Home / Romansa / Istri Eksklusif sang CEO / Bab 64. Tidurlah denganku Malam Ini

Share

Bab 64. Tidurlah denganku Malam Ini

Author: Lucy Amadeus
last update Last Updated: 2024-05-25 23:56:36

Lee kemudian melempar obat itu ke dalam mulutnya dan mengisi air dari keran ke dalam gelas yang ada di atas wastafel, lalu meneguknya. Selanjutnya, ia membasuh wajahnya dengan air keran yg mengalir. Sepertinya sisi kesadarannya lebih mendominasi saat ini.

Lee mengangkat wajahnya dan menatap seseorang yang sedang balik menatapnya dari pantulan di dalam cermin. Ia mengangkat kepalanya dan menyentuh tanda kemerahan yang ada di lehernya. Ada beberapa tanda di sana dan itu adalah perbuatan Winter.

Karena sedang berada dalam keadaan cukup sadar, Lee pun melakukan hal lainnya yang menjadi alasan dirinya ke kamar mandi. Well, ia harus menyikat giginya dan berkumur. Mengingat Charlene tadi mengatakan bahwa dirinya tidak menyukai bau alkohol yang menguar dari mulut Lee.

Selesai melakukan semua itu, Lee lantas menyambar handuk wajah dari keranjang kecil yang terdapat di ujung meja wastafel. Ia mengeringkan wajahnya, lalu keluar dari kamar mandi, melangkah dengan sesekali berpegangan pada dindi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 65. Istri yang Baik

    Charlene menatap Lee yang berada di bawah tubuhnya. Pria itu tampak memejamkan matanya."Tuan?" panggil Charlene untuk memastikan apakah Lee sedang mengigau."Jangan menolakku, Charlene. Aku membutuhkanmu," ucap Lee lagi masih dengan kedua mata yang terpejam dan ekspresi yang terlihat antara mirip dengan orang mabuk dan kelelahan.Membutuhkanmu.Agh ... Lee bisa mengatakan hal seperti itu karena dia sedang mabuk. Tentu saja Charlene tidak menggubrisnya terlalu jauh. Namun, karena Lee terus-menerus meminta Charlene untuk menemaninya, mau tidak mau Charlene harus memutuskan."Baik. Aku akan menemani Anda malam ini. Tetapi Anda harus memegang kata-kata Anda. Jangan bertindak di luar batas atau aku bisa melakukan sesuatu yang tidak akan Anda duga sebelumnya." Charlene tidak peduli apakah Lee menangkap ucapannya atau tidak. Yang jelas ia sudah menegaskan pada pria itu bahwa Lee tidak boleh melanggar janjinya. Kalau boleh jujur, ia sendiri juga sudah sangat lelah."Ehmm." Hanya jawaban it

    Last Updated : 2024-05-26
  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 66. Rasa yang Berbeda

    "Tuan, tolong–." "Kenapa? Kau merasa risih jika aku membahas hal ini?" potong Lee.Pria itu mengambil air putih dan meneguknya sedikit sebelum meraih garpu dan pisau, lalu mulai mengoyak sandwich yang ada di hadapannya dengan kedua alat itu. "Ngg ... aku rasa tidak seharusnya kita membahas tentang masalah ini," ujar Charlene sembari memperhatikan Lee yang sedang menancapkan garpu pada potongan sandwich itu dan meloloskannya ke dalam mulut. "Anda tahu bahwa saya akan segera menikah. Sementara Anda sendiri sekarang juga menjalin hubungan dengan Nona Frost."Lee tidak membalas ucapan Charlene karena pria itu sibuk mengunyah roti lapisnya. Ia lantas memasukkan sesuap sandwich lagi ke dalam mulutnya. Mengunyahnya dengan ekspresi serius. "Kenapa sandwich buatan Nyonya Cullen hari ini agak berbeda?" lontar Lee ketika ia tampak memperlambat gerakan pada rahangnya karena hampir selesai meloloskan semua makanan yang ada di mulutnya melewati tenggorokan. "Eh? Kenapa? Apa tidak enak?" sel

