Share

23. Ciuman Pertama

Penulis: Zi Aldina
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-22 22:15:23

“Halo, Ajeng ... maaf ya aku telepon pas kamu lagi sibuk-sibuknya. Aku kira enggak bakal diangkat.” Sahabat Ajeng bernama Farah menelepon saat Ajeng sedang membakar kartu undangan pernikahannya.

“Enggak kok aku lagi enggak sibuk.” Ajeng menopang dagu sembari duduk memandangi api yang menghanguskan kartu-kartu itu.

“Maaf ya kemarin aku enggak bisa datang ke acara akad kamu, beneran deh kemarin aku sibuk banget. Eh, kamu lagi ganti baju pengantin ya.”

“Baju pengantin apanya. Orang aku enggak jadi nikah sama Bima. Enggak perlu minta maaf juga enggak bisa dateng, Far. Emang semuanya sudah batal kok.”

“Hah! Masa sih? kamu bercanda?!”

“Masa aku bercanda sama hal sakral.”

“Serius Ajeng, aku sekarang lagi ada di resepsi pernikahan kamu dan Bima. Aku baru aja dateng. Aku pikir kamu lagi ganti pakaian. Lihat pelaminannya cuma ada Bima sama orang tuanya, tapi pestanya tetep ada kok.”

“Yang bener ?!” Ajeng berdiri saking terkejutnya. Dia tidak menyangka Bima akan tetap melangsungkan resepsi perni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Cantikku Ternyata Lampir   24. Olah Raga Di Malam pertama

    “Cium ... cium ... cium ....”“Yaaa!”Semua orang memekik begitu Bima mencium pengantinnya di depan tamu undangan. Tak terkecuali Ajeng yang baru saja datang. Darahnya mendidih, seketika memuncak hingga ujung kepala, matanya melebar menyaksikan Bima melepaskan pagutannya dan tersenyum kepada penyihir yang hampir saja membunuhnya. Ajeng tidak menyangka Bima bisa berubah 380 derajat, yang tadinya hanya mencintai Ajeng kini malah berbalik menikahi perempuan laknat itu. Siti menyukai hal mistis, dia bisa menerawang dan mungkin saja dia melakukan hal-hal curang untuk membuat Bima jatuh cinta padanya. Ya, Ajeng meyakini kalau Siti mempunyai ilmu pelet dan jampi-jampi yang bisa membuat hubungan Ajeng dan Bima hancur seperti sekarang. Dia benar-benar tidak terima!Siti geram dengan sikap Bima, meski tadi Loli sudah memperingatkan akan ada acara mencium pengantin setelah lempar bunga. Tetap saja Siti merasa Bima tengah mengambil kesempatan. Tanpa pikir panjang dia menginjak kaki Bima saat mere

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Istri Cantikku Ternyata Lampir   25. Ambil Kesempatan Dalam Kesempitan

    “Ini baju buat kamu, saya baru beli di distro depan.” Bima memberikan sebungkus kantung kresek pada Siti. Kemudian dia mengenakan kaus yang baru juga dia beli.Siti mengambil pakaian dalam kantung untuk melihatnya. Dia mengerjap kemudian berpindah menatap Bima. “Kausnya kembar? Warna dan gambarnya sama?”“Iya, adanya kaus pasangan. Sekarang kan lagi Valentine, jadi mereka jualnya kaus-kaus seperti ini.”“Ish.” Siti memalingkan wajah. “Kenapa? Kamu enggak mau pakai kaus kembaran sama saya? Jadi mau pakai baju compang-camping itu?” Bima mengernyih menatap gaun panjang yang tiba-tiba jadi mini berkat ulahnya. “Saya sih malah seneng, dapat pemandangan alam pas mau tidur.”Siti langsung menutupi tubuhnya. “Iya saya pakai kaus ini!”“Gara-gara kamu nih kemeja mahal saya jadi rusak. Untung celana dan isinya masih bisa terselamatkan.” Bima menyejajarkan kemejanya yang sobek akibat Siti.“Kamu duluan yang mengoyak gaun mahal saya!”“Mahal? Memangnya kamu yang beli. Yang beli juga saya, ya w

