Beranda / Romansa / Istri Figuran Presdir Arogan / Bab 66 - Mirip Seseorang

Share

Bab 66 - Mirip Seseorang

Penulis: Ute Glider
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-04 00:31:18

Mata Karissa melebar ketika cengkeraman di rambut Aubrie terlepas lalu tubuhnya terhuyung ke belakang akibat dorongan Hannah.

“Aaakh!” pekiknya saat dia benar-benar hilang keseimbangan.

Namun, seseorang tiba-tiba menangkapnya dari belakang. Meski orang itu juga ikut sedikit oleng, setidaknya tubuh Karissa tidak jadi menghantap lantai marmer rumah sakit.

Karissa buru-buru membetulkan posisinya untuk kembali berdiri sempurna dan berbalik. Dia mendapati seorang wanita paruh baya berpakaian rapi dan mahal berdiri di hadapannya.

“Nyonya! Maaf!” Karissa membungkuk dua kali. “Juga terimakasih,” lanjutnya setelah menegakkan posisinya lagi.

Belum sempat wanita itu menjawab, Aubrie sudah lebih dulu bicara.

“Tante ....” Nada manja itu membuat netra wanita paruh baya itu bergeser.

Dilihatnya rambut perempuan itu yang berantakan dan kacau.

“Harusnya tante tidak menolong jalang itu!” tunjuk Aubrie kesal.

“Apa yang terjadi sampai kamu bertengkar dengan ibu hamil? Dan –“ Perempuan bernama Carmela mel
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 67 - Ingin Menggigit Damian

    Sergio, pria dengan rambut coklat itu tersenyum tipis ketika menemukan sosok yang dicarinya.“Dia tersenyum padaku?” bisik Shiena penuh percaya diri ada orang ganteng mencarinya.“Nyonya,” sapa Sergio pada Karissa.Shiena memperhatikan dua orang itu bergantian. “Kamu mengenalnya?”“Dia asisten Tuan Damian,” jawab Karissa.Shiena pun segera menjepit bibirnya rapat, tak berani berkomentar lagi. Dia bahkan menggeser tubuhnya satu langkah menjauh, memberi akses untuk dua orang itu bicara.“Nyonya, apa Anda sudah selesai praktek? Tuan Damian –““Aiden? Aku diminta menjaganya?” Karissa melirik ke kanan dan kiri, di mana ada beberapa tenaga medis di sana. Salah bicara saja bisa-bisa gosip makin menggila.Sergio tersenyum lagi dan mengangguk. “Ada yang ingin saya sampaikan.”“Shiena, sebentar ya.” Karissa mencolek pinggang sahabatnya ketika dia pergi menjauh.Setelah berada di lokasi aman, barulah dia mempersilahkan Sergio bicara.“Tuan Damian meminta saya menemani Anda pergi ke butik dan mem

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 68 - Bawa Saja

    “Aaakh!”Karissa nyaris melempar botol vitamin ibu hamil di tangan, karena terkejut pada sosok tinggi besar yang tiba-tiba berdiri tepat di saat dia berbalik. Rasanya melihat hantu saja karena memang Karissa buru-buru pulang sebab ingin kabur dari Sergio.“Tuan Damian!”“Damian!”Shiena dan Karissa memanggil bersamaan. Hanya saja penyebutan dan nadanya berbeda. Satu bernada kesal satunya bernada hormat. Hingga keduanya pun saling melirik.“T-Tuan Damian.” Karissa pun segera meralat panggilannya sambil membungkuk samar sebagai tanda hormat.Hening beberapa detik, lelaki di sana mengamati Karissa yang sedang menunduk. Dan Shiena pun memahami sesuatu.“Kau pulang dengannya?” tanya Luciano datar.Karissa mengangguk cepat. “Iya, saya –““Tidak!” Lagi-lagi jawaban Shiena berbeda. Dia meringis lebar. “Tidak, Tuan Damian. Dia bohong. Jika ada urusan, bawa saja teman saya ini. Bawa.” Gadis itu sambil mendorong ringan punggun Karisssa supaya mendekati lelaki gagah itu.Karissa menoleh sambil me

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-06
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 69 - My Hot Husband

