Share

50. Salah paham

Penulis: AgathaQuiin20
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-09 14:05:55

Menikmati satu bungkus ice cream, Valery pun mengusap perutnya dengan lembut. Dia harus berterima kasih dengan calon bayinya, karena adanya dua Valery bisa keluar dari jeruji besi. Jika saja Valery tidak hamil mungkin sampai tua pun dia akan berada di penjara.

“Kamu benar-benar hamil?” tanya lawan bicaranya dengan nada mengejek.

“Aku pikir tidak. Aku hanya berpura-pura hamil agar bisa bebas dari penjara tapi nyatanya Tuhan malah membuatku hamil sungguhan.”

“Itu anak siapa?”

Valery menunjukkan tatapan sinis nya, lebih tepatnya tatapan tidak suka setelah mendengar ucapan lawan bicaranya. “Tante Mia selama ini aku hanya berhubungan dengan Shaka. Aku sangat mencintai Shaka, tidak mungkin aku mengandung bayi dari laki-laki lain selain Shaka.”

Siang ini, untuk mengusir rasa bosan. Valery memilih untuk menikmati udara segar dan juga minuman apapun yang berbau dingin. Valery menghabiskan satu bungkus ice cream susu kesukaannya. Selama hamil Valery tidak bisa jauh-jauh dari minuman yang ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Cacatku, Kembalilah!    51. Insiden malam panjang

    Sudah pukul sepuluh malam tapi Shaka tak kunjung pulang. Dia mencoba mengirim pesan pada pria itu tapi tak ada jawaban sama sekali. Ingin rasanya Sophia menelpon Shaka, tapi dia juga sadar diri dan takut mengganggu pria itu. Menutup pintu rumahnya, Sophia akhirnya memilih untuk masuk ke dalam kamarnya. Mungkin saja dia sedang sibuk, sedang mengerjakan proyek besar dan mengharuskan dia lembur, makanya sampai sekarang tak kunjung pulang juga. Memposisikan diri untuk segera tidur, Sophia malah terkejut dengan ketukan pintu yang cukup keras. Seingat Sophia dia tidak mengunci pintu depan, dia hanya menutupnya saja. Takut jika Shaka lupa membawa kunci rumah, tapi kenapa juga dia harus mengetuk pintu dengan begitu kencang? “Sophia buka pintunya.” teriak Shaka. Mengerutkan keningnya Sophia akhirnya bangkit dari rebahannya. Dia pun membuka pintu kamarnya dan terkejut melihat keadaan Shaka yang berantakan. Baju yang dia kenakan sudah tidak rapi seperti dia pergi meninggalkan rumah, dasi hita

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-10
  • Istri Cacatku, Kembalilah!    52. Cek kandungan

    Sophia sampai di toko bunga dengan nafas yang tersengal. Dia terus meminta maaf pada ayahnya karena sudah menunggunya cukup lama. Shaka memang membangunkannya pagi ini, tapi Sophia harus bersiap-siap lebih dulu dan menyiapkan bekal sarapan dan juga makan siangnya. Dia tidak sempat sarapan di rumah karena ulah Shaka. Kejadian malam itu membuat Sophia sedikit takut jika berada di dekat Shaka. Jantungnya tidak karu-karuan, dan Sophia rasanya mual jika dekat dengan pria itu. Mau marah, menangis pun tidak ada gunanya. Semuanya sudah terjadi, dan Shaka sudah merenggut sesuatu yang berharga, yang selama ini dijaga oleh Sophia. Memang sih, secara tidak langsung Shaka memberikan dirinya hak sebagai istri. Tapi kan masalahnya jika hal itu dilakukan dalam keadaan dipaksa bukanlah itu termasuk pemerkosaan? Meskipun mereka ini suami istri tetap saja hal itu tidak baik. Mau lapor polisi juga rugi, yang ada mereka akan menertawakan kebodohan Sophia. Jika suami istri diperbolehkan melakukan hubungan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-11
  • Istri Cacatku, Kembalilah!    53. Drama palsu