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-25
  • Istri Cantikku Ternyata Lampir   26. Tembakkan

    “Argh!” Bima menggeram memegangi bibirnya yang memerah akibat gigitan Siti. Bukan gigitan lembut yang dia dapat tapi seperti gigitan singa memangsa lawannya. Sepertinya Siti sengaja melakukan demikian agar merusak momen romantis dan intim mereka. “Kamu ini! Ish!” Bima tidak bisa berkata-kata lagi. Dia mungkin bisa menaklukkan penjahat tapi belum bisa menaklukkan Siti.“Apa?!” Siti melotot menantangnya. Kamu pikir saya perempuan gampangan.“Terus apa yang bisa membuat kamu gampang. Heh Siti, kamu kan istri saya!”“Tapi kamu menikahi saya bukan karena cinta, mungkin karena nafsu seperti sekarang!”Bima celingak-celinguk memeriksa adakah orang yang mendengar teriakan Siti. Untung Resort ini sepi jadi Bima bisa melanjutkan sanggahannya, “itu wajar saja tahu! Kita tinggal serumah, kemarin pun kamu peluk-peluk saya, itu berarti kamu juga punya nafsu. Bagi saya itu normal karena kita saling membutuhkan. Itu kenapa manusia harus menikah.” Bima mendengkus lalu berjalan mendahului Siti yang ten

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-26
  • Istri Cantikku Ternyata Lampir   27. Bunga Dalam Hati

    Siti berjalan bolak-balik di depan pintu ruang ICU. Berharap tidak ada tindakkan lain selain menjahit luka Bima. Hingga beberapa menit dokter ke luar bersama Bima.“Loh kamu kok sudah berdiri?” tanya Siti melihat Bima di papah oleh Dokter..“Hanya luka sobekan di pinggang. Tidak ada peluru yang bersarang. Jadi pasien bisa dirawat di rumah,” jelas Dokter memberikan Bima pada Siti.Bima membuka lima jarinya pada Siti saat mereka ke luar dari klinik. “Sudah aku enggak apa-apa. Luka kayak gini sudah biasa.”Di luar mereka bertemu dengan Mena yang baru saja datang khusus menginterogasi Bima dalam mobilnya. “Bagaimana lukamu?”“Enggak terlalu serius.” Bima menyandarkan punggungnya di jok mobil sambil mengernyih, sementara Siti membantu Bima agar bisa duduk lebih nyaman.“Apa kamu enggak kenal orangnya? Mungkin saja dia seorang residivis, atau pernah memiliki dendam denganmu?” tanya Mena lagi, duduk memutar tubuhnya ke belakang menghadap Bima. Sedang di sebelahnya ada satu anggota kepolisi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • Istri Cantikku Ternyata Lampir   28. Siapa Siti Sebenarnya?

    Selangkah lagi Bima mungkin bisa sepenuhnya menguasai Siti. Saat wanita itu terbaring di bawah tubuhnya yang ia sanggah dengan telapak tangan. Bima bergerak hati-hati menurunkan punggungnya mendekati Siti tapi lagi-lagi dia harus merasakan sakit karena lukanya masih basah. Sontak Bima menegakkan tubuh tidak dapat terlalu lama membungkuk.“Sakit lagi?” tanya Siti, segera duduk memeriksa Bima.“Ah, sial!” rutuk lelaki itu. Lukanya sungguh-sungguh merusak suasana romantis mereka..“Jangan banyak bergerak, segeralah duduk.” Siti membantu Bima kembali berbaring di kasur.“Kamu tetap di samping saya kan?” pinta Bima, yang kini terlihat seperti anak kecil.“Iya, kalau kamu mau minum atau mau makan biar saya ambilkan.”“Enggak usah. Saya cuma butuh kamu di sisi saya sekarang. “ Bima menarik tangan Siti agar duduk di sebelahnya. Dia menyandarkan kepalanya di bahu Siti dan mengatupkan kedua matanya.Siti sungguh-sungguh meluluh. Sudah lama dia tidak merasakan dibutuhkan, dipedulikan dan dicint

