Share

Bab 9

"Baiklah. Silakan lanjutkan Pak Penghulu!" sahutku lantang.

Aku tidak akan menangis lagi di pernikahanmu ini, Mas. Tidak akan sudi.

Kemudian aku berdiri. Lalu melangkah mendekati kedua calon pengantin itu. Semua orang di ruangan itu masih menatapku. Mas Alif terlihat bingung.

"Tapi ...  saya ada satu permintaan, Pak penghulu," tegasku  seraya melirik pada kedua calon pengantin yang  sepertinya sudah sangat tidak sabar itu.

"Apa-apaan kamu, Shinta? Sudah aku bilang jangan bikin malu!" bisik Mas Alif dengan geram seraya melotot padaku.

"Hey! Siapa sebenarnya yang sudah bikin malu ? Aku atau kamu, Mas ? Siapa yang sudah melakukan perbuatan menjijikkan itu?" Entah keberanian dari mana aku bisa berbicara lantang di hadapan laki-laki itu.

"Dasar perempuan kampungan! Berani sekali kamu berbicara seperti itu. Lihat saja dirimu! Sungguh memalukan. Pantas saja orang-orang mengira kamu pembantu," hardik Mela sambil bertolak pinggang menatap sinis padaku.

Astaga ...! Ingin rasanya aku tarik konde yang ada di kepalanya itu.

"Sudah ... sudah, jangan ribut ! Sebaiknya mari kita dengarkan permintaan dari Mbak Shinta ini. Silakan Mbak Shinta." Pak RT  mencoba menenangkan situasi.

Aku menarik napas panjang. Lalu membuangnya perlahan. Berusaha menenangkan hati yang sudah mulai panas bergejolak.

"Mas Alif, sebelum kamu menikahi perempuan ini ..., Aku minta ... ceraikan aku terlebih dahulu!" tegasku.

"Talak Aku sekarang juga, Mas!" lanjutku lagi seraya menatap tajam pada suamiku itu.

Sontak Ibu mertua dan para iparku tercengang mendengar perkataanku. Sepertinya mereka tak menyangka aku melakukan hal ini. Aku yang sehari-harinya sangat penurut dan tidak pernah membantah. Tiba-tiba memberanikan diri berkata lantang di depan umum.

"Alif ..., buruan talak perempuan ini!!" Mas Alif yang juga tercengang menatapku, tiba-tiba tersentak oleh sentakan Mela yang berada di sebelahnya.

Ibu menggeleng lemah seraya menatap Mas Alif. Apa maksudnya?

Laki-laki itu juga sepertinya ragu dengan permintaanku. Bukankah selama ini mereka  selalu membenciku?

"Shinta ... maaf, Aku tidak bisa ...," lirihnya.

"Apaa? Kenapa tidak bisa, Mas? Bukankah aku ini istri yang memalukan? Hingga kamu tak sudi memperkenalkanku pada teman-temanmu," pekikku kesal.

"Sudahlah, Shinta. Biarkan Alif menikahi  Mela. Toh dia tetap akan bertanggung jawab menafkahi kamu nanti." pinta Ibu lembut mencoba mempengaruhiku.

"Lagian kalau kamu dicerai, mau tinggal di mana? Mau makan apa kamu? Apa nggak malu kalau balik lagi ke panti asuhan itu?" Tandas Kak May dengan nada ketus.

"Itu urusanku. Kak May tidak perlu memikirkan hal itu!" sanggahku.

"Ayo Pak penghulu, silakan laksanakan ijab kabulnya!" pinta Ibu.

"Tidak bisa! Mas Alif harus menceraikan aku dulu!" pungkasku.

"Jangan keras kepala kamu, Shinta!" bentak Kak May. Wajahnya sudah terlihat sangat emosi

"Maaf Bapak dan Ibu, sebaiknya ada kesepakatan dulu sebelum pernikahan ini di laksanakan," ujar Pak RT.

"Lekaslah, Lif ... Segera talak perempuan kampungan ini!" Mela mulai gusar melihat Mas Alif yang ragu-ragu.

"Hm ... Baiklah!" gumam Mas Alif.

"Alif ....!" bentak ibu seraya melotot pada anak laki-lakinya itu.

"Maaf, Bu. Saya harus menceraikan Shinta," Ujar Mas Alif.

Kenapa Ibu terlihat panik? Bukankah selama ini Ibu tidak menyukaiku? Seharusnya beliau mendukung aku bercerai dengan Mas Alif. Tapi ... , Ada apa sebenarnya?

"Alif ...Jangan ...!! teriak, Ibu melihat suamiku mulai membuka mulut.

"Maaf kan aku, Bu."

"Cepat, Lif! Talak dia!" Bentak Mela dengan gusar.

"Baiklah ..., Shinta Humaira ..., saat ini juga aku talak kamu. Mulai sekarang kamu bukan istriku lagi." Dengan suara bergetar akhirnya Mas Alif mengeluarkan kata-kata itu.

"Alif ... Apa-apaan kamu! Habislah kita ...!" pekik ibu histeris.

Semua menoleh padanya. Mela menatap tak suka pada Ibu.

Sikap ibu sungguh aneh. Ada apa sebenarnya? Kenapa ibu berteriak seperti itu?

Comments (1253)
goodnovel comment avatar
Rofina Surbakti
ceritanya menarik
goodnovel comment avatar
Irna Nani
sangat menarik
goodnovel comment avatar
Friska raja
luar biasa keputusan Shinta..aku suka karakternya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status