    Last Updated : 2024-05-27
  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 67. Kedatangan Winter ke Kantor Lee

    Charlene tersenyum kecut. Tidak hanya itu saja, ia merasa bagian hatinya terasa nyeri. Dan ia menebak bahwa mungkin asam lambungnya kumat.Well, Charlene memang berusaha untuk menyangkal, karena sebenarnya ia tahu hal apa yang membuat hatinya terasa sakit."Baguslah jika Anda tidak keberatan dengan status Nona Frost yang memiliki lima orang anak tanpa suami."Pernyataan bodoh yang mengandung rasa iri. Charlene menyadari hal itu dan ia membenci dirinya yang sedang mencoba memprovokasi Lee dengan mengungkit soal Winter yang tidak memiliki suami. Demi Tuhan, ia bukan orang yang licik dan tidak berniat untuk menjadi orang seperti itu.Ia harus bisa menerima kenyataan kalau Lee benar-benar menyukai Winter. Jika tidak, mana mungkin pria itu pulang dalam keadaan baju terdapat noda lipstik dan leher penuh tanda merah. Mengingat hal itu bukannya meredakan rasa nyeri yang Charlene rasakan, justru membuatnya terasa semakin sakit. Charlene tidak tahu ada apa dengan dirinya. Di saat ia berulang k

    Last Updated : 2024-05-28
  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 68. Haruskah Bertatapan Sedekat Itu?

    Memangnya ia bisa menolak permintaan itu? Tidak."Baik. Permisi Tuan Montana, Nona Frost."Charlene melangkah dengan tenang melintasi ruangan. Saat melewati Winter dan Lee yang sedang mengobrol dengan akrab, ia merangkai wajah sedatar mungkin."Aku minta maaf jika semalam terasa kurang memuaskan," lontar Winter."Tidak apa-apa. Kita ulangi lagi sekarang."Demi Tuhan, Charlene tidak tahan mendengar pembicaraan itu. Ia menarik langkah dengan tergesa-gesa. Hal itu tidak luput dari perhatian Winter. Sedangkan Lee tampak tidak acuh.Berbeda dengan Winter yang menatap punggung Charlene hingga gadis itu menghilang dari hadapan mereka. "Ada apa?" tanya Lee pada Winter. Winter segera mengalihkan pandangan dari Charlene ke arah Lee. Ia mengulum senyum lebar saat bertukar pandang dengan Lee, membuat pria itu menautkan kedua alisnya."Apa ada sesuatu yang aneh di wajahku?" Winter tertawa. "Tidak," jawabnya tanpa menanggalkan senyum di wajahnya.Ia berdiri dan melangkah ke arah sofa tempat di

    Last Updated : 2024-05-29
  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 69. Selingkuh?

    Charlene mengalihkan tatapannya dari layar laptop kala mendengar suara siulan yang datangnya dari arah kamarnya dengan kamar Lee. Pria itu sedang menarik langkah menuju ke arahnya dan terlihat bahagia. Charlene berpikir semua ini karena Winter.Well, dalam dua minggu terakhir ini, hampir setiap hari Charlene memesan tempat di restoran untuk Lee dan Winter yang akan berkencan. Ia mengatakan pada dirinya bahwa itu bukan masalah baginya. Dia bukan siapa-siapa Lee, hanya asisten pria itu.Jadi, kenapa dia harus merasa kesal atau keberatan jika Lee berkencan dengan Winter? Lagi pula harus ia akui kalau Winter membawa hal positif dalam kehidupan Lee. Sejak Lee berkencan dengan Winter, sikap pria itu jauh lebih ceria dan jauh lebih baik terhadap Charlene. Mungkin benar yang dikatakan oleh para rekan kerjanya, kalau Winter merupakan jalan keluar bagi Lee dan perusahaan pria itu. Mungkin saja sikap dingin dan arogan Lee selama ini diakibatkan oleh stress karena pekerjaan. Kini setelah mengena