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • Istri Cantikku Ternyata Lampir   Bab 29 Terkuak

    Setelah membersihkan sisa makanan di wastafel, Siti hendak ke kamar lain entah untuk apa. Mengetahui Siti akan berpindah tempat Bima terburu memanggilnya.“Siti!”“Ya.” Siti menoleh.“Kamu ninggalin saya di sini sendirian?”“Memang kamu mau ke mana? Kamu enggak bisa jalan sendiri? Apa ada yang sakit lagi?”“Bukan itu, kamu enggak lihat nih saya belum mandi.”“Terus?”Bima menepuk dahinya. “Ya harusnya kamu bantuin saya mandi.”“Bantu man-di?” Siti mengerjap sambil menalar maksud Bima. “Saya seka saja ya, sebentar saya ambilkan air hangat.”“Saya mau ke kamar mandi. Mau buang air kecil.”“Hah?! Terus saya?” pikiran Siti pun berjelajah ke negeri seberang, pipinya langsung memanas.“Ya kamu tunggu di luar. Nanti kalau selesai baru seka di kamar mandi saja. Saya mau sekalian sikat gigi soalnya.”Siti memelankan suaranya, bersikap malu-malu. “Memangnya kamu enggak bisa seka tubuhmu sendiri.”“Bisa untuk bagian atas, tapi bagian bawah gimana? Saya kan belum bisa membungkuk.”“Bagian bawah?”

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • Istri Cantikku Ternyata Lampir   30. Tongkat Sakti

    “Fuhhh ....” Bima membuang napas panjang ketika melihat rumahnya yang kacau. Dia berkacak pinggang sembari menoleh ke Mena. “Tidak ada sidik jari tertinggal?”Mena menggeleng. “Aku rasa mereka para pekerja profesional.”“Ya Profesional yang merusak barang-barangku. Bagus sekali, Vas bunga pecah, isi bantal berhamburan, majalah sobek. Sebenarnya apa yang mereka cari?”“Enggak ada satu pun yang hilang?” Mena malah menanyakan hal yang sama lagi.“Sejauh ini enggak ada.” Bima menggidikkan bahunya.“Pasti ini ada kaitannya dengan mafia-mafia yang belakangan tertangkap. Ada bandit yang lebih besar lagi dan mungkin saja di bagan kita sendiri.”“Ya, pasti posisi orang itu juga tidak main-main. Bagaimana dengan penemuan mayat kemarin?”“Masih dalam proses autopsi. Kemungkinan mayat itu sengaja dibuang ke sungai supaya di makan buaya untuk menghilangkan jejak. Mayatnya saja tidak lengkap.”“Aku pikir korban mutilasi.” Bima mengernyitkan dahinya.“Bukan, potongan tubuhnya tidak rata seperti gigi

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01
  • Istri Cantikku Ternyata Lampir   31. Satya Loka

    Siti dan tiga bocah sangat terkejut melihat benda itu ternyata sudah hilang dari kotak kaca. Bocah itu saling berbisik-bisik, dan Siti membelalak menatap mereka.“Apanya yang seram?! Tak ada pula benda di dalam kotak ini! Haish. Mengganggu orang saja.” Siti mengangkat tangannya hendak menjitak Loli dan kedua temannya.“Tadi ada kok Kak Siti. Iya kan Nit, Sil?” Lirik Loli pada kedua temannya.“Iya Kak, beneran tadi kita lihat benda itu gerak-gerak sendiri,” Nita menimpali.“Beneran Kak, kita enggak bohong kok. Hii Sisil jadi merinding.” Sisil bergidik.“Halah ya sudah lah. Lagi pula kalau tidak ada bagus juga. Dari pada kalian ketakutan terus.” Siti berbalik badan dan melihat petugas sedang membersihkan benda bersejarah di dalam kotak lain. Dia pun bertanya pada petugas. “Mas lihat benda pusaka yang ada di sini enggak?”“Oh mungkin lagi dibersihkan sama petugas lain, Mbak.” Petugas itu kembali bekerja.“Tuh dengar kan, bendanya sedang dibersihkan bukan menghilang karena hantu.” Siti be