    “Bayinya sehat. Usianya memasuki bulan ketiga.” kata Dokter Sabrina, dokter kandungan yang terbaik menurut Valery. “Ini dengan Ibu siapa?” “Sophia. Ibu Sophia.” jawab Valery cepat.Dokter Sabrina pun segera menulis nama lengkap Sophia dan juga Shaka untuk data masuk. Dari awal mereka bertemu hingga sampai di dokter kandungan, Valery tidak mengatakan apapun begitu juga dengan Shaka yang hanya diam saja dan fokus pada jalanan ibukota. Dia juga tidak tahu jika periksa kandungan membutuhkan data-data setiap kali periksa. Sophia takut setelah ini keluarga Shaka tahu jika yang hamil itu Valery bukan Sophia.Sesudah itu, Shaka meminta Sophia dan Valery untuk menunggu sejenak. Dia akan menebus obat dan juga vitamin untuk kehamilan Valery, Shaka juga akan membelikan susu ibu hamil yang bagus untuk Valery konsumsi setelah harinya. “Aku pikir rencana kita tidak akan berhasil, tapi ternyata aku malah hamil sungguhan.” celetuk Valery.Sophia menatap Valery sejenak, lalu kembali melihat ibu hamil

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-12
  • Istri Cacatku, Kembalilah!    Bab-54

    “Aku takut mereka tahu kalau yang hamil itu bukan aku tapi Valery.” ucap Sophia. Petra dan Mia baru saja pulang beberapa menit yang lalu, meninggikan Shaka dan Sophia yang mendadak pusing dengan drama yang mereka ciptakan sendiri. “Yang penting kita tutup mulut semuanya aman.” “Shaka tidak semudah itu. Serapat apapun kita menutupinya pasti ada saja yang memberitahu. Mungkin tidak kita, tapi—” “Kamu menuduh Valery!!” pungkas Shaka cepat menatap Sophia. “Dia sudah banyak berubah menjadi perempuan baik, tidak mungkin Valery senekat itu memberitahu mereka jika dia hamil anakku.” ujarnya. “Kamu yakin itu anakmu!!” seru Sophia kesal. “Kamu pikir itu bayi siapa jika bukan bayiku? Dia itu kekasihmu, dan kita sering melakukan hal itu sejak dulu. Tidak mungkin juga Valery hamil dengan orang lain, sedangkan dia tidak dekat dengan laki-laki manapun kecuali aku.” Nada bicara Shaka merendah, ketika Sophia meninggikan suaranya. Pria itu tahu Sophia kesal dengannya, tapi kan tidak harus menudu

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • Istri Cacatku, Kembalilah!    55. Keputusan Sophia

    Meluangkan waktu sejenak, Sophia memilih pergi ke pusat perbelanjaan. Dia ingin melihat bunga rangkai yang dijual di pusat perbelanjaan ini, apakah harganya setara dengan milik Sophia atau mungkin lebih marah dengan bunga yang begitu bagus dan banyak. Dan ternyata benar, bunga yang mereka jual sangat bagus dan banyak. Rangkaiannya juga berbeda dari yang lain dan tentunya membuat Sophia ingin mempelajarinya. Dia pun mengeluarkan ponselnya dan mengambil beberapa gambar bunga rangkai yang indah.“Bunganya cantik.” puji Sophia memegang bunga berwarna biru indah. “Forget me not, nama bunga biru cantik ini.” Sophia tersentak, dia pun langsung menunduk malu karena ketahuan mengagumi keindahan bunga biru yang baru saja dia lihat hari ini. Mungkin ini bukan bunga sembarang, atau cara perawatannya juga pasti sulit belum tentu juga bunga itu bisa tumbuh secantik ini di toko Sophia.Setelah puas melihat-lihat bunga cantik itu, Sophia memilih untuk pergi meninggalkan bunga rangkai. Dia sudah men