    Last Updated : 2024-05-29
  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 70. Tidak Fokus

    "Ada apa denganmu?" "Eh?" Charlene mengangkat kepalanya."Dari tadi aku bicara, sepertinya kau tidak menyimaknya sama sekali," tuding Lee yang sedang duduk di balik meja kerjanya sembari mengetik."Ngg ... maaf," sesal Charlene yang duduk di seberang Lee sembari membantu pria itu mengecek dokumen.Bukan tanpa alasan Lee menuduhnya demikian, karena sejak tadi pria itu diam-diam memperhatikan Charlene yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan melamun daripada memeriksa dokumen yang diminta oleh Lee."Aku lihat akhir-akhir ini kau tidak konsentrasi. Ada masalah apa?" selidik Lee. "Eumm ... tidak ada," dusta Charlene. Ia tidak mungkin menceritakan masalahnya pada Lee. Pria itu pasti hanya akan mengatakan hal-hal yang menyakitkan jika mengetahui masalah yang sedang dialami oleh Charlene. Sebab, entah kenapa Charlene merasa bahwa Lee memang tidak menyukai Axel.Charlene memang tidak bisa fokus akhir-akhir ini karena selalu terbayang pembicaraannya dengan Axel tempo hari. Dia sangat yak

    Last Updated : 2024-05-30
  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 71. Gaun yang Menimbulkan Fantasi Liar

    "Ada apa? Apa kau keberatan dengan pilihanku?" selidik Lee."Ngg ... bukan begitu." Charlene melambaikan kedua tangannya dengan cepat."Lalu apa masalahnya?""Gaun itu sepertinya akan membuatku terlihat salah kostum," terang Charlene. "Jadi, maksudmu pilihanku sangat buruk?" "Tidak. Aku tidak mengatakan hal seperti itu. Gaun itu bagus, hanya saja itu cocoknya di pakai di musim dingin, bukan di musim panas." "Memangnya kau mau mengenakan gaun seperti apa?" selidik Lee."Hmm ... gaun yang sesuai dengan musimnya."Lee memicingkan matanya."Jadi, kau ingin memakai gaun yang terbuka sepeerti kemarin? Apa kau ingin menggoda Tuan Alpheus?" tuding Lee. "Meng-menggoda Tuan Alpheus?" Charlene tertawa tidak percaya. "Jauh sekali pikiran Anda. Aku tidak suka dengan pria yang beristri," tegas Charlene. "Benar, kau tidak suka?" "Di dunia ini ada begitu banyak pria yang masih single. Jadi kenapa harus memilih suami atau kekasih orang?" "Aku masih single, tetapi kau tidak tertarik padaku," te

    Last Updated : 2024-05-31
  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 72. Ketahuan

    "Gaun dan sepatu yang indah," sanjung Givella Alpheus kala bertemu dengan Charlene malam itu. Well akhirnya Charlene mengenakan gaun terakhir yang dipilihnya tadi, karena memang gaun itulah yang tampilannya paling sopan. Semua gara-gara Lee yang mengatakan bahwa gaun-gaun lainnya bisa mengundang fantasi para lelaki yang melihatnya. Tentu saja Charlene tidak suka menjadi objek para lelaki itu, demi menghindari hal yang tidak diinginkan seperti pelecehan contohnya."Terima kasih, Nyonya Alpheus," balas Charlene.Ia menatapsekilas sepatunya yang berwarna senada dengan dress yang ia kenakan. Sepatu itu memiliki desain simple dengan hiasan pita mutiara pada bagian depan. Itu adalah sepatu baru pemberian Lee dan Charlene tidak bisa menampik bahwa sepatu itu sangat indah."Kau bisa memanggilku Givella dan Tuan Alpheus dengan Damon. Karena Lee juga memanggil kami demikian. Bukan begitu, Lee?" "Iya." Lee melempar senyum ke arah Givella. "O, iya, silakan duduk," ujar Lee pada Damon dan Givell