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-02

Bab terbaru

  • Istri Cantikku Ternyata Lampir   48. Tamat

    “Sebenarnya saya tidak percaya pada dia.” Datok Ranggih melirik Siti berganti melirik tongkat sakti yang Siti pegang.“Datok, percayalah Siti tidak bermaksud--" kalimat Bima terjeda oleh Siti.“Bima, wajar bila ada yang tidak percaya pada saya,” Siti menyadari betul kebodohannya 600 tahun mempercayai Serintil.“Lalu apa yang kau inginkan sekarang Lampir?” tanya Datok Ranggih masih menilik penjelasan Siti. “Apa kau ingin Bima membukakan pusaran waktu kembali?”“Apa kamu ingin kembali ke kehidupan lamamu Siti?” kini mata Bima berkaca-kaca. Dia tahu Siti masih terjebak pada zaman yang tidak seharusnya. Mungkinkah Siti masih ingin memperbaiki masa lalunya?“Saya ...” Siti menjeda kalimatnya. Dia memberikan tongkat saktinya pada Bima. “Pertama saya ingin mengembalikan tongkat pusaka ini pada negara.” Lalu dia menggenggam tangan Bima seraya memandangi kedua manik ma

  • Istri Cantikku Ternyata Lampir   47. Dalang Di Balik Semua

    “Ke mana dia pergi Malik?” tanya Datok Ranggih yang kini sudah berubah menjadi manusia.“Saya tidak tahu Datok. Dia sudah nekat! Saya cemas malah Uda Bima nanti yang terbawa tipu muslihat istrinya.”“Istrinya?! Apa maksud kau?” lelaki tua itu terkejut menilik Malik.Mengetahui kesalahannya Malik langsung membungkuk di depan gurunya. “Maaf Datok. Saya berhutang janji pada Uda Bima agar tidak mengatakan rahasia ini.”“Jelaskan pada saya apa maksud perkataan kau tadi!”“Sebelum Uda Bima tahu dirinya adalah Inyiak Balang. Dia sudah menikah dengan Lampir, Datok. Dia juga tidak tahu istri yang dia nikahi sebenarnya adalah Lampir.”Datok Ranggih hanya bisa menggeleng lemah. “Mengapa sedari kemarin kau tak bilang pada Datok! Tak tahukah kau, dengan melibatkan cinta nyawa Bima terancam. Lampir pandai merayunya, bertipu muslihat berpura-pura lemah di depan Bima sampai anak m

  • Istri Cantikku Ternyata Lampir   46. Gemuruh

    Dalam kabut hitam nan pekat, meski mata Siti memejam saat menyilangkan kedua kakinya di atas batu tempat sang guru dahulu sering bertapa. Mata batinnya melihat sesosok itu datang dari balik kabut hitam. Rambut putih, punggung bengkok, kulit keriput dan celak mata hitam. Serintil mengikik berjalan pelan ke arah Siti. “Bagaimana keadaanmu Lampir?” “Tidaklah baik Nek. Mengapa Nenek tidak pernah bicara kalau dialah Inyiak yang saya cari.” Mata Siti terus memejam, ya dia hanya bisa menemui Serintil lewat perantara mimpi atau bersemedi seperti sekarang. “Kau pikir aku lebih sakti dari Batara Kala? Aku sudah sering kali berkata padamu jangan sekali-sekali mempercayai manusia. Kau terperdaya pada cinta Siti, tidak ingatkah kau bertapa menyakitkannya leluhur Inyiak muda itu melukaimu. Mereka semua sama sebab dalam diri pemuda itu mengalir darah murni Inyiak, darah dari Kumbang si busuk itu! Sebelum dia terlanjur melukaimu, bunuh dia Lampir ... sebelum dia membunuhmu ... jebak dia dengan per