    “D-Damian ....” Tangan Karissa berpegangan pada kaca di ruang ganti, sedangkan tatapan sayunya melihat apa yang sedang suaminya lakukan padanya.“Kau lupa? Aturan mainnya, jangan sebut nama itu saat kita sedang bercinta.”“My hot husband ....”Luciano menyeringai senang. Terserah memanggil apapun, asal jangan sebut Damian di saat mereka sedang menikmati penyatuan.Sejak saudara kembarnya mengibarkan bendera perang, Luciano bertekad. Di mana pun dan kapanpun, pria itu akan memperbanyak memori panas di ingatan Karissa.“Aku pastikan kamu tidak akan pernah bisa melupakanku, Karissa ....”Semua yang telah berada di genggaman seorang Luciano King Wilbert, kepemilikannya adalah mutlak! Kecuali memang dia sendiri yang membuang.***Suara risleting terdengar pelan di telinga Karissa ketika Luciano membantunya memakai salah satu gaun yang dipilih.“Aku mau yang ini,” ucap pria itu seraya mengecup bahu terbuka Karissa.“Kamu gila!” gerutu Karissa teringat bagaimana Luciano benar-benar memakanny

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-06
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 70 - Bukan Pelakor

    "Aubrie memang paling cocok untuk Tuan Damian,” bisikan pertama sudah langsung di dengar oleh wanita bergaun merah marun.Aubrie berjalan di samping ayahnya memasuki area pesta. Tubuh seksinya diperlihatkan dengan pakaian ketat nan seksi. Rambut panjangnya tergerai indah dan senyumnya memesona setiap orang yang menatapnya.Ruang VVIP sebuah restoran bintang lima itu nampak itu berkilauan, dihiasi lampu kristal yang memantulkan cahaya emas di langit-langit. Lantunan musik klasik mengalun lembut, berpadu dengan suara gelas beradu dengan tawa para tamu.Seperti biasa. Pesta para kalangan atas seperti ini bukan sekadar pertemuan bisnis, tetapi juga ajang unjuk gengsi. Sebagian besar dari mereka sengaja membawa putra atau putrinya supaya bisa saling mengenal, saling memamerkan keturunan. Atau mungkin, bisa menjalin hubungan dengan orang yang memiliki status sosial yang setara.Termasuk seorang pebisnis di dunia entertainment yang membawa putrinya hadir di sana. Aubrie, wajah cantik dan tub

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-07
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 71 - Pengumuman Hubungan

    Langkah sepatu kulit yang berat menggema di lantai marmer, memecah kesunyian. Luciano berjalan memasuki kerumunan dengan aura gelap yang begitu kuat.Begitu sampai, mata tajamnya langsung tertuju pada Karissa.Wanita yang dia minta menunggu sebentar di pintu karena dia menerima telefon penting, kini justru sudah mendapat perlakuan tak baik. Dia berdiri dengan gaun berantakan.“Damian, kita pulang,” lirih Karissa enggan ada keributan apapun. Energinya mudah terkuras dengan kejadian singkat yang baru dia dapati.Alih-alih menurut, rahang Luciano justru makin mengeras melihat tangan Karissa nampak sedikit bergetar karena luka dari pecahan kaca. Dia alihkan pandangan ke Aubrie dan sekitar.“Ada yang bisa menjelaskan?” suaranya datar, tetapi justru karena itu suasana menjadi semakin mengerikan.Sejenak mereka terdiam sampai ada yang memiliki ide supaya selamat dari kejadian ini.“Tuan, kami hanya membantu Anda mengurus wanita pengganggu ini,” ucap salah satu wanita berharap dia mendapat ni

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-08
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 72 - Informasi Baru

    “Kenapa bongkar identitas hubungan kita?”Itu adalah pertanyaan pertama setelah Luciano menurunkan Karissa di samping mobil. Tak ada jawaban, yang ada justru netra tajam Luciano memberi gerakan mata ke pintu mobil yang sudah dibukakan oleh supir.Baiklah, ibu hamil dengan gaun yang sudah kotor itu masuk ke dalam. Lagi pula dia sudah tidak nyaman berada di sini.Begitu Luciano sudah masuk dan duduk di sampingnya, Karissa langsung bertanya lagi. “Apa yang kamu rencanakan?”Dia benar-benar penasaran kenapa suaminya sekarang nampak berubah. Bukankah ini baik? Ya, hanya Karissa merasa sikap pria ini terlalu cepat perubahannya. Meski tetap dingin dan kaku.“Setidaknya kamu tau, baru sehari saja kamu dikenal sebagai wanita yang dekat denganku. Mereka mulai menyerang.”“Kau mengkhawatirkanku selama ini?” Pertanyaan polos Karissa membuat Luciano menoleh.Dia diam sejenak, barulah menjawab dengan datar. “Jangan tinggi hati. Aku tidak mau rutinitasku terganggu oleh perlakuan mereka terhadapmu.”