    Last Updated : 2024-06-01

Latest chapter

  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 112. Memelukku Jauh Lebih Menghangatkan

    Lee membuka pintu kamarnya dan menemukan Charlene berdiri di hadapannya. Gadis itu sedang memeluk laptop dan memegang ponselnya. "Ada apa?" tanya Lee. "Nggg ... tidak. Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin menanyakan apakah kau butuh sesuatu," kilah Charlene. Sejujurnya, bukan itu tujuannya menghampiri kamar Lee. Setelah pembicaraan mereka tadi pagi, malam ini ia berpikir untuk tetap tidur di kamar Lee—sesuai permintaan pria itu. Namun, begitu Lee telah berdiri di hadapannya saat ini, ia justru tidak sanggup mengatakan bahwa ia menerima tawaran pria itu dan mulai malam ini ia akan tidur seranjang dengan Lee."Tidak, aku tidak membutuhkan apa-apa," balas Lee.Charlene mengangguk. "Baiklah, kalau begitu, selamat malam." Charlene memutar tubuhnya 90 derajat, berniat kembali ke kamarnya.Namun, tangan Lee bergerak dengan cepat meraih lengan atas gadis itu. Langkah Charlene pun terhenti."Ada apa? Kau teringat jika membutuhkan sesuatu?" Giliran Charlene yang bertanya."Iya.""Kau lapar? in

  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 111. Jatuh Cinta

    "A-aku ...." Charlene tidak tahu harus menjawab apa. Ini sangat aneh untuknya.Lee terkadang sangat berbeda. Tidak, bukan berbeda. Sikap pria itu memang agak berubah dan Charlene tidak tahu apa yang menyebabkan pria itu menjadi seperti saat ini. "Kenapa kau ingin aku tidur di sini? Jangan bilang kalau kau jatuh cinta padaku." Antara ingin mencari penjelasan sekaligus mencairkan situasi yang terasa begitu canggung baginya saat ini.Mengenai Lee yang jatuh cinta padanya, jelas tidak mungkin. Charlene tidak memiliki jawabannya. Hanya saja memang mustahil jika Lee jatuh cinta padanya. "Apakah berdosa jika aku jatuh cinta padamu?"Deg!Seketika, keyakinannya tadi goyah setelah mendengar apa yang Lee katakan selanjutnya. Tidak! Tidak!Lee mungkin hanya mengerjainya saja. Pria itu pasti sedang bercanda. Setelah itu, seperti biasanya, Lee pasti akan mengeluarkan kata-kata yang mencemooh atau apa pun itu."Tidak. Kau berdosa jika hanya berniat mengejekku," ucap Charlene."Siapa bilang aku se

  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 110. Permintaan Lee

    Charlene ingin menarik dirinya mundur. Namun, Lee mencegahnya dengan mempererat pelukannya. Ya! Posisi mereka saat ini sedang berbaring sambil berpelukan. "Lepas, Lee." Charlene mendorong dada pria itu. "Tidak, sampai kau tenang dulu." Lee tetap menahannya. Charlene masih terus menggeliat. Tidak mengacuhkan apa yang Lee katakan. "Teruslah melawan, tetapi kau harus tahu kalau aku tidak ingin melukaimu." Ucapan Lee seketika itu sukses menghentikan serangan yang Charlene lakukan. Gadis itu berusaha mengumpulkan udara setelah tadi mengeluarkan cukup banyak tenaga agar bisa terlepas dari belenggu Lee. Charlene harus mendongak untuk bisa menatap netra pria itu. "Kau janji akan melepaskanku, bukan? Kenapa belum dilepaskan juga?" tuntut Charlene. "Akan kulepaskan asalkan kau tidak menyerangku lagi," tawar Lee. Charlene memejamkan matanya untuk mengatur emosinya. Ia lantas kembali membuka matanya untuk menatap mata Lee. "Aku janji tidak akan menyerangmu. Jadi tolong lepaskan ak