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-14
  • Istri Cacatku, Kembalilah!    56. Kecemburuan Sophia

    Pertengkaran itu membuat suasana rumah ini jadi hening. Di meja makan Shaka dan juga Sophia lebih sibuk menikmati makanan mereka ketimbang berbicara satu sama lain. Yang biasanya mereka tukar ceritanya saling menyapa bahkan saling bercanda, nyatanya saat ini mereka lebih memilih untuk diam. Selesai makan pun Shaka juga pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun. Tidak ada Sophia yang mencium punggung tangan Shaka. Tidak ada Shaka yang mencium kemungkinan Sophia, yang ada Shaka pergi ke kantor dan Sophia pergi ke toko bunga. Tidak hanya itu, Sophia lebih memilih memesan taksi online ketimbang satu mobil dengan Shaka. Menurut Sophia itu jauh lebih baik ketimbang dia harus berinteraksi dengan Shaka.“Selamat pagi, Nona. Sedang menunggu taksi online datang ya?” kekeh orang itu.Sophia menarik atensinya dari ponselnya dan menatap Alcand yang baru saja datang dengan tawanya yang khas. “Alcand … aku pikir siapa loh.” Alcand tertawa kecil, “Masuk sini ketimbang menunggu taksi online yang lam

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15
  • Istri Cacatku, Kembalilah!    57. Terbongkar

    Sekarang Sophia menjalani hidupnya seperti dulu. Seperti Sophia datang ke rumah Shaka untuk pertama kalinya. Dia tidak memperdulikan keberadaan Shaka sama sekali, bahkan mau terjatuh pun juga Sophia tidak peduli sama sekali. Ini sudah berjalan selama berbulan-bulan, hanya di depan kedua orang tua mereka saja Sophia dan Shaka melanjutkan drama suami istri yang romantis dan berkesan baik-baik saja. Meskipun sebenarnya Sophia lelah dan ingin mengakhiri semuanya. Bisa saja Sophia mengatakan semuanya pada Petra tentang semua ini, tapi tetap saja Sophia tidak tega menyakiti orang tua. Lebih baik dia mengalah dengan rasa sakit yang sering kali Shaka berikan padanya. “Sudah berapa bulan Sophia kehamilanmu?” tanya Petra antusias. “Lima bulan Pi, bayi dan ibunya sehat.” jawab Shaka.Selama kontrol kandungan hanya Shaka saja yang mengantar. Sophia tidak pernah mau ikut, karena tidak ingin terluka jauh lebih dalam lagi. Cukup setelah hari berdiam diri dan tidak saling sapa menurut Sophia sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15
  • Istri Cacatku, Kembalilah!    58. Perceraian Sophia

    Dengan susah payah, Shaka mengangkat Petra untuk masuk kedalam mobil dan membawanya ke rumah sakit. Shaka hanya takut terjadi sesuatu dengan ayahnya setelah mengetahui hal ini. Sebenarnya bukan ini yang Shaka inginkan, dia tidak ingin kebenaran ini terungkap lebih dulu sebelum Shaka menginginkannya. Shaka masih menunggu bayi itu lahir sebelum Petra tahu semuanya. Tapi yang terjadi …“Sophia.” panggil Shaka. Dia tahu, setelah siuman ayahnya pasti mencari sosok Sophia.“Jangan cari dia dulu, kita harus bawa Papi mu ke rumah sakit. Ini lebih penting ketimbang wanita cacat itu!!” seru Mia kesal.“Apa yang dikatakan Tante Mia itu benar, kita harus selamatkan Om Petra dulu, setelah itu baru kita urus Sophia.” tambah Valery.Shaka menurut, dia pun langsung memutari mobilnya dan duduk di depan kemudi. Beda dengan Mia dan juga Valery yang malah tersenyum penuh kemenangan. Ya, hal ini sengaja Mia dan Valery lakukan untuk membongkar kedok kehamilan Sophia. Mia ingin Shaka dan juga Sophia berpisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-16