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-09
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 73 - Ingin Kepala Luciano

    Satu tangan Luciano tiba-tiba menelusup ke bawah lehernya, supaya bisa dijadikan bantalan. Kemudian satu tangan lainnya menarik pinggangnya sampai menempel ke dada pria itu.“Hanya malam ini,” ucap Luciano.Lagi-lagi pria itu berhasil membuatnya tersenyum. Karissa tak menjawab. Dia bergerak sedikit untuk membetulkan posisinya, lalu menempatkan telapak tangan Luciano di perut buncitnya.Refleks telapak itu mengusap pelan beberapa kali.“Besok akhir minggu, aku ajarkan kamu menembak. Coba konsultasikan dengan dokter kandungan,” kata pria yang mulai memejamkan matanya.“Untuk apa?”Tak ada jawaban.Sampai detik berikutnya Karissa bisa mendengar suara napas teratur di atas kepalanya. Elusan di perut juga berhenti. Pertanda Luciano akhirnya terlelap.Ketika Karissa juga makin mengantuk, ponsel yang sejak siang dia abaikan nampak bergetar di nakas samping ranjang. Karena posisinya dekat, wanita itu sedikit memajukan tubuhnya untuk mengambil benda pipih itu.Ada satu pesan dari Shiena. Sebua

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-09
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 74 - Siasat Dua Pria

    “Bukankah ini memang konsekuensi karena berani menyentuh Tuan King Wilbert?” Damian menatap mata Jacob yang tengah berapi-api dengan tenang.“Meski aku sudah melakukan perhitungan dengan matang, ini pertanda, kalau memang benteng pertahanan penjaramu yang terlalu lemah.”Jacob menyipitkan mata. Langkahnya pelan saat dia mendekat membawa tekanan yang mencekik seluruh ruangan."Perhitungan matang, katamu?"Nada suaranya meninggi sedikit. "Kekacauan ini sama sekali tidak mencerminkan perhitungan, Damian! Yang aku lihat, hanya ketidakmampuan mengendalikan situasi."“Kau –“ Jacob mencengkeram krah kemeja pria yang tingginya sejajar dengannya. “Kau telah aku percayakan menjaga markas selama aku pergi. Rupanya kamu tidak memiliki kemampuan apapun!”Tanpa melepas cengkeramannya, Jacob tersenyum miring penuh ejekan. “Pantas saja sejak dulu kamu diasingkan oleh keluargamu. Ternyata memang kembaran Luciano sebodoh ini!”Damian melepas cengkeraman Jacob tanpa terlihat kasar. Bibirnya tersenyum tip

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-10

Bab terbaru

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 99 - Ada Penolong? Atau,

    “Kau mau ke mana? Dan itu, kenapa wajahmu tertutup?” tanya penjaga itu curiga.Karissa menundukkan kepala sedikit, menyesuaikan suaranya agar terdengar seperti pelayan asli. “Maaf, Tuan. Saya harus mengganti bed cover di lantai satu. Dan saya memakai masker karena sedang flu. Tidak ingin menulari siapa pun.”Penjaga itu masih terlihat ragu, matanya menyipit. Namun, akhirnya dia bergumam singkat dan mengangguk. “Cepat lakukan tugasmu!”Karissa menahan napas sebelum melanjutkan langkahnya. Begitu dia berhasil turun ke lantai satu, dia langsung menuju kamar Vincent. Tangannya berkeringat saat dia membuka pintu dengan cepat.Di dalam dia terkejut menemukan bukan hanya ayahnya, tapi juga ada Darla yang sedang mengobati luka cambuk di lengan Vincent.“Daddy, apa yang terjadi?” Karissa meletakkan sembarang bed cover dan mendekat.“Karissa?” Vincent memperhatikan wajah pelayan yang masih tertutup masker.Karissa pun segera membuka. “Iya, Dad.”“Apa yang kau lakukan di sini dengan pakaian sepe

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 98 - Berusaha Kabur

    “Biasanya setelah dibiarkan di ikat begitu, kalian apakan ayahku?” tanya Karissa dengan kondisi tenggorokan yang masih pahit dan tak enak.“Tuan Vincent langsung dimasukkan lagi ke dalam kamar, Nyonya.”“Kamar sebelah?” Sebelumnya memang kamar Vincent ada di deretan kamar utama ini.Pelayan menggeleng. “Tuan ada di lantai satu. Kamar tamu yang ada di dekat ruang keluarga.”Karissa mengangguk tipis. Baiklah, dia sudah paham ke mana tujuan pertama kalau berhasil keluar dari kamar ini.Dia memikirkan step kedua. Karissa menuangkan air putih ke gelas lalu meminum sambil melirik ke arah pelayan itu.“Nyonya, saya akan bereskan ini lebih dulu.” Pelayan mendekat, membungkuk supaya bisa memindahkan piring kosong ke food cart.“Hkkkk!” Karissa tiba-tiba menutup mulut hingga hidungnya dengan telapak tangan. Wajahnya pucat, matanya berair.“Nyonya –“Karissa menahan supaya pelayan tidak makin mendekat. Dia mengambil tisu lalu mengisap mulutnya. Bahkan sampai menjauhkan tubuhnya ke belakang.“Ek