  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 109. Genap 2000

    "Aturannya masih tetap sama. Jangan melewati batas yang telah aku buat," ujar Charlene. Ia lantas mengempaskan bokongnya ke atas tempat tidur Lee disusul dengan menghela napas. "Aku merasa belakangan ini ibumu terlalu sering menginap di sini." "Kenapa? Kau keberatan?" lontar Lee yang tengah bersandar pada kepala tempat tidur dengan tablet di tangan. Ia sedang sibuk mengerjakan sesuatu yang tidak Charlene ketahui. Namun, kini ia tengah mengalihkan tatapan dari tabletnya ke arah Charlene. "Tidak. Kenapa harus keberatan?" Charlene balik bertanya. "Ini rumahmu. Wajar jika ibumu datang dan menginap.""Kalau tidak keberatan, kenapa mengeluh?" tuding Lee."Aku tidak mengeluh," bantah Charlene.Ia bukan memang bukan mengeluh, tetapi hanya merasa ada sesuatu yang janggal dengan apa yang Hana lakukan."Apa yang kau pikirkan?" selidik Lee kala mendapati Charlene seperti sedang memikirkan sesuatu. "Tidak. Tidak ada." "Jangan berbohong. Kalau aku memaksamu untuk berkata jujur, nanti kau akan

  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 108. Jawabanku adalah 'Iya'

    Charlene menggeleng. "Kalau begitu, ayo kita makan siang bersama." Lee menawarkan tangannya. Charlene hampir tidak berani bergerak, tetapi ia mengerling ke arah rekan kerjanya. Tidak perlu waktu yang lama baginya untuk memutuskan menyambut tangan Lee. Lebih cepat, lebih baik sebelum teman-temannya itu terkena masalah.Sebab, Charlene merasa Lee sedang marah. Hal itu membuatnya yakin jika Lee cukup banyak mendengar pembicaraan mereka. Lee pun menariknya pergi setelah tangan Charlene berada di dalam genggamannya.Charlene sempat menoleh ke arah rekan-rekan kerjanya hanya untuk melempar senyuman sembari memberi isyarat 'oke' dengan jari-jarinya, agar mereka tidak cemas. Lee lantas membawa Charlene menuju ke depan gedung kantor. Di sana sudah ada Marvin yang tampak stand by di samping mobil Lee. Mereka masuk ke dalam mobil dan Marvin pun melajukan mobilnya di tengah kepadatan lalu lintas di siang hari. Setelah beberapa saat berlalu, Charlene diam-diam melirik ke arah Lee yang duduk di

  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 107. Pengecut

    "Kenapa dia terlihat lesu?" tanya Charlene kala bergabung dengan rekan sekantornya di salah satu kafe kantor."Dia sedang patah hati karena akhirnya kau menikah dengan bos," terang Beatrice."Padahal dari awal aku sudah katakan padanya kalau dia bukanlah saingan bos," timpal Victor.Wajah Charlene menunjukkan tanda tidak nyaman dan serba salah."Kalian ini, jangan sembarangan bicara. Ronald hanya mengganggapku sebagai teman."Sementara itu, Ronald yang sedari tadi menjadi topik pembicaraan mereka, sama sekali tidak memberikan komentar. Charlene pun menarik kursi yang ada di hadapan pria itu. "Kau tahu, kami cukup kesal karena kau tidak berkata jujur pada kami saat pertama kali bekerja di sini," tukas Rebecca yang duduk di sebelah Ronald. "Kenapa kau tidak terus terang mengatakan bahwa kau memang punya hubungan dengan bos?"Charlene menjadi semakin tidak enak. Teman-temannya menjadi salah paham dan ia sendiri tidak tahu harus bagaimana menjelaskan pada mereka bahwa dirinya memang tida

  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 106. Ingin Punya Berapa Anak?