  • Istri Cantikku Ternyata Lampir   45. Balang

    “Astagfirullah ... uda kenapa?” tanya Malik begitu Bima mendatangi tempat tinggalnya. Dadanya berdarah jalannya sempoyongan. Begitu masuk Bima langsung terduduk di lantai, dia mengeluarkan tusuk konde dari dalam kantungnya.“Saya ... saya sudah bertemu dia.” Bima memberikan tusuk konde itu pada Malik.“Lampir? Dia menusuk Uda?”Bima tidak menjawab, dia masih syok, linglung, entah apa lagi sebutannya. “Saya pikir dia akan langsung membunuh saya.”Malik menilik ujung tusuk konde itu kemudian mengendus. “Dia tidak membubuhkan racun bunga kalmia. Lampir selalu membubuhkan racun di setiap senjatanya.”Bima tertegun, berarti Siti memang tidak berniat membunuhnya. Jikalau dia memang ingin membunuh Bima saat itu. Lampir bisa menggunakan tongkat saktinya seperti yang dia lakukan pada Rodrigo dan Pram. Siti hanya menancapkan ujung tusuk konde kecil ke dada Bima. “Mengapa ... kami harus saling membunuh?” tanya Bima bersandar pada dinding.“Karena dia sudah berjanji akan membunuh semua keturuna

  • Istri Cantikku Ternyata Lampir   44. Cinta Itu Luka

    “Katakan di mana perempuan busuk itu?!” Pram menarik rambut Bima hingga kepalanya menengadah. Dia belum puas menyiksa Bima sampai lelaki itu bicara.“Saya tidak tahu!” Tentu saja Bima bisa langsung menghabisi mereka semua dengan kekuatan tersembunyinya andai kata dia boleh membunuh banyak orang tanpa takut jati dirinya terbuka.“Katakan! Atau saya akan menghabisimu perlahan!”“Lebih baik saya mati dari pada mengatakannya!”Pram menertawakan Bima. “Mana mungkin aku percaya pada polisi yang menyembunyikan seorang penyihir. Kalian pasti berkomplot dan kau Bima ... kau telah mencoreng institusi negara dengan menyembunyikan tongkat itu.”“Siti bukan penyihir! Dan kau yang telah berkhianat pada negara! Memalukan!” Bima membuang ludah mengenai Pram.“Beraninya kau!” Pram kembali menarik rambut Bima lalu berseru pada anak buahnya. “Siksa dia sampai bicara!&rdqu

  • Istri Cantikku Ternyata Lampir   43. Kembalinya Ratu Kegelapan

    “Sudah aku bilang kan Bima. Dia enggak mungkin bisa kabur kalau bukan agen mata-mata yang diberi perangkat canggih.” Pandangan Mena berkeliling ke segala penjuru. Memerhatikan slot jeruji yang masih utuh. Mencari cela untuk Siti kabur. Tidak ada, semua masih rapi seperti sediakala.“Saya akan mencarinya sendiri. Dia pasti menemui saya.” Bima tidak menyangka istrinya bisa menghilang lagi. Dia pun bingung bagaimana cara menghubungi gawai Siti. Tak ada guna, sebab gawai itu sudah hilang entah ke mana.Bima kembali ke rumah berharap bisa menemukan Siti, Tapi nihil. Dari rumah satu ke rumah lainnya Bima datangi, semua rumahnya yang berupa-rupa itu pun masih kosong tak ada jejak manusia. Bima meremas kepalanya pertanda lelah sudah menghinggapi dirinya. Bima teringat perkataan Malik tentang penyihir hitam yang mungkin saja mencelakai keluarga Bima bukan hanya klan inyiak saja. Sontak Bima bergegas mencari Malik, mungkin saja Siti diculik dengan makhluk gaib bukannya melarikan diri seperti pe