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 97 - Seperti Tawanan

    “Aku pergi sekarang,” ucap Luciano berjalan tanpa memutus panggilan telefonnya pada Sergio.“Saya akan memastikan kalau di sana Nyonya aman. Saya yakin kalau Tuan Hector tidak mungkin melukai calon penerus. Apalagi bayi di kandungan Nyonya Karissa adalah bayi kembar.” Sergio berupaya supaya Luciano bisa fokus bertugas supaya pikirannya tidak terbelah.“Hm, kalau sampai dia kenapa-kenapa maka –““Anda akan memotong leher saya.”Sergio di sana terkekeh sendiri begitu Luciano memutus panggilan usai dia meneruskan ancaman itu.“Mafia kejamku benar-benar jatuh cinta. Sangat menggemaskan.”Bertahun-tahun mengabdi pada keluarga Wilbert, dia yang biasa melihat Luciano begitu dingin pada wanita. Kali ini dia bisa menyaksikan sisi lain Luciano King Wilbert yang khawatir dan posesif pada perempuan.Ini sesuatu yang sangat langka!“Baiklah. Aku harus memastikan Nyonya Karissa aman di sana.” Sergio yang baru saja beberapa menit di kantor pun memilih beranjak pergi demi tugas negara dari si maha ra

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 96 - Ketakutan

    “Akh!”Karissa memekik menutup mulut dengan telapak tangan. Tubuhnya berdiri kaku dengan tangan lainnya menggenggam erat tralis balkon.Tatapannya bergetar, melihat bagaimana Hector begitu mudah memecahkan kepala seseorang di sana dengan satu tembakan. Padahal pagi ini dia ingin mencoba menghirup udara segar setelah semalaman terkurung di kamarnya sendiri. Namun, yang dia lihat justru adegan mengerikan di sana.“Ampun, Tuan! Ampun! Saya akan mengabdi pada Anda. Saya mengaku salah. Ampuni saya, Tuan!”Suara teriakan minta ampun itu terdengar samar di telinga Karissa yang berdiri di balkon lantai tiga. Padahal tubuh pria itu sudah penuh darah karena cambukan tanpa ampun. Rupanya permintaan ampun tidak digubris.DOR!Satu peluru kembali dikeluarkan untuk pria lain yang sejak tadi berdiri ketakutan.Seolah ini adalah tontonan yang sengaja Hector perlihatkan pada Karissa, pria tua itu mendongak ke balkon sembari menyerahkan pistol itu ke samping.Jantung Karissa berdetak tidak semestinya.

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 95 - Seperti Terpenjara

    "Maaf, Nyonya. Anda tidak boleh keluar.”Karissa terhenti di depan lift karena dua pengawal menghalangi jalannya. Lalu apa tadi? Tidak boleh keluar? Dia bahkan sudah memakai baju kerja yang rapi. Sebuah tas dokter dan jas putih juga menggantung di tangannya."Sejak kapan aku butuh izin untuk keluar rumah sendiri?" Bukan bersikap sombong, tapi dia heran pada atmosfer yang berbeda sore ini.“Tuan Damian melarang Anda keluar dari area ini, Nyonya.”Ah, Damian. Itu juga ingin Karissa tanyakan. Setelah sarapan sampai sore begini dia belum melihat suaminya. Lelaki itu tidak pamit sama sekali. Mengirim pesan pun tidak.“Jangan bercanda. Aku ada jadwal praktek sore ini.” Karissa tetap maju, berniat menerobos.Segera dua pengawal merapatkan badan, tidak memberi celah. Bahkan salah satu dari mereka berani mendorong ringan lengan majikannya.“Nyonya, jangan paksa kami bersikap kasar,” ucapnya sedikit lebih tajam dari sebelumnya.Dengan dahi berkerut tajam, manik mata wanita hamil itu bergerak men

