Share

Tahi Lalat

Punggung Galaxy terasa seperti pelat baja, membuat ujung hidung Cahaya berdenyut kesakitan. Mata Cahaya memerah akibat rasa sakit, namun dia tetap hati-hati, mengangkat wajahnya dan bertanya lembut, “Bolehkah aku mandi sebelum makan?”

Galaxy menatapnya sejenak sebelum menjawab, “Tentu saja.”

Mendengar itu, Cahaya langsung menghembuskan nafas lega dan tersenyum ceria tanpa rasa malu. Dia terbiasa hidup teratur dan bersih, dan wine itu mulai lengket di beberapa bagian kulit tubuhnya dan terasa tidak nyaman.

Galaxy mengarahkan Cahaya ke kamar mandi. Kamar mandi itu sangat luas, dengan pemisahan yang jelas antara area kering dan basah, serta cermin panjang besar di dekat pintu. Setelah seharian penuh aktivitas, Cahaya akhirnya memiliki kesempatan untuk memeriksa penampilannya di cermin. Namun, saat dia melihat bayangannya, dia membeku.

Orang di cermin masih mengenakan gaun putih yang kotor dan kusut, terlihat agak memalukan. Meski

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status