  • Istri Cantikku Ternyata Lampir   42. Menghilang

    “Saya sudah tahu semuanya,” kata Bima langsung membuka percakapan dengan Malik. Dia menengok ke pemuda itu kemudian berkata, “berarti ... kamu harimau yang menolong saya waktu itu?”“Ya, saya datang ke sini sebagai utusan untuk membimbing Uda Bima.”“Saya tidak perlu dibimbing.” Bima mengembalikan kertas pemberian Malik. “Ini silakan ambil kertas ini. Saya sudah memutuskan untuk tidak ikut campur pada urusan inyiak, saya akan tetap menjadi Bima sebagai manusia dan tidak ada sangkut pautnya lagi dengan dunia-dunia gaib kalian.”Malik menahan tangan Bima agar dia tidak pergi. “Tunggu, Uda tidak bisa berdiam diri saja. Mau tidak mau Uda harus menerima jati diri Uda sebagai seorang Inyiak balang.Bima merasa kesal, dia mendorong Malik dan menarik kerah pakaiannya. “Kenapa? Kenapa saya harus menjadi Inyiak?! Saya punya kehidupan sendiri, saya sudah cukup tenang dengan kehidupan saya. Hidup saya adalah pilihan saya! Bukan kamu yang menentukannya!”“Tidak ada pilihan selain menerima dirimu a

  • Istri Cantikku Ternyata Lampir   41. Tangkap

    Bima terjaga lebih dulu, pagi ini dia merasa sangat bahagia bisa bersama sang istri. Semua kalutnya hilang sudah selepas semalam mereka memadu kasih menjalani ibadah suami istri. Bima menopang kepalanya dengan sebelah tangan sambil memandang Siti. Menatap perempuan itu tertidur lelap seperti orang yang terjaga selama seminggu penuh. Bima tersenyum mengelus wajah ayu sang istri, kulitnya yang lembut, anak rambut tipis yang berada di pangkal keningnya, hidung mungil dan bibir merekah. Tak tahan Bima ingin menciumnya lagi. “Eng.” Siti membuka kelopak matanya perlahan. Kemudian menyipit. “Maaf saya mengganggu tidur kamu. Habis ... kamu membuat saya jatuh cinta sepanjang waktu.” Bima merekahkan senyumnya pada Siti. “Pagi-pagi sudah merayu.” Siti memukul kecil dada bidang Bima. “Siapa yang merayu, memang kenyataannya begitu." Kinu Bima berganti mengecup jemari Siti. Sang istri membalas dengan senyum malu-malu. Siti mendekatkan kepalanya bersandar pada tubuh Bima dalam satu selimut. Jemar

  • Istri Cantikku Ternyata Lampir   40. Rindu

    “Sebenarnya ... ibu sudah berjanji pada ayahmu untuk tidak menceritakannya padamu.”Bima menatap Ratna sendu. “Bu, ini bukan hanya persoalan janji. Tapi ini menyangkut jati diri Bima, Bu. Bahkan bisa meluas lagi. Tolong Bu ....”Ratna terdiam sejenak sebelum memulai ucapannya, “Sesungguhnya Seluruh keluargamu sangat memedulikanmu Bima. Dulu mereka sangat mendambakan kelahiranmu, engkaulah Inyiak Balang terakhir yang mereka tunggu-tunggu. Mereka bilang kamu adalah penyelamat. Namun begitu isi kitab Sarisang sampurna berubah. Orang tuamu mulai takut, mereka menyembunyikan identitasmu dari siapa pun termasuk dari suku mereka.”“Apa itu Inyiak Balang? Lalu apa isi dari kitab itu?”“Kamu adalah keturunan manusia harimau. Separuh jiwamu adalah siluman. Darah itu mengalir kental dari kedua orang tuamu yang sama-sama keturunan Inyiak, dan kamu adalah Inyiak sempurna dari Inyiak-Inyiak yang tersisa. Kamu adalah Inyiak penutup dari inyiak yang sudah ada. Lalu tiba-tiba isi kitab para Inyiak ber

DMCA.com Protection Status