    Charlene menatap Lee dengan mata menipis. Ia memang telah dibohongi Lee. Ugh! Harus terlihat romantis di depan Hana? Justru mertuanya itu jadi merasa mengganggu mereka. Charlene lalu membalikkan tubuhnya menghadap ke Hana. Ekspresinya yang gusar kini telah berganti dengan senyuman. "Tidak, sama sekali tidak mengganggu." Hana tersenyum balik. "Apa kau sudah selesai mengupas kentangnya? Aku sudah menyajikan steak-nya ke atas meja makan," jelas Hana. Senyum Charlene mendadak lenyap. Ia melirik tajam ke arah Lee yang berdiri di belakangnya. Lee menatap balik ke arahnya tanpa rasa bersalah. Satu lagi kebohongan pria itu. Well, dia akan membuat perhitungan dengan suaminya nanti. "Belum. Sebentar lagi. Aku akan meminta Lee untuk membantuku," ujar Charlene. "Baiklah, kalau begitu aku akan memanggil Pieter dulu." Hana kemudian meninggalkan Charlene dan Lee di dapur. "Kau menipuku." Itu bukan pertanyaan dan Charlene bahkan belum menoleh ke arah Lee karena tatapannya masih tertuju ke amb

  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 105. Tertipu

    Charlene sedang menyiapkan makan malam di dapur bersama dengan Hana. Baru dua hari lalu, Charlene menikah dengan Lee, tetapi Hana sudah datanf untuk menginap. Bukannya Charlene merasa tidak nyaman dengan kehadiran Hana ataupun merasa keberatan. Ia justru sangat senang karena bisa mengobrol banyak hal dengan wanita paruh baya itu. Hanya saja, Charlene merasa sedikit aneh. Apakah Hana memang sengaja menginap di sana untuk memata-matai Charlene dan Lee? "Makan apa kita malam ini?" tanya Lee. Kemunculan Lee yang mendadak, sebenarnya tidak akan membuat Charlene terkejut seandainya pria itu tidak tiba-tiba memeluk tubuh Charlene dari belakang dan kemudian mengecup pelipis Charlene. Sontak saja sekujur tubuh Charlene terasa meremang. Ia melirik Lee dengan keberadaan wajah pria itu yang begitu dekat dengan wajahnya. Lee tersenyum menggoda. Menilai dari ekspresi pria itu, sepertinya Lee memang sengaja mengambil kesempatan itu agar dapat memeluk dan mencium Charlene. Charlene ingin marah, t

  • Istri Eksklusif sang CEO   Bab 104. Pasrah di Bawah Tubuh Lee

    Charlene tidak tahu sejak kapan Lee menanggalkan penutup dada yang ia kenakan karena terlalu sibuk memikirkan hal lain tadi. Namun, setelah menyadari apa yang tengah Lee lakukan padanya saat ini, membuat darah Charlene seakan bergejolak di dalam sana. Tubuhnya terasa panas dan tanpa ia inginkan, bagian bawah tubuhnya terasa sangat hangat.Lee mengisap bongkahan kenyal itu sambil memainkan puncak berwarna pink merona yang berada di dalam mulutnya, dengan menggunakan lingualnya. Sesekali Lee mengisapnya dengan sangat kuat, membuat tubuh Charlene menegang karena rasa nikmat. Kali lainnya, pria itu memindahkan bibirnya pada bagian bongkahan hanya untuk meninggalkan tanda kepemilikan di sana.Satu tangan Lee memilin puncak yang lainnya, mempermainkannya. Charlene merasa sangat basah. Hanya desahan dan lenguhan yang keluar dari bibirnya tanpa adanya penolakan."Lee ...," lirih Charlene. Tidak ada pria mana pun yang pernah menyentuhnya seintim ini, termasuk Axel. Namun, bukan berarti ia pol

DMCA.com Protection Status