa tadi? Tidak boleh keluar? Dia bahkan sudah memakai baju kerja yang rapi. Sebuah tas dokter dan jas putih juga menggantung di tangannya."Sejak kapan aku butuh izin untuk keluar rumah sendiri?" Bukan bersikap sombong, tapi dia heran pada atmosfer yang berbeda sore ini.“Tuan Damian melarang Anda keluar dari area ini, Nyonya.”Ah, Damian. Itu juga ingin Karissa tanyakan. Setelah sarapan sampai sore begini dia belum melihat suaminya. Lelaki itu tidak pamit sama sekali. Mengirim pesan pun tidak.“Jangan bercanda. Aku ada jadwal praktek sore ini.” Karissa tetap maju, berniat menerobos.Segera dua pengawal merapatkan badan, tidak memberi celah. Bahkan salah satu dari mereka berani mendorong ringan lengan majikannya.“Nyonya, jangan paksa kami bersikap kasar,” ucapnya sedikit lebih tajam dari sebelumnya.Dengan dahi berkerut tajam, manik mata wanita hamil itu bergerak men

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 94 - Jangan Jadi Ancaman

    “Cucuku dan anakku belum tau kalau ada musuh di sangkar mereka.”Hector berucap ketika Vincent masuk ke ruangan beraroma tembakau. Tadi, setelah sarapan dengan atmosfer menegangkan di setiap suapan makanan. Kini Vincent diminta datang ke salah satu ruangan tertutup di mansion itu.Pria paruh baya yang berdirinya sudah tidak setegak dulu, juga tubuhnya tidak seatletis dulu, kini dia tengan berdiri di ruangan. Mata Vincent waspada menatap Hector yang duduk di kursi besar dengan sikap santai. Senyum pria tua itu ramah, tapi tidak dengan matanya yang penuh manipulasi dan intimidasi."Sudah lama sekali sejak terakhir kali kita bertemu, Vincent."Vincent mengepalkan tangannya di samping tubuh. Dia tak berdaya, tapi juga tak mau terlihat lemah."Dan saya berharap kita tidak akan pernah perlu bertemu lagi."Hector tertawa kecil, seakan menganggap ucapan Vincent sebagai lelucon."Kau masih setia pada keluarga Luther, rupanya. Sampai-sampai rela memperrtaruhkan nyawa untuk melindungi keturunann

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 93 - Belati di Leher Karissa

    “Damian tidak ke ruang kerja? Dia ke mana?” bisik Karissa setelah pengawal di lantai dua mengatakan tidak melihat tuannya keluar dari lift.Karena penasaran dengan kegiatan Luciano di tengah malam begini, dia pun masuk lagi ke dalam lift lalu pergi ke lantai lainnya. Di sana sepi, padahal biasanya di setiap lantai ada pengawal.Karissa melangkah kakinya lalu berhenti di tengah ruangan terbuka sambil melihat ke kanan dan kiri. Hingga dia melihat ada bayangan bergerak di lorong sebelah kanan.“Damian? Dia sedang apa?”Kaki dengan sandal rumah berbulu tanpa suara itu mulai melangkah melewati lorong dengan penerangan yang minim. Jujur, tiga tahun tinggal di mansion sebesar ini memang tidak semua Karissa tau ada ruang apa saja.Contohnya lorong ini, Karissa tidak tau jalan ini akan membawanya ke mana.“Damian?” panggil Karissa dengan suaranya yang menggema.Tidak ada jawaban.Dia mulai melangkah waspada juga merinding. Sampai-sampai wanita itu memeluk diri sendiri dan mengusap lengannya ya

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 92 - Mulai curiga

    “Tolong jangan lakukan apapun. Jangan ceritakan ini pada suamimu. Aku takut dia mengatakan pada Luciano dan berakhir nyawaku yang melayang.”Karissa sangat ingat tangan Shiena yang gemetaran ketika mengatakan semua.Karissa membuka matanya saat mendengar napas suaminya yang tenang di sampingnya.“Dia sudah tidur, kan?” tanyanya dalam hati.Karissa menoleh perlahan. Cahaya remang dari lampu meja menerangi wajah lelaki itu. Luciano yang damai dalam tidur, namun tetap menyiratkan kegelapan yang tak pernah benar-benar hilang.Pelan, Karissa menyingkirkan tangan besar yang melingkar di perutnya.“Emh...” Luciano hanya merubah posissinya sedikit dan kembali terlelap.Karissa mulai bangkit, menahan napas agar tidak membangunkan pria itu. Tangannya terulur ke laci di sisi ranjang. Jari-jarinya menyentuh benda lalu mengeluarkan.Kalung hitam yang diberikan oleh Ben dengan liontin berbentuk kepala serigala dan logo "W" terukir di dalamnya.Hatinya berdebar saat menatap benda itu di tel

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 91 - Kembar?

    Langkah Karissa terhenti ketika mendengar nama Luciano disebut. “Siapa yang berani menyebut nama itu di sini?” gumamnya.Saat ini, dia hendak mengambil jalan pintas menuju ke paviliun barat melewati taman yang sepi karena dekat dengan kamar jenazah. Dia penasaran dengan obrolan yang samar terdengar, Karissa pun mendekat.Orang yang pertama lihat adalah suaminya tengah meniupkan asapnya perlahan, lalu menyeringai sinis ke arah lawan bicaranya. "Damian, kamu di sini?" tanya Karissa memecah memecah keheningan. Keterkejutannya rupanya belum usai. Matanya membesar, napasnya tersengal melihat dua wajah identik yang terpampang di hadapannya."D-Damian? K-Kenapa kalian ada dua?!" Damian hanya menyeringai lebih lebar. Mata birunya bersinar seperti menikmati keterkejutan yang tercetak jelas di wajah Karissa. "Permainan ini akan segera usai," bisik Damian rendah, terdengar berbahaya. Sebelum Karissa bisa bereaksi lebih jauh, sebuah bayangan bergerak cepat dari belakang. Sergio menghantam te

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status