Share

Keputusan

Setelah Cipto pergi, Cahaya tinggal sejenak di ruang bawah. Setelah menenangkan diri, dia mulai meneliti lembar diagnosa sambil mencari indikator yang tidak dimengertinya secara online.

Dengan pengalaman yang dimilikinya, Cahaya sudah memiliki pemahaman dasar tentang kondisi Karim. Dia segera membuka aplikasi medis yang dikenal baik dan menemukan seorang ahli kanker paru-paru terbaik di Ibukota. Informasi tentang Karim segera dikirimkannya kepada ahli tersebut. Setelah menyelesaikan tugas tersebut, Cahaya kembali ke atas.

Setibanya di atas, permainan catur telah selesai, dan Karim sedang berdiskusi dengan Agung sambil bekerja. Keduanya tampak sedikit serius. Ketika pintu terbuka, Karim dan Agung menoleh untuk melihat siapa yang masuk.

“Bukankah Cipto bilang akan mengambilkan buah?” tanya Agung saat melihat Cahaya yang tampak kosong tangan.

“Ya, kami keasyikan ngobrol, dan aku benar-benar lupa,” jawab Cahaya sambil tersenyum.

“Anak ini,” kata Karim,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status