Bab terbaru

  • Istri Cacatku, Kembalilah!    80. ending

    Apa yang diharapkan terwujud. Asriel dan juga Sophia sudah resmi menjadi suami istri beberapa jam yang lalu. Asriel dengan lantang mampu mengucapkan janji suci yang membuat Sophia gemetar. Padahal Sophia sudah merasa takut jika pernikahannya dengan Asriel akan gagal. Tapi ternyata … “Susah banget sih ini gaun lepasnya.” ucap Sophia. Wanita itu mencoba untuk menurunkan resleting gaun yang berada di punggungnya.Melihat hal itu Asriel pun mencoba membantu Sophia untuk melepaskan gaun yang wanita itu kenakan. Gaun pilihan ibunya yang katanya memberatkan tubuh Sophia. Asriel pikir hanya satu kali saja Sophia gantung baju, ternyata Irana sudah menyiapkan empat gaun untuk Sophia kenakan sampai malam hari untuk resepsi. “Kamu ngapain?” tanya Sophia heran.“Bantu kamu.” Asriel terlalu fokus menatap punggung Sophia yang terpampang jelas sekali di mata Asriel. Tangannya reflek menyentuh punggung itu dan mengusapnya.Sedangkan Sophia, dia sudah mencoba menopang baju bagian depan agar tidak j

  • Istri Cacatku, Kembalilah!    79. Fitting Room

    Setelah melihat undangan yang sudah jadi, Sophia dan juga Irana memilih untuk pergi ke butik. Irana ingin memilih gaun yang cocok untuk Sophia menikah dengan putranya. Pernikahan ini sudah Irana idamkan sejak dulu, hanya saja putranya tidak ingin menikah jika bukan dengan Sophia. Entah apa maksudnya, Irana juga tidak mempermasalahkan status Sophia yang janda. Karena dengan uang, Asriel bisa mengubah semua identitas Sophia sesuai dengan apa yang dia inginkan. Masuk ke dalam butik, Irana meminta beberapa orang untuk menunjukkan beberapa gaun mewah untuk dipilih Sophia.“Kamu mau pilih yang mana, Phia?” tanya Irana.Sophia bingung dihadapi dengan beberapa gaun mewah di depannya. Sudah dipastikan gaun itu akan terasa berat dan tidak nyaman untuk Sophia kenakan. Mau menolak secara kasar pun juga Sophia sungkan, dipikir nanti Sophia tidak punya sopan santun oleh Irana. “Aku bingung, Tante.” jawab Sophia akhirnya Irana tertawa kecil. Dia pun memilih satu gaun putih bersih nomor dua dari s

  • Istri Cacatku, Kembalilah!    78.

    “Aaaa sialan!!” umpat Valery. Sepanjang hari ini beritanya hanya satu. Tentang pernikahan Sophia dan juga Asriel yang menjadi berita paling terdepan. Unggahan Asriel membuat beberapa wartawan mulai meliput dan mencari tahu wanita mana yang berhasil dan beruntung menikah dengan pria itu. Dan yang jelas wartawan dengan cepat menemukan wanita yang beruntung itu. Siapa lagi jika bukan Sophia dan yang langsung membuat Valery tidak suka. “Jangan mengumpat, Saverio tahu apa yang kamu katakan, Valery.” ucap Ranu.Ya, keluar dari rumah sakit dan Shaka menceraikan Valery. Wanita itu yang takut hidup miskin dan serba kurang akhirnya memilih menikah dengan Ranu. Sesuai dengan janji yang Shaka katakan waktu itu, dia memberikan sejumlah uang untuk Valery, dengan harapan wanita itu bisa mengelolanya dengan baik. Dan masalah perusahaan Ranu, selama tiga bulan ini sedikit demi sedikit bisa kembali bangkit dan tidak kekurangan biaya apapun. Ranu pikir Shaka akan berbohong dan membiarkan dia hidup gel

  • Istri Cacatku, Kembalilah!    77. Saya terima lamarannya ...