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 94 - Jangan Jadi Ancaman

    “Cucuku dan anakku belum tau kalau ada musuh di sangkar mereka.”Hector berucap ketika Vincent masuk ke ruangan beraroma tembakau. Tadi, setelah sarapan dengan atmosfer menegangkan di setiap suapan makanan. Kini Vincent diminta datang ke salah satu ruangan tertutup di mansion itu.Pria paruh baya yang berdirinya sudah tidak setegak dulu, juga tubuhnya tidak seatletis dulu, kini dia tengan berdiri di ruangan. Mata Vincent waspada menatap Hector yang duduk di kursi besar dengan sikap santai. Senyum pria tua itu ramah, tapi tidak dengan matanya yang penuh manipulasi dan intimidasi."Sudah lama sekali sejak terakhir kali kita bertemu, Vincent."Vincent mengepalkan tangannya di samping tubuh. Dia tak berdaya, tapi juga tak mau terlihat lemah."Dan saya berharap kita tidak akan pernah perlu bertemu lagi."Hector tertawa kecil, seakan menganggap ucapan Vincent sebagai lelucon."Kau masih setia pada keluarga Luther, rupanya. Sampai-sampai rela memperrtaruhkan nyawa untuk melindungi keturunann

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 93 - Belati di Leher Karissa

    “Damian tidak ke ruang kerja? Dia ke mana?” bisik Karissa setelah pengawal di lantai dua mengatakan tidak melihat tuannya keluar dari lift.Karena penasaran dengan kegiatan Luciano di tengah malam begini, dia pun masuk lagi ke dalam lift lalu pergi ke lantai lainnya. Di sana sepi, padahal biasanya di setiap lantai ada pengawal.Karissa melangkah kakinya lalu berhenti di tengah ruangan terbuka sambil melihat ke kanan dan kiri. Hingga dia melihat ada bayangan bergerak di lorong sebelah kanan.“Damian? Dia sedang apa?”Kaki dengan sandal rumah berbulu tanpa suara itu mulai melangkah melewati lorong dengan penerangan yang minim. Jujur, tiga tahun tinggal di mansion sebesar ini memang tidak semua Karissa tau ada ruang apa saja.Contohnya lorong ini, Karissa tidak tau jalan ini akan membawanya ke mana.“Damian?” panggil Karissa dengan suaranya yang menggema.Tidak ada jawaban.Dia mulai melangkah waspada juga merinding. Sampai-sampai wanita itu memeluk diri sendiri dan mengusap lengannya ya

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 92 - Mulai curiga

    “Tolong jangan lakukan apapun. Jangan ceritakan ini pada suamimu. Aku takut dia mengatakan pada Luciano dan berakhir nyawaku yang melayang.”Karissa sangat ingat tangan Shiena yang gemetaran ketika mengatakan semua.Karissa membuka matanya saat mendengar napas suaminya yang tenang di sampingnya.“Dia sudah tidur, kan?” tanyanya dalam hati.Karissa menoleh perlahan. Cahaya remang dari lampu meja menerangi wajah lelaki itu. Luciano yang damai dalam tidur, namun tetap menyiratkan kegelapan yang tak pernah benar-benar hilang.Pelan, Karissa menyingkirkan tangan besar yang melingkar di perutnya.“Emh...” Luciano hanya merubah posissinya sedikit dan kembali terlelap.Karissa mulai bangkit, menahan napas agar tidak membangunkan pria itu. Tangannya terulur ke laci di sisi ranjang. Jari-jarinya menyentuh benda lalu mengeluarkan.Kalung hitam yang diberikan oleh Ben dengan liontin berbentuk kepala serigala dan logo "W" terukir di dalamnya.Hatinya berdebar saat menatap benda itu di tel

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 91 - Kembar?

    Langkah Karissa terhenti ketika mendengar nama Luciano disebut. “Siapa yang berani menyebut nama itu di sini?” gumamnya.Saat ini, dia hendak mengambil jalan pintas menuju ke paviliun barat melewati taman yang sepi karena dekat dengan kamar jenazah. Dia penasaran dengan obrolan yang samar terdengar, Karissa pun mendekat.Orang yang pertama lihat adalah suaminya tengah meniupkan asapnya perlahan, lalu menyeringai sinis ke arah lawan bicaranya. "Damian, kamu di sini?" tanya Karissa memecah memecah keheningan. Keterkejutannya rupanya belum usai. Matanya membesar, napasnya tersengal melihat dua wajah identik yang terpampang di hadapannya."D-Damian? K-Kenapa kalian ada dua?!" Damian hanya menyeringai lebih lebar. Mata birunya bersinar seperti menikmati keterkejutan yang tercetak jelas di wajah Karissa. "Permainan ini akan segera usai," bisik Damian rendah, terdengar berbahaya. Sebelum Karissa bisa bereaksi lebih jauh, sebuah bayangan bergerak cepat dari belakang. Sergio menghantam te

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status