    Sudah tiga bulan lamanya, setelah pindah rumah Sophia tak lagi pernah melihat sosok Alcand kembali. Pria itu seolah hilang ditelan bumi, tidak lagi pernah mengirim pesan atau mungkin meneleponnya seperti dulu. Bukannya Sophia berharap, tapi setidaknya pria itu mendatangi Sophia sekali saja untuk meminta maaf pada Sophia. Setidaknya mengakui jika dia salah telah membuat Sophia kembali merasakan sakit, padahal Alcand pernah berjanji pada Sophia untuk membuat wanita itu bahagia.Ah ya, tentang Ayu. Karena hubungannya dengan Alcand sudah merenggang, awalnya Sophia ingin memberhentikan Ayu untuk bekerja dengannya di toko bunga. Uang yang Sophia berikan tidak sebanyak yang Alcand berikan pada Ayu setiap bulannya. Tapi yang terjadi, Ayu lebih dulu meminta resign dari kerjanya dan ingin pulang ke kampung. Ibunya sedang sakit dan tidak ada yang merawat ayah dan juga adiknya di kampung, itu sebabnya Ayu memilih untuk pulang kampung dan membuka usaha kecil-kecilan. Setidaknya jika terjadi sesuat

  • Istri Cacatku, Kembalilah!    76. Terbongkarnya Valery

    Shaka melemparkan tatapan tajam pada wanita yang baru saja bangun dari tidur panjangnya. Mungkin sekitar tiga hari Valery tidak sadarkan diri setelah pasca melahirkan. Wanita itu masih sibuk menatap bayinya yang ada di sampingnya. Lebih tepatnya masih ada di dalam boxs bayi dan tidur. Selama Valery tidak sadarkan diri, Shaka terus saja memaksa Ranu untuk mengatakan hal sejujurnya pada Shaka tentang Ranu dan juga Valery. Anggap saja Shaka bodoh selama ini, sehingga dia ingin mencekik Valery saat ini juga.Diperhatikan dari kejauhan, Valery pun mengerutkan keningnya heran. “Sayang kamu tidak ingin melihat bayi kita? Atau mungkin memberi nama untuk bayi kita mungkin?” Bayi kita? Setelah Valery melahirkan dan mengetahui kebenarannya, sekalipun Shaka tidak ingin melihat bayi itu. Meskipun suster dan juga para dokter meminta Shaka untuk melihat, atau mungkin menggendong bayi mereka. sekalipun, Shaka tidak menyentuh bayi itu. Rasanya dia benar-benar bodoh selama ini, dibutakan oleh cinta V

  • Istri Cacatku, Kembalilah!    75. Kedua kalinya

    Terpantau terlalu jauh, akhirnya Sophia pun menerima ajakan Alucard yang katanya ingin menunjukkan sesuatu pada Sophia. Entah apa yang ingin Alucard tunjukan sehingga mampu membuat Sophia tidak tenang. Sejak pagi hingga sore hari, Sophia terus menerus marah tidak jelas karena penasaran dengan ucapan Alcand. Jika pria itu kembali melamar Sophia, ingat kata Ayu dan juga Ibu, Terima saja mungkin bahagia Sophia ada di tangan Alcand. Tentu saja Sophia juga sudah memikirkan matang-matang jawaban apa yang harus diberikan pada Alcand. Melihat Alcand yang datang, Sophia pun tersenyum sangat cerah. Apalagi Alcand yang baru saja turun dari mobilnya sambil membawa bunga mawar salem kesukaan Sophia. "Terimakasih." ucap Sophia saat menerima rangkaian bunga dari Alcand."Ayo kita pergi sekarang." ajak Alcand. Sophia mengangguk, setelah menaruh bunga yang diberikan di ruang tamu Sophia memilih untuk pergi cepat. Dengan status barunya yang seorang janda, banyak sekali tetangga yang mencibir apalagi

  • Istri Cacatku, Kembalilah!    74. Pada akhirnya ...

    Dua orang pria dewasa tengah duduk santai sambil menikmati segelas wine di tangan mereka. Hampir satu jam lebih mereka hanya berdiam diri tanpa melakukan apapun, bahkan satu kata pun tidak keluar dari bibir mereka. Tentu saja hal itu membuat suasana menjadi bosan. "Mau sampai kapan berdiam diri terus menerus seperti ini?" ucap salah satunya. Pria yang mengenakan baju merah.Pria berbaju hitam pun mendesah, dia pun menggeleng lalu mengangguk. "Aku juga tidak tahu." "Mau aku kasih saran?" "Apa?" "Lebih baik selesaikan dengan cepat sebelum semuanya berakhir dengan saling menyakiti. Kamu terlihat serius tapi sebenarnya kamu hanya ingin tahu saja kan?"Pria berbaju hitam itu langsung diam. Semua itu tidak benar, apa yang dia lakukan itu benar apa adanya. Dia sangat serius hingga ingin meminang wanita itu untuk menjadi bagian dalam hidupnya. Tapi disisi lain dia sedang menyakinkan dirinya jika apa yang dia rasakan itu adalah rasa cinta, bukan rasa tertarik sesaat yang dimana tidak ada ni

  • Istri Cacatku, Kembalilah!    Bab-73

    “Bu di depan ada orang yang ingin membeli bunga rangkai.” ucap Ayu.Alis Sophia mengerut secara sempurna. Dia pun menatap Ayu dengan heran, bunga rangkai di depan sudah di pesan oleh seseorang dan satu jam lagi akan diambil oleh orang memesan. Dan sekarang ada orang yang datang untuk membeli bunga rangkai itu? Dengan berjalan tertatih, Sophia pun keluar ruangan nyamannya untuk melihat siapa yang ingin membeli bunga rangkai miliknya. Dan itu adalah Valery yang datang dengan perut buncit nya. Sophia menarik nafasnya, sejujurnya dia paling malas tapi mau bagaimana lagi. Menuruni dua anak tangga untuk bisa berdiri tepat di depan Valery.“Mau apa?” tanya Sophia heran.“Mau apa? Seharusnya tanpa aku jelaskan kamu sudah tau maksud dari kedatanganku, Sophia.” Dan nyatanya sampai saat ini Sophia tidak tahu apa yang dimaksud oleh Valery. Wanita itu datang ke toko bunganya dengan keadaan marah tidak jelas, jika saja Sophia bisa membaca pikiran orang mungkin tanpa diperjelas pun Sophia akan ta

  • Istri Cacatku, Kembalilah!    72. Salah Sophia

    Saka berlari kencang setelah menerima panggilan masuk dari Petra, yang memberi kabar jika Mia mengalami kecelakaan dan tak sadarkan diri. Shaka yang panik pun segera menjumpai Petra yang tengah duduk di depan ruang rawat.“Apa yang terjadi, Pi? Bagaimana hal ini bisa terjadi?” tanya Shaka bertubi-tubi.Petra menggeleng, “Papi juga tidak tahu apa yang terjadi. Ada seseorang yang menerima panggilan Papi, dan orang itu bilang jika Mami kamu kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit. Mami kamu tidak sadarkan diri selama dua jam, dokter sedang memeriksa dan semoga saja semuanya baik-baik saja.” Shaka juga berharap seperti itu, semoga tidak terjadi sesuatu dengan ibunya. Jantung Shaka berdebar kencang tidak sepertinya biasanya, sesuatu telah terjadi tapi yang ada dipikiran Shaka malah Sophia. Seolah dia ingin sekali memberitahu Sophia jika ibunya mengalami kecelakaan. Tapi detik berikutnya Shaka pun kembali berpikir, untuk apa juga dia memberitahu Sophia tentang hal ini. Toh, wanita itu tidak a

DMCA.com Protection Status